Anda di halaman 1dari 11

PAPER

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (SDGS) DALAM PERENCANAAN


PEMBANGUNAN DAERAH JANGKA MENENGAH KABUPATEN MERANGIN.
Oleh: Dr. Agus, S.Sos. M.Hum

Pendahuluan
Pembangunan era millenium yang sudah di deklaraasikan Millennium Development Goals
(MDGs), merupakan hasil perjuangan dan kesepakatan bersama antara negara-negara berkembang
dan negara maju. Negara-negara berkembang berkewajiban untuk melaksanakannya, termasuk salah
satunya Indonesia di mana kegiatan MDGs di Indonesia mencakup pelaksanaan kegiatan monitoring
MDGs. Sedangkan negara-negara maju berkewajiban mendukung dan memberikan bantuan terhadap
upaya keberhasilan setiap tujuan dan target MDGs.
Walaupun masih banyak hal yang belum dicapai, namun perlu diakui bahwa selama ini MDGs
sudah membawa perubahan besar di dunia. MDGs telah menjadi saksi sejarah proses pengurangan
kemiskinan terbesar dalam sejarah manusia. Penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan
internasional, yaitu $1,25 per hari, sudah berkurang setengah miliar. Laju kematian anak turun lebih
dari 30 persen, dengan sekitar tiga juta jiwa anak terselamatkan setiap tahunnya dibandingkan tahun
2000.
MDGs yang dirumuskan oleh negara-negara Organisation for Economic Co-operation and
Development (OECD) dan para pakar beberapa lembaga internasional berbeda dengan SDGs yang
melibatkan pemangku kepentingan yang lebih luas. Sejak awal, SDGs dibuat melalui proses
partisipatoris yang sangat inklusif dengan cara konsultasi langsung dengan semua kalangan
(pemerintah, masyarakat sipil, akademisi, pihak swasta, dan masyarakat filantropi) baik dari negara
maju maupun berkembang.
Pada Tahun 2015 agenda pembangunan global dengan Tujuan Pembangunan Milenium
(Millennium Development Goals, disingkat MDGs) resmi berakhir. Sebanyak, 193 negara termasuk
Indonesia bersepakat mengadopsi agenda pembangunan global baru yang dikenal dengan
Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Latar Belakang
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable Development Goals (SDGs)
merupakan komitmen global dan nasional dalam upaya untuk menyejahterakan masyarakat
mencakup 17 tujuan, yaitu: (1) Tanpa Kemiskinan; (2) Tanpa Kelaparan; (3) Kehidupan Sehat dan
Sejahtera; (4) Pendidikan Berkualitas; (5) Kesetaraan Gender; (6) Air Bersih dan Sanitasi Layak; (7)
Energi Bersih dan Terjangkau; (8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi; (9) Industri, Inovasi
dan Infrastruktur; (10) Berkurangnya Kesenjangan; (11) Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan;
(12) Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab; (13) Penanganan Perubahan Iklim; (14)
Ekosistem Lautan; (15) Ekosistem Daratan; (16) Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang
Tangguh; dan (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Upaya pencapaian target TPB/SDGs menjadi prioritas pembangunan di Kabupaten
Merangin, yang memerlukan sinergi kebijakan perencanaan di tingkat Nasional dan di tingkat Provinsi.
Target-target TPB/SDGs di Kabupaten Merangin telah sejalan dengan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2016-2021 dalam bentuk program, kegiatan dan indikator yang
terukur serta indikasi dukungan pembiayaannya. Penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) Tujuan
pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Kabupaten Merangin Tahun 2019-2023 ini diharapkan dapat
menjadi panduan bagi seluruh pemangku kepentingan baik di Nasional, Provinsi maupun di tingkat
Kabupaten/Kota, terutama Kabupaten Merangin dalam menjalankan roda pembangunan yang selaras
dengan kebijakan Nasional dan Provinsi.
Tujuan
1. Mengidentifikasi gambaran 15 dari 17 tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang
ada di Kabupaten Merangin.
2. Mengidentifikasi dan menginventarisasi semua kegiatan yang telah dilaksanakan oleh OPD
terkait dengan kegiatan yang menunjang 15 dari 17 tujuan pembangunan berkelanjutan
(SDGs) di Kabupaten Merangin.
3. Mengidentifikasi range antara pencapaian dan target pada masing-masing sektor yang
terdapat pada 15 dari 17 tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Halaman - 1
Manfaat
1. Memberikan pemetaan antara tujuan dan target SDGs dengan prioritas pembangunan
Kabupaten Merangin;
2. Memberikan pemetaan ketersediaan data dan indikator SDGs pada setiap target dan tujuan
termasuk indikator proksi;
3. Mendapatkan definisi operasional untuk setiap indikator SDGs yang sesuai dengan prioritas
pembangunan Kabupaten Merangin.

Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244);
4. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);
5. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Jambi Tahun 2009 Nomor 6);
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs);
7. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis
Nasional;
8. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional Nomor 7 Tahun 2018 tentang Koordinasi Perencanaan, Pemantauan,
Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan;
9. Peraturan Daerah Provinsi Jambi Nomor 10 Tahun 2013 tentang RTRW Provinsi Jambi Tahun
2013-2033;
10. Peraturan Daerah Provinsi Jambi Nomor 7 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Provinsi Jambi Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah Provinsi Jambi Tahun
2016 Nomor 1);
11. Pedoman Teknis Penyusunan RAN Sustainable Development Goals/SDGs Untuk Pemerintah
Daerah (Kota dan Kabupaten) dan Pemangku Kepentingan Daerah, Tahun 2015.
12. Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 04 Tahun 2014 tentang RTRW Provinsi Jambi
Tahun 2014-2034;
13. Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 3 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kabupaten Merangin Tahun 2019-2023.

Permasalahan
Salah satu hasil utama dari Konferensi Rio+20, yang diselenggarakan di Rio de Janeiro pada
bulan Juni 2012 adalah kesepakatan negara-negara anggota untuk memulai proses untuk
mengembangkan satu set tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Hasil dari konferensi Rio+20
mengamanatkan 30 anggota Open Working Group (OWG) dari Majelis Umum PBB bertugas untuk
mempersiapkan proposal SDGs. OWG sendiri didirikan pada tanggal 22 Januari 2013. Dalam
perjalanannya negara-negara anggota OWG menyampaikan serangkaian usulan terkait SDGs. Pada
pertemuan ketiga belas dan terakhir di New York pada tanggal 19 Juli 2014, OWG mengusulkan 17
tujuan yang mencakup isu-isu pembangunan berkelanjutan, termasuk mengakhiri kemiskinan dan
kelaparan, meningkatkan kesehatan dan pendidikan, membuat kota yang lebih berkelanjutan,
memerangi perubahan iklim, dan melindungi hutan.
Adapun 17 tujuan yang diusulkan tersebut adalah sebagai berikut:
• Tujuan 1 - Tanpa kemiskinan
Pengentasan segala bentuk kemiskinan di semua tempat.
• Tujuan 2 - Tanpa kelaparan
Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan perbaikan nutrisi, serta
menggalakkan pertanian yang berkelanjutan.
• Tujuan 3 - Kehidupan sehat dan sejahtera
Menggalakkan hidup sehat dan mendukung kesejahteraan untuk semua usia.
Halaman - 2
• Tujuan 4 - Pendidikan berkualitas
Memastikan pendidikan berkualitas yang layak dan inklusif serta mendorong kesempatan
belajar seumur hidup bagi semua orang
• Tujuan 5 - Kesetaraan gender
Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan.
• Tujuan 6 - Air bersih dan sanitasi layak
Menjamin akses atas air dan sanitasi untuk semua.
• Tujuan 7 - Energi bersih dan terjangkau
Memastikan akses pada energi yang terjangkau, bisa diandalkan, berkelanjutan dan
modern untuk semua.
• Tujuan 8 - Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi
Mempromosikan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan inklusif, lapangan pekerjaan
dan pekerjaan yang layak untuk semua.
• Tujuan 9 - Industri, inovasi dan infrastruktur
Membangun infrastruktur kuat, mempromosikan industrialisasi berkelanjutan dan
mendorong inovasi.
• Tujuan 10 - Berkurangnya kesenjangan
Mengurangi kesenjangan di dalam dan di antara negara-negara.
• Tujuan 11 - Kota dan komunitas berkelanjutan
Membuat perkotaan menjadi inklusif, aman, kuat, dan berkelanjutan.
• Tujuan 12 - Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab
Memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan
• Tujuan 13 - Penanganan perubahan iklim
Mengambil langkah penting untuk melawan perubahan iklim dan dampaknya.
• Tujuan 14 - Ekosistem laut
Pelindungan dan penggunaan samudera, laut dan sumber daya kelautan secara
berkelanjutan
• Tujuan 15 - Ekosistem daratan
Mengelola hutan secara berkelanjutan, melawan perubahan lahan menjadi gurun,
menghentikan dan merehabilitasi kerusakan lahan, menghentikan kepunahan
keanekaragaman hayati.
• Tujuan 16 - Perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang tangguh Mendorong
masyarakat adil, damai, dan inklusif
• Tujuan 17 - Kemitraan untuk mencapai tujuan
Menghidupkan kembali kemitraan global demi pembangunan berkelanjutan

Kabupaten Merangin, secara resmi menyepakati terdapat 15 tujuan dari 17 tujuan TPB global
yang relevan dengan pembangunan daerah Kabupaten Merangin. Tujuan yang tidak relevan tersebut
adalah tujuan ke-14, yaitu “Ekosistem Lautan” dan tujuan ke-17, yaitu “Kemitraan Global untuk
Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan”. Kedua tujuan tersebut tidak relevan dalam analisis di
Kabupaten Merangin karena Kabupaten Merangin tidak memiliki wilayah laut. Sedangkan tujuan ke-
17, hanya berlaku bagi negara yang memiliki hubungan antar-negara, atau daerah yang secara
langsung melakukan hubungan bilateral dengan sebuah negara. Dalam hal ini, Kabupaten Merangin
tidak melakukan hubungan bilateral dengan negara manapun.
Disepakati pula, terdapat 140 indikator untuk 15 tujuan TPB/SDGs Kabupaten Merangin.
Secara umum, 140 indikator yang ditetapkan tersebut merupakan indikator yang secara konsep sudah
jelas, metodologi dan standar yang mapan sudah tersedia, dan diproduksi secara berkala oleh
Kabupaten Merangin. Walaupun, masih terdapat beberapa jenis indikator yang belum ada metodologi
dan standar yang mapan, atau indikator yang metodologi dan standarnya sedang dalam tahap
pengembangan. Dalam analisis lebih lanjut (analisis baseline), dilakukan analisis baseline atas 140
indikator dari 15 tujuan TPB/SDGs Kabupaten Merangin (kecuali untuk tujuan ke-14 dan ke-17).
Pemilihan indikator ini didasari oleh ketersediaan data dan relevansi data tersebut dalam
merepresentasikan performa tujuan pembangunan berkelanjutan. Dari 140 indikator terpilih, hampir
semua indikator menggunakan data yang sudah jelas dan mapan dalam standar dan metodologi, dan
juga diproduksi secara berkala. Data yang dikumpulkan meliputi 5-10 tahun pengamatan, dari tahun
2008-2018. Namun disayangkan, dari 15 tujuan yang relevan dengan TPB/SDGs Kabupaten
Merangin, terdapat satu tujuan, yaitu tujuan ke-13 “Penanganan Perubahan Iklim”, yang tidak tersedia
data pendukungnya sama sekali. Oleh karena itu, untuk tujuan ke-13 ini tidak dapat dilakukan analisa
baseline maupun analisa lanjutan seperti penetapan target untuk lima tahun ke depan.

Halaman - 3
Dikarenakan keterbatasan data yang tersedia, juga terdapat dua tujuan yang hanya teridiri
dari 1-2 indikator saja, yaitu tujuan “Energi Bersih dan Terjangkau” dan “Konsumsi dan Produksi” .
Selain itu, terdapat beberapa indikator yang datanya hanya terdiri dari 1, 2 atau 3 tahun saja, yang
sebetulnya untuk melakukan analisa proyeksi capaian kurang baik. Indikator yang datanya terbatas
tersebut dianalisis dengan metode berbeda dari yang data yang lengkap. Daftar indikator untuk
15 tujuan yang relevan dengan TPB/SDGs Kabupaten Merangin adalah sebagai berikut:

Tabel 1 Daftar Indikator Terpilih untuk Masing-masing Tujuan TPB/SDGs Kabupaten Merangin
Tujuan Indikator Sumber Data
1 Tanpa Kemiskinan 1.1 Persentase Penduduk miskin dengan garis kemiskinan Dinas Sos-PPPA
nasional (%)
1.2 Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Merangin (jiwa)
1.3 Indeks kedalaman kemiskinan (P1)
1.4 Indeks keparahan kemiskinan (P2)
1.5 Presentase penduduk yang menjadi peserta jaminan
kesehatan melalui SJSN Bidang Kesehatan (%)
1.6 Presentase penyandang difabilitas miskin dan rentan yang
menerima bantuan pemenuhan kebutuhan dasar (%)
1.7 Jumlah keluarga sangat miskin yang mendapatkan bantuan
tunai bersyarat (jumlah keluarga) (KPM)
1.8 Jumlah lokasi bencana alam/bencana sosial yang
mendapat pendidikan layanan khusus (jumlah lokasi)
2 Tanpa Kelaparan 2.1 Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) ada anak Dinas Kesehatan
balita (%)
2.2 Balita Gizi Kurang (%)
2.3 Balita gizi Buruk (%)
2.4 Prevalensi wasting (badan kurus dan sangat kurus) pada
balita (%)
2.5 Prevalensi Kekurangan Gizi (underweight) pada Anak Balita
(%)
2.6 Konsumsi Beras (kg/kapita/tahun) Dinas Ketahanan Pangan
2.7 Peningkatan Konsumsi Ikan (kg/kapita/tahun) Dinas Kesehatan
2.8 Produksi Padi Sawah (ton) Dinas Ketahanan Pangan
2.9 Produksi Padi Ladang (ton)
2.10 Produksi Jagung (ton)
2.11 Produksi Kedelai (ton)
2.12 Produksi Kacang tanah (ton)
2.13 Produksi kacang hijau (ton)
2.14 Produksi Ubi Kayu (ton)
2.15 Produksi Ubi Jalar (ton)
2.16 Proporsi penduduk dengan asupan kalori minimum di bawah Dinas Kesehatan
1.400 kkal/kapita/hari (%)
2.17 Prevalensi anemia pada ibu hamil (%)
3 Kehidupan Sehat 3.1 Angka kematian BALITA (per 1.000 kelahiran hidup) Dinas Kesehatan
dan Sejahtera 3.2 Angka Kematian Neonatal (per 1.000 kelahiran hidup)
3.3 Angka harapan hidup
3.4 Jumlah korban kematian (meninggal dunia) akibat Polres Merangin
kecelakaan lalu lintas (jumlah)
3.5 Jumlah luka berat akibat kecelakaan lalu lintas (jumlah)
3.6 Jumlah Kecelakaan Lalu Lintas
3.7 Jumlah luka ringan akibat kecelakaan lalu lintas (jumlah)
3.8 Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiran hidup Dinas Kesehatan
3.9 Penurunan TFR (Total Fertillity Rate) (Anak Lahir Hidup)
3.10 CPR (Contraceptive Prevalence Rate) (%)
3.11 Meningkatnya Persentase Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN) (%)
3.12 Cakupan desa/kelurahan yang memberikan pelayanan
imunisasi kesehatan sesuai standar (UCI) (%)
3.13 Persentase persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan (%)
3.14 Persentase ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan
sesuai standar
3.15 Jumlah Bayi Lahir Hidup
3.16 Orang dengan HIV dan AIDS (orang)
3.17 Prevalensi HIV pada populasi dewasa (%)
3.18 Prevalensi Tuberculosis (TB) per 100.000 penduduk (%)
3.19 Jumlah Kecamatan dengan eliminasi malaria (jumlah
kecamatan)
3.20 Jumlah kasus Filariasis
3.21 Persentase merokok pada penduduk usia <= 18 tahun (%)
3.22 Prevalensi tekanan darah tinggi (%)
3.23 Prevalensi obesitas pada penduduk usia 18 tahun ke atas
(%)

Halaman - 4
Tujuan Indikator Sumber Data
3.24 Jumlah kecamatan yang memiliki puskesmas yang
menyelenggarakan upaya kesehatan jiwa (jumlah
kecamatan)
3.25 Persentase peserta KB aktif pasangan usia subur (%)
4 Pendidikan 4.1 Rata-rata lama sekolah (tahun) Dinas Pendidikan dan
Berkualitas 4.2 Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD (%) Kebudayaan
4.3 Angka Partisipasi Murni (APM) SD - MIN Sederajat (%)
4.4 Angka Partisipasi Murni (APM) SMP - MTS sederajat (%)
4.5 Angka Partisipasi Murni (APM) SMA-SMK-MA Sederajat (%)
4.6 Angka Putus Sekolah SD/MI (%)
4.7 Angka Putus Sekolah SMP/MTS (%)
4.8 Angka Putus Sekolah SMA/MA/SMK (%)
4.9 Angka melek huruf usia 15-59 tahun (%)
4.10 Persentase SD/MI yang terakreditasi (%)
4.11 Persentase SMP/MTS yang Terakreditasi (%)
4.12 Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI (%)
4.13 Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTS (%)
4.14 Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/MA (%) Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jambi
4.15 Rasio Angka Partisipasi Murni (APM) perempuan/laki-laki di Dinas Pendidikan dan
SD/MI/Paket A yang setara gender (rasio) Kebudayaan
4.16Rasio Angka Partisipasi Murni (APM) perempuan/laki-laki di
SMP/MTS yang setara gender (rasio)
4.17 Rasio Angka Partisipasi Murni (APM) perempuan/laki-laki Dinas Pendidikan dan
di SMA/SMK/MA yang setara gender (rasio) Kebudayaan Provinsi
5 Kesetaraan Gender 5.1 Persentase Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak yang Dinas Sos-PPPA
Tertangani (%)
5.2 Rata-rata ASFR / Usia Kawin Pertama (tahun)
5.3 Proporsi perempuan dalam parlemen (%)
5.4 Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
5.5 Partisipasi angkatan kerja perempuan
5.6 Indeks Pembangunan Gender (IPG)
5.7 Jumlah kebijakan yang responsif gender mendukung
pemberdayaan perempuan (jumlah)
5.8 Persentase kasus kekerasan terhadap perempuan yang
mendapat layanan komprehensif (%)
5.9 Persentase tidak terpenuhinya (unmeet need) kebutuhan Dinas PPKB
ber-KB (%)
6 Air Bersih dan 6.1 Rumah tangga dengan air minum layak (%) Dinas Pekerjaan Umum dan
Sanitasi Layak 6.2 Penduduk dengan akses terhadap fasiliatsi sanitasi (jamban Penataan Ruang
sehat) yang layak (%)
6.3 Persentase Ketersediaan Air Baku untuk Pertanian Rakyat
pada Sistem Air Baku yang sudah ada sesuai dengan
Kewenangannnya (%)
6.4 Kapasitas prasarana air baku untuk melayani kebutuhan
3
rumah tangga, perkotaan, dan industri (m /detik)
6.5 Jumlah dessa/kelurahan yang melaksanakan Sanitasi Total Dinas Kesehatan
Berbasis Masyarakat (STBM) (jumlah desa)
6.6 Jumlah internalisasi Rencana Pengelolaan Daerah Aliran Dinas Pekerjaan Umum dan
Sungai Terpadu (RPDAST) yang sudah disusun ke dalam Penataan Ruang
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) (jumlah program)
6.7 Persentase kualitas air sungai sebagai sumber air baku BWSS VI Provinsi Jambi
menuju baku mutu rata-rata air sungai kelas II (%)
6.8 Jumlah Post Duga Air
6.9 Jumlah Post Curah Hujan
6.10 Jumlah Stasiun Klimatologi
6.11 Jumlah wilayah sungai yang memilki jaringan informasi
sumber daya air (jumlah)
7 Energi Bersih dan 7.1 Persentase Rumah Tangga Berlistrik PLN (%) Badan Pusat Statistik
Terjangkau 7.2 Persentase Pengembangan Penerangan jalan umum (%)
8 Pekerjaan yang 8.1 PDRB Per Kapita (Harga Konstan 2016) (juta rupiah) Badan Pusat Statistik
layak dan 8.2 Tingkat pengangguran dengan kriteria jam kerja <35 (%) Dinas Penanaman Modal
Pertumbuhan Pelayanan Terpadu Satu Pintu-
Ekonomi Tenaga Kerja
8.3 Pertumbuhan unit usaha IKM (%) Dinas Koperasi dan
Perdagangan
8.4 Besaran pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan (%) Dinas Penanaman Modal
8.5 Angkatan kerja yang mendapat pelatihan berbasis Pelayanan Terpadu Satu Pintu-
kompetensi (orang) Tenaga Kerja
8.6 Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB (%) Badan Pusat Statistik
8.7 Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB (%)
8.8 Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (orang) Dinas Pariwisata, Pemuda &
8.9 Jumlah kunjungan wisatawan (orang) Olahraga
9 Industri, Inovasi 9.1 Persentase kondisi Jalan dengan Kualitas Baik (%) Badan Pusat Statistik
dan Infrastruktur 9.2 Persentase kondisi Jalan dengan Kualitas Sedang (%)
Halaman - 5
Tujuan Indikator Sumber Data
9.3 Persentase kondisi Jalan dengan Kualitas Rusak (%)
9.4 Persentase kondisi Jalan dengan Kualitas Rusak Berat (%)
9.5 Rumah tangga yang pernah mengakses internet dalam 3 Dinas Komunikasi dan
bulan terakhir (%) Informatika
9.6 Persentase Pengelolaan Aplikasi Informatika (%)
9.7 Cakupan Layanan Komunikasi Publik (jumlah desa)
9.8 Kontribusi industri manufaktur terhadap PDRB (%) DKUKMPP
10 Berkurangnya 10.1 Rasio gini Badan Pusat Statistik
Kesenjangan 10.2 Jumlah desa/kelurahan tertinggal yang terentaskan (jumlah Berdasarkan data IDM, Update
desa) per 4 tahun (DPMPM)
10.3 Jumlah Desa Maju (jumlah desa)
10.4 Jumlah Desa Berkembang (jumlah desa)
10.5 Jumlah Desa tertinggal (jumlah desa)
10.6 Jumlah Desa sangat tertinggal (jumlah desa)
11 Kota dan 11.1 Persentase rumah tangga yang mendapat pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan
Permukiman yang infrastruktur permukiman yang aman dan layak (%) Penataan Ruang
Berkelanjutan 11.2 Persentase rumah tangga kota dengan jaringan air ledeng
(%)
11.3 Persentase Penanganan kawasan kumuh (%)
11.4 Cakupan Ketersediaan Rumah Layak Huni (%)
11.5 Persentase peningkatan pelayanan angkutan darat (%) Dinas Perhubungan
11.6 Persentase Penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik Dinas Pekerjaan Umum dan
sebesar 20% dari luas Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan Penataan Ruang
dalam Kabupaten Merangin (%)
11.7 Persentase penduduk yang terlayani sistem air limbah
yang memadai (DAK) (%)
12 Konsumsi dan 12.1 Persentase pengurangan sampah perkotaan (%) Dinas Perumahan &
Produksi yang Pemukiman
Bertanggung
Jawab
13 Penanganan Emisi CO2, BBM, dan listrik rumah tangga per kapita Data Tidak Tersedia
Perubahan Iklim (tCO2/kapita)
15 Ekosistem Daratan 15.1 Proporsi luas area hutan terhadap luas daratan (%) Badan Pusat Statistik
15.2 Luas Kawasan Hutan (ha) Berdasarkan SK Menteri
Kehutanan RI Nomor :
SK.863/Menhut-II/2014 tanggal
29 September 2014 tentang
Kawasan Hutan Povinsi Jambi
15.3 Luas kawasan SDA yang dikonservasi (%) Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Provinsi
16 Perdamaian, 16.1 Rasio tahanan per 1.000 penduduk Dinas Sat-PolPP
Keadilan dan 16.2 Jumlah penduduk terkena tindak pidana (orang)
Kelembagaan yang
16.3 Rasio Penduduk Ber KTP/satuan penduduk (%)
Tangguh
16.4 Rasio Bayi Berakta Kelahiran / jumlah penduduk (%)
16.5 Persentase Patroli Ketertiban (%)
16.6 Penurunan Jumlah Penyakit Masyarakat (%)
16.7 Persentase Peningkatan kapasitas Sat pol PP dan Linmas
(%)
16.8 Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (Ketertiban,
Ketentraman, Keindahan) (%)
16.9 Penurunan Jumlah Konflik Sosial (kasus) Dinas Sos-PPPA
16.10 Persentase Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak yang
Tertangani (%)
16.11 Persentase penegakan perda dan perkada (%) Dinas Sat-PolPP
16.12 Prevalensi kekerasan terhadap anak (%) Dinas Sos-PPPA
16.13 Status laporan keuangan untuk OPD (Wajar Tanpa Badan Pengelola Keuangan
Pengecualian/WTP) dan Aset Daerah (BPKAD)
16.14 Persentase Lembaga Demokrasi (%) Kesbangpol Kabupaten dan
16.15 Persentase Kebebasan Sipil (%) Kesbangpol Provinsi
16.16 Persentase Hak-Hak Politik (%)
Sumber: OPD Kabupaten Merangin (2019)

Pembahasan
Tujuan 1: Tanpa Kemiskinan
Tabel 2 Hasil Proyeksi Baseline Indikator-Indikator Tujuan 1: Tanpa Kemiskinan
Baseline Proyeksi Target Pencapaian Tahun 2019-2023
No. Indikator
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 Persentase Penduduk miskin dengan garis kemiskinan nasional (%) 8,88 8,84 8,80 8,76 8,72 8,68
2 Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Merangin (jiwa) 88.935 88.920 88.910 88.900 88.890 88.880
3 Indeks kedalaman kemiskinan (P1) 1,76 1,75 1,70 1,62 1,51 1,36
4 Indeks keparahan kemiskinan (P2) 0,49 0,50 0,51 0,52 0,53 0,54
5 Persentase penduduk yang menjadi peserta jaminan kesehatan melalui 92,98 93 94 95 96 98

Halaman - 6
Baseline Proyeksi Target Pencapaian Tahun 2019-2023
No. Indikator
2018 2019 2020 2021 2022 2023
SJSN Bidang Kesehatan (%)
6 Persentase penyandang difabilitas miskin dan rentan yang menerima 40,00 48,07 57,69 67,30 86,53 100,00
bantuan pemenuhan kebutuhan dasar (%)
7 Jumlah keluarga sangat miskin yang mendapatkan bantuan tunai 11.458 18.058 25.458 33.658 42.658 53.258
bersyarat (jumlah keluarga) (KPM)
8 Jumlah lokasi bencana alam/bencana sosial yang mendapat pendidikan 2 3 4 5 6 7
layanan khusus (jumlah lokasi)
Sumber: RAD SDGs Kabupaten Merangin (2019)

Tujuan 2: Tanpa Kelaparan


Tabel 3 Hasil Proyeksi Baseline Indikator-Indikator Tujuan 2: Tanpa Kelaparan
Baseline Proyeksi Target Pencapaian Tahun 2019-2023
No Indikator
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) ada anak balita (%) 28,00 28,00 28,00 28,00 28,00 28,00
2 Balita Gizi Kurang (%) 0,94 1,18 1,15 1,04 0,93 0,92
3 Balita gizi Buruk (%) 0,06 0,05 0,06 0,06 0,04 0,04
4 Prevalensi wasting (badan kurus dan sangat kurus) pada balita (%) 0,20 1,02 0,82 0,79 0,72 0,56
5 Prevalensi Kekurangan Gizi (underweight) pada Anak Balita (%) 1,00 17,00 17,00 17,00 17,00 17,00
6 Konsumsi Beras (kg/kapita/tahun) 102,10 102,00 101,80 101,60 101,30 101,00
7 Peningkatan Konsumsi Ikan (kg/kapita/tahun) 30,89 30,89 31,81 32,77 33,75 34,76
8 Produksi Padi Sawah (ton) 78.402 82.512 86.623 90.733 94.844 98.955
9 Produksi Padi Ladang (ton) 47.579 50.834 54.088 57.343 60.597 63.851
10 Produksi Jagung (ton) 12.979 14.283 15.586 16.890 18.194 19.498
11 Produksi Kedelai (ton) 929 935 935 966 958 959
12 Produksi Kacang tanah (ton) 393 418 452 494 545 604
13 Produksi kacang hijau (ton) 68 86 108 137 170 209
14 Produksi Ubi Kayu (ton) 13.151 13.173 13.194 13.215 13.237 13.258
15 Produksi Ubi Jalar (ton) 9.626 9.647 9.669 9.690 9.712 9.734
16 Proporsi penduduk dengan asupan kalori minimum di bawah 1.400 23,74 28,00 28,00 28,00 28,00 28,00
kkal/kapita/hari (%)
17 Prevalensi anemia pada ibu hamil (%) 89,95 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00
Sumber: RAD SDGs Kabupaten Merangin (2019)

Tujuan 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera


Tabel 4 Hasil Proyeksi Baseline Indikator-Indikator Tujuan 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera
Baseline Proyeksi Target Pencapaian Tahun 2019-2023
No Indikator
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 Angka kematian BALITA (per 1.000 kelahiran hidup) 0,28 0,51 0,46 0,31 0,29 0,26
2 Angka Kematian Neonatal (per 1.000 kelahiran hidup) 4,45 4,43 3,69 3,35 2,85 2,59
3 Angka harapan hidup 70,95 70,95 70,96 70,97 70,97 70,98
4 Jumlah korban kematian (meninggal dunia) akibat kecelakaan lalu lintas 42 39 39 39 40 40
(jumlah)
5 Jumlah luka berat akibat kecelakaan lalu lintas (jumlah) 15 11 8 6 4 3
6 Jumlah Kecelakaan Lalu Lintas 52 51 50 49 48 47
7 Jumlah luka ringan akibat kecelakaan lalu lintas (jumlah) 52 51 52 53 54 55
8 Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiran hidup 69,61 101,25 92,16 73,22 66,57 51,87
9 Penurunan TFR (Total Fertillity Rate) (Anak Lahir Hidup) 2,45 2,43 2,40 2,38 2,35 2,32
10 CPR (Contraceptive Prevalence Rate) (%) 70,5 73,6 75,2 77,6 78,5 80,1
11 Meningkatnya Persentase Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) (%) 61,00 92,00 100,00 100,00 100,00 100,00
12 Cakupan desa/kelurahan yang memberikan pelayanan imunisasi 91,23 91,48 91,73 91,98 92,23 92,48
kesehatan sesuai standar (UCI) (%)
13 Persentase persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan (%) 59 61 64 69 76 79
14 Persentase ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar 59,42 50,43 55,00 60,35 65,14 70,00
15 Jumlah Bayi Lahir Hidup 7.183 7.901 8.681 9.560 10.516 11.568
16 Orang dengan HIV dan AIDS (orang) 13 15 17 20 22 25
17 Prevalensi HIV pada populasi dewasa (%) 0,0034 0,0037 0,0043 0,0049 0,0055 0,0061
18 Prevalensi Tuberculosis (TB) per 100.000 penduduk (%) 0,65 0,65 0,66 0,66 0,67 0,67
19 Jumlah Kecamatan dengan eliminasi malaria (jumlah kecamatan) 0 0 0 0 0 0
20 Jumlah kasus Filariasis 0 0 0 0 0 0
21 Persentase merokok pada penduduk usia <= 18 tahun (%) 22,5 22,5 22,5 22,5 22,5 22,5
22 Prevalensi tekanan darah tinggi (%) 1,96 2,10 2,25 2,41 2,59 2,77
23 Prevalensi obesitas pada penduduk usia 18 tahun ke atas (%) 22,2 22,2 22,2 22,2 22,2 22,2
24 Jumlah kecamatan yang memiliki puskesmas yang menyelenggarakan 22 23 24 24 24 24
upaya kesehatan jiwa (jumlah kecamatan)
25 Persentase peserta KB aktif pasangan usia subur (%) 81,24 80,35 82,31 84,86 91,70 95,99
Sumber: RAD SDGs Kabupaten Merangin (2019)

Tujuan 4: Pendidikan Berkualitas


Tabel 5.Hasil Proyeksi Baseline Indikator-Indikator Tujuan 4: Pendidikan Berkualitas
Proyeksi Target Pencapaian Tahun 2019-
Baseline
No Indikator 2023
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 Rata-rata lama sekolah (tahun) 9,24 9,28 9,66 10,04 10,42 10,8
2 Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD (%) 65,53 65,53 65,5 65,7 65,83 65,9
3 Angka Partisipasi Murni (APM) SD - MIN Sederajat (%) 99,75 99,77 99,79 99,8 99,82 99,82

Halaman - 7
Proyeksi Target Pencapaian Tahun 2019-
Baseline
No Indikator 2023
2018 2019 2020 2021 2022 2023
4 Angka Partisipasi Murni (APM) SMP - MTS sederajat (%) 78,42 78,42 78,45 78,48 78,5 78,53
5 Angka Partisipasi Murni (APM) SMA-SMK-MA Sederajat (%) 44,03 45,91 45,80 45,70 45,61 45,53
6 Angka Putus Sekolah SD/MI (%) 0,024 0,017 0,011 0,008 0,005 0,004
7 Angka Putus Sekolah SMP/MTS (%) 0,288 0,216 0,161 0,121 0,091 0,068
8 Angka Putus Sekolah SMA/MA/SMK (%) 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
9 Angka melek huruf usia 15-59 tahun (%) 98,5 98,5 98,55 98,65 98,95 98,97
10 Persentase SD/MI yang terakreditasi (%) 83 93,02 94,89 95,32 96,2 97,22
11 Persentase SMP/MTS yang Terakreditasi (%) 83 83 84,56 85,45 86,34 89,34
12 Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI (%) 106,49 106,52 106,56 106,59 106,63 106,78
13 Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTS (%) 92,61 92,61 92,64 92,66 92,68 92,7
14 Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/MA (%) 68,213 69,92 71,64 73,35 75,06 76,77
15 Rasio Angka Partisipasi Murni (APM) perempuan/laki-laki di SD/MI/Paket A 66,07 71,15 76,45 81,13 86,25 91,23
yang setara gender (rasio)
16 Rasio Angka Partisipasi Murni (APM) perempuan/laki-laki di SMP/MTS yang 69,00 74,15 79,26 84,35 89,43 94,23
setara gender (rasio)
17 Rasio Angka Partisipasi Murni (APM) perempuan/laki-laki di SMA/SMK/MA 44,03 45,91 45,80 45,70 45,61 45,53
yang setara gender (rasio)
Sumber: RAD SDGs Kabupaten Merangin (2019)

Tujuan 5: Kesetaraan Gender


Tabel 6 Hasil Proyeksi Baseline Indikator-Indikator Tujuan 5: Kesetaraan Gender
Baseline Proyeksi Target Pencapaian Tahun 2019-2023
No Indikator
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 Persentase Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak yang 76 78 80 82 84 86
Tertangani (%)
2 Rata-rata ASFR / Usia Kawin Pertama (tahun) 17 17,5 18,25 18,50 18,75 19,00
3 Proporsi perempuan dalam parlemen (%) 0 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33
4 Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) 54,21 54,31 54,41 54,51 54,61 54,71
5 Partisipasi angkatan kerja perempuan 52.878 52.894 52.911 52.928 52.945 52961,4
6 Indeks Pembangunan Gender (IPG) 87,65 87,65 87,66 87,67 87,68 87,69
7 Jumlah kebijakan yang responsif gender mendukung 1 1 1 1 1 1
pemberdayaan perempuan (jumlah)
8 Persentase kasus kekerasan terhadap perempuan yang 0,02 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01
mendapat layanan komprehensif (%)
9 Persentase tidak terpenuhinya (unmeet need) kebutuhan 15,00 14,45 13,50 12,26 10,74 8,93
ber-KB (%)
Sumber: RAD SDGs Kabupaten Merangin (2019)

Tujuan 6: Air Bersih dan Sanitasi Layak


Tabel 7 Hasil Proyeksi Baseline Indikator-Indikator Tujuan 2: Air Bersih dan Sanitasi Layak
Baseline Proyeksi Target Pencapaian Tahun 2019-2023
No Indikator
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 Rumah tangga dengan air minum layak (%) 71,30 75,00 75,04 75,08 75,12 75,16
2 Penduduk dengan akses terhadap fasiliatsi sanitasi 73,13 73,85 74,99 76,12 77,26 78,39
(jamban sehat) yang layak (%)
3 Persentase Ketersediaan Air Baku untuk Pertanian 70,27 70,5 70,50 70,50 70,51 70,51
Rakyat pada Sistem Air Baku yang sudah ada
sesuai dengan Kewenangannnya (%)
4 Kapasitas prasarana air baku untuk melayani 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07
kebutuhan rumah tangga, perkotaan, dan industri
(m3/detik)
5 Jumlah dessa/kelurahan yang melaksanakan 144 145 146 147 147 148
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
(jumlah desa)
6 Jumlah internalisasi Rencana Pengelolaan Daerah 3 3 3 3 3 3
Aliran Sungai Terpadu (RPDAST) yang sudah
disusun ke dalam Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) (jumlah program)
7 Persentase kualitas air sungai sebagai sumber air 100 100 100 100 100 100
baku menuju baku mutu rata-rata air sungai kelas II
(%)
8 Jumlah Post Duga Air 4 4 4 4 4 4
9 Jumlah Post Curah Hujan 0 1 1 1 1 1
10 Jumlah Station Klimatologi 0 0 0 0 0 0
11 Jumlah wilayah sungai yang memilki jaringan 2 2 2 2 2 2
informasi sumber daya air (jumlah)
Sumber: RAD SDGs Kabupaten Merangin (2019)

Tujuan 7: Energi Bersih dan Terjangkau


Tabel 8 Hasil Proyeksi Baseline Indikator-Indikator Tujuan 7: Energi Bersih dan Terjangkau
Baseline Proyeksi Target Pencapaian Tahun 2019-2023
No Indikator
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 Persentase Rumah Tangga Berlistrik PLN (%) 88,60 88,68 88,77 88,86 88,95 89,03
2 Persentase Pengembangan Penerangan jalan umum (%) 75,00 79,00 83,00 85,00 90,00 92,00
Sumber: RAD SDGs Kabupaten Merangin (2019)

Halaman - 8
Tujuan 8: Pekerjaan yang Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
Tabel 9 Hasil Proyeksi Baseline Indikator-Indikator Tujuan 8: Pekerjaan yang Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
Baseline Proyeksi Target Pencapaian Tahun 2019-2023
No Indikator
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 PDRB Per Kapita (Harga Konstan 2016) (juta rupiah) 8.971.168 8.981.125 8.991.092 9.001.071 9.011.061 9.021.062
2 Tingkat pengangguran dengan kriteria jam kerja <35 (%) 4,827 4,547 4,293 4,061 3,848 3,651
3 Pertumbuhan unit usaha IKM (%) 1,17 1,35 1,34 1,33 1,32 1,32
4 Besaran pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan 5 5 7 10 15 20
(%)
5 Angkatan kerja yang mendapat pelatihan berbasis 16 16 16 16 16 16
kompetensi (orang)
6 Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB (%) 2,31 2,40 2,49 2,58 2,67 2,75
7 Kontribusi sektor Pertanian terhadap PDRB (%) 48,40 48,24 48,08 47,94 47,81 47,69
8 Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (orang) 290 319 351 386 425 468
9 Jumlah kunjungan wisatawan (orang) 81.943 92.527 101.175 108.486 114.820 120.407
Sumber: RAD SDGs Kabupaten Merangin (2019)

Tujuan 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur


Tabel 10 Hasil Proyeksi Baseline Indikator-Indikator Tujuan 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur
Proyeksi Target Pencapaian Tahun 2019-
Baseline
No Indikator 2023
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 Persentase kondisi Jalan dengan Kualitas Baik (%) 66,77 73,17 79,58 85,99 92,39 98,80
2 Persentase kondisi Jalan dengan Kualitas Sedang (%) 18,85 18,99 19,11 19,22 19,32 19,41
3 Persentase kondisi Jalan dengan Kualitas Rusak (%) 19,66 19,58 19,50 19,44 19,38 19,32
4 Persentase kondisi Jalan dengan Kualitas Rusak Berat (%) 4,79 3,68 2,83 2,18 1,67 1,29
5 Rumah tangga yang pernah mengakses internet dalam 3 bulan terakhir 56,60 59,08 61,68 64,39 67,21 70,16
(%)
6 Persentase Pengelolaan Aplikasi Informatika (%) 0 0 10 20 40 60
7 Cakupan Layanan Komunikasi Publik (jumlah desa) 149 149 163 177 191 205
8 Kontribusi industri manufaktur terhadap PDRB (%) 7,83 9,27 9,73 10,19 10,65 11,11
Sumber: RAD SDGs Kabupaten Merangin (2019)

Tujuan 10: Berkurangnya Kesenjangan


Table 11 Hasil Proyeksi Baseline Indikator-Indikator Tujuan 10: Berkurangnya Kesenjangan
Baseline Proyeksi Target Pencapaian Tahun 2019-2023
No Indikator
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 Rasio gini 0,35 0,35 0,35 0,35 0,35 0,35
2 Jumlah desa/kelurahan tertinggal yang terentaskan (jumlah desa) 46 47 47 48 48 49
3 Jumlah Desa Maju (jumlah desa) 5 10 10 11 12 12
4 Jumlah Desa Berkembang (jumlah desa) 58 82 85 88 91 93
5 Jumlah Desa tertinggal (jumlah desa) 121 121 121 121 121 121
6 Jumlah Desa sangat tertinggal (jumlah desa) 21 14 7 0 0 0
Sumber: RAD SDGs Kabupaten Merangin (2019)

Tujuan 11: Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan


Table 12 Hasil Proyeksi Baseline Indikator-Indikator Tujuan 11: Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan
Proyeksi Target Pencapaian
Baseline
No Indikator Tahun 2019-2023
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 Persentase rumah tangga yang mendapat pelayanan infrastruktur permukiman - 64,87 69,73 74,58 79,44
yang aman dan layak (%)
2 Persentase rumah tangga kota dengan jaringan air ledeng (%) 12.962 13.347 14.192 15.038 15.883 16.728
3 Persentase Penanganan kawasan kumuh (%) 15 15 20 20,1 21,5 22,4
4 Cakupan Ketersediaan Rumah Layak Huni (%) 75 76,5 77 77,5 78 78,8
5 Persentase peningkatan pelayanan angkutan darat (%) 86 86 86 88 89 90
6 Persentase Penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik sebesar 20% dari 50 50 50 50 50 50
luas Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan dalam Kabupaten Merangin (%)
7 Persentase penduduk yang terlayani sistem air limbah yang memadai (DAK) 71,3 75 75,04 75,08 75,12 75,16
(%)
Sumber: RAD SDGs Kabupaten Merangin (2019)

Tujuan 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab


Tabel 13 Hasil Proyeksi Baseline Indikator-Indikator Tujuan 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab
Baseline Proyeksi Target Pencapaian Tahun 2019-2023
No Indikator
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 Persentase pengurangan sampah perkotaan (%) 18 20 22 24 26 27
Sumber: RAD SDGs Kabupaten Merangin (2019)

Tujuan 13: Penanganan Perubahan Iklim


Dalam rangka mencapai tujuan penanganan perubahan iklim di Kabupaten Merangin. Namun sangat
disayangkan, data tersebut tidak tersedia.

Halaman - 9
Tujuan 15: Ekosistem Daratan
Tabel 14 Hasil Proyeksi Baseline Indikator-Indikator Tujuan 14: Ekosistem Daratan
Baseline Proyeksi Target Tahun 2019-2023
No Indikator
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 Proporsi luas area hutan terhadap luas daratan (%) 45,14 45,14 45,14 45,14 45,14 45,14
2 Luas Kawasan Hutan (ha) 346.607,06 346.607,06 346.607,06 346.607,06 346.607,06 346.607,06
3 Luas kawasan SDA yang dikonservasi (%) 65 65 65 65 65 65
Sumber: RAD SDGs Kabupaten Merangin (2019)

Tujuan 16: Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh


Tabel 15 Hasil Proyeksi Baseline Indikator-Indikator Tujuan 16: Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang
Tangguh
Proyeksi Target Pencapaian Tahun 2019-
Baseline
No Indikator 2023
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 Rasio tahanan per 1.000 penduduk 0,184 0,169 0,169 0,169 0,169 0,169
2 Jumlah penduduk terkena tindak pidana (orang) 73 87 80 71 59 44
3 Rasio Penduduk Ber KTP/satuan penduduk (%) 89,54 92,94 99,19 100,00 100,00 100,00
4 Rasio Bayi Berakta Kelahiran / jumlah penduduk (%) 95,32 96,93 100,00 100,00 100,00 100,00
5 Persentase Patroli Ketertiban (%) 70,00 73,00 76,13 79,39 82,79 86,34
6 Penurunan Jumlah Penyakit Masyarakat (%) 80,00 85,00 85,05 86,75 88,44 90,14
7 Persentase Peningkatan kapasitas Sat pol PP dan Linmas (%) 82,00 85,00 85,00 86,00 86,00 87,00
8 Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (Ketertiban, Ketentraman, 90,00 92,00 93,00 95,00 95,00 95,00
Keindahan) (%)
9 Penurunan Jumlah Konflik Sosial (kasus) 3 2 5 5 5 5
10 Persentase Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak yang Tertangani (%) 76 78 80 82 84 86
11 Persentase penegakan perda dan perkada (%) 77 80 83 86 90 93
12 Prevalensi kekerasan terhadap anak (%) 0,03 0,054 0,040 0,026 0,012 0,000
13 Status laporan keuangan untuk OPD (Wajar Tanpa Pengecualian/WTP) WTP WTP WTP WTP WTP WTP
14 Persentase Lembaga Demokrasi (%) 77,27 76,24 76,31 76,38 76,44 76,50
15 Persentase Kebebasan Sipil (%) 86,81 81,23 80,75 80,31 79,90 79,52
16 Persentase Hak-Hak Politik (%) 43,86 43,59 43,35 43,12 42,91 42,72
Sumber: RAD SDGs Kabupaten Merangin (2019)

Tindak Lanjut
1. Tujuan 1: Tanpa Kemiskinan
Kebijakan :
Peningkatan pelayanan social bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS)
Peningkatan pemerataan pelayanan kesehatan dengan meningkatkan askses terhadap
pelayan kesehatan terutama bagi masyarakat miskin
2. Tujuan 2: Menghilangkan kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik, serta
meningkatkan pertanian berkelanjutan
Kebijakan :
Kebijakan untuk mencapai tujuan dan target menghilangkan kelaparan, mencapai ketahanan
pangan dan meningkatkan pertanian berkelanjutan.
Meningkatkan status gizi masyarakat
Meningkatkan kesehatan ibu dan anak
Meningkatkan produksi pertanian dan ketahanan pangan daerah
3. Tujuan 3: Menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan seluruh
penduduk semua usia
Kebijakan :
Mengurangi angka kematian ibu dan anak
Meningkatkan pengendalian penyakit menular dan tidak menular
Mengurangi angka kecelakaan lalu lintas
Meningkatkan pelayanan kesehatan reproduksi dan keluarga berencana
4. Tujuan 4: Menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta meningkatkan
kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua
Kebijakan :
Meningkatkan kualitas pendidikan dan pemerataan akses pendidikan bagi semua kelompok
masyarakat.
5. Tujuan 5: Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan kaum perempuan
Kebijakan :
Menyusun, Mereview, mengharmonisasikan dan mengkoordinasikan berbagai regulasi dan
kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan gender

Halaman - 10
Meningkatkan upaya pencegahan dan perlindungan perempuan dan anak dari tindak
kekerasan peningkatan kualitas lembaga yang melayani perempuan dan anak korban
kekerasan
Peningkatan Peran Perempuan dalam berbagai tahapan dan proses Pembangunan di semua
Bidang melalui Menyediakan regulasi daerah terkait dengan keterlibatan perempuan dibidang
politik dan jabatan publik
6. Tujuan 6: Menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan
untuk semua
Kebijakan:
Pembangunan dan peningkatan infrastruktur permukiman yang berkualitas secara terpadu
dengan mengoptimalkan penyediaan dan distribusi air minum serta peningkatan akses
terhadap sanitasi layak
7. Tujuan 8: Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, kesempatan
kerja yang produktif dan menyeluruh, serta pekerjaan yang layak untuk semua
Kebijakan
meningkatkan kualitas tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja dengan cara peningkatan
kompetensi tenaga kerja sesuai kebutuhan pasar, memperluas kesempatan kerja formal, dan
menumbuhkan wirausaha baru yang produktif
Peningkatan kemampuan dan daya saing IKM terutama sektor pertanian dan pariwisata
dengan Mendorong berkembangnya kawasan industri dan sentra IKM, peningkatan SDM dan
teknologi, serta kemitraan
Pengembangan Kawasan objek wisata sesuai dengan potensi objek wisata dan promosi untuk
meningkatkan kunjungan wisata
8. Tujuan 9: Membangun infrastruktur yang tangguh, meningkatkan industri inklusif dan
berkelanjutan, serta mendorong inovasi
Kebijakan:
Percepatan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan yang berkualitas dalam rangka
penunjang perekonomian
Peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dan informatika oleh masyarakat dan
pelayanan publik
9. Tujuan 11: Menjadikan kota dan permukiman inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan
Kebijakan
Meningkatkan dan mengendalikan perumahan yang layak huni dalam lingkungan yang sehat,
aman, serasi, produktif berkelanjutan sesuai budaya
10. Tujuan 12: Menjamin pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan
Kebijakan :
Optimalisasi pengelolaan air limbah dan persampahan
11. Tujuan 15: Melindungi, merestorasi, dan meningkatkan pemanfaatan berkelanjutan ekosistem
daratan, mengelola hutan secara lestari, menghentikan penggurunan, memulihkan degradasi
lahan, serta menghenti-kan kehilangan keanekaragaman hayati
Kebijakan :
Pengendalian terhadap pencemaran dan perusakan lingkungan hidup
Melaksanakan pembangunan berkelanjutan dengan memperhatikan lingkungan
12. Tujuan 16. Menguatkan masyarakat yang inklusif dan damai untuk pembangunan
berkelanjutan, menyediakan akses keadilan untuk semua, dan membangun kelembagaan
yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua tingkatan.
Kebijakan
Meningkatkan layanan Informasi publik berbasis teknologi informasi
Peningkatan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Mendorong Peningkatan Penggunaan Sistem Informasi Keuangan dan Aset Daerah
Terintegrasi

Halaman - 11

Anda mungkin juga menyukai