Anda di halaman 1dari 2

1.

Apa saja hak hak peserta BPJS dalam rumah sakit : -Hak atas pemeriksaan,
pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh dokter spesialis dan subspesialis -
Hak atas pelayanan obat dan bahan medis habis pakai lainnya

2. Pelayanan bagi pasien BPJS di lihat dari status kepesertaannya: -Pelayanan


yang di berikan oleh pihak RS berbeda-beda tergantung dari status kepesertaannya.
Bagi pasien dengan kepesertaan kelas I pihak RS memberikan respon positif,
keperluan pasien di kelas I ini di respon dengan cepat oleh pihak perawat.
Pelayanan perawat di ruang perawatan kelas II ini, terkadang lambat dan terkadang
cepat. Sedangkan pelayanan di ruang perawatan kelas III terkesan lambat, pasien
sendiri mesti memanggil berulang-ulang perawat yang berada di ruang perawaan
kelas III ini,

3. Hambatan Dalam Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional di RS


a. Hambatan pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional di RS Dari Pihak
Pasien,
-respon perawat kpd pasien:respon dari perawat kpd pasien di ruang
perawaan kelas III ini terkesan lambat, karena perawat baru akan bergerak
ketika sudah di panggil berulang-ulang. Padahal jumlah perawat di ruang
perawatan kelas III ini lumayan banyak
- Komunikasi dengan pihak RS hal ini adalah dokter ataupun perawat:
Masalah komunikasi yan sering terjadi adalah kondisi2 pasien, terkadang
pihak rumah sakit hanya berbicara singkat saja kepada keluarga pasien
mengenai kondisi perkembangan pasien dan pihak keluarga enggan bertanya
kepada pihak rumah sakit mengenai keluhan mereka dengan alasan
biasanya apa yang dia sampaikan berbeda dengan apa yang di tanggapi oleh
dokter.
B. Hambatan pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional Yang Di Hadapi Oleh
Pihak RS
-Pasien yang baru mau mendaftar begitu jatuh sakit

4. Prosedur Pelayanan —> Prosedur pelayanan pada instalasi rawat inap pada RSUD
Pambalah Batung, baik dari prosedur pelayanan masuk pasien maupun prosedur
pelayanan pengambilan obat dapat dikatakan mudah dan tidak berbelit, karena dari
pasien dan pihak pelaksana program BPJS Kesehatan di RSUD sudah mengetahui
prosedur dalam pelayanan. Tetapi dari segi administrasi pendaftaran dan prosedur
layanan masih terdapat ketidakpahaman para peserta dan pihak pelaksana teknis yang
belum memahami bagaimana prosesnya.
5. Sumber Daya (Staf) —> Sumber daya dari segi staf yang tersedia belum bisa
dikatakan cukup. Karena belum sebandingnya antara perawat dengan tempat tidur
pasien. Dalam peraturan Kepmenkes Tahun 2008 tentang standar minimal pelayanan
menyatakan bahwa dalam satu ruangan, tempat tidur berbanding 2:3 dengan perawat.
Di RSUD Pambalah Batung Amuntai di ruang instalasi rawat Inap Kelas III jumlah
tempat tidur berbanding 2:1 dengan jumlah perawat.
6. Sarana dan Prasarana —> Sarana dan prasarana yang tersedia di RSUD Pambalah
Batung Amuntai untuk kelas III belum memadai. Kurangnya sarana dan prasarana ini
terutama yang berkaitan dengan peralatan medis, ruang tunggu dan fasilitas fisik
lainnya. Padahal sarana dan prasarana yang tersedia di rumah sakit juga menjadi salah
satu faktor yang penting dalam sebuah implementasi program BPJS Kebijakan.
Berdasarkan hasil wawancara di atas bahwa dapat disimpulkan fasilitas yang tersedia
dalam implementasi program BPJS Kesehatan pada RSUD Pambalah batung Amuntai
sesuai dengan standar Kelas III dan standar RSUD yang bertipe C, hanya saja belum
cukup memadai dalam hal ketersediaan masih banyak fasilitas yang tidak berfungsi
dengan maksimal (rusak) dan tidak dengan cepat diperbaiki.

7. Kabid Pelayanan rumah sakit yang menyatakan bahwa BPJS memberikan


mekanisme pelayanan terhadap segala fasilitas kesehatan yang dibutuhkan. “Kami
tidak membatasi atau membedakan adanya fasilitas kesehatan antara pasien baik non
asuransi atau BPJS dari jenis peserta apapun. Selama masih bisa dilayani oleh rumah
sakit maka kami memberikan pelayanan sebaik-baiknya. Namun jika tidak tersedia
maka kami bersedia memberikan rujukan ke rumah sakit tingkat provinsi jika
dibutuhkan.
8.

Anda mungkin juga menyukai