Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS PERANCANGAN POROS BALING – BALING

PENGGERAK PADA MESIN PERAHU NELAYAN DENGAN


MENGGUNAKAN BAJA ST 60
Disusun guna memenuhi syarat Tugas Metodoligi Penelitian program studi Teknik Mesin S1
Dengan dosen pengampu Dr. Gina Lova Sari, ST., MT.

Disusun oleh :

Abdul said 1710631150018

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN S1


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA
KARAWANG
2019
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kegagalan mekanis pada komponen mesin, salah satunya Poros Penggerak tersebut
disebabkan oleh faktor left time(umur material), kelelahan logam,dan sebagainya. Dengan
Pemakaian poros lebih dari 1 tahun, Faktor yang berperan besar merusak material adalah
kelelahan logam, karena pemakaian kapal yang secara terus menerus, poros mengalami
berbagai macam beban yang tidak teratur, sehingga dalam garis besar masalah yang di
timbulkan yaitu macam – macam beban yang terjadi pada poros .
Perencanaan didasarkan pada beban statik serta kurang perhatian terhadap beban
dinamis. Spesifikasi uji tarik (706,47 Mpa) dan komposisi materialnya C (0,473%), Mn
(0,71%), Si (0,274%), P (0,0014%), S (0,0034%). Sedangkan untuk uji lentur putar diperoleh
nilai batas maksimum aman untuk beban tekuk yaitu 283,95 Mpa. Namun dalam aplikasi,
banyak di temukan patahnya poros mobil, poros kereta api,dan terutama poros pada baling –
baling perahu nelayan. Dikarenakan melebihi dari spesifikasi yang telah di tentukan.
kekuatan bahan dalam penerapan yang optimal, maka di perlukan pengujian material. Dalam
pengujian kelelahan logam dapat dilihat dari beberapa faktor. Diantaranya, konsentrasi
tegangan (706,47 Mpa), kekuatan temperatur dengan penambahan suhu carburizing dari
800°C ke 1000°C terhadap sifat mekanis baja, beban torsi yang terjadi, gaya geser dari luar
dan lain – lain. Semakin besar penambahan suhu carburizingnya maka logam semakin kuat
terkana beban tariknya
Faktor kelelahan yang telah di analisa dari berbagai macam uji coba dengan disertai
perhitungan, maka kekuatan material akan lebih kuat dan tahan lama. Maka dengan faktor
kelelahan yang terjadi pada baja ST 60 dengan pembebanan yang dinamis, harus diteliti lebih
lanjut dengan standar BKI (Biro Klasifikasi Indonesia).
1.2 TUJUAN
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Menganalisis kekuatan tarik, lentur, putar dan komposisi kimia baja ST 60
2. Menganalisis baja ST 60 hasil dari uji tarik dan uji komposisi memenuhi setandar
BKI, dengan tujuan sebagai bahan poros utama dalam perancangan baling - baling
kapal

1.3 BATASAN MASALAH


1. Pembebanan pada poros baling - baling jenis fix picth
2. Pengujian kekuatan material dengan menggunakan benda uji (spesimen) tanpa
perlakuan panas (raw material).
3. Sepesimen jenis baja yang digunakan adalah ST 60
4. Getaran, kenaikan temperatur, perubahan struk mikro yang terjadi pada spesimen
pengujian

1.4 RUMUSAN MASALAH


Beberapa masalah yang dapat dirumuskan pada proses pembuatan poros baling –
baling penggerak pada mesin perahu nelayan sebagai berikut:
1. Penggunaan alat dan mesin dalam pembuatan poros?
2. Bahan yang digunakan untuk membuat ini?
3. Bagaimanakah tahapan proses pembuatannya?
4. Berapa waktu yang dibutuhkan dalam proses pengerjaan poros?
5. Bagaimana perubahan struktur mikro dan makro yang terjadi baik setelah proses
penyambungan pengelasan dan patahan pada kegagalan poros?
DAFTAR PUSTAKA
Biro Klasifikasi Indonesia. (2014). “Klasifikasi Kapal Ship Classification”
Jatmiko, Sukanto & Jokosisworo, Sartijo. (2012). “Jurnal : Analisa Kekuatan Puntir
dan Kekuatan Lentur Putar Poros Baja ST 60 sebagai Aplikasi Perancangan
Bahan Poros Baling-baling Kapal” Unversitas Diponegoro, Semarang
Zuchry, Muhammah. (2011). “Jurnal : Pengaruh Suhu Karburasi dan Waktu Tahan
terhadap Kekuatan Tarik Baja Karbon dengan Variasi Media Pendingin”
Universitas Tadulako, Palu

Anda mungkin juga menyukai