Komunikasi adalah elemen dasar dari interaksi manusia yang memungkinkan
seseorang untuk menetapkan, mempertahankan dan meningkatkan kontrak dengan orang lain karena komunikasi dilakukan oleh seseorang, setiap hari orang seringkali salah berpikir bawa komunikasi adalah sesuatu yang mudah. Namun sebenarnya adalah proses yang kompleks yang melibatkan tingkah laku dan hubungan serta memungkinkan individu berasosiasi dengan orang lain dan dengan lingkungan sekitarnya. Hal itu merupakan peristiwa yang terus berlangsung secara dinamis yang maknanya dipacu dan ditransmisikan. Untuk memperbaiki interpretasi pasien terhadap pesan, perawat harus tidak terburu-buru dan mengurangi kebisingan dan distraksi. Kalimat yang jelas dan mudah dimengerti dipakai untuk menyampaikan pesan karena arti suatu kata sering kali telah lupa atau ada kesulitan dalam mengorganisasi dan mengekspresikan pikiran. Instruksi yang berurutan dan sederhana dapat dipakai untuk mengingatkan pasien dan sering sangat membantu. (Bruner & Suddart, 2001 : 188) Komunikasi adalah proses interpersonal yang melibatkan perubahan verbal dan non verbal dari informasi dan ide. Kominikasi mengacu tidak hanya pada isi tetapi juga pada perasaan dan emosi dimana individu menyampaikan hubungan ( Potter-Perry, 301 ). Komunikasi pada lansia membutuhkan peratian khusus. Perawat harus waspada terhadap perubahan fisik, psikologi, emosi, dan sosial yang memperngaruhi pola komunikasi. Perubahan yang berhubungan dengan umur dalam sistem auditoris dapat mengakibatkan kerusakan pada pendengaran. Perubahan pada telinga bagian dalam dan telinga mengalangi proses pendengaran pada lansia sehingga tidak toleran teradap suara. Berdasarkan hal – hal tersebut kami menulis makalah ini yang berjudul “ komunikasi pada lansia. Bentuk komunikasi pada lansia memang menjadi sebuah hal yang seringkali tidak disangka sebagai sesuatu yang seharusnya berbeda. Ini adalah tentang kepada siapa kita akan melakukan sebuah komunikasi. Komunikasi yang baik adalah ketika kita mampu mengetahui siapa yang akan diajak berbicara. Pada umumnya, hal ini sering diabaikan sehingga terkadang komunikasi yang berjalan tidak menjadi efektif atau tidak membuahkan hasil sama sekali (Baca: komunikasi yang efektif). Untuk mengatasi hal ini, maka kita perlu mengetahui teknik komunikasi berkesan yang sesuai dengan sasaran atau lawan kita saat berkomunikasi. Berdasarkan pengertian dari WHO (World Health Organization), lansia adalah mereka orang-orang yang berada di rentang usia di atas 60 tahun. Berkomunikasi pada lansia juga harus memperhatikan kaidah-kaidah tertentu sehingga kita bisa mengetahui cara pendekatan yang tepat. Tantangannya tentu saja dari sifat-sifat lansia itu sendiri. Umumnya, lansia lebih cenderung suka untuk bercerita mengenai masa lalunya. Mereka sangat suka berbagi cerita. Oleh karena itu, ada beberapa bentuk komunikasi yang bisa diterapkan terutama saat kita berhadapan pada lansia. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah dalam makalah ini adalah agar bisa mendefinisikan komunikasi pada lansia, mengetahui teknik-teknik dalam berkomunikasi terhadap lansia, mengetahui cara pendekatan komuniksi pada lansia, penerapan model dalam komunikasi dan mengetahui bagaimana sikap perawat yang baik dalam berkomunikasi terhadap lansia.
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulis untuk makalah ini adalah untuk mendefinisikan komunikasi pada lansia, mengetahui teknik-teknik dalam berkomunikasi terhadap lansia, mengetahui cara pendekatan komuniksi pada lansia, penerapan model dalam komunikasi dan mengetahui bagaimana sikap perawat yang baik dalam berkomunikasi terhadap lansia.