Anda di halaman 1dari 4

BAB 12 PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP

A. Hakikat Pendidikan
Pendidikan adalah usaha manusia dalam proses pembentukan manusia seutuhnya mencakup
kemampuan mental, fikir dan kepribadian, sebagai bekal manusia untuk meraih keberhasilan dan
kesuksehsan dalam hidup. Pendidikan adalah karya bersama yang berlangsung dalam suatu pola
kehidupan insani tertentu, sebagai Proses pelatihan dan pengembangan pengetahuan,
keterampilan, pikiran dan karakter manusia.Pendidikan adalah lembaga atau usaha
pembangunan watak bangsa, yang menacakup ruang lingkup kemampuan mental, pikiran dan
kepribadian manusia. Pendidikan terkait dengan perkembangan manusia, mulai dari
perkembangan fisik, kesehatan, ketrampilan pikiran, perasaan, kemauan, sosial sampai kepada
perkembangan iman, mental, spiritual maka akan didapatkan hasil secara seimbang. Pendidikan
membuat manusia lebih berkualitas dalam meningkatkan hidupnya, dari taraf kehidupan alamiah
ke taraf kehidupan berbudaya.
Tujuan pendidikan adalah mempersiapkan hidup.Pendidikan bertujuan memenuhi
seperangkat hasil pendidikan yang dapat dicapai oleh peserta didik setelah diselenggarakannya
kegiatan pendidikan.Tujuan pendidikan dilaksanakan bertingkat, pertama; Tujuan pendidikan
nasional yang hendak dicapai dalam system pendidikan yang berskala nasional. Tujuan
Pendidikan Nasional (TPN) oleh UUSPN No. 20 tahun 2003 Pasal 3. Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, keatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan pendidikan Indonesia adalah
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya dan menguasai ilmu pengetahuan, dengan
sasaran menjangkau segenap peserta didik dari semua jenis dan kategori umur sepajang hayat.

B. Pengertian Pendidikan Seumur Hidup


Pendidikan seumur hidup atau “Life-Long Education” bukan “(long life education”) adalah
makna yang seharusnya benar-benar terkonsepsikan secara jelas serta komprehensif dan
dibuktikan dalam pengertian, dalam sikap, perilaku dan dalam penerapan terutama bagi para
pendidik di negeri kita.
Pendidikan seumur hidup adalah sebuah konsep pendidikan yang menerangkan tentang
keseluruhan peristiwa kegiatan belajar mengajar dalam proses pembinaan kepribadian yang
berlangsung secara kontiniu dalam keseluruhan hidup manusia.Proses pembinaan kepribadian
memerlukan rentang waktu yang relatif panjang, bahkan berlangsung seumur hidup.
Pendidikan seumur hidup, yang disebut dengan Life Long Education adalah pendidikan yang
menekankan bahwa proses pendidikan berlangsung terus menerus sejak seseorang dilahirkan
hingga meningal dunia, baik dilaksanakan di jalurpendidikan formal, non formal maupun
informal. Pendidikan seumur hidup bersifat holistik, sedangkan pengajaran bersifat spesialistik,
terutama pengajaran yang terpilih dan terinferensikan dalam berbagai bentuk kelembagaan
belajar.
Holistik memiliki arti lebih mengarah kepada pengutuhan atau penyempurnaan. Manusia
selalu berusaha uintuk mencapai titik kesempurnaan dalam segala hal, namun seberapa besar
usahapun kita tidak akan sampai pada kesempurnaan itu. Karena kesempurnaan hanya milik
Sang Pencipta Alam.

C. Konsep Dasar Pendidikan Seumur Hidup


Asas pendidikan seumur hidup merumuskan bahwa proses pendidikan merupakan suatu
proses kontinu yang bermula sejak seseorang dilahirkan hingga meninggal dunia. Menurut
GBHN 1978 dinyatakan bahwa pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di
dalam lingkungan rumah tangga, sekolah, dan masyarakat sehingga pendidikan seumur hidup
merupakan tanggung jawab keluarga, masyarakat dan pemerintah.
Asas pendidikan seumur hidup merumuskan bahwa proses pendidikan merupakan suatu
proses kontinu yang bermula sejak seseorang dilahirkan hingga meninggal dunia.
Di dalam UU Nomor 20 tahun 2003, penegasan tentang pendidikan seumur hidup, dikemukakan
dalam pasal 13 ayat (1) yang berbunyi: "Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, non
formal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya". Jadi dapat pula dikatakan
bahwa pendidikan dapat diperoleh dengan 2 jalur, yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur
pendidikan di luar sekolah.
D. Tujuan Pendidikan Seumur Hidup

Adapun tujuan pendidikan manusia seutuhnya dan dilaksanakan seumur hidup adalah sebagai
berikut.
1. Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakikatnya, yakni
seluruh aspek pembaurannya seoptimal mungkin.
2. Dan untuk menumbuhkan kesadarandan mengingat bahwa proses pertumbuhan dan
perkembangan kepribadian manusia bersifat hidup dinamis, maka pendidikan wajar
berlangsung seumur hidup.
E. Strategi Pendidikan Seumur Hidup
Menurut Prof. Soelaiman Joesoef strategi dalam rangka pendidikan seumur hidup adalah sebagai
berikut.
1. Konsep-konsep kunci pendidikan seumur hidup
a. Konsep pendidikan seumur hidup itu sendiri
Pendidikan seumur hidup diartikan sebagai tujuan atau ide untuk pengorganisasian dan
penstrukturan pengalaman-pengalaman pendidikan, yang meliputi seluruh rentangan usia
ini.
b. Konsep belajar seumur hidup
Konsep ini menyatakan bahwa pelajar belajar karena respon terhadap keinginan yang
didasari untuk belajar dan angan-angan pendidikan menyediakan kondisi-kondisi yang
membantu belajar. Belajar menunjukkan kegiatan yang dikelola walaupun tanpa
organisasi sekolah dan kegiatan ini justru mengarah pada penyelenggaraan asas
pendidikan seumur hidup.
b. Konsep metode belajar seumur hidup
Sistem pendidikan (metode belajar) bertujuan membantu perkembangan orang-orang
secara sadar dan sistematik respons untuk beradaptasi dengan lingkungan seumur hidup.
c. Kurikulum yang membantu pendidikan seumur hidup
Kurikulum dirancang atas dasar prinsip pendidikan seumur hidup yang praktis untuk
mencapai pendidikan dan mengimplementasi prinsip-prinsip pendidikan seumur hidup.
2. Arah pendidikan seumur hidup
a. Pendidikan seumur hidup kepada orang dewasa
Pemuda atau orang dewasa memerlukan pendidikan seumur hidup dalam rangka
pemenuhan self interest yang merupakan tuntutan hidup mereka self interest antara lain :
kebutuhan baca tulis, latihan dan ketrampilan.
b. Pendidikan seumur hidup bagi anak
Pendidikan seumur hidup bagi anak merupakan hal yang sangat penting karena anak akan
menjadi tempat awal bagi orang dewasa nantinya. Program yang kegiatan yang disusun
buat anak antara lain : kecakapan baca tulis, ketrampilan dasar dan mempertinggi daya
pikir anak sehingga memungkinkan anak terbiasa belajar berpikir kritis dan mempunyai
pandangan kehidupan yang dicita-citakan.
F. Implikasi Pendidikan Seumur Hidup
Pendidikan sepanjang hayat merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang
hidup dalam dunia transformasi, dan di dalam masyarakat yang saling mempengaruhi seperti saat
zaman globalisasi sekarang ini. Setiap manusia dituntut untuk menyesuaikan dirinya secara terus
menerus dengan situasi baru.
Pendidikan sepanjang hayat merupakan jawaban terhadap kritik-kritik yang dilontarkan pada
sekolah. Sistem sekolah secara tradisional mengalami kesukaran dalam menyesuaikan diri
dengan perubahan kehidupan yang sangat cepat dalam abad terakhir ini, dan tidak dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhan atau tutuntutan manusia yang makin meningkat. Pendidikan di
sekolah hanya terbatas pada tingkat pendidikan dari sejak kanak-kanak sampai dewasa, tidak
akan memenuhi persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan dunia yang berkembang sangat pesat.
Dunia yang selalu berubah ini membutuhkan suatu sistem yang fleksibel. Pendidikan harus tetap
bergerak dan mengenal inovasi secara terus menerus.
Pendidikan bukan hanya berlangsung di sekolah. Pendidikan akan mulai segera setelah anak
lahir dan akan berlangsung sampai manusia meninggal dunia, sepanjang ia mampu menerima
pengaruh-pengaruh. Oleh karena itu, proses pendidikan akan berlangsung dalam keluarga,
sekolah dan masyarakat .
Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi proses perkembangan seorang individu
sekaligus merupakan peletak dasar kepribadian anak. Pendidikan anak diperoleh terutama
melalui interaksi antara orang tua – anak. Dalam berinteraksi dengan anaknya, orang tua akan
menunjukkan sikap dan perlakuan tertentu sebagai perwujudan pendidikan terhadap anaknya.

Anda mungkin juga menyukai