Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN APLIKASI KLINIS PADA KLIEN DENGAN PNEUMONIA

DI RUANG MELATI RSUD dr. HARYOTO LUMAJANG

Oleh :
Uswatun Hasanah
NIM 152310101197

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2018
ASUHAN KEPERAWATAN APLIKASI KLINIS PADA KLIEN DENGAN PNEUMONIA
DI RUANG RAWAT INAP MELATI RSUD dr. HARYOTO LUMAJANG

Nama Mahasiswa : Uswatun Hasanah


NIM : 152310101197
Tempat Pengkajian : Ruangan Melati RSUD Dr. Haryoto Lumajang
Tanggal : 24 Januari 2018
Jam : 18.45 WIB

I. Identitas Klien
Nama : Tn. Sulias No. RM : 30.04.34
Umur : 70 tahun Pekerjaan : Petani
Jenis Kelamin : Laki-laki Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam Tanggal MRS :22 Januari 2018 Jam
16.45
Pendidikan : SD/sederajat Tanggal Pengkajian : 24 Januari 2018 Jam
18.45
Alamat : Ds. Krajan, Lumajang Sumber Informasi : Klien dan keluarga

II. Riwayat Kesehatan

1. Diagnosa Medik:
Pneumonia

2. Keluhan Utama:
Klien mengeluhkan batuh berdahak.

3. Riwayat penyakit sekarang:


Klien datang ke RSUD dr. Haryoto Lumajang pada tanggal 22 Januari 2018 jam 16.45
karena sesak napas yang terjadi setelah makan dan berlangsung kurang lebih seminggu.
Menurut keluarga klien juga menderita batuk yang tidak sembuh-sembuh hampir 2 tahun.
TTV klien saat dilakukan pengkajian adalah TD 110/70 S 37 RR: 27x/menit dan N:
95x/menit

4. Riwayat kesehatan terdahulu:


a. Penyakit yang pernah dialami:
Klien mengatakan tidak pernah memilki riwayat penyakit apapun.
b. Alergi (obat, makanan, plester, dll):
Keluarga klien mengatakan bahwa klien tidak bisa makan telur. Jika memakannya
akan timbul gatal-gatal.
c. Imunisasi:
Keluarga klien mengatakan tidak mengetahui imunisasi apa saja yang pernah
diberikan pada klien.
d. Kebiasaan/pola hidup/life style:
Menurut keluarga, klien merupakan perokok berat walaupun sudah menderita batuk
yang hampir 2 tahun klien tetap merokok ketika di rumah
e. Obat-obat yang digunakan:
Keluarga mengatakan bahwa untuk mengatasi batuknya menggunakan obat dari
warung (OBH)

5. Riwayat penyakit keluarga:


Keluarga mengatakan bahwa ayah klien pernah mengalami sesak seperti kondisi klien
sebelumnya.

Genogram:

Keterangan :

: Laki-laki : Anak = Tinggal serumah

: Perempuan : Klien atau = Menikah


III. Pengkajian Keperawatan

1. Persepsi kesehatan & pemeliharaan kesehatan


Pasien mengatakan bahwa kesehatan itu penting dan perlu untuk dijaga. Klien berjanji
untuk tidak merokok agar tidak sakit lagi.
Interpretasi: normal
2. Pola nutrisi/ metabolik (ABCD) (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
- Antropometri :
LILA = 24 cm
BB = 50 kg; TB : 155 cm; IMT = 20,8
Interpretasi :
Klien mengalami perubahan berat badan yaitu BB sebelum sakit 53 kg dan BB
setelah sakit 50 kg. Ukuran lingkar langan atas (LILA) klien dalam batas normal
yaitu 24 cm. IMT klien 20,8 (normal).

- Biomedical sign :
Leukosit = 11,810
Hemoglobin = 11,2
GDA = 89
Interpretasi: ada perubahan dari nilai normal yaitu pada hemoglobin dan keukosit
klien
- Clinical Sign :
Konjungtiva anemis, mata sedikit cowong. Sklera tidak ikterik, turgor kulit hangat
kering coklat.
Interpretasi :
Pada saat pengkajian pada tanggal 24 Januari 2018 klien mengalami sesak nafas dan
kurus.

- Diet Pattern (intake makanan dan cairan) :


Sebelum MRS : Klien makan 3 kali sehari dengan porsi sedang dan habis.
Saat MRS : Klien mendapatkan makanan dari RS 3 kali namun klien hanya dapat
makan 4-5 sendok makan karena klien mengatakan tidak enak makan dan sesak.
Interpretasi : Klien mengalami perubahan pola diet

3. Pola eliminasi: (Saat sebelum sakit dan saat di Rumah Sakit)


BAK
a. Sehat
- Frekuensi : 5 kali per hari
- Jumlah : 1200 ml per hari
- Warna : Kekuningan
- Bau : tidak berbau menyengat
- Karakter : kekeruhan dalam batas normal
- BJ :-
- Alat bantu : tidak ada
- Kemandirian : mandiri
b. Sesudah
- Frekuensi : 4 kali perhari
- Jumlah : 1000 ml
- Warna : Kekuningan
- Bau : tidak berbau menyengat
- Karakter : kekeruhan dalam batas normal
- BJ :-
- Alat bantu : tidak ada
- Kemandirian : mandiri
BAB
a. Sebelum
- Frekuensi : 1 kali sehari- dua hari sekali
- Jumlah : normal
- Konsistensi : padat
- Warna : kuning kecoklatan
- Bau : khas tinja
- Karakter : khas tinja
- BJ :-
- Alat bantu : tidak ada
- Kemandirian : mandiri
b. Sesudah
- Frekuensi : dua hari sekali
- Jumlah : normal
- Konsistensi : padat
- Warna : kuning kecoklatan
- Bau : khas tinja
- Karakter : khas tinja
- BJ :-
- Alat bantu : tidak ada
- Kemandirian : mandiri
Intepretasi : normal
Balance cairan : dalam batas normal

4. Pola aktivitas & latihan (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Klien hanya terbaring dan seluruh aktivitas dibantu oleh petugas atau keluarga.
C1. Aktivitas harian (activity daily living)
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/minum 
Toileting 
Berpakaian 
Mobilitas di tempat tidur 
Berpindah 
Ambulasi/ROM 

Ket: 0: tergantung total, 1: dibantu petugas dan alat, 2: dibantu petugas, 3: dibantu alat, 4: mandiri

Klien menunjukkan kemandiriannya pada kondisi-kondisi umum. Hanya perlu bantuan


ketika menuju toilet, berpakaian dan berpindah. Hal itu disebabkan karena tangan klien
terpasang infus. Kegiatan seperti makan dan minum, mobilitas di tempat tidur dan
ambulasi/ROM dapat dilakukannya secara mandiri

Status Oksigenasi : Baik


Fungsi kardiovaskuler : S1 S2 tunggal, tidak terdapat murmur maupun galop, tidak
terdapat gangguan pada kardiovaskuler
Terapi oksigen : tidak ada
Interpretasi : normal

5. Pola tidur & istirahat (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Sebelum MRS
Durasi : 7-8 jam per hari
Gangguan tidur : tidak ada
Keadaan bangun tidur: segar dan terasa ringan
Sesudah MRS
Durasi : 4-5 jam per hari (lamanya tidur siang sekitar 1 jam, dan lamanya tidur
malam sekitar 3-4 jam)
Gangguan tidur : suhu ruangan yang panas dan gerah, terkadang ramai oleh
pengunjung nyeri dan perasaan mual pada perut.
Keadaan bangun tidur: masih terlihat lelah dan tidak segar
Interpretasi : terganggu

6. Pola kognitif & perceptual


a. Fungsi Kognitif dan Memori : tidak mengalami gangguan
b. Fungsi dan keadaan indera : Sistem penglihatan, pendengaran, pengecap,
peraba, dan pembau tidak mengalami gangguan
Interpretasi :
Klien mampu melihat dan mendengar dengan baik, klien tidak mengalami disorientasi
dan keadaannya compos mentis.

7. Pola persepsi diri


a. Gambaran diri :
Klien dan keluarga klien mengatakan tidak adanya masalah terhadap perubahan
bentuk tubuh klien
b. Identitas diri :
Klien masih memiliki orientasi yang baik terhadap dirinya sendiri, klien tidak
memiliki gangguan identitas diri
c. Harga diri :
Klien tidak merasa minder dengan kondisinya saat ini
d. Ideal Diri :
Ideal diri klien tidak terganggu, klien mengatakan pasrah dan terima dengan penyakit
yang dideritanya
e. Peran Diri :
Klien merupakan suami, ayah sekaligus kakek. Bekerja sebagai petani d an mencari
rumput

8. Pola seksualitas & reproduksi


a. Pola seksualitas :
Keluarga klien mengatakan memiliki 2 orang anak, anak pertama laki-laki dan anak
keduanya perempuan , dan 2 orang cucu laki-laki serta 2 orang cucu perempuan
b. Fungsi reproduksi :
Keluarga klien mengatakan bahwa klien sangat menyayangi anak-anaknya dan juga
merindukan cucunya , oleh karena itu klien ingin cepat sembuh dan dapat segera
pulang dari rumah sakit
Interpretasi : normal

9. Pola peran & hubungan


Hubungan antara klien dengan anggota keluarga yang lain dan rekan klien baik, terlihat
beberapa saudara/ teman datang untuk menjenguk
Interpretasi : tidak ada gangguan

10. Pola manajemen koping-stress


Keluarga klien mengatakan bahwa klien dan keluarga menganggap sakit itu sebagai jalan
yang harus ditempuh dan dijalani sehingga bagaimanapun keadaannya harus dapat di
terima dan bersyukur. Klien juga mengatakan setiap ada permasalahan klien senantiasa di
dampingi dan diberi solusi oleh keluarganya.
Interpretasi :
Koping klien dalam menghadapi masalah efektif.

11. System nilai & keyakinan


Klien dan keluarga klien mengatakan bahwa klien dan keluarga menganggap penyakit
yang di derita klien ini adalah suatu ujian dari Tuhan. Klien tidak pernah lupa untuk
beribadah dan berdoa kepada Tuhan untuk segera disembuhkan
Interpretasi : tidak ada gangguan

IV. Pemeriksaan Fisik


Keadaan umum : Klien terlihat lemah
Tingkat Kesadaran : Compos mentis
Tinggi Badan : 155 cm
Berat Badan : 50 kg
Tanda vital :
- Tekanan Darah : 110/70 mmHg
- Nadi : 95 X/mnt
- RR : 27 X/mnt
- Suhu : 37 °C
- Saturasi O2 : 98 %

Interpretasi :
Klien dalam keadaan lemah dan TTV dalam batas abnormal

Pengkajian Fisik Head to toe (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi)


1. Kepala
Inspeksi : Simetris, tidak ada benjolan
Distribusi : Normal
Palpasi (Tekstur) : Halus, tidak ada nyeri tekan
Warna Rambut : hitam dan beruban (putih)
Kulit Kepala : kering
Keadaan Rambut : Berminyak
Tekstur : Halus
2. Mata
Inspeksi (Kesejajaran) : Normal
Palpepra : terdapat lingkar hitam
Sclera : Tidak ikterus
Conjungtiva : Anemis (-)
Reaksi pupil thd cahaya : Mengecil
Keadaan mata : Bersih
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan , tidak ada benjolan
3. Telinga
Inspeksi : Normal
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan , tidak ada benjolan
Keadaan telinga : Bersih
4. Hidung
Inspeksi : Simetris
Warna kulit : coklat
Pembengkakan : Tidak
Mukosa : Lembab
Perdarahan : Tidak
Keadaan Hidung : Bersih
5. Mulut
Inspeksi :
a. Gusi normal, tidak berdarah
b. Lidah simetris
c. Mukosa kering
Keadaan Mulut : Bersih, mukosa kering
6. Leher
Inspeksi (Warna) : a. tampak simetris
b. tidak ada pembesaran tyroid
Palpasi : a. Hangat (37°C)
b. tidak ada nyeri tekan
c. tidak ada pembesaran tyroid

7. Dada
(paru-paru)
Inspeksi (Postur) : simetris, normal chest, ada retraksi dinding dada
Palpasi : a. Tidak ada nyeri tekan,
b. tidak ada benjolan,
c. fremitus dada sama
Perkusi : sonor
Auskultasi : ronchi (+)
Pola Nafas : terdapat suara ronchi
Sifat Nafas : Dada
Ekspansi paru (Kanan dan Kiri) : Simetris

(jantung)
Inspeksi : dada simetris, ictus cordis tidak tampak
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
Perkusi : suara pekak
Auskultasi : S1 dan S2 suara tunggal

8. Abdomen
Inspeksi : normal, perut datar
Auskultasi (Bising Usus) : bising usus 5 x/ menit
Perkusi Hepar : suara tympany (normal)
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
9. Urogenital
Inspeksi : normal
Kateter : tidak terpasang
10. Ekstremitas
Ektremitas atas : tangan kiri terpasang infus RL 1500 cc tidak ada plebitis
Ekstremitas bawah : kaki klien tidak ada bengkak, tidak ada luka, warna kulit
sama seperti warna kulit sekitarnya
Kemampuan otot : 5 5

5 5

11. Kulit dan kuku


Kebersihan Kuku : panjang dan hitam
Warna Kulit : coklat sawo matang
Saturasi : 96 %
Kelembapan : Lembab
Palpasi (Suhu) : Hangat (37°C)
Tekstur : Halus
Turgor : Elastis < 2 detik (Tidak terdapat lesi)
Inspeksi (Kuku) :
a. Warna : hitam
b. Bentuk : Normal
c. Keadaan : kotor

12. Keadaan lokal


Klien merasa keadaannya masih lemah dan hanya tidur
V. Terapi

No Jenis terapi Farmako Dosis Indikasi dan Kontra Efek samping


dinamik dan rute Indikasi
dan pemberi
farmako -an
kinetik
3. Inf. Ringer Injeksi Indikasi : Elektrolit ini Ringer lactate
Lactate / RL IV dibutuhkan untuk menjadi kurang
1500 cc menggantikan kehilangan disukai karena
cairan pada dehidrasi dan
menyebabkan
syok hipovolemik, termasuk
syok perdarahan. hiperkloremia
dan asidosis
Kontraindikasi : metabolik,
Hipernatremia, kelainan karena akan
ginjal, kerusakan sel hati, menyebabkan
asidosis laktat. penumpukan
asam laktat
yang tinggi
akibat
metabolisme
anaerob.
4. Combiven + Injeksi Indikasi : Untuk membantu Pusing,
NaCl mengatasi gejala berdebar, mual,
IV
bronkospasme reversible radang atau
½ yang berkaitan dengan asma,
iritasi pada
bronchitis kronik, dan
ampul, 2 tenggorokan
emfisema
cc dan serak
Kontraindikasi :
3x1
Hipersensitif terhadap
ipratropium. Hipersensitif
terhadap soya lecithin
(aerosol). Efek samping
Mulut kering, mual,
konstipasi, sakit kepala,
takikardi, fibrilasi atrial..
VI. Pemeriksaan Penunjang & Laboratorium (tanggal periksa 23 Januari 2018)

No Jenis pemeriksaan Nilai normal (rujukan) Metode


1. Hematologi Nilai Satuan
Hemoglobin 11,2 Mg/dL Flowcytometri
Lekosit 11,810 109/L Flowcytometri
Eritrosit 3,76 109/L Flowcytometri
Laju Endap Darah 60 / jam Westargen
Hematokrit 34 % Flowcytometri
Trombosit 362.000 109/L Flowcytometri
2. Elektrolit ISE
Kalium Serum 4,1 mMol ISE
Natrium Serum 144 mMol ISE
Clorida Serum 101 mMol ISE
3. Kadar Gula Darah
Gula Darah Acak 89 Mg/dL GOD/PAP

Rabu, 24 Januari 2018


Pengambil Data,

(Uswatun Hasanah)
NIM 152310101197
ANALISA DATA

NO DATA PENUNJANG ETIOLOGI MASALAH


1. DS : Klien mengeluh batuk Penumpukan fibrin eksudat Ketidakefektifan
berdahak eritrosit, lekosit bersihan jalan nafas

DO :
- Keadaan umum lemah Fagositosi sel depris
- Konjungtiva anemis
- Terdapat sekret, bunyi
ronkhi Sekret menumpuk pada
- Batuk berdahak bronkus
- TD = 110/70mmhg
- N = 95 x/menit
- RR = 27 x/menit Batuk, sesak nafas,
- Suhu = 37 dipsneau

Ketidakefektifan Bersihan
Jalan Nafas

2. DS : Keluarga mengatakan bahwa Produksi sekret berlebih Ketidakseimbangan


klien makan hanya beberapa nutrisi kurang dari
sendok dan tidak nafsu makan kebutuhan tubuh
DO : Penumpukkan sekret di
- Klien tampak kurus tengorokan
- Penurunan BB dari 53
menjadi 50kg
- TTV : Ketidaknyamanan dalam
TD = 110/70mmhg
menelan makan
N = 95 x/menit
RR = 27 x/menit
Suhu = 37
Kurang asupan makanan

Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh
DS : Klien mengatakan sulit untuk
3. tidur Batuk Gangguan Pola
Tidur
DO : Produksi sekret berlebih
- Keadaan umum lemah
- Klien tampak lemas ketika
Jalan nafas terganggu
bangun tidur
- Klien tampak tidak segar
- Tidur klien 2-3 jam perhari Sesak
dan sering terbangun
- Klien kurang istirahat Gangguan pola tidur
- TTV :
TD = 110/70mmhg
N = 95 x/menit
RR = 27 x/menit

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Daftar Diagnosa Keperawatan (sesuai prioritas):


No Diagnosa Tanggal Tanggal Keterangan
perumusan pencapaian
1. Ketidakefektifan bersihan 24 Januari 2018 25 Januari 2018
jalan nafas
2. Ketidakseimbangan nutrisi 24 Januari 2018 25 Januari 2018
kurang dari kebutuhan
tubuh
3. Gangguan pola tidur 24 Januari 2018 25 Januari 2018
PERENCANAAN KEPERAWATAN

NO. DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI RASIONAL


KRITERIA HASIL

1. Bersihan jalan nafas Status Respirasi : Patensi Manajemen Jalan Napas ( 3140): 1. Untuk mengurangi
tidak efektif b.d Jalan Nafas (0410) 1. Posisikan klien untuk penumpukan sekret di saluran
sekret yang 1. Suara napas bersih memaksimalkan ventilasi pernafasan
berlebihan 2. Tidak ada sianosis 2. Identifikasi klien perlunya 2. Mengeluarkan sekret
3. Tidak sesak napas / pemasangan jalan napas 3. Mengurangi sesak nafas
dispneu buatan
- 3. Instruksikan untuk melakukan
Tujuan : batuk efektif
a. Irama napas dan
frekuensi napas Terapi Oksigen (3320) :
dalam rentang 1. Berikan oksigen sesuai
normal kebutuhan
b. Tidak ada suara 2. Pilih peralatan sesuai
napas tambahan kebutuhan : kanul nasal 1-3
c. Tidak gelisah l/mnt, head box 5-10 l/mnt.
d. Sputum berkurang 3. Monitor aliran oksigen
4. Monitor selang oksigen
Status Respirasi : Ventilasi
(0403)
1. Suara nafas yang bersih
2. Tidak ada sianosis
3. Tidak ada dispneu
(mampu bernafas
dengan mudah)
4. Tidak ada pursed lips
5. Tidak ada penggunan
otot bantu pernafasan

2 Nutrisi kurang dari Tujuan 1. Beri nutrisi dalam keadaan 1. Untuk mengurangi mual dan
kebutuhan tubuh Setelah dilakukan asuhan lunak, porsi sedikit tapi sering muntah.
2. Reaksi pada rongga mulut
keperawatan selama 2x24 2. Hindari makanan dan obat-
akan menghambat intake
jam, klien menunjukkan obatan atau zat yang dapat
makanan yang adekuat.
intake nutrisi meningkat. menimbulkan reaksi alergi 3. Untuk meningkatkan nafsu
pada rongga mulut makan
Kriteria hasil 3. Ciptakan lingkungan yang 4. Untuk meningkatkan nafsu
1. Mual muntah berkurang optimal saat mengkonsumsi makan dan terasa lebih
2. Porsi makanan yang makanan (misalnya bersih, nikmat saat dikonsumsi
dihabiskan meningkat bebas bau menyengat). 5. Agar pasien mengerti tentang
4. Pastikan makanan disajikan kebutuhan nutrisi tubuh saat
pemulihan setelah sakit
dengan cara yang menarik dan
pada suhu yang paling cocok
untuk konsumsi secara
optimal.
5. Anjurkan pasien terkait dengan
kebutuhan diet untuk kondisi
sakit.
3 Gangguan pola tidur Tujuan: 1. Tentukan efek samping 1. Untuk mengetahui obat apa
Setelah dilakukan tindakan pengobatan pada pola tidur saja yang perlu dianajemen
keperawatan selama 10 jam, pasien dalam penggunaannya
kebutuhan tidur klien 2. Pantau pola tidur pasien dan 2. Gangguan seperti nyeri dapat
tercukupi catat hubungan faktor-faktor mengganggu kenyamanan
Kriteria Hasil: fisik (misalnya : apnea saat pasien saat tidur
- Perasaan segar setelah tidur, sumbatan jalan nafas, 3. Tidur yang adekuat
tidur nyeri atau ketidaknyamanan, diperlukan untuk pemulihan
- Durasi tidur meningkat dan sering berkemih) atau kondisi tubuh
- TTV dalam batas normal faktor-faktor psikologis yang 4. Agar pasien dapat tidur
dapat membantu pola tidur nyenyak
pasien 5. Menghilangkan faktor-faktor
3. Jelaskan pentingnya tidur yang yang menyebabkan kurang
adekuat selam sakit tidur
4. Hindari suara keras, berikan
lingkungan yang tenang,
damai dan minimalkan
gangguan
5. Bantu pasien untuk
mengidentifikasi faktor-faktor
yang mungkin menyebabkan
kurang tidur.
CATATAN PERKEMBANGAN

Diagnosa:
Ketidakefektifn bersihan jalan napas

Waktu Implementasi Paraf Evaluasi


25 Januari 1. BHSP Jam
2018 2. Mengukur tanda-tanda vital 16.20 WIB
1. 08.30 klien S : Klien
WIB 3. Menempatkan posisi klien mengatakan
2. 08.25 semi fowler dapat
WIB 4. Menggunakan bantal untuk menggerakkan
3. 08.30 menopang posisi klien posisi tubuh semi
WIB 5. Memberikan latihan nafas fowler tanpa
4. 08.45 dalam secara efektif sesak nafas
5. 09.00 6. Mengkolaborasikan O:
pemberian injeksi - Keadaan umum
lemah
- GCS 456
- TD = 120/80
mmhg
- RR = 36
x/menit
- S = 36 ℃
- Klien tampak
sedikit pucat
A : Masalah
teratasi sebagian
P : Lanjutkan
intervensi
Diagnosa:
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Waktu Implementasi Paraf Evaluasi
25 Januari 1. Memberikan nutrisi dalam Jam
2018 keadaan lunak, porsi sedikit 13.30 WIB
1. 07.00 tapi sering
WIB 2. Menghindarkan makanan dan S : klien
obat-obatan atau zat yang
2. 07.05 mengatakan
dapat menimbulkan reaksi
WIB alergi pada rongga mulut nafsu makan dan
3. 07.10 3. Menciptakan lingkungan porsi akan yang
WIB yang optimal saat habis bertambah
4. 07.15 mengkonsumsi makanan O : klien terlihat
(misalnya bersih, bebas bau
5. 07.20 lebih berenergi
menyengat).
A : masalah
4. Memastikan makanan
disajikan dengan cara yang teratasi sebagian
menarik dan pada suhu yang P : lanjutkan
paling cocok untuk konsumsi intervensi untuk
secara optimal. nomor 1,4,5
5. Menganjurkan pasien terkait
dengan kebutuhan diet untuk
kondisi sakit.

Diagnosa
Gangguan pola tidur

Waktu Implementasi Paraf Evaluasi


25 Januari 1. Menentukan efek samping Jam
2018 pengobatan pada pola tidur 15.00 WIB
1. 10.20 pasien
WIB 2. Memantau pola tidur pasien S : klien
2. 10.23 dan catat hubungan faktor- menyatakan segar
WIB faktor fisik (misalnya : apnea saat bangun tidur
3. 10.26 saat tidur, sumbatan jalan dan jumlah jam
WIB nafas, nyeri atau tidur meningkat
4. 10.30 ketidaknyamanan, dan sering O : tekanan darah
WIB berkemih) atau faktor-faktor dalam batas
5. 10. 35 psikologis yang dapat normal (120/80),
WIB membantu pola tidur pasien klien terlihat
3. Menjelaskan pentingnya tidur segar saat bangun
yang adekuat selam sakit tidur
4. Menghindarkan suara A: masalah
keras, berikan lingkungan teratasi
yang tenang, damai dan P : lanjutkan
minimalkan gangguan intervensi untuk
5. Membantu pasien untuk nomor 2,4
mengidentifikasi faktor-
faktor yang mungkin
menyebabkan kurang tidur.

Anda mungkin juga menyukai