Kadar gula darah yang sangat tinggi akan menyebabkan kerusakan pada saraf-saraf
tubuh. Tak semua orang yang mengalami gejala ini.
Namun orang yang mengalami diabetes, akan merasa mati rasa, kesemutan, dan rasa
sakit pada tubuh, terutama di kaki. Gejala seperti ini biasanya terjadi pada seseorang
yang sudah mengalami diabetes selama 5 tahun atau lebih.
2. Pandangan kabur
Pandangan kabur pada diabetesi (sebutan untuk penderita diabetes) biasanya berasal
dari gangguan lensa (katarak) atau gangguan saraf mata (retinopati diabetikum).
Kondisi gula darah yang cukup tinggi dapat memicu penumpukan protein di dalam
lensa mata sehingga terjadinya proses katarak. Gula darah yang tidak terkontrol juga
dapat menyebabkan pembuluh darah kecil di mata terganggu bahkan pecah sehingga
saraf mata (retina) tidak dapat bekerja dengan baik.
3. Masalah kulit
Kadar insulin yang tinggi mendorong pigmen yang menimbulkan bercak hitam pada
kulit. Jika ada perubahan yang terasa pada kulit, bisa saja menjadi tanda awal Anda
memiliki penyakit gula atau kencing manis. Perubahan bisa saja ditandai dengan kulit
yang menjadi gelap, bersisik, hingga muncul keriput dini.
Seseorang dengan gejala awal kencing manis ini cenderung lebih rentan terhadap
infeksi bakteri maupun jamur karena mereka memiliki sistem kekebalan tubuh yang
menurun.
Penyakit gula dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda dan kemampuan Anda
untuk melawan infeksi sehingga meningkatkan risiko infeksi pada gusi dan rahang
gigi Anda. Gusi Anda dapat bengkak atau mungkin mengalami luka.
Jadi, jika Anda memiliki luka yang tak kunjung sembuh atau justru semakin
memburuk, segera periksa ke dokter.
7. Cepat lapar
Kurangnya insulin untuk memasukkan gula ke sel membuat otot dan organ melemah
dan tubuh kehabisan energi. Otak akan mengira kurang energi itu karena kurang
makan, sehingga tubuh berusaha meningkatkan asupan makanan dengan mengirimkan
sinyal lapar.
Walau nafsu makan meningkat, para diabetesi dapat mengalami penurunan berat
badan, bahkan sangat drastis. Berhati-hatilah bila perubahannya sampai 5 persen dari
berat badan.
Mengetahui gejalanya lebih awal akan memudahkan Anda untuk mengatasi gejala
tersebut dan bahkan dapat mencegahnya.
Kebanyakan orang sering kali tidak menyadari terkena penyakit diabetes melitus
sampai gula darahnya sudah terlanjur melonjak naik sehingga menyebabkan berbagai
gejala yang parah.
Maka dari itu, jika Anda mengalami berbagai gejala di atas, atau Anda mencurigai
terkena penyakit kencing manis, jangan ragu untuk segera berkunjung ke dokter.
Penyebab
Sebelum mengetahui penyebab penyakit gula, Anda perlu tahu bagaimana glukosa
diproses oleh tubuh. Glukosa sangat penting untuk tubuh, karena bekerja sebagai
sebagai sumber energi bagi sel-sel dan jaringan tubuh, terutama otak.
Glukosa sebenarnya berasal dari makanan yang Anda makan dan dari disimpan
sebagai cadangan di dalam hati (liver). Jenis glukosa yang disimpan di hati disebut
dengan glikogen.
Jika Anda belum makan otomatis kadar gula darah akan rendah. Guna mencegah hal
tersebut, liver akan memecah glikogen menjadi glukosa dan menyeimbangkan kadar
gula darah Anda.
Penyebab pasti diabetes tipe 1 tidak diketahui. Namun, para ahli menduga bahwa
kondisi ini disebabkan karena sistem kekebalan tubuh Anda menyerang dan
menghancurkan sel-sel pankreas yang bertugas untuk menghasilkan hormon insulin.
Hormon insulin membuat glukosa lebih mudah untuk diserap oleh sel-sel tubuh
sehingga menurunkan kadar gula dalam aliran darah. Namun, jika Anda mengalami
gangguan fungsi pankreas, maka produksi insulin juga akan terganggu.
Akibatnya, tubuh tidak dapat menghasilkan hormon insulin dengan cukup, sehingga
kadar gula dalam darah akan terus meningkat.
Penyakit kencing manis disebabkan karena lemak, hati, dan sel-sel otot di tubuh Anda
tidak merespon insulin dengan benar. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut
dengan resistensi insulin.
Resistensi insulin sendiri membuat sel tidak bisa menrima gula darah untuk kemudian
diolah menjadi energi. Hal ini kemudian membuat tubuh menganggap bahwa ia
sedang kekurangan gula sehingga memecah glikogen kembali.
Pada akhirnya, gula akan terus menumpuk di dalam darah dan terjadilah kadar gula
darah tinggi yang disebut dengan hiperglikemia.
Sayangnya, pankreas tidak selalu dapat memproduksi insulin ekstra untuk mengatasi
resistensi tersebut. Akibatnya, gula darah menumpuk di dalam darah dan
menyebabkan diabetes gestasional.
3P, yakni:
1. Poliuri atau sering buang air kecil dengan volume yang banyak, apalagi pada
malam hari. Mengapa demikian? Jika kadar gula darah melebihi nilai ambang ginjal
atau lebih dari 180 mg/dl, maka gula akan keluar bersama urine. Untuk menjaga agar
urine yang keluar, yang mengandung gula itu, tak terlalu pekat, tubuh akan menarik
air sebanyak mungkin ke dalam urine sehingga volume urine yang keluar banyak dan
kencing pun menjadi sering. Hal tersebut akan sangat sering sehingga pada malam
hari bisa mengganggu tidur.
2. Polidipsi atau sering kali merasa haus dan ingin minum sebanyak-banyaknya.
Dengan begitu banyaknya urine yang keluar, badan akan kekurangan air atau
dehidrasi. Untuk mengatasi hal tersebut, timbullah rasa haus sehingga orang ingin
selalu minum dan ingin yang dingin, manis, segar, dan banyak. Minuman manis akan
sangat merugikan karena membuat kadar gula semakin tinggi.
Polifagi atau nafsu makan meningkat dan kurang tenaga. Pada diabetes, karena
insulin bermasalah, pemasukan gula ke dalam sel-sel tubuh kurang sehingga energi
yang dibentuk pun kurang. Itu sebabnya orang menjadi lemas. Dengan demikian, otak
juga mengira bahwa kurang energi itu terjadi karena kurang makan. Oleh karena itu,
tubuh berusaha meningkatkan asupan makanan dengan menimbulkan rasa lapar
sehingga timbulah perasaan selalu ingin makan.
- Bagaimana pathogenesis DM?Infeksi virus merusak sel beta dengan proses
autoimun pankreas rusak DMabsolute hiperglikemia sel-sel tidak mendapat suplay
makanan lipolisis dan pemecahanprotein tinggi untuk mendapat energi