Anda di halaman 1dari 8

KISI-KISI BAHAN BANGUNAN

1. Penjelasan Singkat Mengenai Batuan, Agregat, Pengikat Hidrolis, Air dan


Admixture, Aspal, dan Bata.
 Batuan adalah benda padat atau solid yang terbuat secara alami dari mineral dan
atau mineraloid. Siklus terbentuknya dimulai dari proses pembekuan magma
(kristalisasi) membentuk batuan beku. Kemudian mengalami pelapukan karena
adanya beberapa reaksi fisik dan kimia yang dapat disebabkan oleh interaksi
udara, air, maupun organisme tertentu dan membentuk suatu sedimen/endapan,
lalu terkena erosi dan mengeras menjadi batuan sedimen. Batuan sedimen
terpapar suhu dan juga tekanan tinggi yang dihasilkan oleh kompresi tektonik dan
energi panas yang berasal dari dalam bumi, yang pada akhirnya dapat mengubah
batuan tersebut menjadi batuan metamorf. Batuan metamorf atau malihan juga
mengalami pelapukan dan kembali berubah menjadi magma.
 Agregat kasar: bahan material berupa kerikil yang digunakan untuk campuran
beton. Semua butirannya tertahan saringan
- 4,80 mm (SII.0052-1980)
- qr,75 mm (ASTM C33, 1982)
- 5,00 mm (BS.812, 1976)
 Agregat halus: bahan material berupa kerikil kecil atau pasir yang digunakan
untuk campuran beton. Semua butirannya menembus saringan :
- 4,80 mm (SII.0052-1980)
- 4,75 mm (ASTM C33, 1982)
- 5,00 mm (BS.812, 1976)
 Bahan pengikat hidrolis: bahan yang bila dicampur dengan air akan mengeras
dan tidak bisa kembali menjadi pasta.
Semen terdiri dari silikat-silikat kalsium yang bersifat hidrolis,
1. jenis 1 : Untuk Konstruksi rumah sederhana,
2. jenis 2 : Untuk Konstruksi tahan sulfat dan panas tinggi,
3. jenis 3 : Untuk Konstruksi kekuatan awal tinggi,
4. jenis 4 : Untuk konstruksi panas hidrasi rendah,
5. jenis 5 : Untuk konstruksi sangat tahan sulfat.
Pozolan adalah bahan alami ataupun buatan yang terdiri dari unsur silikat dan
aluminat yang reaktif, contohnya adalah tras, semen merah, gilingan terak/dapur
tinggi, dan fly ash.
Kapur merupakan salah satu bahan bangunan yang terbentuk dari batuan
kapur/gamping, contohnya kapur tohor, kapur padam, kapur udara, kapur hidrolis
Gips merupakan batuan sedimen, yang terbentuk dari proses kimia di alam
dengan bantuan kapur dan sulfat, maka terjadi senyawa baru yang membentuk
CaSO4. Jenis-jenis gips : gips dalam bentuk asli (dari alam)/CaSO42H2O, gips
anhidrid dengan sifat cepat mengeras(gips tanpa air)/CaSO4, gips hemihidrat
(setengan air hablurnya).
 Air: Fluida yang terdiri dari Zat cair senyawa kimia (Bisa dilihat dan dirasakan) ,
bereaksi dengan zat lain bahan yang diperlukan dalam proses pengadukan untuk
melarutkan semen, sehingga menjadi pasta.
Syarat air yang layak membuat beton :
1. Bersih, tidak mengandung lumpur dan minyak
2. Tidak mengandung garam dan klorida
3. Tidak mengandung sulfat
 Admixture: bahan kimia yang ditambahkan dalam campuran beton untuk
menghasilkan kadar/sifat tertentu. Fungsi untuk
1. Mempercepat pengikatan awal,
2. Mencegah perubahan volume beton
3. Mengurangi segregasi,
4. Menambah kekuatan beton
 Aspal: bahan hidrokarbon yang bersifat melekat berwarna hitam kecoklatan, dan
tahan terhadap air. Kandungan kimia aspal :
1. Asphalthene : 5-25 %
2. Maltene : 75 – 95 %
 Resin
 Saturated = 5-20 %
 Aromatic = 40-65 %
 Batu bata: bahan yang dibuat dari tanah liat dan campuran bahan-bahan lain,
cara membuatnya dibakar dengan suhu tinggi hingga tidak dapat hancur jika
direndam dalam air. Bahan pembuatan natu bata yaitu : tanah liat,sekam
padi,kotoran binatang, dan air.
 Batako: bahan bangunan pengganti batu bata , dibuat dengan komposisi bahan
dari pasir, semen, dan air, dengan perbandingan tertentu.Bahan pembuatan batako
yaitu : semen,agregat halus dan air.
 Bata ringan: bahan digunakan untuk memperingan beban struktur dari sebuah
bangunan konstruksi, mempercepat pelaksanaan, serta meminimalisasi sisa
material yang terjadi pada saat proses pemasangan dinding berlangsung. Bahan
pembuatan yaitu : semen, agregat halus dan air.

2. Praktikum Bahan Bangunan


 Analisa saringan
- Tujuan dari praktikum ini untuk modulus kehalusan dan jumlah persentase
butiran baik agregat halus dan agregat kasar. Distribusi yang diperoleh dapat
ditunjukan dalam tabel atau grafik.
- Hasil yang diharapkan massa yang hilang pada agregat tidak lebih dari 1%
 Uji pasir metode kocokan
- Tujuan menentukan persentasi kadar lumpur dalam agregat halus.
- Hasil yang diharapkan Kandungan lumpur seharusnya sebesar 3% dari berat
agregat halus (ASTM C-33-2003 ).
 Uji pasir metode cucian
- Tujuan Untuk mengetahui dan menentukan kadar butiran lebih halus dari 50
micron yang sering disebut slip
- Hasil yang diharapkan kandungan lumpur tidak lebih dari 5%
 Uji pasir dengan NaOH
- Tujuan Mengetahui kandungan organis dalam lumpur
- Hasil yang diharapkan
 Jernih sampai kuning tua : dapat dipakai
 Merah muda : dapat dipakai
 Coklat tua sampai merah coklat : tidak dapat dipakai
 Konsistensi normal semen
- Tujuan Menentukan air yang dibutuhkan untuk mencapai konsistensi normal
dari semen.
- Hasil yang diharapkan kadar air untuk pengikatan awal PC yang baik.
 Pengikatan awal semen
- Tujuan Menentukan pengikatan permulaan dari semen yang digunaka.
- Hasil yang diharapakan pengikat awal yang baik, minimal 60 menit sampai
120 menit, suhunya 20-27˚C sedang kelembaban ruang tidak boleh kurang
dari 50%.
 Pengujian genting
- Tujuan mengetahui daya serap air pada genting
- Hasil yang diharapkan genting yang baik tidak tembus terhadap air dan
memiliki daya kedap terhadap air yang baik.

3. Jenis Baja yang Digunakan Untuk Konstruksi


 Baja Tuang bersifat getas, tahan terhadap kuat tekan dan tidak tahan terhadap
kuat tarik.
 Baja Lapis bersifat tahan terhadap kuat tekan dan tahan terhadap kuat tarik untuk
gaya-gaya yang sejajar arah serat. Pada gaya tegak lurus, tidak tahan terhadap
tarik.
 Baja Leleh mempunyai ketahanan kuat tarik dan tekan. Banyak digunakan untuk
konstruksi pada saat ini.
Keuntungan penggunaan baja dalam konstruksi:
- Ketahanan terhadap tarik yang tinggi
- Dimensi lebih ramping
- Pelaksanaannya relatif cepat
- Mudah di daur ulang
Kerugian penggunaan baja dalam konstruksi:
- Biaya perawatan mahal dan menerus
- Memerlukan peralatan penyambung yang khusus
- Perlu tenaga khusus
- Baja tidak tahan karat
- Harga relatif mahal.
4. Jelaskan Jenis Cat Berdasarkan
 Bahan pengikatnya:
- Cat minyak, Cat Minyak untuk bahan kayu, dan bahan logam.
Mengkilap,pengaturan sangat baik, bebas dari garis-garis kuas, kering dalam
waktu 2 s.d. 4jam, mengeras dalam waktu 24 jam, daya tutup cukup baik,
pemakaian 5 s.d. m2/kg
- Cat tembok, Cat jenis ini tidak mengkilat, tahan cuaca luar dan dalam (pada
Cat air jenis tertentu), tahan terhadap basa dan asam lemah, kering dalam
waktu 15s.d. 20 menit, dapat diencerkan dengan air 15 s.d. 20%, dapat dicuci
dengan air maupun air sabun, pemakaian 5 s.d. 6 m2/kg cat.
 Daya tutupnya:
- Cat kilap, Pernis (varnish),digunakan untuk pengecatan lantai kayu, furniture,
metal (metal varnish),
- Cat kusam, (dop) Duco fik merupakan cat penutup buram yang baik sekali
untuk melindungi tembok luar dan dalam maupun beton (masanry surfaci)
terhadap matahari,hujan, debu dan lumut. Juga bias digunakan kayu, eternit,
besi dan genteng
 Pemakaiannya:
 Cat penutup (dempul), menutupi pori-pori kayu dan cacat kayu (meratakan)
 Plamur,digunakan pada kayu dan tembok sebagai lapisan tipis pada bidang
yang akan dicat
 Cat dasar,agar cat warna dapat merekat dengan baik pada permukaan benda
yang akan dicat seperti loodmenie (menie timbal), epoxy, dan lain-lain.
 Cat pewarna,untuk bidang-bidang diluar bangunan dan di dalam dapat diaduk
antara warna yang satu dengan warna lainnya.
 Cat Istimewa,tahan terhadap panas yang tinggi,seperti untuk blok- blok mesin
kendaraan dan cat tahan terhadap hawa dingin
 Cat tahan tehadap asam,untuk laboratorium, pabrik kimia dan ruang
akumulator

5. Pengertian dan Manfaat Alumunium


Alumunium merupakan logam berwarna putih keperakan dan bersifat lunak,
memiliki symbol Al, termasuk dalam klasifikasi logam bukan besi, tidak memiliki
daya lekat terhadap magnet, bersifat konduktor (daya hantar listrik dan panas yang
baik).
Manfaat:
 Alat perlengkapan rumah tangga
 Industri konstruksi: kusen, ACP, bahan penutup atap, pipa, dll
 Industri mesin: blok mesin, suku cadang mesin, dll
 Industri pesawat terbang

6. Perbedaan Granit, Marmer, dan Keramik

MATERIAL KEKURANGAN KELEBIHAN

Granit Warna tidak bisa sama persis Ukuran max 100 x 100 cm
Diperlukan alat pemotong yang
Sambungan nat lebih tipis dan
khusus karena material ini keras
bisa terlihat menyatu
dan tebal
Harga relatif mahal Memiliki kesan yang mewah
Perlu melakukan perawatan
ekstra
Warna tidak bisa sama karena
Marmer Memiliki kesan yang mewah
diambil dari alam
Perlu alat pemotong khusus Tidak ada batasan ukuran
Harga lebih mahal dibanding Ruangan jadi terkesan “dingin”
keramik dan luas
Perlu dipoles setelah dipasang Nat lebih kecil dari granit
Sulit dibersihkan jika terkena
kotoran
Ukuran tidak sebesar marmer
Keramik Mudah dipotong
dan granit
Nat lebih besar dibanding granit
Mudah dibersihkan
dan marmer
Banyak variasi warna, ukuran,
motif dan tampilan. Bahkan
bisa menyerupai batu alam,
besi, kaca, besi, bambu, dan
sebagainya
Mudah dan cepat dalam
pemasangan
Harga lebih terjangkau
7. Jenis Kayu Berdasarkan Kekuatannya

KELAS KEKUATAN KAYU


SIFAT
I II III IV

Kuat lentur (kg/cm²) 150 100 75 50

Kuat tekan sejajar serat (kg/cm²) 130 85 60 45


Kuat tekan tegak lurus serat
40 25 15 10
(kg/cm²)
Kuat geser (kg/cm²) 20 12 8 5

8. Pengertian Atap dan Jenis Penutup Atap


Atap: bagian dari suatu bangunan yang berfungsi sebagai penutup seluruh ruangan
yang ada di bawahnya, sebagai estetika dan pelindung dari cuaca.
Jenis-jenis penutup atap:
 Genteng tanah liat.
 Atap beton cor, biasanya dipasang pada rumah yang memiliki lantai lebih dari
satu, memiliki tingkat ketahanan yang tinggi terhadap berbagai cuaca maupun
pelapukan.
 Atap genteng keramik, bahan utama atap adalah tanah liat dan diberi pelapisan
pewarna glatzur
 Baja ringan atau galvalum, tahan lama bahkan bobotnya juga ringan, menyerap
panas dan harganya juga lebih mahal.
9. Definisi Geosintetik dan Fungsinya pada Konstruksi
Geosintetik: material sintetik yang digunakan dalam permasalahan geoteknik yang
digunakan dalam proyek konstruksi di Indonesia terutama dalam pembangunan jalan
di atas tanah lunak.
Fungsi:
 Untuk perkuatan tanah lunak
 Untuk konstruksi teknik sipil yang mempunyai umur rencana cukup lama dan
mendukung beban yang besar seperti jalan rel dan dinding penahan tanah.
 Sebagai lapisan pemisah, penyaring, drainase dan sebagai lapisan pelindung.

Anda mungkin juga menyukai