Anda di halaman 1dari 15

PERMASALAHAN ORGANISASI DAN MANAJERIAL

DALAM PELAYANAN KEBIDANAN


Makalah ini dibuat untuk memenuhi Mata Kuliah Organisasi Manajemen
Pelayanan Kebidanan

Disusun oleh :
1. Aditya Rizki Pratiwi NIM P2.06.24.6.17.001
2. Annisa Putri Wulandari NIM P2.06.24.6.17.002
3. Echa Aulya Utami NIM P2.06.24.6.17.015
4. Gresi Pemilawati NIM P2.06.24.6.17.023
5. Tating Susilawati NIM P2.06.24.6.17.036

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI D.IV KEBIDANAN CIREBON
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena dengan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalh yang berjudul PERMASALAHAN
ORGANISASI DAN MANAJERIAL DALAM PELAYANAN KEBIDANAN ini.
Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi
kami berhasil menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya.
Kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membuat makalah ini
dengan baik. Tetapi jika makalah ini mempunyai banyak kekurangan, maka kami
memohon maaf sebesar-besarnya.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kami
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Cirebon, 29 Agustus 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ...................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................1
1.1 Latar Belakang .............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................1
1.3 Tujuan ..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................3
2.1 Definisi ............................................................................................3
2.2 Alternatif Pemecahan Masalah ........................................................4
2.3 Evaluasi Alternatif Pemecahan Masalah .........................................8
2.4 Solusi dan Tindak Lanjut ................................................................9
BAB III PENUTUP ....................................................................................... 11
3.1 Kesimpulan ................................................................................11
3.2 Saran ..........................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Potensi masyarakat untuk mengembangkan kelembagaan keswadayaan
ternyata telah meningkat akibat kemajuan sosial ekonomi masyarakat. Pada
masa depan perlu dikembangkan lebih lanjut potensi keswadayaan
masyarakat, terutama keterlibatan masyarakat pada berbagai kegiatan yang
dapat meningkatkan ketahanan sosial, dan kepedulian masyarakat luas dalam
memecahkan masalah kemasyarakatan.

Keberdayaan masyarakat dicirikan dengan timbulnya kesadaran bahwa


mereka paham akan haknya atas lingkungan hidup yang baik dan sehat serta
sanggup menjalankan kewajiban dan tanggung jawab untuk tercapainya
kualitas lingkungan hidup yang dituntutnya. Kemudian, berdaya yaitu mampu
melakukan tuntutan mendapatkan lingkungan yang baik dan sehat.
Selanjutnya, mandiri dalam kemampuan berkehendak menjalankan inisiatif
local untuk menghadapi masalah lingkungan di sekitarnya.

Oleh karena itu bidan di komunitas dituntut harus bisa mengajak dan
memberdayakan masyarakat di wilayah kerjanya untuk dapat menyadari dan
berperan serta untuk meningkatkan kualitas taraf hidupnya terutama di bidang
kesehatan yang merupakan sebuah hal yang langsung terlibat dalam
kehidupan mereka di masyarakat sebagai seorang manusia. (Meilani,
Setiyawati, Estiwidani, & Sumarah, 2009)

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
 Apa yang dimaksud dengan organisasi dan manajerial dalam pelayanan
kebidanan ?
 Bagaimana alternatif pemecahan masalah dalam pelayanan kebidanan ?
 Bagaimana evaluasi alternatif pemecahan masalah dalam pelayanan
kebidanan?

1
 Bagaimana solusi dan tindak lanjut dalam pemecahan masalah dalam
pelayanan kebidanan ?

1.3 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah:
 Untuk memahami apa yang dimaksud dengan organisasi dan manajerial
dalam pelayanan kebidanan.
 Untuk memahami alternatif pemecahan masalah dalam pelayanan
kebidanan.
 Untuk memahami alternatif pemecahan masalah dalam pelayanan
kebidanan.
 Untuk memahami evaluasi alternatif pemecahan masalah dalam pelayanan
kebidanan.
 Untuk memahami solusi dan tindak lanjut dalam pemecahan masalah
dalam pelayanan kebidanan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI
A. ORGANISASI
Menurut Trewatha dan Newport organisasi adalah sebagai struktur sosial
yang didesain guna mengoordinasi kegiatan 2 orang atau lebih, melalui suatu
pembagian kerja dan hierarki otoritas, guna pencapaian tujuan umum tertentu.
Menurut Dimock tahun 1995, organisasi adalah perpaduan secara
sistematis antara bagian-bagian yang saling ketergantungan atau berkaitan
untuk suatu kesatuan yang bulat melalui kewenangan, koordinasi, dan
pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Dari beberapa pengertian organisasi dapat disimpulkan bahwa setiap
organisasi harus memiliki tiga unsur dasar, yaitu orang-orang (sekumpulan
orang), kerja sama, dan tujuan yang ingin dicapai. Jadi organisasi merupakan
saran untuk melakukan kerja sama antara sekumpulan dalam rangka
mencapai tujuan bersama dengan mendayagunakan sumber daya yang
dimiliki.
B. MANAJEMEN
Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yange melibatkan
bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan
organisasional atau maksud-maksud yang nyata.
Menurut James A.F. Stoner (1982) dalam bukunya Management
mengemukakan manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan usaha para anggota organisasi dan penggunaan
sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan beberapa pengertian manajemen diatas, dapat dikatakan
bahwa manajemen memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut :
1. Manajemen diarahkan untuk mencapai tujuan.
2. Manajemen sebagai proses : perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengarahan, dan pengawasan.

3
3. Dalam manajemen tersedia sumber daya manusia, material, dan sumber
daya lain.
4. Mendayagunakan atau menggerakkan sumber daya secara efisien dan
efektif.
5. Terdapat orang yang menggerakkan sumber daya tersebut (manajer).
6. Penerapan manajemen berdasarkan ilmu, seni, atau keahlian yang harus
dimiliki manajer.
2.2 ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH DALAM PELAYANAN
KEBIDANAN

2.2.1 Definisi Masalah

Definisi Masalah menurut para ahli :

1. Irmasyah Effendi

Masalah adalah pelajaran ketika anda sadar sebagai kesadaran jiwa, anda
dapat melihat dengan mudah berbagai kelemahan dan masalah dalam hidup
anda.

2. Hudojo

Masalah merupakan pertanyaan kepada seseorang yang mana orang itu


tidak memiliki hukum yang dapat digunaka dengan segera untuk menemukan
jawatan dari pertanyaan tersebut.

3. Abdul Cholil

Masalah adalah bagian kecil dari kehidupan. Setiap manusia pasti pernah
memiliki dan menghadapi masalah baik yang berasal dari diri sendiri maupun
yang bersumber dari orang lain.

4. Richard Carson

Masalah adalah tempat terbaik untuk melatih diri sehingga hati menjadi
lebih terbuka. Masalah merupakan bagian penting yang harus ada dalam
kehidupan kita.

4
2.2.2 Alternatif Pemecahan Masalah

Definisi Alternatif Pemecahan Masalah

Kata alternatif menurut kamus besar bahasa Indonesia mempunyai arti


yaitu pilihan diantara dua atau berbagai kemungkinan. Sedangkan pemecahan
masalah adalah suatu metode dimana didalamnya berupaya untuk
menemukan jalan keluar, penyelesaian ataupun jawaban dari sebuah masalah.
Jadi, alternative pemecahan masalah adalah pilihan diantara dua atau berbagai
kemunkinan solusi jalan keluar ataupun penyelesaian suatu permasalahan.
Sehingga mencari dan menetukan alternatife pemecahan masalah adalah
suatu upaya penemuan solusi atau jalan keluar terhadap suatu masalah yang
didasarkan atas dua atau lebih pilihan dimana pilihan tersebut dikumpulkan
terlebih dahulu sebelum diputuskan untuk dijadikan solusi dalam
penyelesaian suatu masalah.

2.2.3 Persiapan dalam mengambil alternatif pemecahan masalah

Suatu permasalahan yang akan di cari solusi atau penyelesaiannya


khususnya suatu kelompok tertentu umumnya dicari dan ditentukan secara
berkelompok melalui diskusi atau musyawarah. Proses pemecahan masalah
yang systemmatik ini dicetuskan oleh John dewey, seorang propesor filsafat
dari Columbia university. Pada tahun 1990 dia mengemukakan 3 pendapat
dalam pemecahan perdebatan secara adil:

a. Mengetahui perdebatan tersebut.

b. Mempertimbangkan tuntunan alternative

c. Membuat keputusan

Kerangka yang di anjurkan bagi pengguna compute, dikenal


sebagai pendekatan system yaitu rangkaian langkah pemecahan masalah yang
memastikan bahwa pertama kali masalah dapat diketahui,pertimbangan
pemecahan pilihan dan bentuk pemecahan yang terpilih tersebut :

1. Pendekatan system, Pemecahan masalah, dan pembuatan keputusan

5
Lagkah pendekatan system memberikan cara yang baik dalam
mengkategorisasikan keputusan yang harus di buat. Tiap-tiap langkah usaha
depinisi dan usaha pemecahan paling sedikit membutuhkan satu keputusan.

MENETAPKAN PRIORITAS MASALAH

Yang paling terpenting dalam perencanaan adalah yang menyangkut


proses perencanaan (process of planning). Adapun yang dimaksuddengan
proses perencaan disini adalah langkah–langkah yang harus dilakukan dalam
menyusun suatu rencana Untuk bidang kesehatan, langkah–langkah yang
sering dipergunakan adalah mengikuti prinsip lingkaran pemecahan masalah
(problem solving cyde). Sebagai langkah utama dilakukan upaya menetapkan
prioritas masalah (problempriority).Adapun yang dimaksudkan dengan
masalah disini ada kesenjangan antara apa yang ditemukan (what is) dengan
apa yang semestinya (what should be). Untuk dapat menetapkan prioritas
masalah dengan Teknik kajian data, ada beberapa kegiatan yang harus
dilakukan. Kegiatan yang dimaksu dadalah :

1. Melakukan pengumpulan data


Kegiatan pertama yang dilakukan adalah mengumpulkan data. Adapun
yang dimaksud dengan data disini adalah hasil dari suatu pengukuran dan
pengamatan. Agar data yang dikumpulkan tersebut dapat menghasilkan
kesimpulan tentang prioritas masalah, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan yaitu :
a. Jenis data
Jenis data yang harus dikumpulkan banyak macamnya, sekedar
pegangan dapat dipergunakan pendapat Blum (1976) yang
mebedaakan data kesehatan atas 4 macam yakni data tentang perilaku
(behaviour), lingkungan (environment), pelayanan kesehatan (health
services), dan keturunan.
Kesehatan : data terakhir yang perlu dikumpulkan adalah tentang
keadaan kesehatan penduduk. Secara umum data kesehatan dapat
dibedakan atas tiga macamyakni :

6
 Data yang menunjuk status kesehatan penduduk, seperti angka
kematian, angka harapan hidup rata – rata, angka penyakit dan
sebagainya yang seperti ini.
 Data yang menunjukn keadaan kesehtan lingkungan
pemukiman,seperti presentase penduduk yang mempunyai
sumber air bersih, mempunyai jamban,mempunyai tempat
sampah, mempunyai rumah sehat, dan lain sebagainya seperti
ini.
 Data yang menunjuk keadaan fasilitas dang pelayanan kesehtan
seperti rasio penduduk atau sarana kesehatan, jumlah dokte,
jumlah paramedik, jumlah kunjungan,luas cakupan,jumlah dan
pemakaian tempat tidur dan lain-lain yang seperti ini.
b. Sumber data
Apabila jenis data yang akan dikumpulkan telah ditetapkan
lanjutankanlah dengan menetapkan sumber data yang akan
dipergunakan. Untuk ini ada tiga sumber data yang dikenal yakni
sumber data primer ( contohnya hasil pemeriksaan atau wawancara
seara langsung dengan masyarakat) sumber data sekunder ( contohnya
laporan bulanan puskesmas dan kantor kecamatan) sumber data tersier
( contohnya hasil publikasi bahan-bahan resmi seperti kantor statistik,
dinas kesehtan dan kantor kabupaten).
c. Jumlah responden
Jika kemampuan tersedia dengan cukup, kumpulkan data dengan
lengkap dalam arti mencakup seluruh penduduk. Dalam praktek sehari-
hari, pengumpulan data secara total ini sulit dilakukan. Lazimnya
diambil data dari sebagian penduduk saja.
d. Cara mengambil sampel
Jika jumlah sampel telah ditentukan, lanjutkan dengan menetapkan
cara pengambilan sampel. Untuk ini ada empat cara pengambilan
sampel yang dikenal yakni cara simple random sampling,systematic
random sampling, stratified random sampling dan clustur random
sampling.

7
e. Cara mengumpulkan data
Ada empat macam yakni wawancara, pemeriksaan, pengamatan
(observasi) serta peran serta (partisipasi)
2. Melakukan pengolahan data
Kegiatan kedua yang harus dilakukan adalah mengolah data yang telah
dikumpulkan. Adapun yang dimaksud dengan pengolahan data disini ialah
menyusun data yang tersedia sedemikian rupa sehingga jelas sifat-sifat
yang dimilikinya. Cara pengolahan data secara umumdapat dibedakan atas
tiga macam yakni secara manual, mekanikal,serta elektrikal.
3. Melakukan penyajian data
Menyajikan data yang telah diolah, ada tiga macam yakni secara
tekstural,tabular dan grafikal.
4. Memilih prioritas masalah
Hasil penyajian data akan menampilkan berbagai masalah. Apakah
berbagai masalah ini perlu diselesaikan? Tidak perlu. Pertama karena
antara masalah mungkin terdapat keterkaitan yang perlu dilakukan hanya
menyelesaikan masalah pokok saja. Masalah lainnya akan selesai dengan
sendirinya. Kedua karena kemampuan yang dimiliki oleh organisasi selalu
bersifat terbatas. Dalam keadaan yang seperti ini lanjutkan kegiatan
dengan memilih prioritas masalah untuk ini banyak cara pemilihan yang
dapat dipergunakan. Cara yang dianjurkan adalah memakai kriteria yang
dituangkan dalam bentuk matriks. Dikenal dengan nama teknik kriteria
matrik ( criteria matrix technique).
2.3 EVALUASI DAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
Langkah akhir dari proses manajemen kebidanan adalah evaluasi. Evaluasi
adalah tindakan pengukuran antara keberhasilan dan rencana. Jadi tujuan
evaluasi didalam manajemen kebidanan adalah untuk mengetahui sejauh
mana keberhasilan tindakan kebidanan yang dilakukan. Alat untuk mengukur
keberhasilan tindakan kebidanan telah ditetapkan di dalam rencana tindakan
seperti dikemukakan pada butir diatas.

8
2.4 Solusi dan Tindak lanjut

A. Solusi pemecahan masalah


a. Mengidentifikasi pemecahan pengganti
Manajer mengidentifikasi bermacam-macam cara untuk
memacahkan permasalahan yang sama. Hal ini lebih mudah bagi
manajer berpengalaman yang dapat menerapkan solusi-solusi yang
telah berhasil di masalalu, tetapi kreativitas dan institusi juga
berperan penting.
Manajer jarang berusaha memecahkan masalah sendirian tetapi
menerima bantuan dari manajer lain. Para pemecah masalah sering
terlibat dalam tukar pikiran (brainstroming), suatu kegiatan
informal yang para anggotanya mengungkapkan pandangan
mereka, lalu didiskusikan. pendekatan yang lebih formal disebut
sesi JAD (Join Application Design) merupakan rancangan aplikasi
bersama dan pendekatan sistem pendukung keputusan secara
berkelompok (group decision support sistem) untuk mememcahkan
masalah. Diskusi kelompok diarahkan oleh seorang pemimpin, dan
dicatat secara tertulis oleh juru tulis.
b. Mengevaluasi pemecahan pengganti
Semua alternatif harus dievaluasi dengan menggunakan criteria
evaluasi yang sama, yang mengukur seberapa baik suatu alternatif
dapat memecahkan masalah. Walau criteria evaluasi dapat
meyediakan banyak jalan menuju solusi masalah, ukuran dasarnya
adalah seberapa jauh suatu alternatif memampukan sistem untuk
mencapai tujuannya keuntungan dan kerugian dari tiap alternatif
perlu dipertimbangkan.
c. Menentukan pemecahan yang terbaik
Setelah mengevaluasi berbagai alternatif, selanjutnya perlu
memilih satu alternatif yang tampak terbaik. Mintzberg
mengemukakan tiga cara yang dapat dilakukan manajer dalam
menentukan pilihan yang baik :

9
1) Analisis : evaluasi pilihan yang sistematik, dengan
mempertimbangkan akibatnya pada tujuan organisasi.
2) Keputusan atau ketapan : proses mental dari seorang
manajer.
3) Pernawaran : negosisi antara beberapa manajer.
d. Menerapkan pemecahan
Masalah tidak dapat hanya dipecahkan dengan penentuan atau
pemilihan pemecahan yang terbaik. Pemecahan tersebut perlu
diterapakan.
e. Tindak lanjut
Untuk memastikan bahwa pemecahan tersebut efektif manajer
harus melakukan tindak lanjut untuk memastikan bahwa pemechan
dapat mencapai penampilan yang direncanakan. Mungkin
pemecahan tersebut diharapkan dapat menurunkan biaya operasi,
namun penurunan initidak pernah dialami. Maka, kemudian kita
perlu mencari penyebabnya. Oleh karena itu, manajer harus tetap
dengan pemecahan tersebut sampai dapat dipastikan bahwa
masalah dapat dipecahkan.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kata alternatif menurut kamus besar bahasa Indonesia mempunyai arti
yaitu pilihan diantara dua atau berbagai kemungkinan. Sedangkan pemecahan
masalah adalah suatu metode dimana didalamnya berupaya untuk
menemukan jalan keluar, penyelesaian ataupun jawaban dari sebuah masalah.
Jadi, alternative pemecahan masalah adalah pilihan diantara dua atau berbagai
kemunkinan solusi jalan keluar ataupun penyelesaian suatu permasalahan.
Sehingga mencari dan menetukan alternatife pemecahan masalah adalah
suatu upaya penemuan solusi atau jalan keluar terhadap suatu masalah yang
didasarkan atas dua atau lebih pilihan dimana pilihan tersebut dikumpulkan
terlebih dahulu sebelum diputuskan untuk dijadikan solusi dalam
penyelesaian suatu masalah.

3.2 Saran
Setelah mengetahui dan memahami konsep alternatif penyelesaian
masalah ini diharapkan mahasiswa mampu menerapkan dalam pelayanan
kesehatan khususnya bidang kebidanan secara profesional.

11
DAFTAR PUSTAKA
Karwati, Pujiati, D., & Mujiwati, S. (2011). Asuhan Kebidanan V (Kebidanan
Komunitas). Jakarta: CV. Trans Info Media.
Kesmas. (2018). Teori dan Tahapan Pemberdayaan Masyarakat di Bidang
Kesehatan. Retrieved February 21, 2019, from http://www.indonesian-
publichealth.com/pemberdayaan-kesehatan-masyarakat/
Meilani, N., Setiyawati, N., Estiwidani, D., & Sumarah. (2009). Kebidanan
Komunitas. Yogyakarta: Penerbit Fitramaya.
Modul Pembelajaran Praktikum. (2013). Asuhan kebidanan komunitas.

12

Anda mungkin juga menyukai