Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENGERTIAN
tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan darah diastolik di atas 90
160 mmHg dan tekanan diastolik ≥ 90 mmHg. (Brunner & Sudarth, 2001)
normal seperti apa yang telah disepakati oleh para ahli yaitu > 140/90 mmHg (Aru
W Sudoyo : 2006).
ETIOLOGI
tekanan perifer.
1. Genetik : Respon nerologi terhadap stress atau kelainan eksresi atau transport
Na.
2. Obesitas : terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan tekanan
darah meningkat.
4. Hilangnya Elastisitas jaringan dan arterisklerosis pada orang tua serta pelebaran
pembuluh darah.
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya
95% penderita hipertensi menderita jenis hipertensi ini. Oleh karena itu
a. Faktor keturunan
lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita
hipertensi.
b. Ciri perseorangan
3) Stress
4) Merokok
5) Minum alcohol
1. Hipertensi Sekunder
Jenis hipertensi ini yang penyebabnya dapat diketahui antara lain karena
kelainan pembuluh darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid atau penyakit kelenjar
adrenal.
a. Penyakit Ginjal :
1) Glomerulonefritis
2) Pielonefritis
4) Tumor
b. Penyakit Vascular :
1) Aterosklerosis
2) Hiperplasia
3) Trombosis
4) Aneurisma
5) Emboli kolestrol
6) Vaskulitis
c. Kelainan endokrin :
1) Diabetes Melitus
2) Hipertiroidisme
3) Hipotiroidisme
d. Penykit Saraf :
1) Stroke
2) Ensephalitis
e. Obat – obatan
1) Kontrasepsi oral
2) Kortikosteroid
PATHOFISIOLOGI
terletak dipusat vasomotor pada medula diotak. dari pusat vasomotor ini bermula
jaras saraf sympatis, yang berlanjut kebawah ke korda spinalis dan keluar dari
pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang begerak kebawah melalui
system saraf sympatis ke ganglia simpatis. pada titik ini, neuron pre ganglion
konstriksi pembuluh darah. berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat
retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal, meyebabkan peningkatan volume
CLINICAL PATHWAY
Faktor Predisposisi
Memperkuat
Pelepasan Renin
Hipertensi
Kerusakan vaskuler
Sistemik Coroner
Dx.Kep. Penurunan
Curah Jantung
KLASIFIKASI
yang berbeda. Pada laporan tahun 1993 yang dikenal dengan sebutan JPC-V,
berikut :
Tabel 5.1 Kriteria penyakit hipertensi menurut JNC-V USA
Catatan :
Jika penderita mempunyai tekanan sistolik dan diastolik yang tidak termasuk
dalam satu kriteria maka ia termasuk dalam kriteria yang lebih tinggi. Misalnya
JENIS HIPERTENSI
1. Hipertensi Primer
diketahui, sekitar 95% penderita hipertensi menderita jenis hipertensi ini. Oleh
karena itu penelitian dan pengobatannya lebih ditujukan bagi penderita esensial
2. Hipertensi sekunder
yang terjadi akibat stenosis arteri renalis. Kelainan ini dapat bersifat
secara langsung meningkatkan tekanan darah, dan secara tidak langsung dengan
lakukan perbaikan pada stenosis, atau apabila ginjal yang terkana di angkat,
dan hipertensi yang berkaitan dengan kontrasepsi oral juga dianggap sebagai
kontrasepsi sekunder.
Hipertensi pada wanita hamil berisiko untuk ibu dan janinnya. Empat
peningkatan tekanan darah (≥140 mmHg pada sistolik; >90 mmHg pada
diastolic) terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu pada wanita non hipertensi,
peningkatan TPR. Jika hipertensi terjadi setelah 12 minggu pasca partum, atau
kronik.
dalam urine setidaknya 0,3 protein dalam 24 jam). Preeklamasi biasanya terjadi
hipertensi kronis.
TANDA DAN GEJALA
Pada pemeriksaan fisik, tidak dijumpai kelainan apapun selain tekanan darah
yang tinggi, tetapi dapat pula ditemukan perubahan pada retina, seperti
perdarahan, eksudat, penyempitan pembuluh darah, dan pada kasus berat, edema
manifestasi yang khas sesuai sistem organ yang divaskularisasi oleh pembuluh
paralisis sementara pada satu sisi (hemiplegia) atau gangguan tajam penglihatan
(Smeltzer, 2002).
Gejala umum yang ditimbukan akibat menderita hipertensi tidak sama pada
setiap orang, bahkan kadang timbul tanpa gejala. Secara umum gejala yang
1. Sakit kepala
5. Telinga berdenging
1. Nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan muntah, akibat
3. Ayunan langkah yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf pusat
Gejala lain yang umumnya terjadi pada penderita hipertensi yaitu pusing,
muka merah, sakit kepala, keluar darah dari hidung secara tiba-tiba, tengkuk terasa
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium
2. EKG
c. Peninggian gelombang P
d. Gangguan konduksi
3. Rountgen Foto
a. Bentuk dan besar jantung Noothing dari iga pada kwartasio dari aorta.
PENATALAKSANAAN
terapi adalah mencapai dan mempertahankan tekanan sistolik di bawah 140 mmHg
dan tekanan diastolik di bawah 90 mmHg dan mengontrol faktor resiko. Hal ini
dapat dicapai melalui modifikasi gaya hidup saja, atau dengan obat antihipertensi (
a. Pengaturan Diet
Berbagai studi menunjukkan bahwa diet dan pola hidup sehat dan atau
1) Rendah garam, diet rendah garam dapat menurunkan tekanan darah pada
50–100 mmol atau setara dengan 3-6 gram garam per hari.
dengan kejadian hipertensi dan LVH. Jadi penurunan berat badan adalah hal
khusus karena umumnya obat penurun berat badan yang terjual bebas
mengandung simpatomimetik, sehingga dapat meningkatan tekanan darah,
aritmia.
c. Olah Raga
Olahraga teratur selama 30 menit sebanyak 3-4 kali dalam satu minggu
hipertensi
jantung.
2. Penatalaksanaan Medis
a. Terapi Oksigen
b. Pemantauan Hemodinamik
c. Pemantauan Jantung
d. Obat-obatan :
saluran lambat kalsium otot jantung; sebagian yang lain lebih spesifik
untuk saluran kalsium otot polos vascular. Dengan demikian, berbagai
kehamilan.
dll.
lahir
1. Stroke dapat terjadi akibat hemoragi akibat tekanan darah tinggi di otak, atau
akibat embolus yang terlepas dari pembuluh selain otak yang terpajan tekanan
tinggi. Stroke dapat terjadi pada hipertensi kronis apabila arteri yang
terbentuknya aneurisma.
2. Infark miokard dapat terjadi apabila arteri coroner yang arterosklerotik tidak
dapat dipenuhi dan dapat terjadi iskemia jantung yang menyebabkan infark.
3. Gagal ginjal dapat terjadi karena kerusakan progresif akibat tekanan tinggi pada
ke unit fungsional ginjal, yaitu nefron akan terganggu dan dapat berlanjut
protein akan keluar melalui urine sehingga tekanan osmotic koloid plasma
kronis.
(hipertensi yang meningkat cepat dan berbahaya). Tekanan yang sangat tinggi
5. Kejang dapat terjadi pada wanita preeklamasi. Bayi yang lahir mungkin
memiliki berat lahir kecil masa kehamilan akibat perfusi plasenta yang tidak
adekuat, kemudian dapat mengalami hipoksia dan asidosis jika ibu mengalami
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Aktivitas/ Istirahat.
2. Sirkulasi
a. Gejala :
penyakit cebrocaskuler
2) Episode palpitasi.
b. Tanda :
3. Integritas Ego.
bicara.
4. Eliminasi
Gejala : Gangguan ginjal saat ini atau (seperti obstruksi atau riwayat penyakit
a. Gejala :
serta kolestero
b. Tanda :
2) Adanya edema
3) Glikosuria.
6. Neurosensori
a. Gejala :
jam)
b. Tanda :
proses pikir
7. Nyeri/ ketidaknyaman
8. Pernafasan
a. Gejala :
3) Riwayat merokok.
b. Tanda :
9. Keamanan
10. Pembelajaran/Penyuluhan
Gejala :
Diabetes Melitus.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
kebutuhan oksigen.
Pemberian Analgetik
(Analgetic Adminnistration)
Tentukan lokasi nyeri,
karakteristik, kualitas,dan
keparahan sebelum pengobatan
Berikan obat dengan prinsip 5
benar
Cek riwayat alergi obat
Libatkan klien dalam pemilhan
analgetik yang akan digunakan
Pilih analgetik secara tepat
/kombinasi lebih dari satu
analgetik jika telah diresepkan