Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan membaca anak
di Taman Kanak-Kanak Al-Hidayah. Tujuan dari penelitian ini adalah
meningkatkan kemampuan membaca anak melalui permainan menempel kata
pada papan planel.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), subjek
penelitian ini adalah anak Kelompok B2 Taman Kanak-Kanak Al-Hidayah
berjumlah 13 orang. Penelitian ini dilakukan pada tahun ajaran 2013/2014.
Instrument penelitian ini adalah format observasi, data dianalisis dengan teknis
persentasi.
Hasil pertemuan siklus I dan siklus II telah menunjukkan adanya
peningkatan kemampuan membaca anak melalui permainan menempel kata pada
papan planel.
Kata kunci : kemampuan membaca anak, permainan menempel kata pada papan
planel.
Pesona PAUD
1
This type of research is a classroom action research (PTK), the subject of
this study is children Group B2 Kindergarten Al-Hidayah numbered 13 people.
This research was conducted in the academic year 2013/2014. The instrument of
this study was the observation format, the data is analyzed by a technical
presentation.
Results of the meeting the first cycle and the second cycle have been
shown to increase reading skills of children through the game attached to the word
on the flannel board.
Keywords: child's reading ability, the game stick words on flannel boards.
Pendahuluan
Pesona PAUD
2
orang tua/keluarga). Keterampilan bahasa anak dapat diamati melalui kemampuan
bercerita, bercakap-cakap, membaca, menyanyi dan sebagainya, yang kesemuanya
ini dapat diperoleh dari berbagai sumber baik melalui bahan bacaan, diceritakan
orang lain atau mendengar siaran-siaran media masa baik lewat radio atau televisi.
Salah satu kemampuan berbahasa yaitu membaca. Membaca membantu
proses belajar menjadi lebih efektif, karena anak yang gemar membaca akan
memperoleh pengetahuan dan infromasi baru dari bacaannya. Membaca dapat
memperoleh pengetahuan dan informasi karena sebagaian besar pengetahuan
disampaikan melalui tulisan. Kemampuan membaca sangat penting dimiliki
seseorang, sebab dalam kehidupan bermasyarakat yang semakin komplek, seluruh
aktifitas sehari-hari selalu melibatkan kemampuan membaca. Tujuan membaca
adalah agar siswa dapat mengambil manfaat yang disampaikan melalui teks
bacaan.
Berdasarkan hasil pernyataan di Taman Kank-Kanak Al-Hidayah Pauh
Duo Solok Selatan, ternyata masih rendahnya kemampuan membaca anak. Hal ini
dapat dilihat masih banyak anak yang belum mampu mengenal kata, anak belum
mampu mengurutkan 1 sampai 2 kata dan anak belum mampu membaca kalimat
sederhana.
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan anak adalah membaca. Secara
umum, faktor-faktor tersebut datang dari guru, anak, kondisi lingkungan, materi
pelajaran. Faktor-faktor tersebut terkait dengan jalannya proses belajar membaca,
dan jika kurang diperhatikan hal tersebut dapat mempengaruhi keberhasilan
membaca pada anak.
Permainan yang dianggap mampu dan tepat untuk pelaksanaan
pembelajaran membaca anak di Taman Kanak-Kanak (TK) adalah permainan
menempel kata pada papan planel dapat merangsang minat baca, merangsang
kepekaan struktur bahasa anak.
Yulsyofriend (2013:1) menjelaskan anak usian dini adalah sosok individu
yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan fundamental
bagi kehidupan selanjutnya.
Pesona PAUD 3
Kelloguh (dalam Hartati, 2005:8) menurut pandangan psikologis anak usia
dini memiliki karakteristik yang khas dan berbeda dengan anak yang lain yang
berada di atas usia 8 tahun. Karakteristik anak usia dini yang khas tersebut yaitu
(1) anak itu bersifat egosentris, ia cenderung melihat dan memahami sesuatu dari
sudut pandangdan kepentingan sendiri, (2) anak memiliki rasa ingin tahu yang
besar, rasa keingintahuan sangatlah bervariasi, tergantung dengan apa yang
menarik perhatiannya, (3) anak adalah makhluk sosial, anak senang diterima dan
berada dengan teman sebayanya, (4) anak bersifat unik,anak merupakan individu
yang unik dimana masing-masing memiliki bawaan,minat,kapabilitas,dan
latarbelakang kehidupan yang berbeda satu sama lain. Disamping memiliki
kesamaan, (5) anak umumnya kaya dengan fantasi, anak senang dengan hal-hal
yang bersifat imajinatif, (6) anak memiliki dasar konsentrasi yang pendek,
umumnya anak sulit untuk berkosentrasi pada suatu kegiatan dalam jangka waktu
yang lama.
Welfon dan Mellon (dalam Moeslichatoen, 2004:18) menyatakan bahwa
bahasa merupakan bantuk utama dalam mengekspresikan pikiran dan pengetahuan
bila anak mengadakan hubungan dengan orang lain.
Suyanto (2005:171) mengemukakan bahwa pembelajaran bahasa untuk
anak usian dini diarahkan pada kemampuan berkomunikasi baik secara lisan
maupun tertulis (simbolis) untuk memahami bahasa simbolis anak perlu belajar
membaca dan menulis.
Saleh (2006:101) “membaca merupakan salah satu jenis kemampuan
berbahasa yang bersifat reseptif. Disebut reseptif karena dengan membaca
seseorang akan memperoleh informasi, ilmu pengetahuan serta pengalaman baru”.
Nurhadi (2004:26) menjelaskan tujuan membaca ada banyak, bergantung
kepentingan dan bahan bacaan yang dihadapi setiap orang. Seseorang membaca
suatu bacaan dengan tujuan memperoleh pemahaman tentang cara membaca yang
benar, pada saat yang lain mungkin ada orang yang membaca untuk tujuan
menikmati karya tulis (sastra) mungkin untuk mencari lowongan pekerjaan di
surat kabar, dan mungkin untuk menilai kebenaran gagasan yang diungkapkan
pengarang.
Pesona PAUD 4
Suyanto (2005:119) bermain merupakan faktor penting dalam kegiatan
pembelajaran, di mana esensi bermain harus menjadi jiwa dari setiap kegiatan
pembelajaran anak usia dini.
Montololu dkk (2015:24) menjelaskan karakteristik bermain sebagai
berikut. (1) bermain adalah sukarela, (2) bermain adalah pilihan anak, (3) bermain
adalah kegiatan yang menyenangkan, (4) bermain adalah simbolik, (5) bermain
adalah aktif melakukan kegiatan.
Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Wibawa
(2003:9) menjelaskan Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu penelitian yang
dilakukan secara sistematis, reflektif terhadap berbagai aksi atau tindakan yang
dilakukan oleh guru/pelaku mulai dari perencanaan sampai dengan penelitian
terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar mengajar.
Penelitian ini berkenaan dengan peningkatan proses pembelajaran pada suatu
kelas.
Arikunto dkk (2006:16) menyatakan bahwa untuk dapat melakukan
penelitian tindakan, guru hendaknya memahami berbagai permasalahan yang ada
di dalam kelas sehari-hari yang ditemui sewaktu melaksanakan pembelajaran.
Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut .
1. Lembar observasi
Lembar observasi merupakan cara yang dilakukan secara langsung
utnuk melihat realitas yang ada, yang dilakukan pada setiap pembelajaran
membaca melalui permainan menempel kata yang dilakukan.
2. Dokumentasi
Dokumen yang digunakan adalah dokumen rencana pelaksanaan
pembelajaran yang dibuat guru. Selain dari pada itu, foto juga digunakan
untuk dokumentasi. Dokumentasi bertujuan ingin mencari data-data apa
yang mendukung penelitian ini.
Pesona PAUD
5
Teknik dan pengumpulan daya yang digunakan sebagai berikut :
1. Observasi
Di lapangan peneliti mengamati langsung yang ada di lingkungan
Taman Kanak-Kanak baik berupa sarana dan prasarana maupun dalam proses
dalam pembelajaran.
2. Dokumentasi
Dokumen yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data ini
yaitu berupa forto folio anak, catatan anekdot/catatan khusus dan foto-foto
tentang kegiatan yang dilaksanakan.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
persentase. Sudijono (2010:43) mengemukakan rumus persentase aktifis anak
sebagai berikut :
𝑓
p= 𝑛 x 100%
Keterangan :
P = Persentase aktifis siswa
f = Jumlah siswa yang beraktifitas
N = Jumlah seluruh siswa
Pesona PAUD
6
Hasil Penelitian
Berdasarkan tabel diatas diperoleh data pada aspek I anak dapat membaca
kata melalui permainan menempel kata pada papan planel yaitu sebelum tindakan
anak yang berada pada aspek yang sangat tinggi yaitu berjumlah 0 anak (0 %).
Aspek II berjumlah 0 anak (0 %), aspek III berjumlah 0 anak (0 %). Pada siklus I
aspek I anak dapat membaca kata melalui permainan menempel kata pada papan
planel yang sangat tinggi yaitu 5 anak (38%), pada aspek II anak dapat
mengurutkan 1-2 kata melalui permainan menempel kata pada papan planel yang
sangat tinggi yaitu 4 anak (31 %), pada aspek III anak dapat membaca kalimat
sederhana melalui permainan menempel kata papan planel yaitu 5 anak (38%).
Pada siklus II anak dapat membaca kata melalui permainan menempel kata pada
papan planel yang sangat tinggi yaitu 13 anak (100%), pada aspek II anak dapat
mengurutkan 1-2 kata melalui permainan menempel kata pada papan planel yang
Pesona PAUD 7
sangat tinggi yaitu 12 anak (92 %), pada aspek III anak dapat membaca kalimat
sederhana melalui permainan menempel kata papan planel yaitu 12 anak (92%).
Pembahasan
Berdasarkan hasil yang dicapai pada siklus I,ad beberapa catatan positif
dan negatif dari permainan yang dilakukan peneliti.kekurangan pada siklus I,di
perbaiki pada siklus II agar dapat mencapai hasil yang diharapkan.
Upaya perbaikan terhadap optimalisasi yang berupa peningkatan
kemampuan membaca anak melalui permainan menempel kata pada papan planel
dapat mencapai hasil yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya
kemampuan membaca anak tiap pertemuan dari siklus I sampai siklus II. Anak
sudah dapat berkembang dengan baik
Peningkatan persentase mengalami peningkatan kemampuan membaca
anak melalui permainan menempel kata pada papan planel. Hal ini membuat
perbaikan yang dilakukan pada siklus I telah berhasil.
Pesona PAUD
8
2. Bagi guru, agar permainan menempel suku kata pada papan planel ini
didayagunakan secara optimal.
3. Bagi anak penggunaan permainan menempel suku kata pada papan planel
dapat meningkatkan kemampuan membaca anak.
4. Bagi orang tua, menambah pengetahuan dalam meningkatkan kemampuan
membaca anak.
5. Bagi TK, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam
meningkatkan kemampuan membaca anak.
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik Edisi
Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta.
Moeslichatoen. 2004. Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta:
Rineka Cipta.
Montolalu, dkk.2005. Bermain dan Permainan Anak. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Saleh Abbas. 2006. Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Efektif di Sekolah
Dasar. Jakarta: Depdiknas.
Sudijono, Anas. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Rajawali Pers.
Suyanto, Slamet.2005. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Depdiknas.
Jakarta.
Yulsyofried. 2013. Permainan Membaca dan Menulis Anak Usia Dini.
Padang: Universitas Negeri Padang.
Persantunan
Artikel ini diolah dari skripsi Nela Yusara dengan Judul “Peningkatan
Kemampuan Membaca Anak Melalui Permainan Menempel Kata Pada Papan
Planel Di Taman Kanak-Kanak Al-Hidayah Solok Selatan”. Terima kasih peneliti
ucapkan kepada Pembimbing I Bapak Dr. Dadan Suryana dan Pembimbing II Ibu
Rismareni Pransiska, M.Pd
Pesona PAUD
9