Anda di halaman 1dari 8

PENERAPAN METODE DEBAT GUNA MENGEMBANGKAN

SIKAP KRITIS DAN KETERAMPILAN BERARGUMENTASI


MAHASISWA

Petir Pudjantoro
Jurusan Hukum Kewarganegaraan Universitas Negeri Malang
Jl. Semarang No.5 Malang
email:petir.pudjantoro.fis@um.ac.id

Abstract: this study is the implementation of lesson study that tried to apply the method of debate
in political sociology course. Lesson study activities use to three proccess, plan, do, and see.
Debate methods purpose to develop the ability to think critically, rationally and creatively to address
current issues of politic and citizenship. Through the application of the method of debate in the
course, students examine issues of developing the interaction between state and society in the
context of political communication. Learning debate practice speaking skills and behave intelligently
so as to form a personal democratic and accountable. Through this lesson, learners have different
readiness views and have the skills to resolve any issues and differences.

Keywords: method of debate, critical attitude, skills of the students argued

Abstrak: penelitian inimerupakan penerapan dari lesson study yang mencoba untuk menerapkan
metode debat dalam matakuliah Sosiologi Politik. Aktivitas lesson study menggunakan 3 langkah,
yaitu plan,do, dan see. Metode debat bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis,
rasional, dan kreatif terhadap isu politik dan kewarganegaraan. Melalui penerapan metode debat
dalam matakuliah, mahasiswa meneliti masalah perkembangan hubungan antara negara dan masyarakat
dalam konteks komunikasi politik. Pembelajaran debat merupakan praktek keahlian praktik berbicara
dan berperilaku cerdas dalam menghadapi berbagai perbedaan sudut pandang dan mempunyai
keterampilan memecahkan masalah dan perbedaan.

Kata kunci: metode debat, sikap kritis, keterampilan berargumentasi

Peningkatan mutu perkuliahan merupakan con- bahwa aktifitas perkuliahan berlangsung secara
cern utama dalam mewujudkan kualitas bervariatif. Sebagian besar perkuliahan
pembelajaran di perguruan tinggi. Melalui berlangsung dengan menerapkan metode diskusi
pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa dan sebagian kecil yang lain masih berjalan dengan
(student centered learning), disamping memiliki metode ceramah dan tanya jawab. Penggunaan
penguasaan bidang ilmu (competence), metode diskusi dan presentasi secara konvensional
diharapkan pula mampu menajamkan suara hati pada sebagian besar kelas perkuliahan
(conscience) dan menguatkan hasrat berbela rasa memunculkan fenomena kejenuhan yang
(compassion). Pengembangan sikap kritis dan berdampak padapenurunan minat dan partisipasi
peduli mahasiswa diposisikan secara integral dan mahasiswa dalam pembelajaran. Hal yang
dicapai secara seimbangdengan pembentukan demikian terjadi pula pada pelaksanaan perkuliahan
kompetensi ilmiah. Dalam hal ini, perkuliahan perlu Sosiologi Politik.
didesain sebagai aktivitas mengkonstruksi Sebagai upaya untuk peningkatan kualitas
pengetahuan sekaligus mengeksplorasi nilai-nilai perkuliahan, telah dilaksanakan kegiatan lesson
kemanusiaan. study pada kelas perkuliahan Sosiologi Politik. Les-
Observasi praktik perkuliahan di Jurusan son study merupakan kegiatan pengkajian
Hukum Kewarganegaraan (HKn) menunjukkan pembelajaran yang dilaksanakan secara kolabo-

137
138 Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Th. 28, Nomor 2, Agustus 2015

ratif. Implementasinya meliputi tahapan aktual, krusial problematis, mengandung isu pro
perencanaan (Plan), yang bertujuan menghasilkan dan kontra serta berdampak strategis bagi warga
rancangan pembelajaran yang diyakini mampu negara. Dalam pelaksanaan tugas dimaksud,
membelajarkan peserta didik secara efektif, mahasiswa didukung oleh sumber belajar
pelaksanaan (Do), dimaksudkan untuk menerapkan perpustakaan maupun akses internet yang
rancangan pembelajaran yang telah dilaksanakan, menyediakan berbagai data dan informasi kajian
dan refleksi (See) dimaksudkan untuk menemukan relevan.
kelebihan dan kekurangan pembelajaran. Ketiga Ketiga, memilih metode pembelajaran yang
tahapan tersebut dilaksanakan secara berulang paling cocok guna mencapai outcome pembe-
(Susilo dkk, 2009:33-36). lajaran yang dikehendaki. Metode debat dipilih dan
digunakan guna menstimulasi diskusi kelas.
METODE Melalui implementasi metode ini, setiap peserta
perkuliahan didorong untuk mengemukakan
Aktifitas perencanaan (Plan)dikembangkan pendapatnya melalui suatu perdebatan antar
melalui, pertama, penyusunan Satuan Acara kelompok diskusi yang disatukan dalam sebuah
Perkuliahan (SAP).Standar kompetensi mata- diskusi kelas.
kuliah Sosiologi Politik yang menjadi acuan Implementasi metode debat diawali dengan
kegiatan lesson study secara mendasar berusaha diskusi singkat guna memantapkan formulasi isu
mewujudkan kemampuan berfikir kritis mahasiswa debat, menentukan juru bicara dan mempersiap-
dalam menganalisis fenomena perubahan sosial kan yel-yel kelompok. Dalam hal ini setiap
politik yang terjadi serta mampu berfikir integral kelompok diminta mendeskripsikan fenomena
dalam mengantisipasi dampak perubahan sosial yang diangkat, menegaskan posisi gagasan
politik dalam kehidupan kemasyarakatan, kelompok pada isu yang dibahas apakah pro/
kebangsaan dankenegaraan. Hal ini dicapai melalui kontra/netral, serta bisa memberikan ide
beberapa kompetensi dasar antara lain mengkaji pemecahan masalah bila diperlukan. Hal ini
hubungan negara dan masyarakat maupun dilaksanakan guna mendorong proses elaborasi
menganalisis berbagai fenomena sosialisasi politik, kognitif dimana peserta didik didorong bekerjasama
partisipasi politik, rekrutmen politik, partai politik, untuk memahami dan menimba informasi demi
gerakan sosial dan budaya politik, termasuk pula peningkatan kapasitas pengetahuan kognitif
masalah komunikasi politik (Pudjantoro, 2014:1). mereka. Adapun prosedur debat dilaksanakan
Dalam hal ini, fenomena permasalahan komunikasi dengan langkah-langkah sebagaimana tabel 1.
politik di Indonesia dipilih sebagai pokok bahasan
pada pelaksanaan open class. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kedua, collecting bahan ajar dan
disosialisasikan kepada mahasiswa. Koleksi bahan Perencanaan Setting Kelas
ajar berupa hand-out yang meliputi informasi Perencanaan setting ruangan debat
tentang fenomena komunikasi politik kontemporer, merupakan bagian penting dalam strategi
urgensi-ruang lingkup dan fungsi komunikasi politik, pengelolaan kelas. Dalam hal ini masing-masing
basis kekuasaan komunikasi politik serta public kelas dibagi habis ke dalam lima kelompok. Hal
sphere sebagai ruang komunikasi politik. Bahan ini agak berbeda dengan pengaturan debat
ajar juga dikumpulkan melalui penugasan kelompok sebagaimana lazimnya dimana ada kelompok
mahasiswa seminggu sebelum open class penampil dan ada penonton. Peserta perkuliahan
dilaksanakan. Materi penugasan berupa pada masing-masing kelas seluruhnya menjadi
identifikasi masalah-masalah krusial pada pratik penampil. Sedangkan penonton hanya melibatkan
komunikasi politik di Indonesia.Komunikasi politik beberapa observer. Dalam pelaksanaan,
sebenarnya merupakan topik yang sangat luas. keterbatasan jumlah penonton disiasati dengan
Cangara (2014:30) menjelaskan komunikasi politik mengoptimalkan seluruh peserta penampil untuk
sebagai suatu proses komunikasi yang memiliki bertepuk tangan guna membina suasana antusias
implikasi atau konsekuensi terhadap aktivitas sepanjang pelaksanaan debat berlangsung.
politik. Guna membatasi agar lebih fokus, Mengikuti pembagian kelompok, settingkelas
mahasiswa diminta mengidentifikasi isu-isu diatur sebagaimana gambar 1.
komunikasi politik di Indonesia dengan kriteria
Pudjantoro, Penerapan Metode Debat Guna Mengembangkan Sikap Kritis dan Keterampilan Berargugemtasi 139

Tabel 1. Prosedur Debat Fenomena Permasalahan Komunikasi Politik di Indonesia

NO. LANGKAH URAIAN WAKTU


1. BRIEFING Pemberian materi pengantar tentang komunikasi politik oleh dosen 15 menit
dan dilanjutkan pembahasan etika debat. Dalam hal ini dosen
menyatakan diri sebagai host yang akan bertindak sebagai
moderator debat.
2. KONSOLIDASI Masing-masing kelompok melaksanakan pemantapan point-point 5 menit
gagasan dan yel-yel yang akan ditampilkan.
3. OPENING Pembukaan debat dimana masing-masing juru bicara memperkenalkan 10 menit
anggota kelompok.
4. YEL-YEL PEMBUKA Masing-masing kelompok menampilkan yel-yel pembuka.
5. PUTARAN I: Masing-masing juru bicara memaparkan masalah aktual-krusial- 15 menit
PAPARAN IDE kontroversial seputar fenomena komunikasi politik di Indonesia
disertai penegasan posisi sikap serta solusi atas permasalahan bila
diperlukan.
6. PUTARAN II: Masing-masing anggota kelompok menyampaikan pertanyaan/tang- 10 menit
PERTANYAAN DAN gapan/penilaian kritis terhadap paparan ide kelompok lain. Langsung
TANGGAPAN ditanggapi dan dijawab oleh kelompok yang bersangkutan.
7. PUTARAN III: Anggota kelompok bisa mengajukan pertanyaan/ tanggapan/ 20 menit
TANGGAPAN sanggahan kepada kelompok lain dan langsung ditanggapi sehingga
BEBAS terjadi diskusi bebas dengan pengaturan lalu-lintas pembicaraan
melalui moderator.
8. PUTARAN IV: Pernyataan penutup berupa kesimpulan dari masing-masing juru
CLOSSING bicara kelompok. 10 menit
STATEMENT
9. YEL-YEL PENUTUP Masing-masing kelompok menampilkan yel-yel kembali sebelum 5 menit
debat diyatakan ditutup oleh moderator.
10. REFLEKSI Dilaksanakan komentar, ulasan, penyimpulan dan penegasan oleh 10 menit
dosen bersama-sama mahasiswa.
TOTALWAKTU PERKULIAHAN 100 menit

dan intensitas pertukaran ide-ide yang saling


berseberangan. Sementara posisi kelompok netral
memperlancar pula peran dalam membagi
perhatian kritis terhadap kedua kelompok yang pro
maupun yang kontra secara seimbang.

Pemilihan Tema Debat Secara Partisipatif


Pemilihan tema debat dilaksanakan melalui
penugasan kelompok secara mandiri pada empat
kelas pembelajaran sosiologi politik. Masing-
masing kelas dibagi ke dalam lima kelompok,
Gambar 1. Setting Ruangan Kelas dimana masing-masing kelompok menentukan
topik debat yang akan diangkat, mengumpulkan
Pengkondisikan setting ruangan kelas dengan bahan secara teliti dan menyusun argumentasi
menempatkan kelompok pro dan kontra dalam secara cermat. Hal ini dilakukan guna menjamin
posisi berhadap-hadapan serta kelompok netral agar debat berlangsung tidaksaling menjatuhkan
pada posisi di antara kelompok yang pro dan atau mengarah ke debatkusir yang kurang bemutu.
kontra, terbukti mempermudah lalu-lintas gagasan Sebaliknya bisa berjalan secara argumentatif yang
140 Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Th. 28, Nomor 2, Agustus 2015

KELAS/ KELOM-
URAIAN POSISI GAGASAN
OFF POK
A I Pilkada Langsung atau Pilkada DPRD dan Pro Pilkada Langsung
Permasalahan Politik Uang
II Pilkada Langsung atau Pilkada DPRD dan Pro Pilkada melalui
Permasalahan Politik Uang DPRD
III Fenomena Politik Uang Pada Praktik Pilkada Kontra Pilkada
Langsung Langsung
IV Menyoroti Kualitas dan Obyektifitas Kinerja DPRD Kontra Pilkada melalui
DPRD
V Menakar profesionalisme dalam politik dinasti dan Netral
keterlibatan artis sebagai politisi
B I Kontroversi Kebijakan Kenaikan harga BBM Kontra Kenaikan BBM
II Kontroversi Kebijakan Kenaikan harga BBM Kontra Kenaikan BBM
III Kebijakan Pengalihan Subsidi BBM Pro Kenaikan BBM
IV Kebijakan Kenaikan BBM dan Pro Kenaikan BBM
Pembangunan Infrastruktur
V Isu Persaingan KIH dan KMP dalam Netral
kontroversi kebijakan kenaikan BBM
C I Politik Media Pada Rivalitas antara Ahok Kontra terhadap Media
dan FPI
II Blusukan: Media Pencitraan dalam Kontra terhadap Media
komunikasi politik
III Mengoptimalkan Media Sosial sebagai Pro terhadap Media
instrumen komunikasi Politik
IV Peran Media dalam Pengawasan Publik Pro terhadap Media
V Faktor Media dalam Membentuk Efektifitas Netral
Komunikasi dan Kinerja Politik
D I Bahasa Uang dalam Komunikasi Politik Kontra Politik Uang
II Money Politic menciderai demokrasi Kontra Politik Uang
III Budaya Politik Uang dan Praktik Demokrasi Pro Politik Uang
Kita
IV Fenomena Jual Beli Suara Pemilih dalam Pro Politik Uang
Pilkada
V Strategi Pengembangan Politik Gagasan Netral

Tabel 2. Hasil Identifikasi Tema-Tema Debat Pada Seluruh Kelas Pembelajaran

didukung data dan informasi yang cukup credible. Hasil pemilihan tema debat menunjukkan
Adapun tema-tema yang berhasil diidenti- bahwa mahasiswa relatif mampu memilih berbagai
fikasi dan diangkat dalam debat fenomena masalah isu aktual (fenomena baru yang berkembang
komunikasi politik di Indonesia adalah sebagaimana dalam dinamika komunikasi politik nasional
tabel 2. maupun lokal), krusial (memiliki problema dan
Pudjantoro, Penerapan Metode Debat Guna Mengembangkan Sikap Kritis dan Keterampilan Berargugemtasi 141

dampak strategis) serta kontroversial (cenderung produksi dan presentasi yel-yel. Sebagian
mengundang perdebatan di ranah publik secara mahasiswa memiliki minat yang tinggi
pro dan kontra). Pelibatan langsung mahasiswa memformulasikan yel-yel secara kreatif dan
untuk memilih tema debat sesuai minat diharapkan berobsesi mempresentasikannya secara menarik.
mampu mendorong tingkatan berfikir yang lebih Namun mereka kadang terlalu berlebihan memberi
tinggi yakni daya pikir kritis. Pada taksonomi perhatian pada masalah yel-yel dan kurang tertarik
Bloom yang termasuk tingkatan berfikir tinggi ini mengikuti secara serius substansi debat.
adalah menerapkan (applying), menganalisis Sebaliknya ada pula mereka yang lebih tertarik
(analizing), evaluasi (evaluating) dan mencipta kepada substansi debat dan kurang apresiatif
(creating) (Churches, 2009:9). Pelibatan dengan penampilan yel yang berkepanjangan.
mahasiswa untuk mengkaji berbagai sumber Oleh karenanya, demi mewujudkan efektifitas
belajar dalam pemilihan tema debat diharapkan pembelajaran, maka formulasi yel-yel perlu
dapat mendorong mahasiswa berfikir terbuka, disusun secara menarik namun ringkas.
bertanya dan bernalar secara kritis dan Dalam konteks demikian, implementasi
argumentatif. metode debat merupakan pintu bagi perwujudan
Langkah pembelajaran dengan metode debat PAIKEM dimana sesuai dengan Suparlan
yang diawali dengan penugasan kepada (2008:70) dijelaskan mengandung unsur aktif
mahasiswa untuk mengidentifikasi isu krusial dan dimana pembelajaran sedemikian rupa
mengumpulkan bahan secara teliti memang mengaktifkan peserta didik untuk mengajukan
terbukti membantu mewujukan pelaksanaan debat pertanyaan, mengemukakan gagasan, dan
secara bermutu. Namun langkah ini dinilai banyak memecahkan masalah. Inovatif dimana mampu
memakan waktu. Oleh karena itu, langkah diciptakan kondisi belajar dan kegiatan
pembelajaran dapat dimodifikasi secara lebih pembelajaran yang baru sesuai tuntutan dan
sederhana lagi. Misalnya dosen cukup mengajak perkembangan pendidikan. Kreatif oleh karena
melakukan brainstorming mengenai isu-isu krusial mampu diciptakan kegiatan pembelajaran beragam
yang dibahas atau bahkan menyodorkan kasus sehingga memenuhi tingkat kemampuan siswa.
atau isu untuk selanjutnya digunakan oleh siswa Efektif dalam konteks pencapaian kompetensi
sebagai materi debat. Namun demikian, upaya yang telah ditetapkan. Dan menyenangkan oleh
persiapan melalui pengumpulan informasi dan karena mampu diciptakan suasana pembelajaran
penyusunan argumentasi nampak sebagai yang menyenangkan sehingga memusatkan
kegiatan yang tidak bisa ditawar. Apalagi jika kita konsentrasi dan semangat peserta didik dalam
ingin mewujudkan kegiatan pembelajaran bermutu pembelajaran.
melalui metode debat dalam perkuliahan.
Materi Pengantar: Fenomena Problematik
Yel-Yel: Memproduksi Semangat dan dan Kontroversial
Kekompakan Pengembangan kemampuan berfikir kritis
Masing-masing kelompok secara kreatif menjadi fokus implementasi metode debat ini.
mempersiapkan dan mendiskusikan yel-yel yang Kemampuan berfikir kritis ditandai oleh
akan ditampilkan. Peserta debat merasa bahwa kemampuan menganalisis berbagai persoalan atau
yel-yel mereka menjadi identitas kelompok di isu-isu, memberikan argumentasi, memunculkan
hadapan kelompok lain sekaligus memberikan wawasan dan memberikan argumentasi, serta
kebanggaan individukarena menjadi bagian dari mengambil keputusan terbaik (Komalasari,
tim. Dalam hal ini, yel-yel terbukti berkontribusi 2010:262). Hal ini mempengaruhi keputusan dosen
cukup besar dalam menumbuhkan kekompakkan untuk memformulasikan materi pengantar yang
kelompok. Yel-yel yang disertai gerakan yang aneh lebih menggugah fenomena-fenomena, memapar-
dan lucu mengkondisikan tumbuhnya suasana kan perspektif agar mahasiswa mampu melihat
segar dalam interaksi pembelajaran. Yel-yel dan problematik serta merangsang kemampuan kritis
tepuk tangan sepanjang putaran berlangsungnya dengan melontarkan sejumlah pertanyaan kepada
debat, efektif memelihara semangat peserta didik mahasiswa. Sebagai contoh,dalam rangka
untuk terus mengikuti pembelajaran. membentuk kesadaran mahasiswa mengenai
Hal penting untuk dikemukakan adalah urgensi komunikasi politik, maka dosen
kecenderungan penyikapan mahasiswa dalam menayangkan fenomena jaringan Obama dengan
142 Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Th. 28, Nomor 2, Agustus 2015

social media sebagai faktor penting yang mendalam, (iv) peserta wajib bertepuk tangan
mempengaruhi kemenangannya pada kontestasi secara meriah sebagai bentuk apresiasi terhadap
politik pemilihan presiden di Amerika Serikat. setiap argumentasi dan gagasan yang selesai
Dosen berusaha mendorong pendapat dan disampaikan. Ketentuan ini terbukti mampu
komentar mahasiswa seputar efektifitas menjaga ritme suasana antusias sepanjang
komunikasi politik melalui media pada konteks pelaksanaan debat berlangsung.
kasus di Indonesia.
Materi pengantar disampaikan secara ringkas Indikator-Indikator Yang Mengemuka
dengan mengedepankan fakta (kejadian aktual Beberapa indikator yang mengemuka dalam
dan problematik di ruang publik), prinsip (unsur, praktik debat fenomena permasalahan komunikasi
ruang lingkup, fungsi komunikasi politik) dan politik di Indonesia pada empat kelas perkuliahan
prosedur (pembahasan basis kekuasaan dalam Sosiologi Politik antara lain:
komunikasi politik). Namun agak kurang Pertama: Mampu mengambil keputusan
menyampaikan materi konseptual. Hal ini penting pro-kontra dengan alasan-alasan. Ini tercermin
dilakukan agar mahasiswa berpikiran terbuka, ketika mahasiswa pada kelas A membahas pro
mampu mengembangkan pikiran terbuka serta kontra Pilkada Langsung versus Pilkada melalui
berbicara dengan bebas dan bertanggung jawab. DPRD. Argumen yang dibangun tidak hitam-putih.
Namun berusaha menjelaskan alasan kelebihan
Etika Yang Dipedomani dan kelemahan pengambilan opsi-opsi dimaksud.
Pelaksanaan implementasi metode debat Pada kelas B berkaitan dengan kontroversi
diawali dengan pembahasan etika yang harus kenaikan harga BBM. Dalam hal ini yang
dipedomani oleh semua peserta debat. Pemaha- terpenting bukan memenangkan pandangan mana
man terhadap etika debat menyangkut persoalan dan mengalahkan siapa. Namun pemahaman
substantif dan teknis. Ada tiga hal substantif yakni: terhadap argumentasi di balik kebijakan akan
(i) debat melatih mahasiswa untuk mampu berfikir mengarahkan mahasiswa berfikir secara terbuka
secara kritis. Yang pertama dan utama dalam hal dan bijaksana.
ini adalah keberanian berbicara, (ii) debat melatih Kedua: berfikir kritis mengembangkan
kemampuan berargumentasi. Dalam konteks ini argumen berbeda dari kelaziman pandangan
mahasiswa melatih diri menyampaikan gagasan yang sudah ada. Hal ini tergambarkan ketika
secara logis, sistematis dan didukung oleh hujjah kelas B membahas makna oposisi mengkritisi
empiris, (iii) debat berusaha melatih mahasiswa rivalitas Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi
untuk mengelola emosi sehingga mampu Merah Putih (KIH). Persepsi yang berkembang
menghargai dan memahami perbedaan pandangan, selama ini memposisikan oposisi sebagai tradisi
(iv) debat melatih mahasiswa untuk berfikir holistik buruk karena merepresentasikan sikap waton
dan mampu memutuskan pilihan tindakan terbaik sulaya dan bahkan dikecam sebagai tindakan
setelah memahami permasalahan secara inkonstitusional. Di dalam debat justru
mendalam. berkembang pandangan berbeda bahwa oposisi
Sedangkan hal yang bersifat teknis adalah tradisi demokrasi yang baik. Keberadaan
menjelaskan bahwa: (i) lalu-lintas debat dipimpin oposisi kuat memungkinkan mekanisme kontrol
oleh moderator yang mengatur dan mengendalikan secara efektif terhadap kinerja pemerintah. Hal
komunikasi selama debat berlangsung. Peran ini merupakan upaya mulia guna memastikan
moderator penting untuk mengatur agar lalu-lintas kebijakan pemerintah selalu on the track dan
gagasan dapat berjalan sesuai dengan prosedur tercegah dari segala bentuk penyimpangan
dan tahapan yang sudah ditetapkan, (ii) setiap kekuasaan (abuse of power).
pembicara perlu berdiri dan memperkenalkan diri Ketiga: menerima saran untuk mengem-
sebelum menyampaikan pertanyaan atau gagasan. bangkan ide-ide baru. Hal ini setidaknya
Hal ini mengintroduksikan suatu budaya tercermin ketika kelas C ketika membahas strategi
komunikasi yang hormat dan akrab antara sesama kampanye dan komunikasi politik kontemporer
peserta debat, (iii) moderator berhak memotong dengan memanfaatkan media. Muncul kiat dan
dan mengatur lalu lintas pembicaraan. Ketentuan gagasan baru yang diterima oleh semua penampil
ini penting demi menjaga agar pembahasan debat dalam rangka lebih mengefektifkan kinerja
gagasan berjalan fokus dengan intensitas komunikasi politik para politisi dan parpol.
Pudjantoro, Penerapan Metode Debat Guna Mengembangkan Sikap Kritis dan Keterampilan Berargugemtasi 143

Keempat: Kritis membandingkan antara pertanyaan anda? Saya kira yang anda kemukakan
logika dan fakta. Argumentasi yang dibangun tidak memiliki relevansi dengan topik yang sedang
oleh peserta debat kadang logis namun tidak kita perdebatkan? dan sejenisnya banyak
empiris. Dalam pembahasan kasus kenaikan harga berkembang pada semua kelas pembelajaran.
BBM berkembang argumentasi dari pihak pro Kedelapan:bersikap sopan dalam
bahwa kenaikan BBM dua ribu rupiah saja kok berbicara dan berkomunikasi. Pada semua kelas
diributkan. Padahal mereka membeli rokok yang pembelajaran yang mengimplementasikan metode
harganya lebih mahal mampu dilakukan. debat ini, berkembang sikap sopan dari mahasiswa
Argumentasi ini dinilai manipulatif karena tidak ketika berbicara dan mengemukakan gagasan.
mempertimbangkan kenyataan empiris yang Mereka mendengarkan dengan hati-hati. Untuk
terjadi dimana kenaikan harga BBM berdampak selanjutnya memberikan tanggapan dan atau
melambungkan harga-harga hampir semua penilaian kritis terhadap informasi yang dipahami.
kebutuhan rumah tangga. Dan hal ini dirasakan Pada umumnya mereka juga mengembangkan
memberatkan oleh sebagian besar rakyat yang sikap empati dan saling memahami posisi gagasan
terimbas kebijakan kenaikan BBM. mereka masing-masing yang saling berbeda.
Kelima: berani berbicara dengan pikiran Kesembilan: mengedepankan dasar
terbuka dan bertanggung jawab. Ini tercermin argumentasi dan adil dalam berfikir. Sebelum
ketika kegiatan refleksi bersama mahasiswa pelaksanaan debat berlangsung, masing-masing
setelah mereka mengikuti pembelajaran melalui mahasiswa membaca referensi dan
metode debat. Mereka berkomentar mengapa mengumpulkan informasi seputar isu yang
baru saat ini metode ini dipraktikkan. Mereka diperdebatkan. Dengan posisi gagasan pro kontra
merasa bebas berekspresi dan menyampaikan maupun abstain, pada umumnya selalu didukung
pikirannya secara bebas dan terbuka. Sementara oleh dasar agumentasi yang kuat. Disamping itu,
ketika mereka mengikuti perkuliahan dengan mengacu pada bukti-bukti empiris dan logis
metode diskusi merasa memiliki keterbatasan mengkondisikan mereka untuk berfikir secara adil
dalam mengekpresikan pikirannya. Praktik dan tidak gampang menuduh atau memberikan
presentasi diskusi konvensional menunjukkan prasangka yang tidak berdasar (steriotype). Pada
kecenderungansebagian besar penampil topik debat rivalitas antara Ahok dengan FPI di
menyampaikan gagasannya dengan membaca. kelas C setidaknya membuktikan hal ini.
Dalam debat ini, jumlah yang membaca ketika Kesepuluh: memungkinkan berkem-
mempresentasikan gagasan sangat kecil. bangnya sikap korektif terhadap informasi
Sebaliknya, sebagian besar penampil berani atau gagasan. Pada seluruh kelas perkuliahan
berbicara secara interaktif dan ekspresional. terjadi mekanisme interaksi dimana kelompok
Keenam: melakukan analisis kritis dan penampil satu meminta klarifikasi, mengajukan
elaborasi jawaban. Hal ini terjadi pada kelas A koreksi konsep, pengertian dan dasar hukum dari
yang mempertanyakan kinerja anggota dewan. gagasan yang dipresentasikan. Hal ini bisa
Kenapa sudah tahu banyak anggota dewan tidak memupuk sikap hati-hati mahasiswa dalam
bermoral dan terlibat kasus korupsi. Kenapa rakyat menerima dan menyerap informasi dari berbagai
masih memilihnya? Gagasan dan pertimbangan pihak.
macam apa yang sebenarnya ada pada pikiran Kesebelas: Menghubungkan masalah
rakyat pemilih itu? Dalam hal ini, debat khusus diskusi dengan prinsip umum dan
memungkinkan terjadinya elaborasi atau kaidah kehidupan. Hal ini setidaknya tercermin
pendalaman gagasan dengan cara mempertanyakan pada debat pro-kontra yang terjadi di kelas D. Posisi
dan menguji jawaban-jawaban yang terkemukakan. yang pro cenderung menggunakan fakta empiris
Ketujuh:menanyakan pertanyaan relevan praktik politik uang yang sudah menggejala sebagai
dan beraturan. Interaksi dalam debat dapat alasan untuk membenarkan politik uang. Namun
mengkondisikan seluruh peserta debat untuk proses diskusi akhirnya menyepakati bahwa politik
bertanya secara fokus. Ini berkembang karena ada uang telah melanggar prinsip umum yang namanya
mekanisme interaktif yang memungkinkan kejujuran dan terbukti mendorong meluasnya
klarifikasi pertanyaan yang tidak jelas dan bisa perilaku korupsi pada kalangan pejabat dan politisi.
memotong sekaligus mengarahkan pertanyaan Keduabelas:partisipasi dalam berbicara
yang out of contect. Pernyataan: apa maksud dan mengemukakan gagasan. Terjadi
144 Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Th. 28, Nomor 2, Agustus 2015

kecenderungan bahwa partisipasi dalam berbicara menanggapi isu-isu politik dan kewarganegaraan.
didominasi oleh mahasiswa itu-itu saja. Sedangkan Dalam hal ini, mahasiswa dididik secara aktif
sebagian mahasiswa lain masih kurang bertanggung jawab dan mampu bertindak cerdas
berpartisipasi dan asyik dengan kegiatan di luar serta bijaksana dalam kegiatan bermasyarakat,
pembelajaran, misalnya main HP atau bercanda berbangsa dan bernegara. Pembelajaran debat
dengan temannya. Refleksi observer menya- diyakini mampu membentuk sikap demokratis oleh
rankan untuk mencegah hal ini perlu perbaikan karena memiliki kesiapan untuk berbeda
desain debat, dimana mahasiswa yang kurang pandangan dan memiliki ketrampilan untuk
partisipasi diberi tugas untuk melaporkan secara menyelesaikan segala masalah dan perbedaan.
tertulis prosesdan hasil debat yang dilangsungkan. Oleh karena perkuliahan yang berlangsung
masih banyak menggunakan metode diskusi
KESIMPULAN DAN SARAN konvensional, maka ke depan implementasi metode
debat perlu dipertimbangkan sebagai metode
Pembelajaran dengan metode debat terbukti alternatif guna memperkaya variasi metode yang
mampu mengembangkan kemampuan mahasiswa dipraktikkan dalam pembelajaran di kelas-kelas
untuk berfikir kritis, rasional dan kreatif dalam perkuliahan.

DAFTAR RUJUKAN

Cangara, Hafied, Prof., M.Sc, Ph.D. 2014. Hukum dan Kewarganegaraan (HKn),
Komunikasi Politik: Konsep. Teori dan Fakultas Ilmu Sosial (FIS), Universitas
Strategi. Depok: RajaGrafindo Persada. Negeri Malang (UM). Tidak dipublikasikan.
Churches, A., Blooms Digital Suparlan, Dasim dan Danny. PAIKEM:
Ta x o n o m y. 2 0 0 9 . ( o n l i n e ) ( h t p p : / / Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan
endorigami.wikispaces.com), (diakses Menyenangkan. 2008, Bandung: PT
tanggal 19 November 2014). Genesindo.
Komalasari, Kokom, Dr., MP.d. Pembelajaran Susilo, H., Chotimah, H., Joharmawan, R., Jumiati,
Kontekstual: Konsep dan Aplikasi. 2010. Dwitasari, Y., Sunarjo. 2009. Lesson Study
Bandung: Reflika Aditama. Berbasis Sekolah Konservatif Menuju
Pudjantoro, Petir, Satuan Acara Perkuliahan Guru Inovatif, Malang: Bayumedia.
Sosiologi Politik. 2014. Malang: Jurusan

Anda mungkin juga menyukai