No. Revisi :1
SOP
Tanggal Terbit : 3 Januari 2019
Halaman : 1-4
Putat Jaya
UPTD
Puskesmas
Putat Jaya
SOP Hiperurisemia |1
layanan.
b. Surat Penetapan Kepala Puskesmas Putat Jaya No :
440/A.II.SP.0003.06/436.6.3.42/2016 tentang SP penanggung
jawab program dan uraian tugas.
4. Referensi Permenkes no. 5 tahun 2014 tentang Panduan Klinis bagi Dokter di
Fasyankes Primer.
5. Langkah – a. Menanyakan keluhan dan gejala yang dirasakan oleh pasien
Keluhan: biasanya nyeri sendi
langkah /
b. Mencatat hasil anamnesa di kartu status pasien
Prosedur c. Melakukan pemeriksaan fisik pada pasien :
Pemeriksaan tanda vital : tensi, nadi, pernapasan, suhu
Pemeriksaan fisik: kepala leher, thorax, abdomen dan
ekstrimitas
d. Pemeriksaan penunjang: asam urat
e. Penegakan diagnosis hiperurisemia/gout artritis
f. Penatalaksanaan
1) Allupurinol, dimulai dg dosis 100 mg per oral sampai
mencapai dosis antara 200-300 mg/hari.
2) Bila terjadi gout arthritis akut, maka pengobatan
ditambahkan dengan: NSAID (ex: Na diclofenac, Ibuprofen)
dan steroid (prednisone 0,5 mg/kg BB/hari)
3) Modifikasi lifestyle/gaya hidup
• Minum cukup (8-10 gelas/hari).
• Mengelola obesitas danmenjaga Berat Badan Ideal.
• Kurangi konsumsi alkohol.
• Pola diet sehat (rendah purin).
g. Konseling dan Edukasi
penyebab hiperurisemia, jenis makanan dengan
kandungan rendah purin dan tinggi purin
SOP Hiperurisemia |2
6. Diagram alir
Anamnesa
& Kartu status
Pemeriksaan
fisik
Pemeriksaan Penunjang Form Permintaan
Asam urat Pemeriksaan lab
Penatalaksanaan:
KIE
Kertas Resep
Apotek
7. Hal- Hal -
yang perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait a. Loket Pendaftaran
b. Unit layanan poli umum
c. Unit layanan KIA
d. Laboratorium
e. Apotek
9. Dokumen
Terkait
SOP Hiperurisemia |3