A. Hakikat Pendidikan
Pendidikan adalah usaha manusia dalam proses pembentukan manusia seutuhnya mencakup
kemampuan mental, fikir dan kepribadian, sebagai bekal manusia untuk meraih keberhasilan dan
kesuksehsan dalam hidup. Pendidikan adalah karya bersama yang berlangsung dalam suatu pola
kehidupan insani tertentu, sebagai Proses pelatihan dan pengembangan pengetahuan,
keterampilan, pikiran dan karakter manusia.Pendidikan adalah lembaga atau usaha
pembangunan watak bangsa, yang menacakup ruang lingkup kemampuan mental, pikiran dan
kepribadian manusia. Pendidikan terkait dengan perkembangan manusia, mulai dari
perkembangan fisik, kesehatan, ketrampilan pikiran, perasaan, kemauan, sosial sampai kepada
perkembangan iman, mental, spiritual maka akan didapatkan hasil secara seimbang. Pendidikan
membuat manusia lebih berkualitas dalam meningkatkan hidupnya, dari taraf kehidupan alamiah
ke taraf kehidupan berbudaya.
Tujuan pendidikan adalah mempersiapkan hidup.Pendidikan bertujuan memenuhi
seperangkat hasil pendidikan yang dapat dicapai oleh peserta didik setelah diselenggarakannya
kegiatan pendidikan.Tujuan pendidikan dilaksanakan bertingkat, pertama; Tujuan pendidikan
nasional yang hendak dicapai dalam system pendidikan yang berskala nasional. Tujuan
Pendidikan Nasional (TPN) oleh UUSPN No. 20 tahun 2003 Pasal 3. Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, keatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan pendidikan Indonesia adalah
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya dan menguasai ilmu pengetahuan, dengan
sasaran menjangkau segenap peserta didik dari semua jenis dan kategori umur sepajang hayat.
Adapun tujuan pendidikan manusia seutuhnya dan dilaksanakan seumur hidup adalah sebagai
berikut.
1. Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakikatnya, yakni
seluruh aspek pembaurannya seoptimal mungkin.
2. Dan untuk menumbuhkan kesadarandan mengingat bahwa proses pertumbuhan dan
perkembangan kepribadian manusia bersifat hidup dinamis, maka pendidikan wajar
berlangsung seumur hidup.
E. Strategi Pendidikan Seumur Hidup
Menurut Prof. Soelaiman Joesoef strategi dalam rangka pendidikan seumur hidup adalah sebagai
berikut.
1. Konsep-konsep kunci pendidikan seumur hidup
a. Konsep pendidikan seumur hidup itu sendiri
Pendidikan seumur hidup diartikan sebagai tujuan atau ide untuk pengorganisasian dan
penstrukturan pengalaman-pengalaman pendidikan, yang meliputi seluruh rentangan usia
ini.
b. Konsep belajar seumur hidup
Konsep ini menyatakan bahwa pelajar belajar karena respon terhadap keinginan yang
didasari untuk belajar dan angan-angan pendidikan menyediakan kondisi-kondisi yang
membantu belajar. Belajar menunjukkan kegiatan yang dikelola walaupun tanpa
organisasi sekolah dan kegiatan ini justru mengarah pada penyelenggaraan asas
pendidikan seumur hidup.
b. Konsep metode belajar seumur hidup
Sistem pendidikan (metode belajar) bertujuan membantu perkembangan orang-orang
secara sadar dan sistematik respons untuk beradaptasi dengan lingkungan seumur hidup.
c. Kurikulum yang membantu pendidikan seumur hidup
Kurikulum dirancang atas dasar prinsip pendidikan seumur hidup yang praktis untuk
mencapai pendidikan dan mengimplementasi prinsip-prinsip pendidikan seumur hidup.
2. Arah pendidikan seumur hidup
a. Pendidikan seumur hidup kepada orang dewasa
Pemuda atau orang dewasa memerlukan pendidikan seumur hidup dalam rangka
pemenuhan self interest yang merupakan tuntutan hidup mereka self interest antara lain :
kebutuhan baca tulis, latihan dan ketrampilan.
b. Pendidikan seumur hidup bagi anak
Pendidikan seumur hidup bagi anak merupakan hal yang sangat penting karena anak akan
menjadi tempat awal bagi orang dewasa nantinya. Program yang kegiatan yang disusun
buat anak antara lain : kecakapan baca tulis, ketrampilan dasar dan mempertinggi daya
pikir anak sehingga memungkinkan anak terbiasa belajar berpikir kritis dan mempunyai
pandangan kehidupan yang dicita-citakan.
F. Implikasi Pendidikan Seumur Hidup
Pendidikan sepanjang hayat merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang
hidup dalam dunia transformasi, dan di dalam masyarakat yang saling mempengaruhi seperti saat
zaman globalisasi sekarang ini. Setiap manusia dituntut untuk menyesuaikan dirinya secara terus
menerus dengan situasi baru.
Pendidikan sepanjang hayat merupakan jawaban terhadap kritik-kritik yang dilontarkan pada
sekolah. Sistem sekolah secara tradisional mengalami kesukaran dalam menyesuaikan diri
dengan perubahan kehidupan yang sangat cepat dalam abad terakhir ini, dan tidak dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhan atau tutuntutan manusia yang makin meningkat. Pendidikan di
sekolah hanya terbatas pada tingkat pendidikan dari sejak kanak-kanak sampai dewasa, tidak
akan memenuhi persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan dunia yang berkembang sangat pesat.
Dunia yang selalu berubah ini membutuhkan suatu sistem yang fleksibel. Pendidikan harus tetap
bergerak dan mengenal inovasi secara terus menerus.
Pendidikan bukan hanya berlangsung di sekolah. Pendidikan akan mulai segera setelah anak
lahir dan akan berlangsung sampai manusia meninggal dunia, sepanjang ia mampu menerima
pengaruh-pengaruh. Oleh karena itu, proses pendidikan akan berlangsung dalam keluarga,
sekolah dan masyarakat .
Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi proses perkembangan seorang individu
sekaligus merupakan peletak dasar kepribadian anak. Pendidikan anak diperoleh terutama
melalui interaksi antara orang tua – anak. Dalam berinteraksi dengan anaknya, orang tua akan
menunjukkan sikap dan perlakuan tertentu sebagai perwujudan pendidikan terhadap anaknya.