Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Tumbuh dan berkembang merupakan ciri dari setiap makhluk


hidup, tak terkecuali Tumbuhan. Tumbuhan tumbuh dari kecil menjadi
besar dan berkembang dari satu sel zigot menjadi embrio kemudian
berkembang lagi menjadi satu individu yang mempunyai akar, batang dan
daun. Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran
atau volume serta jumlah sel secara irreversibel yaitu tidak dapat
kembali ke bentuk semula
Tumbuhan sebagai salah satu mahluk hidup di bumi memerlukan
makannya untuk bertahan hidup, tumbuh dan berkembang. Untuk itu
tumbuhan membuat makanannya sendiri dengan bantuan air yang bekerja
sama dengan karbon dioksida, zat hijau daun serta cahaya matahari untuk
menghasilkan makanan.
Proses membuat makanan sendiri pada tumbuhan inilah yang
dinamakan proses fotosintesis. Di sini keberadaan karbon dioksida sangat
penting bagi tumbuhan. Tanpa adanya karbon dioksida, tumbuhan tidak dapat
melakukan proses fotosintesi dan tumbuhan dapat menjadi layu dan mati. (
Yana, 2015)
Salah satu zat yang dikeluarkan dari sisa pembakaran kendaraan
bermotor adalah gas karbon dioksida (CO2). Respon tanaman terhadap
peningkatan gas CO2 di atmosfer berbeda-beda tergantung dari jenis tanaman
serta kombinasi faktor-faktor pertumbuhan yang lain. Secara umum, hasil
tanaman dipengaruhi oleh proses-proses penting seperti fotosintesis dan
respirasi yang sangat tergantung dengan kondisi CO2 di udara.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk
meneliti mengenai pengaruh asap kendaraan terhadap pertumbuhan salah satu
tanaman yaitu pucuk merah.

1
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka dapat
dirumuskan masalah, yaitu bagaimana pengaruh asap kendaraan terhadap
pertumbuhan pucuk merah ?
1.3 Tujuan
Penelitian ini betujuan untuk mengetahui pengaruh asap kendaraan terhadap
pertumbuhan pucuk merah.
1.4 Manfaat penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengembangan
penelitian dalam bidang bimbingan, khususnya mengenai pengaruh asap
kendaraan terhadap pertumbuhan pucuk merah.
2. Manfaat praktis
a. Bagi guru
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam pembelajaran
Biologi di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas XII,
khususnya pada materi pertumbuhan dan perkembangan.
b. Bagi peneliti
Peneliti mendapatkan pengalaman untuk mempelajari faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Pucuk Merah


Klasifikasi ilmiah tanaman pucuk merah adalah sebagai berikut :
Kerajaan : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Syzygium
Spesies : Syzygium oleana

Tanaman pucuk merah adalah sejenis tanaman perdu yang memiliki


ciri khas pada daunnya. Tanaman ini memiliki daun berwarna merah dan
hijau. Diameter tanaman dapat mencapai 30 cm dengan tinggi mencapai 7
meter. Usia tanaman dapat mencapai puluhan tahun. Tanaman ini memiliki
ciri-ciri, antara lain daun tunggal berbentuk lanset (ujungnya bermata dua),
bertangkai sangat pendek, permukaan daun bagian atas mengkilat, ukuran
daun panjang ± 6 cm dan lebar ± 2 cm, pertulangan daunnya menyirip. Warna
daunnya akan mengalami perubahan. Ketika baru tumbuh berwarna merah
menyala, kemudian berubah menjadi coklat, lalu berubah lagi menjadi warna
hijau. Uniknya lagi jika diremas daunnya akan mengeluarkan aroma
khas. (Megumi, 2018)

2.2 Teori
2.2.1 Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan pada organisme, termasuk
tumbuhan adalah dua proses yang terjadi secara beriringan. Pertumbuhan

3
adalah proses pertambahan jumlah, massa, dan volume sel yang bersifat
irreversible (tidak dapat balik). Hal ini terjadi karena adanya penambahan
substansi dan perubahan bentuk saat pertumbuhan berlangsung. Pertumbuhan
menyebabkan tumbuhan bertambah tinggi. Pada tumbuhan berkambium
seperti dikotil, selain bertambah tinggi, tumbuhan juga bertambah besar.
Pertumbuhan dapat diukur, sehingga bersifat kuantitatif. Perkembangan
adalah proses menuju kedewasaan. Perkembangan menyebabkan sel-sel pada
tumbuhan mengalami perubahan struktur dan fungsi. Misalnya pada
terbentuknya bermacam-macam jaringan dan organ, serta penggantian sel-sel
atau jaringan yang rusak. Tumbuhan dikatakan telah dewasa jika alat-alat
reproduksinya sudah berfungsi. Hal ini ditandai dengan munculnya bunga dan
buah. Perkembangan tidak dapat diukur, sehingga bersifat kualitatif. (Lishda,
2012)
2.2.2 Macam-Macam Pertumbuhan
1. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang dimulai sejak awal
setelah terbentuknya zigot. Pertumbuhan ini terjadi karena aktivitas sel-sel
meristem primer. Aktivitas selsel meristem primer menyebabkan
tumbuhan bertambah tinggi atau memanjang. Berdasarkan letaknya, ada
dua macam meristem primer, yaitu meristem apikal atau meristem pucuk
dan meristem interkalar atau meristem antar-ruas.
2. Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang terjadi setelah
tumbuhan mencapai usia tertentu. Pertumbuhan sekunder disebabkan karena
adanya aktivitas sel-sel meristem sekunder atau lebih dikenal dengan
kambium. Aktivitas kambium menyebabkan tumbuhan bertambah besar.
Kambium terdapat pada tumbuhan dikotil dan beberapa anggota
gymnospermae. Berdasarkan letaknya, ada tiga macam kambium, yaitu
kambium gabus (felogen), kambium vaskuler (intravaskuler), dan kambium
jari-jari empulur (intervaskuler).

4
2.3 Kandungan Asap Kendaraan
Komposisi dari gas buang kendaraan bermotor dengan bahan bakar
bensin adalah 72% N2, 18,1% CO2, 8,2% H2O, 1,2% Gas Argon, 1,1% O2
dan 1,1% gas beracun yang terdiri dari 0,13%NOX, 0,09% HC, dan 0,9% CO
juga Pb (Siswanto, 2011).

5
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

2.2 Jenis Penelitian


Metode yang akan penulis gunakan dalam penelitian ini adalah
metode eksperimen. Metode eksperimaen adalah metode yang dilakukan
dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya
kontrol (Nazir, 2003).
2.3 Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (dalam Ahyar, 2012) Variabel penelitian pada dasarnya
adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan peneliti
untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulan.
2.3.1 Variabel bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas
dalam penelitian ini yaitu asap kendaraan.
2.3.2 Variabel terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi
akibat, karena adanya variable bebas. Variabel terikat dalam peneliian
ini yaitu pertumbuhan tinggi tanaman pucuk merah.
2.3.3 Variabel kontrol
Variabel Kontrol yaitu variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan
sehingga pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat tidak
dipengaruhi oleh faktor luar yang diteliti. Yang menjadi variabel
konrol yaitu tanaman pucuk merah, intensitas cahaya, jumlah air, dan
wadah penanaman.
2.4 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 17 – 31 Juli 2019. Tempat
penelitian di SMA Negeri 5 Parepare, yang bertempat tinggal di Jl. Kelapa
Gading No. 69 Kecamatan Bacukiki Barat.

6
2.5 Hipotesis
Tanaman pucuk merah yang diberi asap kendaraan dapat tumbuh
lebih cepat dibandingkan yang tidak diberi asap kendaraan.
2.6 Alat dan bahan
Alat:
1) Penggaris
2) Kendaraan bermotor
Bahan:
1) Tanaman pucuk merah
2) Air
2.7 Cara kerja
1. Siapkan dua tanaman pucuk merah dengan media tanam yang sama dan
terpisah.
2. Siram kedua tanaman dengan takaran air yang sama.
3. Beri asap kendaraan terhadap salah satu tanaman pucuk merah.
4. Mengukur pertumbuhan tinggi tanaman setiap hari.
5. Catat hasil dalam tabel pengamatan.

7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Setelah dilakukan penelitian selama 7 hari diperoleh data sebagai
berikut dengan tanaman X sebagai pucuk merah yang diberi asap kendaraan
dan tanaman Y sebagai pucuk merah yang tidak diberi asap kendaraan.

Tinggi Tanaman (cm)


Hari ke-
X Y
1 41,5 36,9
2 42,5 37,7

3 42,9 38,2
4 43,4 38,5
5 44,5 38,6
6 45 38,9
7 45,6 39

50
45
40
35
30
tinggi tanaman X
25 (cm)
20 tinggi tanaman Y
(cm)
15
10
5
0
1 2 3 4 5 6 7

8
4.2 Pembahasan
Pertumbuhan tannaman dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor
eksternal dan faktor internal. Karbondioksida (CO2) merupakan senyawa
yang sangat penting untuk proses fotosintesis.
Fotosintesis merupakan proses dimana tanaman mengambil
karbondioksida (CO2) dan air (H2O) dengan menggunakan cahaya matahari
sebagai sumber energi untuk membentuk gula (karbohidrat) dan oksigen.
Laju fotosintesis setiap tanaman berbeda-beda.
Menurut Ningsih (dalam Megumi, 2018) pucuk merah memiliki
kemampuan menyerap karbon dioksida (CO2) lebih besar dibandingkan
jenis tumbuhan yang lain. Hal ini dilihat dari laju fotosintesis dan
kandungan timbal (PB) daun pucuk merah. Tanaman pucuk merah memiliki
laju fotosintesis yang lebih tinggi dibandingkan tumbuhan lainnya sehingga
lebih banyak menyerap karbondioksida (CO2).
Berdasarkan data penelitian diatas, tanaman yang diberi asap
kendaraan menunjukkan pertumbuhan tinggi lebih cepat daripada tanaman
yang tidak diberi asap kendaraan. Hal ini dikarenakan asap kendaraan
mengandung karbondioksida (CO2), dimana peningkatan pemberian
karbondioksida (CO2) akan meningkatkan laju asimilasi dan proses
fotosintesis.

9
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pengaruh asap kendaraan terhadap pertumbuhan pucuk merah
berdampak positif karena kandungan karbondioksida (CO2) pada asap
kendaraan dapat meningkatkan laju fotosintesis sehingga pertumbuhan
tanaman lebih cepat.
5.2 Saran
Diharapkan penelitian ini dapat diteliti lebih lanjut dengan
perbandingan CO2 yang berbeda sehingga ditemukan alternatif baru dalam
upaya menumbuh kembangkan tumbuhan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ahyar. 2012. Defenisi Dan Macam-Macam Variabel Penelitian. [Online].


(http://ronamase.blogspot.com, Diakses tanggal 28 Juli 2019)

Indryani, Lishda. 2012. Pertumbuhan Dan Perkmbangan Tumbuhan. [Online]


(http://academia.edu, Diakses tanggal 30 Juli 2019)

Megumi, Sarah R. 2018. Pucuk Merah, Tanaman Andal Penyerap Karbon.


[Online]. (https://www.greeners.com, Diakses tanggal 21 Juli 2019)

Siswanto. 2011. Pengaruh Asap Kendaraan Bermotor Terhadap Kualitas Udara.


[Online]. (http://digilib.uin-suka.ac.id, Diakses tanggal 30 Juli 2019)

Yana, Yuli. 2015. 9 Manfaat Karbon dioksida (CO 2 ) Dalam Kehidupan


Sehari Hari. [Online]. (https://manfaat.co.id/, Diakses tanggal 18 Juli
2019)

11
LAMPIRAN

TANAMAN Y TANAMAN X

TANAMAN Y TANAMAN X

12
DATA PENELITIAN

13

Anda mungkin juga menyukai