ABSTRAK
Bahasa Indonesia mempunyai sejarah jauh lebih panjang dari pada republik ini sendiri.
Bahasa Indonesia telah dinyatakan sebagai bahasa nasional sejak tahun 1928, jauh
sebelum Indonesia merdeka. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 24
tahun 2009 mengamanatkan kepada pemerintah agar mengembangkan bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional, memelihara dan mempertahankan bahasa daerah,
dan mengusahakan internasionalisasi bahasa Indonesia. Amanat konstitusional tersebut
tentu saja bukanlah tugas yang mudah, mengingat kompleksitas kebahasan yang ada di
dalam konteks masyarakat yang global ini. Makalah ini akan memotret realitas kekinian
bahasa Indonesia yang sejatinya menjadi salah satu kebanggaan dan jati diri bangsa
Indonesia. Dalam konteks ini, konstitusi negara telah mencoba merumuskan upaya
pemartabatan bahasa nasional tersebut. Namun, disisi lain akan tergambar kondisi
bahasa Indonesia sebagaimana digunakan oleh para penuturnya yang menyiratkan
ketidakbanggaan menjadi pengguna bahasa Indonesia. Penulis meyakini, salah satu
sumber penyebabnya adalah karena situasi kebahasaan saat bahasa Indonesia
dinyatakan sebagai bahasa nasional pada 28 Oktober 1928 yaitu bahasa Indonesia yang
diambil dari bahasa Melayu, bagaimanapun bukan merupakan atau tidak menjadi nilai
budaya inti bangsa Indonesia, yang akibatnya kebanggaan dan rasa memiliki secara
hakiki terhadap bahasa nasional itu dapat luntur seiring dengan perkembangan zaman
yang meliputinya. Oleh karena itu, makalah ini menawarkan sejumlah peluang untuk
tetap menjadikan bahasa Indonesia hidup dan bermartabat dalam terpaan dan
kencangnya angin globalisasi.
yang dijunjung dan dimiliki bersama, pada tempatnya, penggunaan kata atau
yaitu bahasa Indonesia. Dalam frasa bahasa asing yang berlebihan,
perjalanannya hingga kini, kedudukan penciptaan ‘bahasa gaul’ yang over-
dan fungsi bahasa Indonesia telah creative, pembuatan kebijakan yang
dikuatkan sebagai bahasa resmi salah kaprah, merupakan sejumlah
kenegaraan melalui Undang- Undang contoh yang bisa dinisbatkan sebagai
Dasar 1945 pasal 36, dan Undang- upaya pelemahan status bahasa
Undang Republik Indonesia Nomor 24 Indonesia. Makalah ini akan menilik
Tahun 2009. Dengan kedudukan bahasa gejala-gejala kontradiktif seperti
Indonesia yang mantap dasar hukumnya disebutkan di atas seraya menawarkan
itu, seharusnya nasib kehidupannya pun sejumlah langkah yang dapat diambil
mantap di kalangan masyarakat untuk menjamin pelaksanaan bahasa
pemiliknya.Namun tidak demikian nasional itu berada pada jalur yang
faktanya di lapangan, sebab bila dikehendaki keberhasilannya.
dicermati tampak bahwa fungsi bahasa
Indonesia di kalangan masyarakat 2. SeputarKelahiranBahasaNasional
pemiliknya kini banyak yang mulai Indonesia dan Status
tergeser oleh bahasa asing. Kedudukan NilaiBudayaIntinya.
dan fungsi bahasa Indonesia sebagai Istilah bahasa Indonesia lahir di
bahasa nasional sesungguhnya akan tengah-tengah perjuangan bangsa
tetap terhormat jika bangsa Indonesia Indonesia untuk merdeka daripenjajah
sebagai pemiliknya mampu bersikap Belanda yang telah sangat lama
positif terhadapnya. Sikap positif itu akan menghuni negeri Indonesia. Para
menempatkan bangsa ini pada status (pemuda) pejuang yangmemimpin
yang lebih bermartabat. Bangsa yang pergerakan Indonesia merdeka saat itu
bermartabat adalah bangsa yang mampu berasal dari berbagai suku bangsa.
menghormati dan bangga terhadap Beberapa diantara mereka merupakan
kekayaan budayanya sendiri. Dalam pemimpin dari pergerakan organisasi
konteks ini adalah bahasa Indonesia lokal atau bersifat kesukuan. Takayal lagi,
sebagai bahasa nasional, sekaligus mereka pun bertutur dalam bahasa
lambang identitas jati diri dan daerahnya.Namun demikian, pada
kebanggaan bangsa. pergerakan yang lebih menasional,
bahasa daerah tidak dapat
Namun demikian, upaya digunakanuntuk berkomunikasi di antara
pemartabatan yang diusung melalui mereka. Mereka harus menyepakati
politik bahasa nasional ini, tampaknya sebuah bahasa pengantar yangbisa
tidak senantiasa sejalan dengan realitas menyamakan visi pergerakan mereka.
yang ditemukan dalam masyarakat Para pejuang itu menyadari bahwa
pengguna bahasa Indonesia. Mereka kebersamaan dalamperjuangan harus
seolah-olah melakukan ‘pemberontakan’ diikat oleh kesamaan visi, dan visi
terhadap bahasa Indonesia, yang pada tersebut akan mudah dimengerti dan
gilirannya, baik secara sadar ataupun dipahamibersama manakala di antara
tidak, justru melemahkan bahkan mereka ada bahasa yang sama untuk
merusak martabat bahasa Indonesia itu memahaminya. Di sinilahkesadaran
sendiri. Gejala alih/ganti kode yang tidak mereka muncul, bahwa bahasa daerah
Ketika gejala yang sama muncul akhir ini tidak seutuhnya sejalandengan
pada awal tahun 80-an dan kini berulang rumusan politik bahasa. Sampai sebelum
dengan lebih kuat, sebetulnya bukan Mahkamah Konstitusi Republik
karena gagalnya model perencanaan Indonesiamembuat amar putusan yang
bahasa nasional. Politik bahasa yang menyatakan bahwa penyelenggaraan
dibuat Pemerintah telah secara jelas pendidikan yang dikenal engan rintisan
menggariskan status masing-masing sekolah berstandar internasional (RSBI)
bahasa, yakni jawab pengembangan dan bertentangan dengan Undang-Undang
pembinaannya. Namun, mengingat Dasar dan oleh karenanya harus
bahasa Indonesia belum bisa dijadikan dihentikan, pembinaan keterampilan
sebagai salah satu kebanggaan dan jati berbahasaIndonesia di tingkat
diri penuturnya, pengaruh dan tuntutan persekolahan nyaris memperoleh
yang kuat dari lingkungan (global) untuk tekanan yang luar biasa beratnya.
ikut menggunakan bahasa asing telah
meruntuhkan atau setidaknya mengikis Terpaan lainnya adalah
nasionalisme yang awalnya dibangun diberikannya keleluasaan kepada pihak
oleh para pencetus gagasan menjadikan sekolah untuk menentukansendiri
bahasa Indonesia sebagai bahasa pelajaran muatan lokal yang akan
nasional yang fungsinya mempersatukan diberikan kepada siswanya. Banyak
rasa kebangsaan bangsa Indonesia. sekolah, baik diperkotaan maupun di
Gagasan ini kemudian memperoleh pedesaan, yang kemudian memilih
penguatan konstitusional yang bahasa Inggris sebagai matapelajaran
menjadikan bahasa Indonesia sebagai muatan lokal.Untuk sekolah-sekolah
bahasa resmi Negara dengan garis politik dengan status RSBI, bahasa Inggris
bahasa yang termaktub dalam Undang- digunakan sebagai bahasapengantar
undang nomor 24 tahun 2009. untuk beberapa mata pelajaran tertentu.
Tujuannya adalah untuk
c. Dalamduniapendidikan memajankansiswa kepada wacana
Sekolah bisa menjadi alat yang akademik dalam bahasa Inggris, sehingga
efektif untuk meneruskan rumusan apabila siswa masuk kedalam percaturan
politik bahasa yang telahdigariskan akademik yang lebih global, mereka bisa
dalam konstitusi dan peraturan berwacana dengan
perundang-undangan lainnya. Sebagai sejawatnya.Sementara itu, pemilihan
wahanapendidikan jalur formal, sekolah bahasa Inggris menjadi muatan lokal
bisa diharapkan menjadi saluran yang bahkan pada pendidikan dikelas-kelas
sangat penting dalam membina awal pendidikan dasar dan juga
keterampilan dan kecermatan berbahasa prasekolah, selain sebagai upaya
siswa. Keterampilan berbahasa siswadan untukmemajankan siswa kepada bahasa
warga masyarakat pada umumnya bisa internasional itu, juga tampaknya lebih
dikatakan lebih banyak merupakan hasil merupakan upayauntuk menaikkan
daripembinaan yang dilakukan di masa gengsi sekolah. Betapa tidak. Sekolah
persekolahan. Dengan demikian, peran yang memiliki muatan lokal
dan tanggungjawab sekolah menjadi bahasaInggris berani tampil
sangat penting.Namun demikian, mengiklankan diri sebagai sekolah
tampaknya, kebijakan pendidikan akhir- unggul dan akibatnya memungutbiaya
pendidikan yang lebih bahkan sangat anak itu sendiri. Pada usia prasekolah,
mahal. anak masih sedang belajar
mengonstruksi bahasa ibunya dan
Kebijakan pendidikan seperti sesekali secara terbatas dipajankan juga
disebutkan di atas tadi, sampai sejauh kepada bahasa kedua. Bagaimanapun,
tertentu, dapat menjadiancaman konsep-konsep linguistik kedua bahasa
terhadap keberhasilan penerapan politik ini belum secara kokoh tertanam dalam
bahasa. Pihak sekolah (kepala minda anak. Maka, apabila ada bahasa
sekolahdan guru) akan berupaya lain lagi yang harus dipelajari, potensi
memacu keterampilan berbahasa Inggris kekacauan akan makin besar. Bukannya
semua pihak yang terlibatsecara proses transfer positif yang akan terjadi,
langsung dalam proses pembelajaran melainkan interferensi negatiflah yang
mata-mata pelajaran tertentu tadi. lebih mungkin terjadi. Guru yang tidak
Sementara,siswa juga akan berusaha berpengalaman dan tidak memiliki
mengedepankan penguasaan bahasa pengetahuan yang cukup tentang proses
Inggris mereka agar berhasildalam pembelajaran yang ideal pada tingkat
pembelajarannya. Bisa jadi, pembinaan prasekolah akan lebih banyak
keterampilan berbahasa Indonesia tidak menyampaikan materi berupa hafalan
menjadi fokus pihak sekolah dan siswa. konsep nyata (concretethings) kepada
Akibatnya, keterampilan berbahasa anak-anak didiknya. Proses
Indonesia siswakhususnya menjadi tidak pembelajarannya dilakukan secara
kokoh, karena memang tidak diarahkan heuristik dengan mencampur kode
oleh pihak sekolah, yangawalnya justru secara intensif pada setiap tuturannya.
diharapkan menjadi salah satu garda Cara-cara seperti ini bisa menjadi
terdepan dalam pembinaan ini.Di lain propaganda negatif untuk siswa. Mereka
pihak, pemajanan yang terlalu awal dapat mengira bahwa berbahasa bisa
terhadap bahasa asing sementara dilakukan secara bebas, termasuk kalau
penguasaan bahasa ibu atau bahasa harus mencampur-campur kode dari dua
nasional belum kokoh akan lebih banyak bahasa. Anggapan ini akan
menjadi gangguan ataumerusak menumbuhkan sikap bahasa yang tidak
perkembangan bahasa ibu atau bahasa positif dari para siswa. Akibatnya,
nasional. bukannya rasa bangga berbahasa
Pemajanan bahasa Inggris kepada Indonesia, tetapi justru menganggap
anak-anak prasekolah oleh para guru enteng bahasa nasional tersebut.
bisa juga berpotensi mengganggu 5. UsulanJalanKeluar
perkembangan bahasa anak. Guru Memang berat tantangan yang dihadapi
bahasa Inggris di jenjang prasekolah untuk memartabatkan bahasa nasional di
belum tentu ahli dalam pembelajaran tengah-tengahkenyataan seperti
bahasa Inggris untuk anak. Kegiatan digambarkan di atas. Akan tetapi, hal itu
belajar mengajar dengan materi
bukan berarti bahwa kitatidak perlu
pembelajaran yang tidak secara cermat
melakukan upaya dan berbenah agar pada
memperhatikan perkembangan
kebahasaan siswa justru akan akhirnya bahasa Indonesia dapat
membahayakan perkembangan bahasa tampilsebagai bahasa yang bermartabat.
akandipeliharabahkandiwariskannyakepa Kondisisepertiiniakanmenjadihambatand
dagenerasiberikutnya. alammeningkatkandayasaingdandayapak
Peningkatankesadaransepertiiniakansejal aibahasa Indonesia
andengannaiknyaperan, fungsi, padatransaksiekonomi.
dangengsibahasa Indonesia di Kemajuanekonomipadabeberapanegara
dalamkehidupanmereka. berkembangseperti China, Thailand, dan
Model Vietnam, misalnya,
inijugamenyiratkanmaknabahwasetiappe telahikutmendorongperkembangandand
nuturbahasa Indonesia menjadi ayasaingmasing-masingbahasa di
‘dutabahasa’. Masing- tengahderasnyagelombangpengaruhpen
masingakanmemberikancontohberbahas ggunaanbahasaInggrisdalamprodukbaran
a yangcermatdanpantas hal ini gdanjasa yang merekahasilkan.
ikutmenentukanperkembanganbahasa BahasaIndonesia pun
Indonesia di masyarakat. bisaberperansepertiituapabiladukunganp
Kondisiinisejalanjugadenganpandangand olitikdansosialbenar-
anwatakmasyarakat Indonesia yang benarberpihakkepadakeinginanuntukme
lebihpartriarkal, numbuhkembangkanbahasa Indonesia.
yakniakanmengikuticontohperilakubaikd
ari orang-orang yang dituakan. Penutup
Dalamkaitanini, tokoh- Upayapemartabatanbahasanasionalserin
tokohtadisejatinyamenjadi model gkalidigangguolehadanyakepentingan
berbahasabagiwarganya. Namun, yang
denganmenyadarkan agar setiap orang tidakmemahaminilaipentingnyasebuahb
menjadidutabahasadan model ahasasebagaijatidiribangsa.
berbahasa, Memangbenarbahwabahasa Indonesia
perilakubaikdalamberbahasaitubukanha saatinibelummenjadibagiandarinilaiintib
nyaakanditurunkansecaravertikaldalamp udayamasyarakatbangsa Indonesia,
olapartriarkal, merujukkepadasejarahkelahiran (istilah)
tetapijugaakanmenyebarsecarahorizonta bahasa Indonesia pada 28 Oktober 1928.
l. Cara Akibatnya, sikappenuturbahasa
iniakanbisamempercepatkesadaranparap Indonesia kepadabahasanya pun
enuturdalammeningkatkanmartabatbah tidakterlalupositif.
asa Indonesia. Kondisiinidiperparahdengan model-
model berbahasasesaat yang
Model ekonomis secarakebetulanditunjukkandalamdandik
Mobilitasekonomimerupakankuncidaripe okohkanoleh media massadantokoh-
ndekatanpengembanganbahasamelaluic tokohmasyarakatsertapesohor yang
araini, pasar Indonesia yang kemudiandiikutiolehwargamasyarakat.
begituluasbelumbisamenciptakanpening Padatingkatdanfasetertentu pun
katanmobilitasekonomi yang berati Pemerintahsepertitidakmenyadaribahwa
pasarinimasihbersifatmenerima ‘titipan’ kebijakan yang dibuatnya,
daripihakluartimbangmengedepankanpr khususnyaterkaitdengankebijakanpendid
odukbarangdanjasadaridalamnegerisendi ikanjustrutelahmelemahkanposisidanper
ri. kembanganbahasa Indonesia.
Jawaban:
Contohnya dengan menggunakan EYD
yang benar dalam penulisan dan
berbicara dengan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar pula.
Solusi dalam kaitan bahasa Indonesia
menajdi alat pemersatu dan
pemertahanan NKRI yaitu dengan cara
menghargai bahasa sendiri dan
mengoptimalisasikan penggunaan EYD.
Hesti Wiranata
Pertanyaan:
Seberapa penting Bahasa Inggris (Asing)
digunakan?
Jawaban:
Bahasa Inggris (Asing) penting namun
jauh lebih penting Bahasa Indonesia
karena itu merupakan identitas bangsa
kita. Dalam penggunaan bahasa Inggris
kita harus tahu konteks dan proporsinya.