Minggu 3 - Uswatun Hasanah 15-197 (R. Melati) /ASUHAN KEPERAWATAN PNEUMONIA Melati
Minggu 3 - Uswatun Hasanah 15-197 (R. Melati) /ASUHAN KEPERAWATAN PNEUMONIA Melati
Oleh :
Uswatun Hasanah
NIM 152310101197
I. Identitas Klien
Nama : Tn. Sulias No. RM : 30.04.34
Umur : 70 tahun Pekerjaan : Petani
Jenis Kelamin : Laki-laki Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam Tanggal MRS :22 Januari 2018 Jam
16.45
Pendidikan : SD/sederajat Tanggal Pengkajian : 24 Januari 2018 Jam
18.45
Alamat : Ds. Krajan, Lumajang Sumber Informasi : Klien dan keluarga
1. Diagnosa Medik:
Pneumonia
2. Keluhan Utama:
Klien mengeluhkan batuh berdahak.
Genogram:
Keterangan :
- Biomedical sign :
Leukosit = 11,810
Hemoglobin = 11,2
GDA = 89
Interpretasi: ada perubahan dari nilai normal yaitu pada hemoglobin dan keukosit
klien
- Clinical Sign :
Konjungtiva anemis, mata sedikit cowong. Sklera tidak ikterik, turgor kulit hangat
kering coklat.
Interpretasi :
Pada saat pengkajian pada tanggal 24 Januari 2018 klien mengalami sesak nafas dan
kurus.
4. Pola aktivitas & latihan (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Klien hanya terbaring dan seluruh aktivitas dibantu oleh petugas atau keluarga.
C1. Aktivitas harian (activity daily living)
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/minum
Toileting
Berpakaian
Mobilitas di tempat tidur
Berpindah
Ambulasi/ROM
Ket: 0: tergantung total, 1: dibantu petugas dan alat, 2: dibantu petugas, 3: dibantu alat, 4: mandiri
5. Pola tidur & istirahat (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Sebelum MRS
Durasi : 7-8 jam per hari
Gangguan tidur : tidak ada
Keadaan bangun tidur: segar dan terasa ringan
Sesudah MRS
Durasi : 4-5 jam per hari (lamanya tidur siang sekitar 1 jam, dan lamanya tidur
malam sekitar 3-4 jam)
Gangguan tidur : suhu ruangan yang panas dan gerah, terkadang ramai oleh
pengunjung nyeri dan perasaan mual pada perut.
Keadaan bangun tidur: masih terlihat lelah dan tidak segar
Interpretasi : terganggu
Interpretasi :
Klien dalam keadaan lemah dan TTV dalam batas abnormal
7. Dada
(paru-paru)
Inspeksi (Postur) : simetris, normal chest, ada retraksi dinding dada
Palpasi : a. Tidak ada nyeri tekan,
b. tidak ada benjolan,
c. fremitus dada sama
Perkusi : sonor
Auskultasi : ronchi (+)
Pola Nafas : terdapat suara ronchi
Sifat Nafas : Dada
Ekspansi paru (Kanan dan Kiri) : Simetris
(jantung)
Inspeksi : dada simetris, ictus cordis tidak tampak
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
Perkusi : suara pekak
Auskultasi : S1 dan S2 suara tunggal
8. Abdomen
Inspeksi : normal, perut datar
Auskultasi (Bising Usus) : bising usus 5 x/ menit
Perkusi Hepar : suara tympany (normal)
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
9. Urogenital
Inspeksi : normal
Kateter : tidak terpasang
10. Ekstremitas
Ektremitas atas : tangan kiri terpasang infus RL 1500 cc tidak ada plebitis
Ekstremitas bawah : kaki klien tidak ada bengkak, tidak ada luka, warna kulit
sama seperti warna kulit sekitarnya
Kemampuan otot : 5 5
5 5
(Uswatun Hasanah)
NIM 152310101197
ANALISA DATA
DO :
- Keadaan umum lemah Fagositosi sel depris
- Konjungtiva anemis
- Terdapat sekret, bunyi
ronkhi Sekret menumpuk pada
- Batuk berdahak bronkus
- TD = 110/70mmhg
- N = 95 x/menit
- RR = 27 x/menit Batuk, sesak nafas,
- Suhu = 37 dipsneau
Ketidakefektifan Bersihan
Jalan Nafas
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh
DS : Klien mengatakan sulit untuk
3. tidur Batuk Gangguan Pola
Tidur
DO : Produksi sekret berlebih
- Keadaan umum lemah
- Klien tampak lemas ketika
Jalan nafas terganggu
bangun tidur
- Klien tampak tidak segar
- Tidur klien 2-3 jam perhari Sesak
dan sering terbangun
- Klien kurang istirahat Gangguan pola tidur
- TTV :
TD = 110/70mmhg
N = 95 x/menit
RR = 27 x/menit
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nafas Status Respirasi : Patensi Manajemen Jalan Napas ( 3140): 1. Untuk mengurangi
tidak efektif b.d Jalan Nafas (0410) 1. Posisikan klien untuk penumpukan sekret di saluran
sekret yang 1. Suara napas bersih memaksimalkan ventilasi pernafasan
berlebihan 2. Tidak ada sianosis 2. Identifikasi klien perlunya 2. Mengeluarkan sekret
3. Tidak sesak napas / pemasangan jalan napas 3. Mengurangi sesak nafas
dispneu buatan
- 3. Instruksikan untuk melakukan
Tujuan : batuk efektif
a. Irama napas dan
frekuensi napas Terapi Oksigen (3320) :
dalam rentang 1. Berikan oksigen sesuai
normal kebutuhan
b. Tidak ada suara 2. Pilih peralatan sesuai
napas tambahan kebutuhan : kanul nasal 1-3
c. Tidak gelisah l/mnt, head box 5-10 l/mnt.
d. Sputum berkurang 3. Monitor aliran oksigen
4. Monitor selang oksigen
Status Respirasi : Ventilasi
(0403)
1. Suara nafas yang bersih
2. Tidak ada sianosis
3. Tidak ada dispneu
(mampu bernafas
dengan mudah)
4. Tidak ada pursed lips
5. Tidak ada penggunan
otot bantu pernafasan
2 Nutrisi kurang dari Tujuan 1. Beri nutrisi dalam keadaan 1. Untuk mengurangi mual dan
kebutuhan tubuh Setelah dilakukan asuhan lunak, porsi sedikit tapi sering muntah.
2. Reaksi pada rongga mulut
keperawatan selama 2x24 2. Hindari makanan dan obat-
akan menghambat intake
jam, klien menunjukkan obatan atau zat yang dapat
makanan yang adekuat.
intake nutrisi meningkat. menimbulkan reaksi alergi 3. Untuk meningkatkan nafsu
pada rongga mulut makan
Kriteria hasil 3. Ciptakan lingkungan yang 4. Untuk meningkatkan nafsu
1. Mual muntah berkurang optimal saat mengkonsumsi makan dan terasa lebih
2. Porsi makanan yang makanan (misalnya bersih, nikmat saat dikonsumsi
dihabiskan meningkat bebas bau menyengat). 5. Agar pasien mengerti tentang
4. Pastikan makanan disajikan kebutuhan nutrisi tubuh saat
pemulihan setelah sakit
dengan cara yang menarik dan
pada suhu yang paling cocok
untuk konsumsi secara
optimal.
5. Anjurkan pasien terkait dengan
kebutuhan diet untuk kondisi
sakit.
3 Gangguan pola tidur Tujuan: 1. Tentukan efek samping 1. Untuk mengetahui obat apa
Setelah dilakukan tindakan pengobatan pada pola tidur saja yang perlu dianajemen
keperawatan selama 10 jam, pasien dalam penggunaannya
kebutuhan tidur klien 2. Pantau pola tidur pasien dan 2. Gangguan seperti nyeri dapat
tercukupi catat hubungan faktor-faktor mengganggu kenyamanan
Kriteria Hasil: fisik (misalnya : apnea saat pasien saat tidur
- Perasaan segar setelah tidur, sumbatan jalan nafas, 3. Tidur yang adekuat
tidur nyeri atau ketidaknyamanan, diperlukan untuk pemulihan
- Durasi tidur meningkat dan sering berkemih) atau kondisi tubuh
- TTV dalam batas normal faktor-faktor psikologis yang 4. Agar pasien dapat tidur
dapat membantu pola tidur nyenyak
pasien 5. Menghilangkan faktor-faktor
3. Jelaskan pentingnya tidur yang yang menyebabkan kurang
adekuat selam sakit tidur
4. Hindari suara keras, berikan
lingkungan yang tenang,
damai dan minimalkan
gangguan
5. Bantu pasien untuk
mengidentifikasi faktor-faktor
yang mungkin menyebabkan
kurang tidur.
CATATAN PERKEMBANGAN
Diagnosa:
Ketidakefektifn bersihan jalan napas
Diagnosa
Gangguan pola tidur