Anda di halaman 1dari 18

SAMBUNGAN

A. PENGERTIAN SAMBUNGAN
Mesin atau konstruksi terdiri dari beberapa bagian, yang mana bagian yang satu dengan yang
lain akan dihubungkan. Salah satu cara untuk menghubungkan suku bagian-suku bagian tersebut
adalah dengan cara memberikan sambungan.
Sambungan adalah hasil dari penyatuan beberapa bagian atau konstruksi dengan menggunakan
suatu cara tertentu.

B. MACAM-MACAM SAMBUNGAN
Macam-macam sambungan adalah sebagai berikut:
SAMBUNGAN TETAP, yaitu sambungan yang hanya dapat dilepas dengan cara
merusaknya.
Contoh: sambungan keling dan sambungan las

SAMBUNGAN TIDAK TETAP, yaitu sambungan yang dapat kita lepas dan dapat kita
bongkar tanpa merusak sesuatu.
Contoh: sambungan baut, sambungan pasak dan sambungan pena.

V Sambungan Baut / Ulir


C. SAMBUNGAN KELING
Sambungan keling adalah sambungan yang digunakan untuk menyambung plat dan batang
profil. Untuk membuat sambungan ini digunakan PAKU KELING yang dibuat di pabrik
khusus dengan kepala terpasang yang dilantak.

Bentuk Kepala Paku Keling


Paku Keling Kepala Bulat paling banyak dipakai karena jenis paku keling ini paling mudah
dipakai.
Bahan yang digunakan untuk membuat paku keling antara lain Baja Kenyal, Baja Paduan,
Tembaga, Loyang dan Aluminium.

Fungsi Sambungan Keling


Sebagai sambungan kekuatan dalam konstruksi baja dan konstruksi logam ringan.
Contoh : Konstruksi Bertingkat, Konstruksi Jembatan dan konstruksi Pesawat Angkat
Sebagai sambungan kekuatan kedap
Contoh : Konstruksi ketel dan pipa tekanan tinggi. Tapi untuk saat ini dalam
pembuatan ketel biasanya menggunakan sambungan las.
Sebagai sambungan kedap yg tidak memiliki tekanan
Contoh : tangki, cerobong asap, pipa penurun.

Sebagai sambungan paku untuk kulit pelat.


Contoh: Konstruksi Kendaraan dan Konstruksi Pesawat Terbang.
Cara melakukan sambungan dengan Keling

Bentuk Kampuh Keling


Kampuh keling dibuat menurut kebutuhan kekuatan dan kerapatan yang dikehendaki.
Macam-macam kampuh keling adalah sebagai berikut:
Kampuh Berimpit (Kampuh Bilah Tunggal dikeling Tunggal)

Kampuh berimpit biasanya digunakan untuk kekuatan kecil, sedang dan juga sambungan
yang hanya memerlukan kerapatan.
Jika diperlukan kerapatan, maka antara kedua plat itu diberi perekat.
Kampuh Bilah Tunggal (Kampuh Bilah Tunggal dikeling Ganda)

Kampuh ini dibuat untuk sambungan yang tidak mendapat gaya tarik terlalu besar.
Kampuh Bilah Ganda

Kampuh ini banyak digunakan untuk sambungan yang menghendaki kekuatan dan karapatan
pada tekanan tinggi. Kampuh ini dapat dikeling tunggal, 2 baris atau 3 baris

Penerapan Sambungan Keling


Macam-macam penerapan sambungan keling, yaitu:
Sambungan Kuat.
Contoh : Sambungan keling kerangka bangunan, jembatan dan blok mesin
Sambungan Kuat dan Rapat.
Contoh: Sambungan keling ketel uap, tangki-tangki dan dinding kapal
Sambungan Rapat.
Contoh: Sambungan tangki-tangki zat cair dan bejana tekanan rendah.

MENGHITUNG KEKUATAN SAMBUNGAN KELING


Untuk menghitung kekuatan sambungan paku keling, seluruh pembebanan dianggap bekerja
pada paku kelingnya.
Untuk perhitungan pada sambungan keling Kampuh Berimpit (Kampuh Bilah Tunggal
dikeling tunggal) adalah sebagai berikut:

Pada gambar di atas, beban sebesar F bekerja pada penampang A atas dasar geseran.
Maka besarnya F dapat kita cari dengan rumus:
F = n . Л/4 . D² . σg
4F = n . Л . D² . σg

Di mana:
F = beban dalam kg
n = jumlah paku
D = diameter paku dalam cm
σg = tegangan geser dalam kg/cm²

Untuk menentukan ukuran plat yang sesuai yaitu :


Bila tebal plat (s) dan lebar plat (b), maka plat tersebut akan putus tertarik, bila tidak
mampu menahan gaya luar yang diberikan. Sehingga tegangan yang terjadi pada penampang
plat yaitu tegangan tarik.
Di mana :
σt = tegangan tarik izin
F = gaya luar yang bekerja
A = luas penampang plat yang akan putus.
Untuk luas penampang yang kemungkinan akan putus adalah : A = ( b – D ). s
Di mana : b = lebar plat , s = tebal plat
Maka untuk menentukan Lebar Plat(b) adalah sbb:

D. SAMBUNGAN LAS
Mengelas adalah menyambung dua bagian logam dengan cara memanaskan sampai suhu lebur
dengan memakai bahan pengisi atau tanpa bahan pengisi.
Sistem sambungan las ini termasuk jenis sambungan tetap dimana pada konstruksi dan alat
permesinan, sambungan las ini sangat banyak digunakan.

Untuk menghitung kekuatan sambungan las ini, disesuaikan dengan cara pengelasannya serta
jenis pembebanan yang bekerja pada penampang yang dilas tersebut.
Keuntungan sambungan Las dibanding dengan Sambungan Keling dan Sambungan Baut:
Kampuh las lebih ringan, hanya sekitar 1 - 1,5% dari berat konstruksi. Untuk sambungan Keling
& Baut mempunyai berat 2,5 – 4 % dari berat konstruksi.
Bagian yang akan dilas pada umumnya tidak perlu diberi lapisan lagi, misalnya dengan bahan
pelat atau yang sejenis.
Lebih efisien, terutama terhadap tegangan tarik, sebab tidak ada lubang yang melemahkan
penampang batang tarik
Kekurangan pada sambungan las adalah kwalitas sambungan las sangat tergantung pada
keahlian juru las.
Metode Mengelas ada 3, yaitu:
Las Tempa
Las Otogin (Las Gas)
Las Listrik
Keterangan
1. Las Tempa
Pada metode Las Tempa, kedua bagian ujung yang akan disambung dipanaskan mendekati suhu
lebur, ditempelkan lalu ditempa atau dipukul berkali-kali sehingga menjadi satu sambungan yang
homogen. Untuk sambungan Las Tempa ini tidak menggunakan logam pengisi atau tidak
menggunakan bahan tambah.
2. Las Otogin (Las Gas)
Pada metode dengan Las Otogin, kedua bagian yang akan disambung dipanaskan sampai
mendekati titik leburnya menggunakan api yang berasal dari campuran gas asetilin dan gas asam,
kemudian pada bagian yang hampir meleleh tersebut diisi dengan lelehan kawat las
3. Las LISTRIK
Las busur listrik umumnya disebut las listrik adalah salah satu cara menyambung logam
dengan jalan menggunakan nyala busur listrik yang diarahkan ke permukaan logam yang akan
disambung.
Pada bagian yang terkena busur listrik tersebut akan mencair, demikian juga elektroda yang
menghasilkan busur listrik akan mencair pada ujungnya dan merambat terus sampai habis.
Logam cair dari elektroda dan dari sebagian benda yang akan disambung tercampur dan mengisi
celah dari kedua logam yang akan disambung, kemudian membeku dan tersambunglah kedua
logam tersebut.
BENTUK-BENTUK KAMPUH LAS

Kampuh las adalah bentuk persiapan pada suatu sambungan. Umumnya hanya ada pada
sambungan tumpul, namun ada juga pada beberapa bentuk sambungan sudut tertentu, yaitu untuk
memenuhi persyaratan kekuatan suatu sambungan sudut.
Bentuk kampuh las yang banyak dipergunakan pada pekerjaan las dan fabrikasi logam adalah
:
Kampuh I (open square butt)
Kampuh V (single Vee butt)
Kampuh X (duoble Vee butt)
Kampuh U (single U butt)
Kampuh K/ sambungan T dengan penguatan pada kedua sisi
(reinforcemen on T-butt weld )
kampuh J/ sambungan T dengan penguatan satu sisi
(single J-butt weld ).
Aplikasi Simbol Las
Pada pekerjaan las dan fabrikasi logam gambar kerja sangat memegang peranan penting,
terutama tentang simbol las, karena dengan adanya simbol las seorang pekerja akan dapat
menentukan konstruksi sambungan yang akan dikerjakan. Oleh karena itu pemahaman
tentang simbol-simbol las sangat perlu dikuasai oleh seseorang yang bekerja di bidang las
dan fabrikasi logam.
Berikut ini adalah macam-macam simbol las secara umum/ dasar yang digunakan dalam
berbagai konstruksi pengelasan :
Baut adalah salah satu alat penyambung profil baja, selain paku keling dan las. Baut yang
lazim digunakan sebagai alat penyambung profil baja adalah baut hitam dan baut
berkekuatan tinggi.
Sistem sambungan dengan menggunakan Mur & Baut ini, termasuk sambungan yang dapat
dibuka tanpa merusak bagian yang disambung serta alat penyambung ini sendiri.
Bagian–bagian terpenting dari mur dan baut adalah pada ulir nya.

Sambungan baut dilakukan dengan cara suatu pasak melintang (baut) dipasang pada suatu
lubang, yang dengan menembus masuk pada bagian konstruksi yang disambungkan.
Fungsi sambungan baut pada konstruksi mesin:
Pengamanan bagian atas dan bawah suatu kotak roda gigi
Untuk pengaturan kekuatan putar atau kekuatan luncur dari naf terhadap poros
Untuk sambungan fleksibel atau bantalan dari sirip, batang, piringan dan rol
Untuk penghenti dari pegas, batang dan semacamnya
Contoh macam-macam Baut dan Penggunaan Sambungan baut pada konstruksi baja
dan lain-lain
Beberapa keuntungan penggunaan sambungan mur baut :
Mempunyai kemampuan yang tinggi dalam
menerima beban.
Kemudahan dalam pemasangan
Dapat digunakan untuk berbagai kondisi operasi
Dibuat dalam standarisasi
Efisiensi tinggi dalam proses manufaktur

Kerugian utama sambungan mur baut adalah: Mempunyai konsentrasi tegangan yang
tinggi di daerah ulir
Macam-macam bentuk ulir
Macam-macam bentuk ulir
Ulir Segi tiga
Ulir Segi empat
Ulir Trapesium
Ulir Bulat
Ulir gergaji
Dalam perdagangan ulir sudah distandarisasikan & bentuk ulirnya dapat bermacam-
macam yaitu:

Standard British Witworth ulir sekrup


British Association ulir sekrup
American National Standar ulir sekrup
Unified Standar ulir sekrup
Square thread ( Ulir sekrup bujur sangkar)
Acme Thread
Ulir sekrup bulat ( Knuckle thread )
Ulir sekrup trapesium ( Buttress thread )
Ulir sekrup metris( Metric thread )

Pada saat ini ulir yang terdapat didalam perdagangan, ada dua standard yang dipakai yaitu:
Standard British Witworth dengan ciri-cirinya:
-Simbolnya W misalnya W ½“ artinya diameter luarnya adalah ½ inchi
-ukurannya dalam satuan inchi
-sudut puncak (alpha) = 55 derajat
b. Standard Metris(SI) :
- Simbolnya(M), misalnya M20 artinya diameter luarnya
adalah 20 mm
Semua ukuran dalam tabel dan gambar dalam satuan(mm)
Sudut puncak (alpha) = 60 derajat

SIMBUL BAUT dan MUR


Contoh:M 8 x 1.25-4T
M = Jenis Ulir
“M” kependekan dari ulir metrik
8 = diameter luar baut
1.25 = tinggi alur (mm)
4T = kekuatan
Nomor menunjukkan 1/10 dari daya rentang minimum dalam unit of kgf/mm2, dan huruf
adalah kependekan dari “daya rentang”. Kekuatan distempelkan pada baut kepala.

Anda mungkin juga menyukai