Anda di halaman 1dari 6

Nama : Aldi Hidayatul Anam

Prodi : Tasawuf Psikoterapi (2017)


Mata Kuliah : Terapi Behavior
Dosen Pengampu : Faisal Adnan Reza, S.Psi, M.Psi, PSIKOLOG
Laporan Kasus Psikologi Klinis

1. Identitas Subjek
Nama : Er (Inisial)
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : jl. Kurungan Nyawa, Pesawaran
Usia : 20 Tahun
Pendidikan : Uin Ril
Status : Belum Menikah
Urutan dalam keluarga
a. Riwayat Keluarga : Anak Kedua Dari Empat Saudara
b. Riwayat Pendidikan : - SDN 1 Kurungan Nyawa
- SMPN 28 Bandar Lampung
- SMA Perintis 2 Bandar Lampung
- UIN Raden Intan Lampung
c. Riwayat Penyakit Subjek : Stres karena tugas
2. Permasalahan Subjek
Klien berinisial Er tinggal di daerah kurungan nyawa pesawaran. Er anak
kedua dari Ayah dan ibunya dan memiliki 4 saudara terdiri dari kakak perempuan
adik laki-laki dan adiknya paling bungsu perempuan wanita yang belajar disalah satu
perguruan tinggi di bandar lampung. Er masuk di perguruan tinggi pada tahun 2017
yang lalu dan sekarang sudah semester 5 banyak yang bilang disemester inilah
mahasiswa mulai merasakan titik jenuh untuk aktif ngampus.
Klien dilingkungan keluarga saya rasa cukup harmonis komunikasi dijalin
dengan baik maupun dilingkungan sosial dengan teman-temannya pun tidak ada
masalah dengan mereka akan tetapi masalah yang terjadi justru berada di ruang
lingkup kampusnya. Er terkadang merasa terbebani dengan tugas yang diberikan
kepada dosen terutama yang berhubungan dengan Angka atau Matematika didalam
kasusnya tersebut pada waktu 1 minggu Er mendapatkan 5 Tugas yang perlu
diselesaikan.
Mulailah si Er menyelesaikan tugas satu persatu tugas nya. Biasanya setelah
menyelesaikan tugas Er langsung bergegas keluar rumah dan bermain dengan teman-
teman nya karena ia merasa tugas itu cukup membuat energi pikiran terkuras bisa
dibilang stres terjadi saat selesai menyelesaikan tugas. Stresnya ini sangat
menghambat kegiatan aktivitas sehari-hari mulai dari banyak melamun memikirkan
tugas yang belum selesai sampai kurangnya konsentrasi dalam belajar baca buku.

3. Pengumpulan Data
a. Observasi
- Pengertian Observasi
Menurut Sukardi (2008) menjelaskan observasi merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan sistematis dan sengaja, melalui pengumpulan
data terhadap gejala-gejala atau situasi yang diselidiki.
- Metode Observasi Mengenai Stres
Dalam melakukan observasi, metode yang digunakan dalam observasi yaitu
metode observasi partisipan. Observasi partisipan adalah observasi dimana orang
yang melakukan pengamatan berperan serta ikut ambil bagian dalam observasi.
Peneliti menggunakan metode observasi partisipan karena peneliti terlibat
langsung dalam melakukan pengamatan dan ikut serta dalam kegiatan tersebut.
- Tempat Observasi
Observasi dilakukan disalah satu tempat makan disekitaran kampus UIN RIL
- Waktu Observasi
Observasi dilakukan pada hari rabu tanggal 4 desember 2019, waktu
pelaksanaan dilakukan pada pukul 12.00 sampai dengan 13.00
- Hasil Observasi Mengenai Stres
Saya melakukan observasi disalah satu tempat makan di sekitaran kampus
UIN RIL. Pada awal nya tempat sudah ditentukan dan saya bersama dengan klien
berangkat berbarengan menuju lokasi. Sampailah pada saat saya mewawancarai
klien.
Saat diwawancara pertama kali saya bertanya bagaimana kegiatan aktivitas
kuliah hari klien menjawab dengan menarik napas panjang dan berkata” yahh..
cukup baik” dengan ekspresi datar sambil memalingkan pandangan mata.
Setelah saya mengajukan pertanyaan itu saya meminta klien bercerita kasus
atau masalah yang terjadi sekarang yang mengganggu aktivitas sehari-sehari.
Sambil mengangkat tangan kanan memegang dagu yang menandakan kejenuhan
kuliah dan stres karena tugas ia mulai bercerita tugas-tugas yang disenangi dan
tugas-tugas yang tidak disenangi.
Hampir pada mengakhiri wawancara saya melakukan sebuah teknik relaksasi
membangun tempat kedamaian dengan tujuan diharapkan stres yang sedang dialami
klien berkurang. sebelum melakukan relaksasi saya melihat raut wajah nya masih
terlihat jenuh dan belum ceria. Relaksasi dilaksanakan dengan posisi duduk seperti
biasa saja yang saat itu dilakukan masih di tempat makan tersebut. sesudah relaksasi
saya melihat ekspresi wajah klien terlihat jauh lebih rileks, santai.

b. Wawancara
Pengertian Wawancara
Menurut Nasution (2003) wawancara merupakan suatu bentuk komunikasi
verbal, jadi semacam percakapan yang bertujuan untuk memperoleh informasi.
Wawancara juga dapat diartikan yaitu metode pengumpulan data atau alat
pengumpul data yang menunjukan peneliti sebagai pewawancara mengajukan
sejumlah pertanyaan pada partisipan sebagai subjek yang diwawancarai (Johnson
& Christensen, 2004).
Teknik Wawancara yang saya pakai dengan klien adalah
Wawancara Semi Berstruktur
Dalam pelaksanaannya jenis wawancara ini lebih bebas bila dibandingkan
dengan wawancara terstruktur. Tujuan wawancara ini adalah untuk
menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak
wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara,
peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan
informan.

4. Dasar Teori
Intervensi adalah upaya untuk mengubah perilaku, pikiran atau perasaan
seseorang (Markam, 2003). Dalam kasus ini peneliti menggunakan dua
macam intervensi, yaitu intervensi dengan Relaksasi Pernafasan dan cognitive
behavior theraphy (CBT).
1. Relaksasi Pernafasan membangun tempat kedamaian
Relaksasi pernafasan merupakan salah satu metode mengurangi ketegangan
fisik maupun psikis (Handoyono, 2007). Bentuk nafas untuk relaksasi yaitu
melatih pernafasan dengan mengatur irama secara baik dan benar, sehingga
pemusatan pikiran dan penghayatan akan lebih mempercepat proses penyembuhan
atau menghilangkan stres dan kecemasan serta memelihara dan meningkatkan
kesehatan mental dan fisik (Handoyo, 2002).
2. Cognitive Behavior Therapy (CBT)
Cognitive Behavior Therapy merupakan suatu bentuk psikoterapi yang
bertujuan untuk menangani perilaku maladaftif dan mereduksi penderitaan
psikologis, dengan cara mengubah proses kognitif individu (Greb, Kaplan, dan
Sadock, 2010). Menurut Rosenvald (2012) pendekatan ini mengajarkan individu
untuk mengajarkan individu untuk mengenali bahwa pola pikir tertentu yang
bersifat negatif dapat membuat individu salah memaknai situasi dan
memunculkan emosi atau perasaan negatif.

5. Desain Intervensi Psikologi Klinis


1. Proses intervensi relaksasi pernapasan
Saya melakukan relaksasi dengan membangun tempat kedamaian pertama
yaitu tarik nafas yang dalam dan keluarkan perlahan-lahan dan saya intruksikan
supaya klien dapat menciptakan tempat kedamaian yang menyenangkan yang
diciptakan sendiri. Buatlah sebuah suara yang ada di tempat kedamaikan tersebut
ditempat kedamaian itu saya intruksikan bahwa disitu tempat kenyamanan dan
tempat kesenangan bagi klien cukup mudah untuk keluar masuk ke tempat tempat
kedamaian tersebut. Setelah itu saya menyuruh klien untuk membuka matanya
perlahan-lahan dan mulai menggerakkan anggota badan mulai dari tangan, leher,
dan kepala setelah itu barulah selesai proses relakasasi nya.
2. Hasil intervensi
Setelah klien melakukan sebuah relaksasi saya menanyakan beberapa hal apa
yang di rasakan klien sebelum relaksasi dan sesudah relaksasi. Jadi pada tahapan
wawancara klien masih belum tenang dan stres masih saja berada dipikiran nya.
Dan setelah relaksasi klien merasa ada nya perubahan emosi mulai dari pikiran
sangat stres setelah relaksasi ia merasa lebih tenang.
6. Kesimpulan dan Saran
Assemsment dilakukan dengan menggunakan tekhnik wawancara semi
terstruktur dan observasi partisipan. Saat proses wawancara peneliti telah melakukan
guideline wawancara dan mewawancarai dengan pertanyaan spontan, sehingga
diperoleh hasil bahwa klien mempunyai masalah yaitu klien dipaksa untuk
menyelesaikan tugas dalam waktu yang singkat biasanya klien menghibur diri keluar
rumah dan bermain bersama teman teman nya.
Untuk meringankan ataupun menghilangkan stres sementara klien saya beri
sebuah relaksasi membangun tempat kedamaian ada sebuah perbedaan sebelum
melakukan relaksasi ataupu sesudah relakasi terlihat mulai dari ekspresi wajah nya
yang tadinya lesu menjadi terlihat rileks dan lain lain.

Anda mungkin juga menyukai