Anda di halaman 1dari 17

BAB 1

Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Akuntansi adalah salah satu hal yang paling penting dalam kelangsungan suatu
perusahaan karena Akuntansi berperan sebagai alat pembantu dalam pengambilan keputusan-
keputusan ekonomi dan keuangan dalam bentuk Laporan Keuangan. Menurut Standar Akuntansi
Keuangan No.1 tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Maka dapat disimpulkan laporan keuangan dapat dijadikan sarana untuk melihat tingkat
produktivitas perusahaan dimasa lalu dan dapat dijadikan sebagai alat untuk mengambil
keputusan dimasa yang akan datang.
Salah satu bentuk laporan keuangan adalah laporan arus kas. Dalam pernyataan SAK atau
PSAK No. 2 dinyatakan bahwa perusahaan harus menyusun laporan arus kas dan harus
menyajikan laporan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan untuk
setiap periode penyajian pelaporan keuangan. Tujuan utama dari laporan arus kas adalah
memberikan informasi yang relevan tentang penrimaan dan pengeluaran kas suatu unit usaha
selama periode tertentu.
Secara umum, laporan arus kas adalah laporan keuangan yang menyajikan lalu lintas arus
kas keluar dan arus kas masuk perusahaan. Laporan arus kas akan menunjukkan tingkat
efektivitas dan efisiensi penggunaan kas perusahaan. Laporan arus kas juga akan menunjukkan
sumber-sumber pemasukan kas dan pengeluaran kas. Dengan laporan arus kas maka pihak-pihak
yang berkaitan dengan perusahaan dapat mengambil keputusan yang tepat. Misalnya, apabila
arus kas masuk lebih kecil daripada arus kas keluar tentu kondisi ini akan membawa perusahaan
dalam kondisi defisit kas, dan hal tersebut tentu tidak baik untuk perusahaan. Kondisi arus kas
yang kecil dibandingkan dengan beban akan membuat kreditor kehilangan keyakinan atas
perusahaan karena dianggap mengalami permalasahan keuangan.

Kas merupakan aktiva lancar yang sangat dibutuhkan dalam kegiatan perusahaan. Kas
digunakan untuk membiayai baik untuk pembelian aktiva, pembelian saham, pengeluaran untuk
beban, dan lainnya. Tentunya kas juga sangat perpengaruh dalam laba / rugi suatu perusahaan.
Karena pentingnya peranan kas di sebuah perusahaan, kami membuat makalah dengan
judul Laporan Arus kas di Perusahaan Jasa dengan maksud agar para pembaca bisa mengerti
bagaimana cara pembuatan laporan arus kas ini baik menggunakan metode langsung ataupun
tidak langsung.
1.1 Rumusan Masalah
1. Bagaimana membedakan arus kas dari kegiatan operasi, investasi, dan pendanaan ?
2. Bagaimana membuat laporan arus kas di perusahaan jasa dengan metode langsung ?
3. Bagaimana membuat laporan arus kas di perusahaan jasa dengan metode tidak langsung ?
1.2 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui kondisi arus kas pada perusahaan.
2. Untuk memberikan informasi agar para pembaca bisa mengerti bagaimana cara pembuatan
laporan arus kas ini baik menggunakan metode langsung ataupun tidak langsung.
3. Untuk memberikan informasi penting mengenai penerimaan dan pembayaran kas suatu
perusahaan jasa selama satu periode atas dasar kas operasi, investasi, dan pendanaan.
1.1 Manfaat Penulisan
1. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas bersih serta
membandingkan nilai arus kas periode sebelumnya dengan arus kas periode sekarang.
2. Untuk menyediakan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas
perusahaan selama satu periode
3. Mengetahui investasi dan pendanaan yang diterima atau dikeluarkan selama satu periode.
4. Untuk membantu investor, kreditur dan pihak lain yang berkepentingan dalam
menganalisa kas.
5. Menilai perbedaan antara laba bersih dan penerimaan serta pembayaran kas yang berkaitan
dengan laporan arus kas.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Arus Kas
Definisi Menurut Drs. S. Munawir (1993 : 157), menyatakan bahwa Laporan arus kas (
Cash Flow Statement ) Atau Laporan Sumber dan Penggunaan kas disusun untuk menunjukkan
perubahan kas selama satu periode dan memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut
serta dengan menunjukkan dari mana sumber – sumber kas dan penggunaan – penggunaannya.
Menurut Henry Simamora (2000 : 488), menyatakan bahwa Laporan Arus Kas ( Cash Flow
Statement ) adalah laporan keuangan yang memperlihatkan pengaruh dari aktivitas – aktivitas
operasi, pendanaan, dan investasi perusahaan terhadap arus kas selama periode akuntansi
tertentu dalam suatu cara yang merekonsioliasi saldo awal dan akhir kas.
2.2 Tujuan Laporan Arus Kas
Laporan arus kas disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode dan
memberikan penjelasan mengenai alasan perubahan tersebut dengan menunjukkan dari mana
sumber penerimaan kas dan untuk apa penggunaannya
(Munawir, 2008: 113).
Dengan tersedianya laporan arus kas, pemakai dapat memprediksi arus kas perusahaan di masa
mendatang dan menilai kemampuan perusahaan dalam membayar dividen. PSAK No. 2
menyatakan bahwa tujuan penyusunan laporan arus kas adalah menyediakan informasi yang
berguna bagi para pemakai laporan keuangan. Informasi tersebut digunakan sebagai dasar untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta menilai kebutuhan
perusahaan atas kas tersebut. Oleh karena itu, tujuan utama dari informasi akuntansi adalah
menyediakan informasi yang berguna dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian bakal
arus kas perusahaan. FASB dalam SFAC no.1 menyatakan ada dua tujuan dari pelaporan
keuangan. Pertama, memberikan informasi yang bermanfaat bagi investor, investor potensial,
kreditur, dan pemakai lainnya untuk membuat keputusan investasi, kredit, dan keputusan serupa
lainnya. Kedua, memberikan informasi tentang prospek arus kas untuk membantu investor dan
kreditor dalam menilai prospek arus kas bersih perusahaan
Dengan disusunnya laporan arus kas, pemakai laporan mendapatkan informasi yang bermanfaat
untuk :
1. Mengetahui jumlah kas yang secara normal diperoleh dari kegiatan operasi perusahaan.
2. Mengidentifikasi alternatif untuk mendapatkan kas yang signifikan
3. Mengetahui kecukupan investasi atas aktiva tetap yang harus dimiliki perusahaan dalam
rangka mempertahankan atau meningkatkan kapasitas aktiva tersebut.
4. Mengetahui apakah kelebihan kas yang dimiliki perusahaan diinvestasikan pada aktiva
produktif atau untuk melunasi dan atau menarik kembali saham,
5. Mengetahui komposisi pembiayaan internal dan eksternal atas investasi perusahaan.
6. Mengetahui komposisi kas yang diterima perusahaan dari pihak eksternal, apakah berasal
dari utang atau penerbitan saham.

2.3 Pengertian Kas


Kas adalah “Segala sesuatu (baik yang berbentuk uang atau bukan) yang dapat tersedia dengan
segera dan diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya.” (Soemarso,
2004:320)
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) mengungkapkan pengertian kas sebagai berikut :
“Kas terdiri atas saldo kas (Cash On Hand), rekening giro, atau setara kas (Cash Equivalent)
adalah sebuah investasi yang bersifat sangat likuid, berjangka pendek dan bisa dengan cepat
dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko atas perubahan nilai yang
signifikan”.
Laporan arus kas menyajikan arus kas masuk dan arus kas keluar dari kas dan setara kas
dengan kategori aktivitas operasi, investasi dan pendanaan selama waktu periode tertentu. Kas
dapat didefinisikan sebagai jumlah kas yang ada ditangan (cash on hand), treasury bills,
commercial paper, money market fund dan rekening giro pada bank (cash in bank).
Setara kas (cash equivalent) dapat diartikan sebagai investasi yang bersifat jangka
pendek, sangat likuid dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu, tanpa
menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan. Definisi dari setara kas menandakan bahwa
investasi tersebut hanya untuk memenuhi komitmen jangka pendek dan bukan untuk tujuan
investasi.
Laporan arus kas disyaratkan sebagai bagian dari kelengkapan dalam laporan keuangan.
Hal ini sesuai dengan PSAK 2, yang direvisi bulan Desember 2009 dan sesuai dengan kebijakan
konvergensi IFRS (international Financial Reporting Standart) yang mensyaratkan bahwa
laporan arus kas disajikan sebagai bagian tidak terpisahkan dari laporan keungan untuk setiap
periode penyajian laporan keuangan.
3.1 Klasifikasi Laporan Arus Kas
Perusahaan menyajikan arus kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dengan cara
paling sesuai dengan bisnis perusahaan. Klsifikasi menurut aktivitas memberikan informasi yang
memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktifitas terhadap posisi
keuangan perusahaan serta jumlah kas dan setara kas.
Berikut klasifikasi arus kas, yaitu:

1. Aktivitas Operasi

Menurut PSAK No. 2 Aktivitas Operasi adalah Aktivitas Penghasi utama pendapatan entitas dan
aktvitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan

2. Aktivitas Investasi

Menurut PSAK No.2 Aktivitas Investasi adalah perolehan dan peepasan aset jangka panjang
serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas

3. Aktivitas Pendanaan

Menurut PSAK No.2, Aktivitas Pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan
dalam jum;ah serta komposisi kontribusi moda dan pinjaman entitas.

3.1.1 Arus Kas Aktivitas Operasi


Aktivitas operasi merupakan aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas dari kegiatan
utama atau kegiatan operasional badan usaha tersebut. Seperti pada badan usaha yang bergerak
di bidang Jasa Perbaikan, maka penerimaan kas operasionalnya berupa penerimaan Jasa
Reparasi.
Arus Kas Operasi (operating activities) meliputi kas yang dihasilkan dan dikeluarkan
yang masuk dalam determinasi penentuan laba bersih. Arus Kas yang berasal dari (digunakan
untuk) aktivitas operasi meliputi arus kas yang timbul karena adanya pengiriman atau produksi
barang untuk dijual dan penyediaan jasa , serta pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya terhadap
kas yang mempengaruhi pendapatan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2007) arus kas dari
operasi :
1. Penerimaan kas yang berasal dari penjualan barang dan jasa
2. Penerimaan kas dari royalti , fee, komisi , dan pendapatan lain.
3. Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa.
4. Pembayaran kas kepada karyawan.
5. Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan
dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaat asuransi lainnya.
6. Pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan.
7. Pembayaran dan penerimaan kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan
transaksi usaha perdagangan

Arus Kas dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya
perusahaan dapat menghasilkan kas yang dapat digunakan untuk melunasi pinjaman, memelihara
kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden dan melakukan investasi baru tanpa
mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Sehingga arus kas aktivitas operasi dapat menjadi
sinyal bagi investor mengenai kondisi perusahaan.
Adapun arus kas masuk lainnya yang berasal dari kegiatan operasional misalnya :
Ø Penerimaan tunai dari langganan yang merupakan hasil dari penjualan barang dan jasa.
Ø Penerimaan tunai dari langganan yang merupakan pendapatan bunga atas piutang yang ada.
Ø Penerimaan retur (pengembalian dana) dari suplier
Arus kas keluar misalnya :
Ø Kas yang dibayarkan untuk pembelian barang dan jasa yang akan dijual.
Ø Pembayaran hutang dan bunga atas hutang-hutang perusahaan tersebut baik hutang jangka
pendek maupun hutang jangka panjang.
Ø Pembayaran pajak penghasilan pada pemerintah atas keuntungan yang diperoleh perusahaan
dan pembayaran kewajiban serta denda lainnya.
Ø Pembayaran gaji, juga seluruh pembayaran tunai yang tidak berasal dari transaksi investasi
atau pendanaan seperti pengembalian dana kepada langganan dan sumbangan, pembayaran
tuntutan di pengadilan dan lainnya.
Contohnya :
- Menerima kas dari pelanggan atas jasa binatu Rp. 250.000
- Mendapatkan imbalan atas jasa binatu dari pelanggan dicatat sebagai piutang Rp.
300.000
- Dibayar hutang usaha atas pembelian bahan habis pakai sebesar Rp. 100.000
- Dibayar beban upah sebesar Rp. 300.000
Maka, arus kas dari operasi adalah sebagai berikut :
Arus kas dari operasi :
Penerimaan kas :
Pendapatan Jasa ………………….. …………. Rp. 250.000
Penerimaan piutang usaha…………….……….. Rp. 300.000 +
Total penerimaan kas………………………………….……….. Rp. 550.000
Pengeluaran Kas :
Pembayaran hutang Usaha……...………………. Rp. 100.000
Pembayaran beban gaji ………………………… Rp. 300.000+
Total pengeluaran kas ………..………………………………... Rp. 400.000 -
Arus kas bersih dari aktivitas operasi………..………………….Rp. 150.000

3.1.2 Arus Kas Aktivitas Investasi

Aktivitas Investasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk
perolehan dan pelepasan aset tetap sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan
menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan.
Contoh arus kas dari aktivitas investasi:

 Pembayaran kas untuk membeli aset, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi.
 Penerimaan kas dari penjualanan asset tetap.

Arus Kas Investasi merupakan arus kas yang mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas
sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkkan pendapatan dan arus kas
masa depan dan melibatkan aset jangka panjang. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2007).
Arus Kas Investasi (Investing Activities) meliputi aktivitas pemberian dan penagihan
pinjaman, serta perolehan dan pelepasan invetasi (baik utang maupun ekuitas) serta properti,
pabrik dan peralatan. Arus kas yang berasal dari (digunakan untuk) aktivitas investasi adalah
arus kas yang disebabkan oleh adanya perolehan dari penjualan surat-surat berharga bukan
ekuivalen kas, asset produktif jangka panjang.

Aktivitas investasi meliputi siklus kegiatan jangka panjang yang mempengaruhi investasi dalam
aktiva tetap, juga investasi serta pemberian dan penagihan pinjaman kepada perusahaan lainnya.
Arus kas masuk terjadi bila kas diterima dari hasil atau pengubahan investasi yang dilakukan
sebelumnya.
Adapun arus kas masuk dari aktivitas investasi misalnya dari :
Ø Hasil penjualan aktiva tetap dan aktiva tak berwujud serta aktiva produktif lainnya (tidak
termasuk persediaan).
Ø Hasil penjualan surat berharga baik surat berharga yang merupakan investasi maupun milik
sendiri sperti saham.
Ø Hasil penagihan pinjaman jangka panjang yang merupakan kegiatan investasi dan tidak
termasuk bunga.
Arus kas keluar dari aktivitas investasi misalnya dari :
Ø Atas pembayaran untuk pembelian aktiva tetap dan aktiva tidak berwujud
Ø Pemberian pinjaman pada entitas lainnya berupa aktiva tetap.
Contoh :
· Dijual mesin pabrik seharga Rp 50.000.000
· Karena komputer kantor sudah rusak, perusahaan membeli 3 buah computer dengan total
harga Rp 9.000.000
· Dibeli mobil baru untuk perusahaan sebesar Rp 20.000.0000
Arus kas dari aktivitas Investasi
Penerimaan kas :
Penjualan mesin pabrik…………………… Rp 50.000.000
Total penerimaan kas …................................……………….. Rp 50.000.000

Pengeluaran kas :
Pembelian komputer................................. Rp 9.000.000
Pembelian mobil....................................... Rp 20.000.000 +
Total pengeluaran kas ........................................................ Rp 29.000.000 –
Arus kas bersih dari aktivitas investasi ...............................Rp 21.000.000

3.1.3 Arus Kas Aktivitas Pendanaan


Arus Kas Pendanaan (financing activities) meliputi pos-pos kewajiban dan ekuitas pemilik.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2007) arus kas pendanaan meliputi:
1. Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya
2. Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menebus
saham perusahaan.
3. Penerimaan kas dari emisi obligasi ,pinjaman, wesel , hipotek , dan pinjaman
lainnya.
4. Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lesee) untuk mengurangi saldo
kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha pembiayaan (financial
lease)
Arus Kas Pendanaan merupakan arus kas yang diperoleh karena adanya kegiatan peminjaman
dan pembayaran hutang, perolehan sumber daya dari pemilik perusahaan, serta pemberian
imbalan atas investasi bagi pemilik perusahaan (Naimah, 2000).
Aktivitas pendanaan berkaitan dengan bagaimana kegiatan kas diperoleh untuk membiayai
perusahaan termasuk biaya operasinya. Aktivitas ini mengakibatkan perubahan dalam jumlah
serta komposisi modal dan pinjaman jangka panjang perusahaan. Dalam hal ini arus kas masuk
merupakan kegiatan mendapatkan dana untuk kepentingan/pembiayaan perusahaan. Sedangkan
arus kas keluar adalah pembayaran kembali kepada pemilik dan kreditur atas dana yang
diberikan sebelumnya.
Arus kas dari kegiatan pendanaan misalnya adalah :
• Pengeluaran surat berharga berupa saham
• Menerbitkan surat hutang jangka panjang berupa obligasi dan wesel bayar jangka panjang.
• Pengeluaran hipotek dan lainnya.
Arus kas keluar misalnya :
• Pembayaran deviden dan pembagian lainnya yang diberikan pada pemegang saham
• Pembayaran atas pembelian/pemilikan kembali saham (treasury stock) dan obligasi.
• Pembayaran hutang pokok dana yang dipinjam kecuali bunga karena termasuk kegiatan
operasi.
Contoh :
- PT. Buana menjual 100 lembar saham dengan harga Rp. 25.000 / lembar. Biaya
lain-lain Rp 500.000
- Dibayar deviden atas saham sebesar Rp. 1.000.000
Maka, arus kas dari operasi adalah sebagai berikut :
Arus kas dari Pendanaan :
Sumber Kas :
Penjualan saham …………….......................……. Rp 2.500.000
Total penerimaan kas………………… ........................................ Rp 2.500.000
Pengeluaran Kas :
Pembayaran biaya penjualanan saham ................... Rp 500.000
Pembayaran deviden………………........................Rp. 1.000.000 +
Total pengeluaran kas………………............................................. Rp 1.500.000-
Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan....................................... Rp 1.000.000
Secara ringkas, arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan seperti yang
dinyatakan dalam Standar Akuntansi Keuangan adalah sebagai berikut:

Aktivitas Airan Penerimaan Pengeluaran


Kas
1. Arus Kas daria. Penerimaan dana. Pembayaran kas atau
Aktivitas Operasi pengeluaran kas oleh penerimaan kembali
perusahaan asuransi pajak penghasilan
sehubungan dengan premi,b. Pembayaran kas
klaim, anuitas dan manfaat kepada pemasok barang
asuransi lainnya. dan jasa
b. Penerimaan kas daric. Pembayaran Gaji
penjualan barang atau jasa Karyawan
c. Penerimaan kas royalty, fee,
komisi dan pendapatan lain.
d. Penerimaan dan
pembayaran kas dari kontrak
untuk tujuan transaksi dan
perdagangan
2. Arus Kas dari
a. Penerimaan kas dari
a. Pembayaran kas untuk
Aktivitas Investasi penjualan tanah, banguan dan membeli aktiva tetap,
peralatan aktiva tak berwujud dan
b. Perolehan saham atau aktiva jangka panjang
instrument keuangan lain b. Uang muka dan
pinjaman yang diberikan
kepada pihak lain serta
pelunasannya.
c. Pembayaraan kas
sehubungan dengan
future contracts, forward
contracts, option
contracts dan
swap contracts

3. Arus kas dari


a. Penerimaan kas dari emisi
a. Pembayaraan kas
aktivitas pendanaan saham atau instrument kepada pemegang saham
lainnya. untuk menarik dan
b. Penerimaan kas dari emisi menebus saham
obligasi, pinjaman, wesel, perusahaan
hipotik dan pinjamaan
b. Pelunasan pinjaman
lainnya c. Pembayaran kas oleh
penyewa guna usaha
untuk mengurangi saldo
kewajiban yang
berkaitan dengan sewa
guna usaha

3.2 Laporan Arus Kas Metode Langsung


Terdapat dua bentuk penyajian laporan arus kas, yang pertama metode langsung dan yang kedua
metode tidak langsung. Perbedaan antara kedua metode terletak pada penyajian arus kas berasal
dari kegiatan operasi. Dengan metode langsung, arus kas dari kegiatan operasional dirinci
menjadi arus kas masuk dan arus kas keluar. Arus kas masuk dan keluar dirinci lebih lanjut
dalam beberapa jenis penerimaan atau pengeluaran kas. Sementara itu dengan metode tidak
langsung, arus kas dari opersional ditentukan dengan cara mengoreksi laba bersih yang
dilaporkan di laporan laba rugi dengan beberapa hal seperti biaya penyusutan, kenaikan harta
lancar dan hutang lancar serta laba/rugi karena pelepasan investasi.

3.2.1 Pengertian Laporan Arus Kas Metode Langsung


Laporan Arus Kas Metode Langsung adalah suatu metode penyusunan laporan arus kas
dimana dirinci sema aliran masuk dan aliran keluar dari aktivitas-aktivitas operasi. Metode
langsung menghitung saldo operasi dari selisih antara kas masuk dari pendapatan usaha dengan
kas keluar untuk beban usaha perusahaan. Sedangkan arus kas dari aktivitas investasi dan
aktivitas pendanaan dihitung dengan mencari selisih antara arus kas masuk dan arus kas keluar
pada masingmasing kelompok sumber kas tersebut. Arus kas bersih masing-masing kategori
dijumlahkan untuk menghasilkan arus kas bersih total, yang kemudian ditambahkan dengan
saldo kas pada awal periode sehingga menghasilakn saldo kas pada akhir periode tersebut
3.2.2 Contoh Laporan Arus Kas Metode Langsung
Metode Langsung
PT ABC
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007
(dalam Rupiah)
Arus kas yang berasal dari kegiatan operasi :
Kas yang diterima dari pelanggan 951.000
Dikurangi :
Kas untuk membeli persediaan 555.200
Kas untuk membayar biaya operasi 259.800
Kas untuk membayar biaya bunga 14.000
Kas untuk membayar pajak 29.000
858.000
Aliran kas bersih dari kegiatan operasi 93.000
Aliran kas yang berasal dari kegiatan investasi :
Kas masuk yang berasal dari penjualan investasi 75.000
Kas keluar untuk membeli peralatan (157.000)
(82.000)
Aliran kas bersih untuk kegiatan investasi
Aliran kas dari kegiatan keuangan :
Kas yang diterima dari penjualan saham 160.000
Dikurangi :
Kas untuk membayar dividen 23.000
Kas untuk membayar hutang obligasi 125.000
148.000
Aliran kas masuk neto dari kegiatan keuangan 12.000
Kenaikan kas 23.000
Saldo kas pada awal tahun 26.000
Saldo kas pada akhir tahun 49.000
Dari laporan diatas terlihat bahwa arus kas yang berasal dari kegiatan operasional dirinci menjadi
penerimaan dari berbagai sumber yang merupakan kegiatan operasional dan pengeluaran kas
untuk berbagai kegiatan operasional. Arus kas dari kegiatan investasi dan keuangan juga dirinci
menurut jenis-jenis kegiatan yang mengakibatkan timbulnya penerimaan dan pengeluaran kas.
Sementara jika kita lihat contoh di bawah ini arus kas dari kegiatan operasional tidak dirinci
menurut sumber dan jenis penggunaannya, melainkan net income dikoreksi sehingga net income
tersebut berubah menjadi net cashflows dari operasi.
3.3 Laporan Arus Kas Metode Tidak Langsung

3.3.1 Pengertian Laporan Arus Kas Metode Tidak Langsung


Laporan arus kas Metode tidak langsung adalah duatu metode penyusunan lapran arus kas, di
mana dibuat rekonsiliasi antara laba yang dilaporkan dengan aliran kas. Metode tidak langsung
dimulai dengan laba bersih usaha dan mengubahnya menjadi arus kas bersih dari aktivitas
operasi. Sedangkan arus kas dari aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan dihitung dengan
mencari selisih antara arus kas masuk dan arus kas keluar pada masing-masing kelompok
sujmber kas tersebut. Arus kas bersih dari masing-masing kategori dijumlahkan untuk
menghasilkan arus kas bersih total, yang kemudian ditambahkan dengan saldo kas pada awal
periode sehingga menghasilkan saldo kas pada skhir periode tersebut.
Metode ini melaporkan arus kas operasi yang penyusunannya dimulai atau diawali dengan laba
(rugi bersih) kemudian disesuaikan dengan unsur-unsur sebagai berikut :
a. Beban-beban yang bersifat non kas seperti :
· Beban penyusutan (depresiation) aktiva tetap
· Beban kerugian piutang yang diakui baik dengan membentuk cadangan kerugian piutang
maupun tidak, dan penghapusan piutang karena tidak dapat ditagih lagi.
· Penghapusan atau pengurangan nilai buku aktiva tetap dan penghentian penggunaannya
karena sudah habis disusutkan (tidak dapat dipakai lagi).
· Pembayaran deviden dalam bentuk saham
b. Laba rugi yang merupakan bagian hasil dari aktivitas bukan operasi.
c. Perubahan dalam harta dan hutang lancar.
Dalam metode ini yang dicatat yaitu :
1. Laba atau rugi perusahaan
2. Perubahan-perubahan kenaikan maupun penurunan kas baik berupa pendapatan
maupun pengeluaran yang terdapat dalam jurnal penyesuaian.
3.3.2 Contoh Laporan Arus Kas Metode Tidak Langsung
Metode Tidak Langsung
PT ABC
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007
(dalam Rupiah)
Arus kas yang berasal dari kegiatan operasi :
Laba bersih menurut laporan laba rugi 90.500
Ditambah :
Biaya depresiasi 18.000
Penurunan persediaan kantor 8.000
Kenaikan hutang jangka pendek 16.800
Kenaikan hutang biaya 1.200
44.000
Dikurangi :
Kenaikan biaya dibayar dimuka 1.000
Kenaikan piutang usaha 9.000
Penurunan hutang pajak 1.500
Laba penjualan aktiva tetap 30.000
41.500
Aliran kas bersih dari kegiatan operasi 93.000
Aliran kas yang berasal dari kegiatan investasi :
Kas masuk yang berasal dari penjualan investasi 75.000
Kas keluar untuk membeli peralatan (157.000)
(82.000)
Aliran kas keluar bersih untuk kegiatan investasi
Aliran kas dari kegiatan keuangan :
Kas yang diterima dari penjualan saham 160.000
Dikurangi :
Kas untuk membayar dividen 23.000
Kas untuk membayar hutang obligasi 125.000
148.000
Aliran kas masuk neto dari kegiatan keuangan 12.000
Kenaikan kas 23.000
Saldo kas pada awal tahun 26.000
Saldo kas pada akhir tahun 49.000
DAFTAR PUSTAKA
Tips Trik Tutorial . 2015. (http://www.bambanghariyanto.com/2013/09/perbedaan-
penyusunan-arus-kas-metode-langsung-dan-tidak-langsung.html, diakses pada 17
November 2015)

Awalbarri’s Blog 2015. (https://awalbarri.wordpress.com/2009/01/08/aktivitas-arus-kas/, ,


diakses pada 17 November 2015 )

(http://e-journal.uajy.ac.id/632/3/2EA15849.pdf, diakses 15 November 2015).

Anda mungkin juga menyukai