Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH IDK

UJI SULFAT

DISUSUN OLEH :

DINI RISMALA DEWI

NIM : 142012015015

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

PRINGSEWU LAMPUNG

TAHUN AKADEMIK 2015/2016

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan hasil uji sulfat yang kami sajikan dalam bentuk
makalah.

Adapun makalah ini yang telah saya usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan
berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk itu saya tidak lupa
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam
pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari
segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya.Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan
terbuka saya membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik
kepada saya sehingga dapat memperbaiki makalah ini.

Akhirnya saya mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya
sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.

Pringsewu, Desember 2015

DINI RISMALA DEWI

2
DAFTAR ISI

3
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Tujuan

1. Memahami pengertian asam menurut para ahli


2. Memahami pengertian asam secara umum
3. Memahami kegunaan Asam Sulfat
4. Memahami reaksi Asam Sulfat denagn bahan kimia

4
BAB II
PEMBAHASAN

PENGERTIAN ASAM

Istilah asam (acid) berasal dari bahasa latinacetum yang berarti cuka serta merupakan
terjemahan dari istilah yang digunakan untuk hal yang sama dalam bahasa-bahasa Eropa seperti
zuur (bahasa Belanda), atau Säure (bahasa Jerman). Di alam, asam ditemukan dalam buah-buahan,
misalnya asam sitrat dalam buah jeruk berfungsi untuk memberi rasa limun yang tajam.Cuka
mengandung asam asetat, dan asam tanak dari kulit pohon digunakan untuk menyamak kulit.
Asam mineral yang lebih kuat telah dibuat sejak abad pertengahan, salah satunya adalah aquan
fortil (asam nitrat) yang digunakan oleh para peneliti untuk memisahkan emas dan perak.

Dalam industri besar ataupun in dustri rumahan, banyak proses- proses industri
bergantung pada tingkat keasaman mediumnya. Misalnya pada pembuatan tahu, kualitas
pembentukan tahu (proses pengendapan) ditentukan keasaman larutan medianya. Dengan
demikian, kimia asam penting dipelajari karena aplikasinya yang sangat beragam dalam
kehidupan sehari-hari.

 Teori Asam Arrhenius

Pada tahun 1777, Antonie Laurent Lavoiser (1743-1974) mengemukakan bahwa asam
mengandung unsur oksigen. Davy kemudian menyimpulkan bahwa unsur hidrogenlah yang
merupakan unsur dasar asam. Kemudian tahun 1814 Joseph Louis Gay-Lussac (1778-1850)
menyimpulkan bahwa asam adalah suatu zat yang dapat menetralkan alkali dan kedua golongan
senyawa itu hanya dapat didefinisikan dalam kaitan satu dengan yang lain. Namun, konsep yang
cukup memuaskan, dan dapat diterima hingga saat ini dikemukakan oleh Svante August
Arrhenius (1859-1927). Menurut Arrhenius, asam adalah suatu zat yang bila dilarutkan dalam air
akan menghasilkan ion hidronium (H+).

 Teori Bronsted – Lowry

Menurut definisi ini, asam adalah pemberi proton kepada basa.Asam dan basa
bersangkutan disebut sebagai pasangan asam- basa konjugat. Bronsted dan Lowry secara
terpisah mengemukakan definisi ini, yang mencakup zat-zat yang tak larut dalam ai

 Teori Asam Basa Lewis

Teori asam basa Bronsted-Lowry didasarkan pada serah terima proton.Lewis


memperkenalkan teorinya tentang asam basa berkaitan dengan serah – terima pasangan elektron.
Asam merupakan ion atau molekul yang mampu menerima pasangan elektron (akseptor

5
pasangan elektron), sedangkan basa merupakan ion atau molekul yang dapat memberikan
pasangan elektron (donor pasangan elektron). Konsep asam basa Lewis ini memperluas konsep
asam basa Bronsted-Lowry, dalam kaitannya dengan senyawa-senyawa yang tidak memiliki
proton.

Asam adalah yang menghasilkan ion H+ dalam larutan. Jumlah ion H+ yang dapat
dihasilkan oleh 1 molekul asam disebut valensi asam, sedangkan ion negatif yang terbentuk dari
asam setelah melepaskan ion H+ disebut ion sisa asam. Asam yang hanya menghasilkan sebuah
ion H+ disebut asam monoprotik (asam berbasa satu), sedangkan asam yang menghasilkan dua
ion H+ setiap molekulnya disebut asam diprotik (asam berbasa dua). Berdasarkan ada tidaknya
oksigen, asam dikelompokan menjadi:

 Asam oksi : asam-asam yang mengandung oksigen.


 Asam nonoksi : asam-asam yang tidak mengandung oksigen.

Secara umum asam merupakan senyawa kimia yang apabila dilarutkan kedalam air akan
menghasilkan larutan dengan pH < 7.

Asam sulfat, H2SO4, merupakan asam mineral (anorganik) yang kuat. Zat ini larut dalam
air pada semua perbandingan. Asam sulfat mempunyai banyak kegunaan dan merupakan salah
satu produk utama industri kimia. Produksi dunia asam sulfat pada tahun 2001 adalah 165 juta
ton, dengan nilai perdagangan seharga US$8 juta.Asam sulfat merupakan senyawa kimia yang
paling banyak diproduksi dibandingkan dengan senyawa kimia lainnya.Asam sulfat biasanya
dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan pupuk, bahan peledak, detergen, zat warna,
insektisida, obat-obatan, plastik, baja, dan baterai.

Kegunaan utamanya termasuk pemrosesan bijih mineral, sintesis kimia, pemrosesan air
limbah dan pengilangan minyak.Kegunaan asam sulfat di Laboratorium umumnya sebagai
Reagent atau pereaksi yang umumnya digunakan di dalam suatu reaksi asam- basa atau reaksi
lainnya.Cairan kental, amat korosif. Bereaksi dengan jaringan tubuh. Berbahaya bila kontak
dengan kulit dan mata. Bereaksi hebat dengan air dan mengeluarkan panas (eksotermis).
Bereaksi pula dengan logam, kayu, pakaian dan zat organik serta uapnya sangat iritatif terhadap
saluran pernapasan.

Kegunaan asam sulfat lainnya yang penting adalah untuk pembuatan aluminium
sulfat.Alumunium sulfat dapat bereaksi dengan sejumlah kecil sabun pada serat pulp kertas
untuk menghasilkan aluminium karboksilat yang membantu menetralkan serat pulp menjadi
permukaan kertas yang keras.Aluminium sulfat juga digunakan untuk membuat aluminium
hidroksida. Aluminium sulfat dibuat dengan mereaksikan bauksit dengan asam sulfat :

Al2O3 + 3H2SO4 Al2(SO4)3 + 3H2O

6
Asam sulfat merupakan komponen utama huja asam, yang terjadi karena oksidasi sulfur
dioksida di atmosfer dengan keberadaan air (oksidai asam sulfit). Sulfur dioksida adalah produk
sampingan utama dari pembakaran bahan bakar seperi batu bara dan minyak yang mengandung
sulfur (belerang).

Reaksi hidrasi (pelarutan dalam air) dari asam sulfat adalah reaksi eksoterm yang
kuat.Jika air ditambah kedalam asam sulfat pekat, terjadi pendidihan.Senatiasa tambah asam
kepada air bukan sealiknya.Hal ini disebabkan karena perbedaan isi padu kedua cairan.Air
kurang padu dibanding asam sulfat dan cenderung untuk terapung diatas asam. Reaksi tersebut
membentuk ion hidronium:

H2SO4 + H2O H3O+ + HSO4-

Disebabkan asam sulfat bersifat mengeringkan, asam sulfat merupakan agen pengering
yang baik, dan digunakan dalam pengolahan kebanyakan buah-buahan kering.Apabila gas SO3
pekat ditambah kepada asam sulfat, membentuk H2S2O7.Ini dikenali sebagai asam sulfat
fuming.Asam sulfat bening tidak berwarna, cairan tak berbau merupakan bahan kimia yang
banyak digunakan sebagai bahanbaku dan bahan penolonng dalam berbagai industri, sehingga
perkembangan pemakaiannya dapat merupakan indicator bagi perkembangan perindustrian di
suatu negara.

Asam sulfat digunakan dalam jumlah yang besar oleh industri besi dan baja untuk
menghilangkan oksidasi, karat, dan kerak air sebelum dijual ke industri otomobil.Asam yang
telah digunakan sering kali didaur ulang dalam kilang regenerasi asam bekas (Spent Acid
Regeneration (SAR) plant).

Cara pembuatan asam sulfat adalah dengan tahapan proses oksidasi belerang menjadi SO3
yang selanjutnya direaksikan dengan air. Proses reaksinya meliputi tahap berikut.

 Pembakaran belerang menjadi belerang dioksida : S(s) + O2(g) SO2(g)


 Oksidasi belerang dioksida menjadi belerang trioksida : 2SO2(g) + O2(g)

2SO3 (g)

 Penggabungan belerang trioksida dengan air : SO3(g) + H2O H2SO4 (aq)

Asam sulfat bersifat sebagai oksidator kuat.Reaksi asam sulfat pekat dengan air sangat
kuat dan menimbulkan panas yang sangat tinggi.

Pengenceran asam sulfat dilakukan dengan jalan menambahkan asam kedalam air secara
perlahan, sedikit demi sedikit sambil diaduk.Air tidak boleh ditambahkan kedalam asam. Hal itu

7
akan mengakibatkan memerciknya larutan sehingga menimbulkan hal yang membahayakan.
Asam sulfat pekat juga bertindak sebagai dehidrator, yaitu menarik air dari senyawa lainnya.

Asam sulfat murni yang tidak diencerkan tidak dapat ditemukan secara alami dibumi oleh karena
sifatnya yang higroskopis. Asam sulfat murni berupa cairan bening seperti minyak, dan oleh
karenanya pada zaman dahulu ia dinamakan ‘minyak vitriol’. Pengenceran asam sulfat dilakukan
dengan cara menambahkan asam kedalam air secara perlahan, sedikit demi sedikit sambil
diaduk. Air tidak boleh ditambahkan kedalam asam, itu mengakibatkan memerciknya larutan
sehingga menimbulkan hal yang berbahaya.Hal ini dikarenakan asam pekat panas umumnya
beberapa sebagai oksidator, manakala asam encer berperan sebagai asam biasa. Sehingga ketika
asam pekat panas bereaksi dengan seng, timah, dan tembaga, ia akan menghasilkan garam, air
dan sulfur dioksida, asam encer yang bereaksi dengan logam seperti seng akan menghasilkan
garam dan hidrogen. Asam sulfat pekat juga bertindak sebagai dehidrator, yaitu menarik air dari
senyawa lainnya.

8
BAB III

ALAT DAN BAHAN

A. Alat:

 Gelas ukur
 Tabung reaksi
 Gelas beker
 Pipet tetes
 Batang pengaduk

B. Bahan:

 H2SO4 pekat
 CuSO4 5 H2O
 Gula Pasir
 Kayu (korek api)
 Aquades

9
BAB IV

PROSEDUR PENGUJIAN

 Percobaan 1

Reaksi pengenceran asam sulfat pekat:

1. Asam sulfat pekat diambil sebanyak 2mL, kemudian dimasukan kedalam tabung reaksi.

2. Kemudian air dingin sebanyak 25mL dimasukan kedalam gelas beker.

3. Asam sulfat pekat ditambahkan secara perlahan kedalam air dingin sambil diaduk.

Kemudian perubahan suhu yang terjadi diamati dan dirasakan.

 Percobaan 2

Reaksi Dehidrasi:

3 buah tabung reaksi disiapkan dan masing-masing diisi dengan 2mL asam sulfat pekat.

1. Kedalam tabung reaksi yang berisi 2mL asam sulfat pekat dimasukan sekitar 1gr
CuSO4.5H2O. lalu perubahan yang terjadi diamati dan dicatat sampai waktunya diatas 30
menit.

2. Kedalam tabung reaksi yang berisi 2mL asam sulfat pekat dimasukan 1 gram gula pasir.
Kemudian perubahan yang terjadi diamati dan dicatat.

3. Kedalam tabung reaksi yang berisi 2mL asam sulfat pekat dimasukan sebatang kayu (batang
korek api). Setelah itu perubahan yang terjadi diamati dan dicatat.

4. Tabung reaksi yang berisi garam CuSO4 dan tabung reaksi yang berisi kayu diambil. Asam
sulfat dituangkan dari tabung reaksi, kemudian dimasukan kedalam tempat asam sulfat
pekat.Lalu CuSO4 dan kayu dikeluarkan dari tabung.Dan dengan hati-hati CuSO4 dan kayu
tersebut dimasukan kedalam gelas beker yang berisi 50mL air.Lalu perubahan yang terjadi
diamati dan dicatat.

10
BAB V
DATA PENGAMATAN

 Percobaan 1 pada reaksi pengenceran Asam Sulfat


Asam Sulfat Pekat Air Perubahan Suhu
2 mL 25 mL Suhu terasa hangat

 Percobaan 2 pada reaksi Dehidrasi


No Bahan Kimia Dehidrator Pengamatan dan Hasil
1 CuSO4 Asam sulfat pekat Berubah warna dari
biru menjadi putih
dan tersisanya hanya
CuSO4
2 Gula Pasir Asam sulfat pekat Kristal yang berubah
warna menjadi coklat
kehitaman
3 Kayu ( korek api ) Asam sulfat pekat Kayu dan larutan menjadi berwarna
hitam
4 Hasil no. 1 Air Dari padatan yang berwarna putih
menjadi larutan yang berwarna biru
muda
5 Hasil no. 3 Air Warna hitam pada kayu mulai
meluntur dan kembali seperti semula

PEMBAHASAN

Dalam percobaan kali ini, dilakukan tiga kali percobaan mengenai asam sulfat yaitu
percobaan 1 mengenai pengenceran asam sulfat pekat, percobaan 2 mengenai reaksi
dehidrasi.Pada percobaan 1, 2 mL asam sulfat pekat dimasukan kedalam tabung reaksi dan 25
mL air dingin dimasukan kedalam gelas beker.Perubahan suhu yang terjadi pada gelas beker
suhunya terasa hangat.Pada percobaan 2, saat asam sulfat ditambahkan sekitar 1 gram
CuSO4.5H2O reaksi yang terjadi dapat dilihat dari perubahan warna dari biru menjadi putih dan
tersisa hanya CuSO4.Ketika asam sulfat pekat dimasukan kedalam 1 gram gula pasir terjadi
perubahan warna pada gula pasir yang awalnya berwarna putih menjadi cokelat kehitaman. Dan
saat asam sulfat pekat dimasukan sebatang kayu (batang korek api) terjadi perubahan warna pada
batang korek api menjadi hitam seperti arang karena asam sulfat dapat bereaksi dengan kayu.
Saat hasil no.1 ditambahkan air ternyata larutannya berubah dari padatan menjadi larutan
sempurna, kemudian saat hasil pada no.3 ditambahkan air ternyata warna hitam pada kayu
meluntur dan kembali seperti warna kayu sebelumnya.
11
BAB VI

PENUTUP

KESIMPULAN

1. Asam sulfat dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan pupuk bahan peledak,
detergen, plastik baterai dan lain-lain.
2. Asam sulfat bersifat mengeringkan, asam sulfat merupakan agen pengering yang baik, dan
digunakan dalam pengolahan kebanyakan buah-buahan.
3. Asam sulfat bersifat sebagai oksidator kuat. Reaksi asam sulfat pekat dengan air sangat
menimbulkan panas yang dingin.
4. Asam sulfat dapat bereaksi dengan logam, kayu, pakaian dan zat organik serta uapnya
sangat iritatif terhadap saluran pernapasan.
5. Selain itu juga saat asam sulfat ditambahkan CuSO4.5H2O reaksi yang terjadi dapat dilihat
dari perubahan warnanya dari biru menjadi putih dan tersisa hanya CuSO4, saat ditambahkan
gula pasir reaksi yang terjadi adalah gula pasir mengkristal dan berubah warna menjadi
cokelat kehitaman, dan saat dimasukan sepotong kayu tersebut menjadi hitam seperti arang.
Dan saat hasil pada no.1 ditambahkan air ternyata larutaanya berubah dari padatan menjadi
larutan sempurna,

12
DAFTAR PUSTAKA

Staf Kimia Dasar. 2012. Penuntun Praktikum Kimia Dasar II. Jurusan Kimia Fakultas Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Udayana : Bukit Jimbaran, Bali.

13

Anda mungkin juga menyukai