Anda di halaman 1dari 15

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendekatan dalam pendidikan Islam merupakan suatu proses, perbuatan
dan cara me ndekati peserta didik dan mempermudah pelaksanaan pendidikan
Islam itu sendiri. Metode Pembelajaran merupakan cara atau tekhnik
pengkajian bahan pelajaran yang akan digunakan oleh guna saat pengkajian
bahan pelajaran, baik secara individual maupun kelompok. Dalam proses
pembelajaran yang berlangsung pasti akan didukung oleh metode dan
pendekatan pembelajaran, karena dalam pembelajaran, apabila sudah
menggunakan kedua sistem diatas maka komponen-komponen pendidikan
akan berjalan dengan baik, khususnya pendidikan Islam baik secara efektif
dan efisien.
Dalam pembelajaran metode dan pendekatan tidak bisa dipisahkan karena
kedua unsur ini merupakan alat dan cara yang digunakan untuk menunjang
kelancaran pendidikan.
Dilihat dari permasalahan diatas, maka penulis membuat makalah ini
dengan judul “​Pendekatan dan Metode dalam Pendidikan Islam​ ”

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian pendekatan dalam pendidikan Islam?
2. Apa saja macam-macam pendekatan dalam pendidikan Islam?
3. Apa pengertian metode pendidikan dan pengajaran dalam pendidikan
Islam?
4. Apa saja macam-macam metode pendidikan dan pengajaran dalam
pendidikan Islam?

C. TUJUAN

1
Dengan adanya permasalahan diatas maka penulis mengangkat judul ini
dengan tujuan agar para pembaca dapat memahami bagaimana pendekatan dan
metode yang ada dalam pendidikan Islam.
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENDEKATAN DALAM PENDIDIKAN ISLAM


1
Pendekatan berarti proses, perbuatan, dan cara mendekati. Dari pengertian
ini pendekatan pendidikan' dapat diartikan sebagai suatu proses, perbuatan,
dan cara mendekati dan mempermudah pelaksanaan pendidikan. Jika dalam
kegiatan pendidikan, metode berfungsi sebagai cara mendidik, maka
pendekatatan berfungsi sebagai alat bantu agar penggunaan metode tersebut
mengalami kemudahan dankeberhasilan. Selain metode-metode memiliki
peranan penting dalam kegiatan pendidikan Islam, pendekatan-pendekatan
juga menempati posisi yang berarti pula untuk memantapkan penggunaan
metode-metode tersebut dalam proses pendidikan, terutama proses belajar
mengajar.
Pendekatan dalam pendidikan Islam merupakan suatu cara untuk
mempermudah dalam kelangsungan belajar mengajar. Sehingga tercapai
tujuan pendidikan yang diharapkan dan lebih bisa menunjukkan keberhasilan
pendidikan anak didik yang berdasarkan Skill yang dimilikinya.

B. MACAM-MACAM PENDEKATAN DALAM PENDIDIKAN ISLAM


Pendekatan pendidikan Islam yang seharusnya dipahami dan
dikembangkan oleh para pendidik adalah meliputi:
1. Pendekatan ​ ang
Psikologis.​ Y tekanannya diutamakan pada
dorongan-dorongan yang bersifat persuasif dan motivatif, yaitu suatu
dorongan yang mampu menggerakan daya kognitif (mencipta hal-hal

1
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta : Balai
Pustaka, 1999, h. 218
2
baru), konatif (daya untuk berkemauan keras), dan afektif (kemampuan
yang menggerakkan daya emosional). Ketiga daya psikis tersebut
dikembangkan dalam ruang lingkup penghayatan dan pengamalan ajaran
agama di mana faktor-faktor pembentukan kepribadian yang berproses
melalui individualisasi dan sosialisasi bagi hidup dan kehidupannya
menjadi titik sentral perkembangannya.
2. Pendekatan sosial-kultural:​ y​ ang ditekankan pada usaha
pengembangan sikap pribadi dan sosial sesuai dengan tuntutan
masyarakat, yang berorientasi kepada kebutuhan hidup yang semakin maju
dalam berbudayadan berperadaban. Hal ini banyak menyentuh
permasalahan-permasalahan inovasi ke arah sikap hidup
yang​alloplastis (​ bersifat membentuk lingkungan sesuai dengan ide
kebudayaan modern yang dimilikinya), bukannya bersifat ​auto
plastis ​(hanya sekedar menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada)
3. Pendekatan ​ akni
Religik.​ Y suatu pendekatan yang membawa
keyakinan (aqidah) dan keimanan dalam pribadi anak didik yang
cenderung ke arah komprehensif intensif dan ekstensif (mendalam dan
meluas). Pandangan yang demikian, terpancar dari sikap bahwa segala,
ilmu pengetahuan itu pada hakikatnya adalah mengandung nilai-nilai
ke-Tuhanan. Sikap yang demikian harus di internalisasikan (dibentuk
dalam pribadi) dan dieksternalisasikan (dibentuk dalam kehidupan di luar
diri pribadinya.
4. Pendekatan historis​, ​yang ditekankan pada usaha
pengembangan pengetahuan, sikap dan nilai keagamaan melalui proses
kesejarahan. Dalam hubungan ini penyajian serta faktor waktu secara
kronologismenjadi titik tolak yang dipertimbangkan dan demikian pula
faktor keteladanan merupakan proses identifikasi dalam rangka
mendorong penghayatan dan pengamalan agama.

3
5. Pendekatan komparatif,​ y​ aitu pendekatan yang dilakukan
dengan membandingkan suatu gejala sosial keagamaan dengan hukum
agama yang ditetapkan selaras dengan siatuasi dan zamannya. Pendekatan
komparatif ini sering diwujudkan dalam bentuk komparatif studi, baik di
bidang hukum agama maupun j uga antara hukum agama itu sendiri
dengan hukum lain yang berjalan, seperti hukum adat, hukum
pidana/perdata, dan lain-lain.
​ aitu pendekatan yang berdasarkan tinjauan
6. Pendekatan filosofis.​ Y
atau pandangan falsafah. Pendekatan demikian cenderung kepada
usaha mencapai kebenaran dengan memakai akal atau rasio. Pendekatan
filosofissering dipergunakan sekaligus dengan pola berpikir yang rasional
dan membandingkan dengan pendapat-pendapat para ahli filsafat dari
berbagai kurun zaman tertentu beserta aliran filsafatnya.

C. PENGERTIAN METODE PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN


DALAM PENDIDIKAN ISLAM
Metode berasal dari dua perkataan yaitu ​meta yang artinya melalui dan
hodos yang artinya jalan atau cara. Jadi metode artinya suatu jalan yang
2
dilalui untuk mencapai tujuan. Adapun istilah metodologi berasal dari kata
metoda dan logi. Logi berasal dari bahasa Yunani yang memiliki arti akal
atau ilmu. Jadi metodologi artinya ilmu tentang jalan atau cara yang harus
3
dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Dalam bahasa Arab kata metode
diungkapkan dalam berbagai kata. Terkadang digunakan kata atthariqah,
manhaj, dan alwashilah. Thariqah berarti jalan, ,manhaj berarti sistem, dan
4
washilah berarti perantara atau mediator. Oleh karena itu, yang dimaksud

2
Nur Ubhiyati, ​Ilmu Pendidikan Islam II ​(Bandung : CV. Pustaka Setia, 1997), 99
3
Ibid, hal. 99
4
H. Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2005), Edisi Baru, hal.
144
4
dengan metodologi pendidikan Islam adalah cara yang dapat ditempuh dalam
5
memudahkan pencapaian tujuan pendidikan Islam.
Dalam penggunaan metode pendidikan islam yang perlu dipahami adalah
bagaiman seseorang pendidik dapat memahami hakikat metode dalam
relevansinya dengan tujuan utama pendidikan Islam yaitu terbentuknya
pribadi yang beriman yang senantiasa siap sedia mengabdi kepada Allah swt.
Tujuan diadakan metode adalah menjadikan proses dan hasil belajar mengajar
ajaran Islam lebih berdaya guna dan berhasil guna dan menimbulkan
kesadaran peserta didik untuk mengamalkan ketentuan ajaran islam melalui
teknik motivasi yang menimbulkan gairah belajar peserta didik secara
mantab. Uraian itu menunjukkan bahwa fungsi metode pandidikan Islam
adalah mengarahkan keberhasilan belajar, memberi kemudahan kepada
peserta didik untuk belajar berdasarkan minat, serta mendorong usaha kerja
sama dalam kegiatan belajar mengajar antara pendidik dengan peserta didik.
Di samping itu, dalam uraian tersebut ditunjukkan bahwa fungsi metode
pendidikan adalah memberi inspirasi pada peserta didik melalui proses
6
hubungan yang serasi antara pendidik dan peserta didik.
Metode pembelajaran yaitu suatu cara penyampaian bahan pelajaran untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan, fungsinya adalah menentukan berhasil
tidaknya suatu proses belajar-mengajar dan merupakan bagian yang integral
dalam suatu sistem pengajaran. Oleh karena itu, metode harus sesuai dan
selaras dengan karakteristik siswa, materi, kondisi lingkungan (setting)
7
dimana pengajaran berlangsung.

5
Arief Armai, ​Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam ​(Jakarta : Ciputat Press, 2002),
41
6
Abdullah Mujib, ​ Ilmu Pendidikan Islam ​(Jakarta : Fajar Inter Pratama Uffset, 2008), 167
7
​http://sumut.kemenag.go.id/​ di akses 18 Maret 2013
5
D. MACAM-MACAM METODE PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN
DALAM PENDIDIKAN ISLAM
Pada dasarnya metode pandidikan Islam sangat efektif dalam membina
kepribadian anak didik dan memotivasi mereka sehingga aplikasi metode ini
memungkinkan puluhan ribu kaum mukminin dapat membuka hati manusia
untuk menerima petunjuk ilahi dan konsep-konsep pendepan Islam. Selain
itu, metode pendidikan islam akan mampu menempatkan manusia diatas
luasnya permukaan bumi dan dalam masa yang tidak demikian kepada
8
penghuni bumi lainnya. Metode yang dianggap penting dan paling menonjol
adalah :
1. Metode dialog​ Qur’ani​ dan ​Nabawi
Adalah pendidikan dengan cara berdiskusi sebagaimana yang
digunakan oleh Al Qur’an dan hadits-hadits nabi. Metode ini, disebut pula
metode ​khiwar yang meliputi dialog ​khitabi dan ​ta’abudi (​ bertanya dan
lalu menjawab) dialog deskriftif dan dialog naratif (menggmbarkan dan
lalu mencermati), dialog argumentatif (berdiskusi lalu mengemukakan
alasan), dan dialog nabawi (menanamkan rasa percaya diri, lalu beriman).
untuk yang terkhir ini, dialog Nabawi sering dipraktekkan oleh sahabat
ketika mereka bertanya sesuatu kepada Rosulullah.
2. Metode Kisah ​Qur’ani​ dan ​Nabawi
Metode kisah disebut juga metode cerita yakni cara mendidik
dengan mengandalkan bahsa, baik lisan maupun tertulis dengan
menyampaikan pesan dari sumber pokok sejarah islam, yakin Al-qur’an
dan Hadits.
Dalam Al-qur’an dijumpai banyak kisah, terutama yang berkenaan
dengan misi kerasulan dan umat masa lampau.muhammad Qutb
berpendapat bahwa kisah-kisah yang ada dalam Al-qur’an dikategorikan

8
Abdurrahman An Nahlawi, ​Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat (​ Jakarta :
Gema Insani, 1995), 204
6
kedalam tiga bagian : pertama, kisah yang menunjukkan tempat, tokoh dan
gambaran peristiwa. Kedua, kisah yang menunjukkan peristiwa dan
keadaan tertentu tanpa menyebut nama dan tempat kejadian.ketiga, kisah
dalam bentuk dialog yang terkadang taidak disebutkan pelakunya dan
diman tempat kejadiannya.
Pentingnya metode kisah diterapkan dalam dunia pendidikan
karena dengan metode ini, akan memberikan kekuatan psikologis kepada
peserta didik, dalam artian bahwa dengan mengemukakan kisah-kisah nabi
kepada peserta didik, mereka secara psikologis terdorong untuk
menjadikan nabi-nabi tersebut sebagai ​uswah​ (suri tauladan)​.
Kisah-kisah dalam Al-qur’an dan Hadits, secara umum bertujuan
untuk memberikan pengajaran terutama kepada orang-orang ayang mau
menggunakan akalnnya. Relevansi antara cerita Qur’ani dengan metode
penyampaian cerita dalam lingkungan pendidikan ini sangat tinggi.
Metode ini merupakan suatu bentuk teknik penyampaian informasi dan
instruksi yang amat bernilai, dan seoarang pendidik harus dapat
memanfaatkan potensi kisah bagi pembentukan sikap yang merupakan
bagian esensial pendidikan ​Qur’ani ​dan​ Nabawi.

3. Metode Perumpamaan
Metode ini, disebut pula metode ​“amsal” ​yakni cara mendidik
dengan memberikan perumpamaan, sehingga mudah memahami suatu
konsep.perumpamaan yang diungkapkan Al-qur’an memiliki tujuan
psikologi edukatif, yang ditunjukkan oleh kedalaman makna dan
ketinggian maksudnya.

4. Metode Keteladanan

7
Metode ini, disebut juga metode meniru yakni suatu metode
pendidikan dan pengajaran dengan cara pendidik memberikan contoh
teladan yang baik kepada anak didik. Dalam Al-qur’an, kata teladan
diproyeksikan dengan kata ​uswah yang kemudian diberikan sifat
dibelakangnya seperti sifat ​hasanah yang berarti teladan yang baik.
Metode keteladanan adalah suatu metode pendidikan dan pengajaran
dengan cara pendidik memberikan contoh teladanan yang baik kepada
anak didik agar ditiru dan dilaksanakan. Dengan demikian metode
keteladanan ini bertujuan untuk menciptakan akhlak ​al-mahmudah kepada
peserta didik. Seperti pada Surah Q.S Al-Ahzab ayat 21

    


    
   
   
Artinya : Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri
teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)
Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

5. Metode Ibrah dan Mau’izhah


Metode ini disebut juga metode “nasehat” yakni suatu metode
pendidikan dan pengajaran dengan cara pendidik memberi motivasi.
Metode Ibrah atau mau’zhah (nasehat) sangat efektif dalam pembentukan
mana anak didik terhadap hakekat sesuatu,serta memotivasinya untuk
bersikap luhur, berakhlak mulia dan membekalinya dengan prinsip-prinsip
islam. Menurut Al-qur’an, metode nasehat hanya diberikan kepada mereka
yang melanggar peraturan dalam arti ketika suatu kebenaran telah sampai
kepadanya, mereka seolah-olah tidak mau tau kebenaran tersebut terlebih

8
melaksanakannnya. Pernyataan ini menunjukkan adanya dasar psikologis
yang kuat, karena orang pada umumnya kurang senang dinasehati, terlebih
jika ditunjukkan kepada pribadi tertentu.

6. Metode targhib dan tarhib


Metode ini, disebut pula metode “ancaman” dan atau “intimidasi”
yagni suatu metode pendidikan dan pengajaran dengan cara pendidik
memberikan hukuman ats kesalahan yang dilakukan peserta didik. Istilah
targhib dan tarhib dalam al-qur’an dan as-sunnah berarti ancaman atau
intimidasi melalui hukuman yang disebabkan oleh suatu dosa kepada
Allah dan Rosulnya. jadi, iya juga dapat diartikan sebagai ancaman Allh
melalui penonjo;an salah satu sifat keagungan dan kekuatan illahiyah agar
9
mereka(peserta didik) teringat untuk tidak melakukan kesalahan.
Sedangkan metode pengajaran dalam pendidikan Islam meliputi :
a. Metode Ceramah
Metode ceramah yaitu suatu cara penyampaian bahan secara lisan
oleh guru di muka kelas. Peran seorang murid disini sebagai penerima
pesan, mendengar memperhatikan, dan mencatat keterangan-
keterangan guru. Metode ini layak dipakai guru bila: pesan yang
disampaikan berupa informasi, jumlah siswa terlalu banyak, dan guru
adalah seorang pembicara yang baik.
b. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu proses yang melibatkan dua individu
atau lebih, berinteraksi secara verbal dan saling berhadapan, saling tukar
informasi, saling mempertahankan pendapat dan memecahkan sebuah
masalah tertentu. Sebagaimana firman Allah di Surah An-Nahl: 125
   

9
Http:/www.tuanguru.net/2011/111metode-pembelajaran-dalam-perspektif.html. diakses 17 Maret
2013.
9
 
  
    
    
    
 
Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan
hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang
baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa
yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui
orang-orang yang mendapat petunjuk.” (An-Nahl: 125)

c. Metode Tanya Jawab


Yaitu penyampaian pelajaran dengan cara guru mengajukan
pertanyaan dan murid menjawab atau penyajian pelajaran dalam bentuk
pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada murid atau
dapat juga dari murid kepada guru.
d. Metode Pembiasaan
Yaitu sebuah cara yang dapat dilakukan untuk membiasakan
anak didik berfikir, bersikap dan bertindak sesuai dengan tuntunan agama
Islam. Contohnya ayat pengharaman khomar.
e. Metode Keteladanan
Yaitu hal-hal yang dapat ditiru atau di contoh oleh seseorang dari
orang lain, namun keteladanan yang dimaksud disini adalah keteladanan
yang dapat dijadikan sebagai alat pendidikan islam, yaitu keteladanan
yang baik, sesuai dengan pengertian uswah dalam ayat- alqur'an.
f. Metode Pemberian Ganjaran

10
Yaitu pemberian ganjaran yang baik terhadap perilaku baik anak
didik. Macam-macam ganjaran: pujian yang indah, imbalan materi/hadiah,
doa, tanda penghargaan, wasiat pada orang tua.
g. Metode Pemberian Hukuman
Metode ini kebalikan dari metode pemberian ganjaran yang mana
kelebihan dan kekuragannya hampir sama. metode ini adalah jalan
terakhir dalam proses pendidikan.
h. Metode Sorogan
Inti metode ini adalah berlangsungnya proses belajar mengajar
secara face to face, antara guru dan murid.
i. Metode Bandongan
Menurut zamar khasy dhofier, yaitu sekelompok murid
mendengarkan seorang guru yang membaca, menerangkan dan sering kali
mengulas buku-buku Islam dalam bahasa Arab.
j. Metode Mudzakarah
Yaitu suatu cara yang digunakan dalam menyampaikan
bahan pelajaran dengan jalan mengadakan pertemuan ilmiah yang secara
khusus membahas persoalan yang bersifat keagamaan, nama lainnya
majmaal al-buhust​. Mudzakarah dibedakan menjadi 2, yaitu: 1).
Mudzakarah yang diselenggarakan oleh sesama santri untuk membahas
suatu masalah, 2). Mudzakarah yang dipimpin oleh seorang kyai, dimana
hasil mudzakarah diajukan untuk dibahas dan dinilai dalam suatu seminar.
(Kasbollah, K.1993).
k. Metode Kisah
Yaitu suatu cara dalam menyampaikan suatu materi pelajaran
dengan menuturkan materi pelajaran dengan menuturkan secara
kronologis tentang bagaimana terjadinya sesuatu hal yang sebenarnya
terjadi ataupun hanya rekaan belaka. Metode kisah didunia pendidikan

11
yang tidak diragukan kebenarannya adalah “Qur'ani dan kisah Nabi”.
l. Metode Pemberian Tugas
Dimana guru memberikan sejumlah tugas terhadap murid-muridnya untuk
mempelajari sesuatu, kemudian mereka disuruh untuk mempertanggung
jawabkannya. Tugas yang diberikan oleh guru bias berbentuk
memperbaiki, memperdalam, mengecek, mencari informasi, atau
menghafal pelajaran.
m. Metode Karya Wisata
Yaitu suatu metodemengajar dimana siswa dan guru pergi
meninggakan sekolah menuju suatu tempat untuk menyelidiki atau
mempelajari hal-hal tertentu.
n. Metode Eksperimen
Menurut zakiyah Daradjat, metode percobaan yang biasanya
dilakukan dalam mata pelajaran tertentu. Sedangkan menurut
Departemen Agama yaitu praktek pengajaran yang melibatkan anak
didik pada pekerjan akademis, pelatihan dan pemecahan masalah.
o. Metode Latihan
Menurut zuhairini,yaitu suatu metode dalam pengajaran dengan
jalan melatih anak didik terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan
atau biasa disebut dengan ulangan.
p. Metode Sosio-Drama
Yaitu suatu metode mengajar dimana guru memberikan kesempatan
kepada murid untuk melakukan kegiatan memainkan peran tertentu,
seperti yang terdapat dalam masyarakat sosial. Tujuannya adalah agar
siswa menghayati dan menghargai perasaan orang lain, membagi tanggung
jawab dalam kelompok, merangsang siswa berpikir dan memecahkan
masalah. (Kasbollah, K.1993).
q. Metode Simulasi

12
Yaitu penekanan dalam metode simulasi adalah pada
kemampuan siswa untuk berimitasi sesuai dengan objek yang diperankan.
Dan pada titik finalnya siswa mampu untuk mendapatkan kecakapan
bersikap dan bertindak sesuai dengan situasi yang sebenarnya.
r. Metode Kerja Lapangan
Yaitu suatu cara mengajar yang bertujuan memberikan pengalaman
kerja nyata bagi anak didik diluar kelas (dimana saja bisa).
s. Metode Demonstrasi
Yaitu metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk
memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana
berjalannya suatu proses pembentukan tertentu kepada siswa. Dapat
digunakan dalam penyampaian bahan pelajaran fikih. Langkah-langkah
penerapan metode demonstrasi: perencanaan, pelaksanaan, evaluasi.
t. Metode Kerja Kelompok
Istilah kerja kelompok mengandung arti bahwa siswa-siswa dalam suatu kelas
dibagi kedalam beberapa kelompok besar maupun kecil yang didasarkan
10
atas prinsip untuk mencapai tujuan bersama.

10
​http://sumut.kemenag.go.id/​ di akses 18 Maret 2013
13
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan Islam merupakan usaha dan kegiatan yang dilaksanakan dalam
rangka menyampaikan sebuah agama, dengan berdakwah, menyampaikan ajaran,
memberi contoh, melatih keterampilan dan berbuat, menciptakan kepribadian
Muslim.
Dalam rangka membentuk itu semua, untuk mengajukan pendidikan Islam
yang ada, misalnya dalam perkembangan kemajauan intelektual pendidikan.
Metode dan pendekatan yang di jalankan dalam pendidikan islam
merupakan suatu cara alat untuk lebih meningkatkan tarap kemampuan dan
keintelektualan bagi peserta didik.
Dalam hal ini semua, metode dan pendekatan dalam pendidikan Islam
yaitu Usaha, jalan untuk meningkatkan Serius dalam diri Muslim itu sendiri. Dan
kemajuan akhlak yang ada bagi peserta didik.

B. Saran
Dari makalah yang kami buat semoga akan menjadikan manfaat bagi kita
semua. Namun, penulis menyadari dari pembuatan makalah ini banyak sekali
kesalahan baik dari tulisan maupun kata-katanya. Penulis mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun.

14
DAFTAR PUSTAKA

An Nahlawi, Abdurrahman. ​Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan


Masyarakat. J​ akarta : Gema Insani. 1995.
Armai, Arief. ​Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. ​Jakarta : Ciputat
Press, 2002.
Mujib, Abdullah. ​Ilmu Pendidikan Islam. J​ akarta : Fajar Inter Pratama Uffset.
2008.
Nata, Abudin, Prof, Dr, MA. ​Filsafat Pendidikan Islam, (​ Jakarta: Gaya Media
Pratam, 2005)
Ubhiyati, Nur. ​Ilmu Pendidikan Islam II. ​ Bandung : CV. Pustaka Setia, 1997.
http://sumut.kemenag.go.id/​ di akses 18 Maret 2013
Http:/www.tuanguru.net/2011/111metode-pembelajaran-dalam-perspektif.html.
diakses 17 Maret 2013

15

Anda mungkin juga menyukai