A. Pendahuluan
badan hukum yayasan, tetapi bentuk badan hukum lain yang tersedia
untuk maksud mengejar laba seperti Perseroan Terbatas umpamanya.
Yayasan boleh memperoleh laba dengan melakukan berbagai
kegiatan usaha, sejauh laba yang diperoleh dipergunakan untuk tujuan
idealistis, sosial dan kemanusiaan. Usaha yang memperoleh laba ini
diperlukan agar yayasan tidak bergantung selamanya pada bantuan dan
sumbangan.
Seandainya Yayasan memiliki cukup dana untuk menacapai tujuan
sosial dan kemanusiannya, maka dengan sendirinya yayasan tersebut tidak
perlu melakukan kegiatan usaha. Di Inggeris ada lembaga-Iembaga yang
kbusus menghimpun dana untuk diberikan kepada yayasan, sehingga
yayasan yang dibantu tidak perlu melakukan kegiatan usaha, atau dengan
perkataan lain hanya melakukan kegiatan sosial semata-mata. Lembaga-
lembaga ini antara lain diatur dalam "The 1992 Act". Di dalam undang-
undang ini umpamanya dapat dibaca ketentuan umum sebagai berikut':
A fund raising Business is 'any business carried on for gain and
wholly or primarily engaged in soliciting or otherwise procuring
money or other property for charitable, benevolent or philantropic
purposes'. This illuminates the grey area that exists between
charitable institutions and organizations making money out of charity.
Commercial participators are involved in business other than a ' fund
raising business' which are engaged 'in a promotional venture in the
course of which it is represented that charitable contributions are to be
given to or applied for the benefit of the (charitable) institution'. This
covers firms with whom charities and other voluntary organizations
undertake joint commercial ventures.
Professional fund-raisers are any people who carryon a fund-raising
business or solicit charity funds for reward. These do not include:
Charities and voluntary organizations and their connected trading
companies, charities' staff and trustees, volunteer fund-raisers paid
less than 5 (five) poundsterlings a day or 500 poundsterlings a year
(excluding expenses), collectors who volunteer or are employed to
collect for charities or celebrities who solicit for charities on radio or
TV (though celebrities may be professional fund-raisers if they are
paid a fee).
Tom Lloyd. The Charity business. Page 41-42
1 Tom Lloyd. The Charity Business. London: John Murray, 1993, page 41-42.
3 Chatamarrsjid. TujUfJll Sasial Yayasqn dan Kegiatan Usaha Berlujuan Laba. Hal. 225
I think that was one of the reasons they wanted 10 start this
fOUndations, in other words, 10 carry on their obligations to charity,
as they saw them.
Certainly, there may have been some other reasons, and far be it from
me to say that some may not have been to get this stock in one's
hands, that may be with the possibility that they could still maintain a
certain relationship between their slOck and the operations of the
company. 4
4 Dengar pendapat di hatlapan "The Select (Cox) Committee". dimuat dalam F.Emcrson
Andrews, Philantropic Foundations, hal.41-42.
D. Kesiropulan
1. Kegiatan usaha yang sesuai dengan tujuan yayasan, memerlukan
penjelasan lebih lanjut. Hal ini terutama karena yayasan dapat
melakukan kegiatan apa saja yang memperoleh keuntungan, sejauh
keuntungan itu dipergunakan untuk tujuan sosial, kemanusiaan, dan
keagamaan.
2. Tujuan Sosial, Kemanusiaan, dan keagamaan dapat diartikan tidak
selalu kegiatan usaha harus di bidang sosial , kemanusiaan , dan
keagamaan. Hal ini oleh sementara pihak dapat dimanfaatkan untuk
melakukan kegiatan apa saja yang memperoleh keuntungan.
3. Agar tujuan yayasan tidak menyimpang dari tujuan semula , maka
perlu ditegaskan agar semua keuntungan yang diperoleh harus
dipergunakan untuk tujuan sosial dan kemanusiaan , serta keagamaan.
Untuk maksud 101, laporan tahunan yayasan dan laporan
internalleksternal lainnya harus mempergunakan Standar Akuntansi
Indonesia yang disesuaikan bagi suatu badan amallsosial.
Daftar Pustaka