Anda di halaman 1dari 4

Nama kami Kurniawan dan Irmayani Br Damanik, Orang biasa memanggil kami Kurniawan

lingkungan keluarga dan sekitarnya memanggil (Nawan), sewatu SMA (Pong) yang artinya Teman
sewaktu kuliah di panggil (aji), nama panggilan “Haji” ne panjang ceritanya entah kenapa di panggil
“Haji” walaupun panjang ceritanya, kalau diceritakan habis 2SKS hehe. Irmayani Br Damanik orang
biasa memanggil Irma.

Ini adalah salah satu kisah perjalanan hidup kami yang hingga hari ini masih belum lekang
dalam benak kami. Yah, sebuah perjalanan kisah yang sungguh kami sendiri takjub dibuatnya, sebab
kami sendiri tak menyangka dijaman melenial ini masih ada kisah seperti ini.

Tepatnya 1 April 2019 Aku dikenalkan dengan seorang wanita yang sebelumnya belum pernah
jumpa ataupun bertatap wajah kepadanya walaupun satu Universitas dan Jurusan yang sama dimana
saat itu kampus kami sedikit ada permasalahn internal sehingga kampus terbagi 2 walaupun stelah
kampus kami bergabung dan islah tetap saja kami belum pernah jumpa dan bertatapan wajab diantara
kami berdua,beliaulah orangnya yang mengenalkan kami berdua yaituTeman dekatku bernama
dr.Nanda Nasution yang mungkin pada saat hari bahagia kami ini dr.Nanda Nasution belum dapat
hadir dikarenakan dalam masa pengabdian negara (intership) di Kalimantan. Beliau sedikit tidaknya
telah menjelaskan biodatanya dan juga gambaran wajahnya langsung saja kukatakan kepada
sahabatku bahwa aku sangat setuju.” Eh, ji kau harus ketemu dulu dan tahu dengan baik siapa dia,”
kata sahabat ku. Tapi kujawab tapi aku langsung sreg kok Nanda sahutku”.

Karena aku yakin pacaran jelas jelas dilarang dalam islam dan seringkali membuat
produktivitas kita menurun. Yang mana pacar akan menajdi prioritas paling tinggi dari pada
mengerjakan tugas, bahkan yang paling parah mengalahkan prioritas sikap kita pada orang tua.

Olehkarena itu, aku hanya menunggu menuggu waktu yang tepat waktu kapan ada
pembicaraan awal aku dan irma. Sabar deh ikuti ajalah seperti air mengalir.

Lewat kurang lebih 2 bulan agak sedikit lama jedanya dikarenakan ada sedikit pertimbangan
urusan keluarga pada saat itu ortua saya sedang mengikuti kegiatan yang dijalaninya, ketika telah
usiah barulah sayaa memberanikan diri saya untuk menceritakan kepada keluarga niatan saya untuk
menikah dan menggambarkan sedikit tidaknya pasangan saya kepada keluarga seperti yang
digambarkan oleh sahabat saya dr.Nanda Nasution. Setelah semua keluarga menyetujui niatan saya
untuk menikah.

Tepatnya tgl 11 Juni 2019 mulailah terjadi pembicaraan selesai Ba’da magrib, aku
memberanikan diri untuk menghubungi Irma dan langsung menyatakan keseriusan saya untuk
menikah terhadapnya. Pada tgl 11 juni 2019 hal yang tak disengaja merupakan lahiran cucu pertama
dari ayah dan ponakan pertama dari irma sendiri hal ini merepakan hal yang ditunggu – tunggu dan
saat itu juga diriku mengungkapkan keseriusan ku terhadapnya salah satu mebuat jantung irma deg
deg ser di waktu dan saat yang sama kelahiran cucu pertama ayah.

Mulai saat itulah kami saling mengenalkan diri melalui pesan Walaupun belum pernah telonan
dan mendengar suaranya, untuk mengenal satu sama lain walaupun hanya dalam waktu malam hari
setalah selesai kegiatan Intership.

Ouh Iya lupa Profilnya Saya Kurniawan lahir di kutacane 14 September 1993, suku Gayo. pada
saa itu saya masih dalam masa intership di daerah Aceh tepatnya di Kabupaten Aceh Tenggara di RSUD
H.Sahudin Kutacane dan saat ini telah selesai melakukan kegiatan Intership pada tangal 4 November
2019.
Iramayani Br Damanik lahir di Pekanbaru 01 Juni 1994, Suku Batak Simalungun saat ini
mengabdi di RSUD Pasir Pengaraian.

Pada tgl 29 Juni 2018 Irma menyampaikan bahwasannya Bg Sadam (Bg Kandung no 2 dari
Irma) ada kegiatan sunatan masal di Kutacane irma menyampaikan untuk menemui bg adam dan
silturahami kepada bg adam. Saat itu posisi saya masih dalam perjalanan Medan menuju kutacane
bersama ortua saya dan saya menyampaikan ke ortua saya ketika setibanya sampain dikutacane saya
aka menemui bg adam abgnya irma.

Kedua ortua saya menyetujuinya, ini merupakan hal yang luar biasa membuat jantung
berdebar debar yang mana orang pertama yang saya jumpai bukan dia melainkan Bg Sadam abgnya
Irma Sendiri.

Setibanya di Kutacane 21:09 Wib saya langsung menguhubungi bg sadam untuk berjumpa dan
bersilaturahmi kebetulan tempatnya tidak jauh dari tempat bg sadam tinggal sekitar 10 menit. Saat
itu saya langsung berjumpa dengan bang sadam dengan keadaan hati deg degkan yang luar biasa.

Saat jumpa saya menceritakan semua tentang perkenalan kami berdua dengan irma yang
mana sampai saat ini kami belum pernah jumpa dan ingin melakukan hubungan yang serius. Bg sadam
sedikit tidaknya sudah mengenal diriku dari Irma sendiri. Hatiku berbunga-bunga mendengarnya
ketika bg sadam menyetujui hubungan kami, sesampainya dirumah ortua saya juga tidak sabar
menanti cerita awal jumpa dengan bg sadam dan alhamdulillah berjalan dengan baik dan lancar.

Komunikasi tetap kami jalani untuk saling mengenal dan memahami sifat dan kebiasan kami
berdua, 1 bulan berjalan komunikasi kami melalui pesan WA. Pada saat ortua datang ke kutacane
ortua saya suruh untuk telponan bersama irma dengan posisi mamak saya disamping mendengarkan
(nguping sih tepatnya ) kami telponan, walaupun dengan paksaan, akupun memberanikan diri. Untuk
menelpon irma.

Kesan suara pertama mendengar telponan bersama irma agak sedikit aneh, dikarenakan
suaranya itu sungguh spesial , mendengar suara pertama sekita langsung bertanya, Apa irma sakit?
Atau baru bangun tidur?, spesial bangetkan. Ternyata tidak diriku saja setiap orang pertama kali
menelpon juga mengatakan demikian, ternyata diriku gak salah hehe.

Setelah memberanikan dan membiasakan diri untuk menelpon akhirnya suara spesial itu
sudah terbiasa dan tak aneh dan asing lagi untuk didengarkan, akhirnya kami membiasakan siltarahmi
setiap malam untuk saling bertanya tentang kepribadian kami, tlponananya biasanya ba’da isya dan
max jam 10 malam untuk batas tidur.

Komunikasipun tetap kami jalani dan akhirnya kami menyesuaikan jadwal untuk berjumpa ini
merupakan moment momen yang sangat luar biasa dimana saat itu kami menyepakati untuk
berjumpa dan menjumpai orang tua irma menyatakan tujuan untuk serius.

Waktu kami sepakati untuk berjumpa pada tanggal 23 juli 2019 sebelum pada waktu tersebut
saya sudah mengkomfirmasi teman dekat saya bernama Anta Suri untuk menanyakan lokasi tempat
irma tinggal. Alhamdulillah tempat dan lokasinya tidak jauh dengan rumah teman dekat saya.

4 hari sebelum keberangkatan saya ke pekan baru barulah saya sampaikan tujuan saya ke
pekanbaru untuk menjumpai seorang wanita idamanku yaitu Irmayani, walaupun belum pernah
jumpa, bahkan si Anta terkejut dan menggeleng dengan keseriusan ku untuk ke pekanbaru.

Setibanya di pekanbaru tepatnya 23 juli 2019 saya di jemput oleh anta dari bandara untuk
beristirahat dirumahnya dan mebicarakan niatan sayaa kepada orang tua anta dan yang saya anggap
sudah sebagai orang tua saya sendiri menyampaikan tujuanan saya kepekanbaru ialah untuk
menjumpai orgtua wanita idaman saya dan saat itu juga orgtua anta setiba terkejut dengan niatan
saya untuk serius menikah akan tetapi wanitanya blum pernah jumpa.

Seketika Bapak (orang tua anta) sedikit berunding dengan ibuk. Kelihatannya wajah saya
kurang meyakinkan . dengan rautan wajah yang lesu dan kurang meyakinkan. Setelah beberapa lama
barulah bapak menyampaikan bahwasannya untuk pertama kalinya untuk jumpa di temani oleh bg
saja, dengan alasan dan pertimbangan terlalu dini dan nekat mungkin yaa.

Diriku juga sedikit lemas pasrah ketika saya tidak diteman bapak untuk menjumpai colon
mertua dan wanita idamanku untuk pertama kalinya. Barulah saya bersih bersih untuk melaksanakan
sholat dzhuru bersama bapak.

Dijalan sedikit basa basi tentang niatan ke Pekanbaru di perjalanan menuju masjid. Setelah
melaksanakan sholat dzuhur dsna lah diriku berdoa agar dipermudahkanlah jalan dan niatan baiku ini.

Setibanya dirumah setelah melaksanakan sholat dzuhur kluar mobil bapak langsung
menyampaikan bawasanya sekeluarga akan ikut menemani untuk berjumpa mertua dan wanita
idamanku.

Disinilah Allah mendengarkan doa hamba yang senantiasa berusaha dan melakukan yang
terbaik. Dengan senang hati kami ber 7 datang pertama kalinya kerumah dan disambut dengan luar
biasa tampak disana seorang wanita yang luar biasa dengan suara yang indah dan sepesial yang tak
asing telingaku mendengarnya. Langsung rasanya pingin cepat untuk disegerakan, selama proses
pertemuan menandakan lampu hijau untuk dipercepat semua niatan baiknya.

Selama 2 hari 2 malam di pekanbaru tempat ini terasa nyaman dan senang untuk dikunjungi
dan ditinggali. Cuacapun cerah menandakan hubungankami disetujui.

Singkat cerita setibanya kembali ke Gayo Lues sayapun menceritakan hasil perjumpaan saya
dengan wanita idaman saya. Keluarga sangat menyetujui dan untuk disegerakan niatan baiknya.

Dengan waktu dan pertimbangan yang alot disetujui untuk waktu Khitbah ataupun tunangan
disepakati tgl 14 september 2019.

Kami dan sekeluarga berangakat ke pekanbaru dengan waktu yang luamayan lama.
Dikarenakan rute jalan yang belum terbiasa untuk dijumpai.

Pada tanggal 14 tersebut kedua keluarga saling berjumpa rasa senang dan bahagia yang luar
biasa dirasakan bahwasannya setuju untuk dilanjutkan ke pelaminan

Waktunya disepakati pada hari ini sabtu 7 November 2019 untuk dilakukan akad nikah dan
minggu 8 November 2019 dilakukan resepsi pernikahan.

Semoga pernikahan kami ini merupakan bentuk kepatuhan kami terhadap Perintah Allah dan
RasululNYA serta bentuk ittiba’ (mengikuti) Sunnah Nabi Muhammad SAW dan sunnah para rasul yang
diutus.

Anda mungkin juga menyukai