Anda di halaman 1dari 10

Terlihat seorang laki laki keluar dari sebuah Apotik dengan menjinjing plastic berwarna putih

ditangannya.

Alvian : Hffft..

#Di Rumah.

Alvian memasuki Rumah.

Alvian : Alvian pulang

Terdengar suara gebrakan meja dari kamar utama.

Ayah : Ini semua salah mama !

Ibu : Bagaimana bisa salahku? Jelas itu salah ayah.

Ayah : Itu bukan uang milikku, itu milik bosku! Kenapa mama seenaknya pakai hah?

IBu : mama juga membutuhkan uang! Bagaimana Jika rentenir itu datang?!

Ayah : BAGAIMANA JIKA AYAH YANG DIPECAT DAN TAK BISA BEKERJA LAGI HAH?!

Alvian menatap pintu kamar utama. Dengan santai ia berjalan memasuki kamarnya.

#Di Kamar

Alvian membaringkan dirinya dikasur.

Alvian : Hffftt.. (Memijat pelipisnya)

Alvian melirik kearah plastic putih. Dengan sigap ia meraih plastic itu dan mengeluarkan botol yang
ada di dalamnya. Lalu ia mengambil tiga butir pill dan meminumnya.

Alvian : Hah..hah..

Tok tok tok tok .

Terdengar suara ketukkan dari arah jendela kamar Alvian. Dengan perlahan Alvian mendekati
jendelannya.

Tio : Hai TIo disini!!

Alvian : Siapa kau?!

TIo : Serius kau tidak mengenal ku? Yang benar saja.


Alvian : (Memandang Tio selidik)

Tio : Ayolah aku adalah teman sekelasmu dan kau tidak tahu

Alvian : Apa peduliku. Bagaimana kau bisa disini?

Tio : aku sedang berjalan didekat sini bersama teman ku, karena ingat memiliki teman di deket
sini dan.. jadilah aku ada disini.

Alvian :Lalu bagaimana caranya kau masuk ?

Tio :Seribusatu cara menju roma bung.

Bella : TIO KAU MEMBUATKU LUMUTAN CEPAT KAU KEMBALI BOCAH!!

Alvian : Ehmm.. ( Menatap Tio meminta penjelasan)

Tio : Ayolah jangan bilang kau tidak mengenalinya?

Bella : Jika dalam kehitungan ketiga kau tidak kembali akan ku bakar sepedamu

Alvian : (Masih menatap TIo)

TIo : Baiklah dia adalah Bella teman sekelas kita juga. Dia duduk tepat disebelahku,

Bella : Satu..

TIo : Sepertinya ayahmu akan datang .

Alvian : Mana..

Tok tok tok

Alvian mengalihkan pandangannya pada pintu kamar.

Alvian : Bagaimana kau.. Eh dia kemana?

Bella : Sampai berjumpa besok Alvian. (Teriak )

Tio : Daahhh,,

#Esok pagi dirumah

Alvian sedang bersiap akan berangkat sekolah. Seperti biasa ia duduk di kursi makan bersiap
menyantap sarapannya.

Ibu : Bisa gak menghargai pendapatku?

Ayah : Apa yang ingin di hargai? Ide gila mu minjam uang ke bank?! Kau tahu berapa hutang kita
pada bank.

Ibu : Dari pada ayah di pecat dan tidak memiliki penghasilan. Bagaimana aku bisa membeli tas
mahal mama?

Ayah : memang GILA kau. (Membanting piring)

Alvian bangkit meninggalkan rumah tampa pamit.


#Di kelas

Alvian memasuki kelas, Keadaan kelas sudah ramai karena jam pelajaran pertama sudah mau mulai.
Alvian berjalan mendekati tempat duduknya yang berada di pojok ruangan.

Risa : Hai Alvian!!

Alvian : Hmm.. (Sambil menangkupkan wajahnya disela-sela tangan yang ia lipat di atas meja)

Risa : Kau sudah mengerjakan tugas?

Alvian : (Menganggukan kepalanya)

Risa : Tugas matematika?

Alvian : (Menganggukan kepalanya)

RIsa : Boleh liat gak?

Alvian : (Menganggukan kepalanya, sambil mengambil buku tugas yang berada di tas dan di taro di
di depan Risa)

Risa : Wahh Alvian baik banget.. Makasih..

Alvian : (Menganggukan kepalanya)

Alvian menatap jendela lama..Pikirannya melayang ke kejadian beberapa menit yang lalu. Dengan
cepat ia merogoh sakunya dan mengambil botol yang selalu ada bersamanya. Tanpa ragu ia
mengambil tiga butir pill itu. Tanpa Alvian sadari dari tadi Risa melihat gerak-geriknya.

Risa : Itu apa ian?

Alvian : Ini?? Ini hanya vitamin penambah energi

Risa : Ohhh vitamin ya… ( lalu kembali kepekerjaanya)

Alvian kembali menangkupkan tanganya di meja. Itu tidak berlangsung lama karena tiba-tiba ada
seseorang yang melemparkan kertas ke arahnmya. Dengan malas ALvian mengambil kertas itu.
Matanya langsung mencari siapa yang melempar kertas itu. Matanya menangkap Bella dan Tio yang
sedang menatapnya sambil tersenyum lima jari.

Tio : Bagaimana jika nanti pulang dari sekolah kita bermain bersama?

Alvian : (Melirik tajam kearah Tio dan Bella)

Alvian : males (Lalu melempar kertas itu kearah mereka).

Bella : Ayolah jangan sombong seperti itu.

Alvian : males
Tio : Kenapa kau jadi orang dingin sekali sih ?

Alvian : (Tidak peduli)

Bella : Kami tidak menerima penolakkan sesampainya dirumah kau akan menemukan kami .

Baru saja Alvian akan membalas surat tersebut .Namun, pergerakkannya terhenti saat Risa
mengajaknya bicara.

Risa : Kau surat suratan dengan siapa? ( Melihat isi surat Alvian dengan bingung)

Alvian : Dia . (Sambil menunjuk kea rah serong depannya.)

Risa : Kau Kenal Ti…

Ucapan RIsa terpotong karena guru sudah memasuki kelas.

#Di Rumah

Alvian memasuki rumah. Kakinya melangkah memasuki dapur. Baru saja ia akan membuka pintu
kulkas . Namun, pergerakkannya harus terhenti karena melihat note yang tertempel di pintu kulkas.

‘Jika lapar makanan ada di kulkas tinggal di hangatkan.’ Alvian yang melihat itu hanya mendengus
lalu pergi menuju kamarnya.

Sesampainya di kamar ia langsung membuka email melalui laptopnya.

Alvian : Ditolak lagi hah… ( Sambil tersenyum miris)

Dengan cepat ia merefisi tulisannya.

Tok tok tok.

Alvian menajamkan telingannya.Ketukkan dari arah jendelannya masih saja terdengar. Merasa tahu
siapa sang pelaku Alvian mengacuhkan ketukkan itu.

Tio : Woy Alvian buka dong jendelannya!

Alvian : (Mendiamkannya)

Bella : Cepetan dong nanti kita dikira maling nih!!

Tio : Woy!( Terus mengetuk)

Dengan kesal Alvian membukakan jendelannya.

Alvian : Apa lagi ! (marah)

Bella : Gitu dong.. Dibukaiin kan gak enak masa ada maling se cantik gue.

Tio : amit-amit.
Alvian : Udah stop! Kalian ngapain kesini?! Dan bisa gak sih kalian datang dengan cara yang lebih
wajar sedikit?

Bella :Emang mau bukaiin kalau lewat pintu?

Alvian : Ya gak lah!

Tio :Parah parah..

Alvian :Terus kalian mau ngapain?

Tio :Cuma bosen.

Alvian memutarkan matannya malas.Namun, tiba- tiba teleponnya yang sedari tadi berada di
sakunya dirampas oleh Bella.

Alvian : Eh mau ngapain?

Bella : Cuma mau nyimpen nomor aja.

Tio : Untuk keadaan darurat. Nah udah.. Yuk balik Bell.

Bella :Sampai berjumpa besok alvian

Lalu Bella dan Alvian keluar dari ruumah Alvian melalui ppagar yang ternyata tiidak ia kunci. Melihat
ituu alvian mengusap wajahnya kasar.

#Di sekolah.

Sesampai disekolah Alviaan langsung menduuduki dirinnya.

Risa :Gimana naskahnnya keterima?

Alvian : Gak…

Risa : Berarti kau harus lebih kreatif lagi. Jangan menyerah!!

Alvian : Makasiih.

Alvian melirik bangku diserong depannya. Alisnya terangkat sebelah saat melihat bangku itu kosong
tak berpenghuni. Tiba-tiba Alvian meraih teleponnya yang sedari tadi ada di atas meja dan
menaruhnya di telinga.

Alvian :Ada apa?..... Kau tidak masuk?......Sakit?..Bisa sakit juga.Hmmm ya..

Lalu ia menaruh telponya kembali.

Alvian : Riss Tio katanya sakit.

Risa : Tio sakit oke.


#Dirumah

Alvian memasuki rumahnnya, Lagi lagi ia di sambut dengan suara teriakan saling menyalahkan dari
kamar kedua orang tuannya. Dengan malas ia memasuki kamarnya. Sesampainya di kamar ia
langsung mengambil botol yang ada dimeja belajarnnya dan memiinum lima butir pill itu. Alvian
menyandarkan dirinya pada tembok. Tangannya meraih telepon yang berada disakunya.

Alvian : Hmm??.... Apa diluar? Tumben biasannya juga lewat jendela….. Emang mau
kemana?.......(Berpikir) Baiklah.

Alvian keluar dari rumahnnya. Matannya menangkapp Bella dan Tioo yang sedang berdiri di depan
gerbangnya.

Bella : Nah gitu dong mau di ajak keluar.

Tio :Iya dari pada terus berada di rumah yang seperti neraka kayal gitu.

Alvian : Udah jangan berisik. Ini kita mau kemana.

Bella :Ayo kita ke taman.

# Taman

Alvian :Mau ngapain ke sini?

Tio :Ya ngapain gitu yang enak.

Bella :Tio tadi kan kau membawa uno.

Tio :Oh iya ayo. Inget jangan ilang ilangan eh gak mungkin juga sih itu udah dikasih label nama .

Merekapun bermain uno di sana. Setelah beberapa kali bermain mereka memutuskan untuk
berhenti.

Alvian :Lumayan jago juga kau Bel!

Bella : Iya lah Bella. Aku mah bisa ngapain aja.

Tio : Geli geli..

Mereka terdiam sebentar.

Alvian :Eh ngomong-ngomong nama pangjang kalian siapa?(Sambil memainkan kartu uno)

Bella : Hanya Bella.

Tio :Sama Cuma Tio.

Alvian : Oh… Eh udah jam segini balik yu.

Bella :Yaudah

Mereka meninggalkan taman itu.

#Di sekolah
Sekarang sedang pelajaran olahraga.Seharusnya seluruh murid berada dilapangan.Namun, tidak
dengan tidak dengan dua siswa laki laki yang sedang berada di dalam kelas.

Raihan :Eh gimana nih bayarnya.Orangnya udah nagihin terus.

Benzo :Lu juga si Han pake belinya di sana.

Reihan : Lo juga juga iya iya aja.

Benzo : Ya mana gue tau. Eh han itu ada hp nganggur.( Menunjuk ke meja seberang)

Raihan : Lumayan ini buat bayar utang kita. Udah hppnnya gak di password lagi.

Benzo :Udah ambiil aja nanti kita jual.

Namun, tiba-tiba bel berbunyi.

Raihan :Sial… Udah taruh sana aja dulu.( Menaruh hp itu di dalam tas seseorang.)

#Waktu istirahat.

Waktu istirahatpun tiba semua murid berkeluaran menuju kantin hanya tiinggal beberapa orang
saja.

Alvian :Eh Tio kemana?

Risa :Diakan masih sakit.

Alvian :Lah orang dia kemaren kerumahku.

Risa :Emang mau ngapain?

Alvian :Ini mau ngembaliin kartunya dia.

Risa :Tapi Tio kan dirawat dirumah sakit mana mungkin dia main sama kamu.

Alvian :Apaan sih orang dia kemaren sehat sehat aja.

Risa : Tio Satrio kan?

Alvian : Bukan namanya Cuma Tio yang duduk disana sama Bella.( Sambil menunjuk ke arah serong
depan)

Risa : Di kelas kita gak ada yang namannya Tio sama Bella.

Alvin :Masa orang seheboh mereka kamu gak kenal.

Baru saja Risa ingin bertanya .Namun tiba-tiba Liana menghampiri mereka.

Liana : Eh liat HP aku gak?

Risa :Gak.Emang terakhir naruh dimana?

Liana :Di atas meja.

Risa : Coba nih ditelpon dulu.( Menyerahkan HPnya)


Liana menelpon ponselnya menggunakan ponsel Risa. Mereka menajamkan telinga mereka.Tak lama
suarannya terdengar. Seketika mata mereka bertiga melebar saat mendapati sumber suara berasal
dari dalam tas Alvian. Dengan cepat Liana mendekati tas Alvian.

Liana :Kau mencuri pponsel ku!(Menunjuk Alvian)

Alvian :Tidak.

Liana :Alah.. dasar maling! Mana ada maling yang ngaku. Aku akan adukan ini pada guru.

#pulang sekolah

Alvian berjalan menuju rumahnya dengan kepala tertunduk.Langkahnnya terhenti saat


sudah berada tepat di depan pintu rumahnnya. Dilihatnya surat yang berada di genggamannya.Baru
saja ia akan memasuki rumahnya.Namun pergerakkannya berhenti saat mendengar suara di dalam
rumahnnya.

Ayah :Kau menggadaikan sertifikat rumah ini?! Kau Gila!

Ibu : Aku butuh uang untuk melunasi emas yang aku beli.

Ayah : CK.. Aku sudah tidak tahan denganmu.. Ayo kita cerai.

Ibu : Bagus. Lagi pula kau sudah tidak memiliki apa apa lagi. Dan ohh… Alvian Kau saja yang
mengambil hak Asuhnya . Aku terlalu malas untuk mengasuhnnya.

Seketika Alvian menegang. Dengan kesal ia meremas surat yang ada di genggamannya dan
membuangnnya . Kakinya ia langkahkan menjauhi rumahnya.

#Taman

Alvian mendudukan dirinnya di bangku taman. Tangannya terangkat mengusap wajahnya dengan
kasar. Tiba- tiba Tio dan Bella datang dengan hebohnnya.

Tio :Eh ada Alvian

Bella : Hai vian!!

Tio :Eh kau kenapa wajahnya ditutup seperti itu? Lagi jerawatan? Gak perlu malu kali kalau sama
kita.

Bella :Tau. Tio aja biasa.

Tio :Apaansih berisik deh.

Tio dan Bella menatap alvian yang dari tadi tidak bergerak hanya untuk sekedar merespon mereka.

Tio : Kau kenapa sih?

Bella :Tau dari tadi diem aja.


Tio :Daripada diem gitu lebih baik main yuk!!

Tio dan Bella mencolek colek bahu Alvian.Namun, tiba-tiba Alvian berteriak.

Alvian : Kalian bisa diam tidak sih?

Tio :Eh kok marah marah.

Alvian : Surat panggilan orang tua, orang tua ingin cerai ,gak di anggap anak dan sekarang dua
orang pengacau.Hah lengkap sekali.

Bella : Kau kenapa sih?

Alvian :Bisa gak sih kalian gak usah muncul?

Tio :Tapi kan lo temen kita.

Alvian : Temen? Kalian Cuma pengganggu. Sekarang pergi!

Bella :Tapi..

Alvian : Pergi

Tio dan Bella saling menatap sebentar . Lalu mereka kembali menatap Tio.

Tio : Yaudah kalau gitu kita pergi. Kalau kau membutuhkan kita kau tiinggal telpon saja.

Tio dan Bella meninggalkan Alvian sendiri. Tanpa Alvian sadari ayahnya melihat itu semua.

#Dirumah

Dua hari setelah itu Alvian selalu berada di dalam kamarnya dan tidak pernah keluar dari kamarnya.
Dan selama itu Ibunnya sudah tidak berada bersamannya. Hidupnya kosong dan setiap hari ia
menghabiskan waktunnya dengan menatap jendela. Ayahnya yang melihat itu merasa prihatin
padannya dan memanggilkan psikiater.

Psikiater: Apa dia belakangan ini memiliki masalah?

Ayah : Ya… Beberapa waktu belakangan ini aku dan iistriku sering bertengkar yang berujung pada
perceraian dan beberapa hari yang lalu saya menemukan surat panggilan dari sekolannya tergeletak
di depan pintu rumah.

Psikiater: Apa anda tahu dia mengonsumsi obat penenang?

Ayah : Aku baru tahu kemarin. Aku menemukan obat penenag di atas meja belajarnya.

Psikiater:Apa bapak pernah melihatnya berbicara sendiri?

Ayah : Yah.. saya melihatnnya dua hari yang lalu di taman setelah saya dan istri saya memutuskan
untuk bercerai.

Psikiater: Alvian terkena schizophrenia .Itu adalah penyakit jiwa yang menimbulkan halusinasi,pikiran
kacau, delusi dan perubahan bentuk prilaku. Penyakit gangguan jiwa ini di karenakan adanya
tekanan berat , karena mengonsumsi zat kimia berlebih dan genetika. Namun, anak bapak tidak di
sebabkan oleh genetika. Ini lebih ke tekanan dan karena efek obat penenang yang ia
konsumsi.Memang biasanya gangguan jiwa ini rentan menyerang para remaja dikarenakan emosi
mereka yang tidak stabil.

Ayah :Apa bisa disembuhkan?

Psikiater: Itu semua tergantung Alvian dia ingin melepas halusinasi itu atau menyimpanya dan
membawa halusinasi itu bersamannya. Ini kartu nama saya , saya permisi.

Setelah pembicaraanya dengan Psikiater itu. Ayah Alvian berjalan menuju kamar Alvian. Dengan
perlahan ia membuka pintu itu.Matanya menemukan Alvian yang sedang menatap jendela dengan
tatapan kosong. Dengan langkah pelan ayahnya mendekat kea rah alvian.

Ayah :Alvian.. Kau baik baik saja?

Alvian masih menatap kosong jendelannya.

Alvian :Mereka… Meninggalkan ku…

THE END.

Anda mungkin juga menyukai