Anda di halaman 1dari 4

Judul Structural and Behavioral Dimensions of

Institutionalizing Methods of Organizational


Culture Oriented on Human Munificence

Jurnal International Journal of Organizational Leadership


Volume & halaman 348-359
Tahun 2016
Penulis Marziyeh Fardin, Nour Mohammad Yaghoubi
Reviewer Esa febiyani jezria
Tanggal 04 Desember 2019
ISSN

Isi review Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan


memprioritaskan metode pelembagaan
budaya organisasi berdasarkan pada kemurnian
manusia dalam struktural dan perilaku.
Untuk meningkatkan dimensi struktural dan perilaku
budaya organisasi berdasarkan pada manusia, beberapa
rekomendasi ditawarkan di Universitas Sistan dan
Baluchestan.
Pertama, organisasi harus menghormati staf mereka
yang bertanggung jawab dan menyediakan lingkungan
untuk mengembangkan kreativitas staf mereka.
Kedua, organisasi harus menyediakan atau
menciptakan kondisi yang cocok kepada karyawan
mereka dalam proses pengambilan keputusan dan
menggunakan ide-ide mereka kapan saja mereka
butuh.
Ketiga, organisasi dapat memberikan kebebasan
kepada karyawan mereka untuk memutuskan
bagaimana cara mencapai kecepatan stabil.
Keempat, harus menghargai gagasan staf. Perlakuan
hormat dari manajer dengan karyawan akan membantu
mereka mengembangkan poin kekuatan.
Kelima, organisasi dapat menyediakan dan
meningkatkan budaya penggunaan yang tepat dan
perlindungan aset oleh karyawan. Mereka bisa
merekrut karyawan mereka berdasarkan keterampilan
dan kualifikasi mereka.
Judul The Effect Of Job Stress and Job Satisfaction on
Organizational Commitment.

Jurnal Jurnal of bussines and econmics


Volume & halaman Vol. 1 Issue 1 & 110-119
Tahun 2018
Penulis Lukmanul Hakim & Agi Syarif Hidayat
Reviewer Esa febiyani jezria
Tanggal 04 Desember 2019
ISSN 2621-6167

Isi review Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui


pengaruh stres kerja dan pekerjaan
kepuasan pada komitmen organisasi.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa tidak ada
pengaruh stres kerja terhadap komitmen organisasi. Ini
karena penelitian stres kerja lebih sering dilakukan
kepada karyawan di rumah sakit dengan tekanan kerja
yang tinggi. Diduga bahwa yang dialami oleh
karyawan di PT.Toyamilindo bukanlah stres kerja
tetapi lebih seperti kelelahan emosional. Karyawan
dengan tingkat kelelahan emosional yang tinggi
memiliki komitmen organisasi yang rendah.
Hasil lebih lanjut Penelitian menunjukkan bahwa
kepuasan kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan. Meningkatnya kepuasan kerja
karyawan akan berdampak pada meningkatnya
organisasi komitmen dari para karyawan.
Dapat disimpulkan bahwa:
1. stres kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap
komitmen organisasi.
2. kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap
komitmen organisasi
3. secara bersamaan stres kerja dan kepuasan kerja
berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi.
Studi stres kerja saat ini lebih sering dikaitkan dengan
kepuasan serta kelelahan kerja, sedangkan Komitmen
organisasi sering dikaitkan dengan kebijakan
kompensasi. Kompensasi, adalah layanan yang
diberikan oleh perusahaan untuk kontribusi yang
dimiliki perusahaan. Hidayat menjelaskan bahwa
kompensasi dan pengembangan karier merupakan
penentu komitmen organisasi. Kompensasi yang lebih
tinggi dan sistem pengembangan karier yang lebih baik
akan berdampak pada meningkatnya komitmen
organisasi karyawan.
Judul ORGANIZATIONAL DEVELOPMENT BASED
CHANGE MANAGEMENT
Jurnal Jurnal Ekonomi & Pendidikan
Volume & halaman Vol. 6 No. 2 & 154-166
Tahun 2009
Penulis Wahyu Purhantara
Reviewer Esa febiyani jezria
Tanggal 04 Desember 2019
ISSN

Isi review Gagasan ini dapat memungkinkan organisasi


mengemukakan tujuan strategisnya yang lebih efisien,
atau untuk meningkatkan tujuan baru yang
memberikan suatu hubungan yang lebih aktif dengan
lingkungan.
Lewin menawarkan tiga langkah untuk melakukan
perubahan organisasi, yaitu:
Unfreezing, Changing, dan Refreezing.
1.Unfreezing yaitu suatu langkah penyadaran kepada
semua pihak dalam organisasi
tentang perluanya perubahan.
2. Changing yaitu suatu langkah nyata untuk
memperkuat kekuatan pendorong
(driving force) dan upaya memperlemah kekuatan
penolak (resistences).
3. Refreezing yaitu suatu langkah penerapan perilaku
baru untuk dievaluasi dan jika
memperkuat perubahan, maka perlu diadopsi.
Langkah strategis mengimplementasikan manajemen
perubahan pada mengembangkan organisasi dapat
ditempuh dengan beberapa langkah, yaitu: perubahan
pada tingkat individu, perubahan pada tingkat
kelompok, dan perubahan pada tingkat organisasi.
Adapun keuntungan menciptakan perubahan untuk
pengembangan organisasi adalah: organisasi dapat
menentukan pola pengembangan organisasi yang
sesuai dengan kompetensi dan kapabilitas organisasi,
pola perubahan yang akan dijalankan lebih bersifat
antisipatif, perencanaan pengembangan dan
implementasi langkah strategisnya lebih bersifat
adaptif terhadap perubahan lingkungan,
pengembangan organisasi dapat dirancang sendiri
sehingga mampu menciptakan keunggulan dan
keunikan di antara pesaing.
Judul Work Enjoyment and Organizational
Citizenship Behavior to the employees of PT.
Petrochemicals Kayaku

Jurnal Jurnal Psikologi Teori dan Terapan


Volume & halaman Vol. 6, No. 1 & 9-17
Tahun 2015
Penulis Septiyan Nugroho
Ni Wayan Sukmawati Puspitadewi
Reviewer Esa febiyani jezria
Tanggal 04 Desember 2019
ISSN 2087-1708

Isi review Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan


antara Work Enjoyment dengan perilaku
Organizational Citizenship Behavior pada Karyawan
PT Petrokimia Kayaku.
Organizational Citizenship Behavior merupakan salah
satu bentuk perilaku dari
karyawan yang menunjukkan kecenderungan untuk
koperatif dalam suatu organisasi.Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara Work
Enjoyment dan Organizational Citizenship Behavior
pada karyawan PT Petrokimia Kayaku Gresik.
Hubungan tersebut bersifat positif yang berarti
hubungan berjalan searah yang dapat disimpulkan jika
Work Enjoyment cenderung positif maka akan
memiliki Organizational Citizenship Behavior yang
tinggi, sebaliknya jika work enjoyment cenderung
negatif maka Organizational Citizenship Behavior juga
akan rendah.
Work Enjoyment dapat tercipta jika suasana di tempat
kerja juga mendukung terciptanya Work Enjoyment.
Lingkungan kerja yang kondusif dan nyaman akan
membuat karyawan menjadi tenang dan enjoy saat
bekerja. Jadi bisa dikatakan apabila karyawan
memiliki Work Enjoyment maka, karyawan tersebut
juga akan cenderung melakukan Organizational
Citizenship Behavior. Karyawan tersebut akan lebih
mudah berinteraksi dengan lingkungan kerjanya,
dengan sukarela membantu teman yang mengalami
kesulitan meskipun itu bukan menjadi tanggung
jawabnya sehingga target-target kerja organisasi dapat
terpenuhi. Hal ini akan menguntungkan organisasi
karena tingkat keefektifan organisasi akan meningkat.

Anda mungkin juga menyukai