Anda di halaman 1dari 2

PENYULUHAN VISUM ET REPERTUM PADA PETUGAS KESEHATAN

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CINTA KARYA

1. Latar Belakang

Pembuktian merupakan bagian dari proses peradilan pidana, tata cara pembuktian
tersebut terikat pada Hukum Acara Pidana yang berlaku yaitu Undang-Undang nomor 8
tahun 1981. Maka. Pembuktian merupakan tahap paling menentukan dalam proses
persidangan pidana mengingat pada tahap pembuktian tersebut akan ditentukan terbukti
tidaknya seorang terdakwa melakukan perbuatan pidana sebagaimana yang didakwakan
penuntut umum. Dalam pasal 183 Undang-Undang nomor 8 tahun 1981 dinyatakan: “Hakim
tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seseorang kecuali apabila dengan sekurang-
kurangnya dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana
benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang melakukannya”. Dari bunyi pasal 183
Undang-Undang nomor 8 tahun 1981 kiranya dapat dipahami bahwa pemidanaan baru boleh
dijatuhkan oleh hakim apabila Terdapat sedikitnya dua alat bukti yang sah, Dua alat bukti
tersebut menimbulkan keyakinan hakim, Dan perbuatan pidana tersebut dilakukan oleh
terdakwa. Dan Dalam pasal 184 (1) KUHAP menyatakan alat bukti yang sah adalah
keterangan saksi, keterangan ahli, surat ,petunjuk dan keterangan terdakwa.

2. Permasalahan

 Kurangnya pengetahuan masyarakat dan pertugas kesehatan mengenai VeR serta


prosedur permintaan VeR

 Keterbatasan dokter di wilayah Puskesma Cinta Karya

3. Perencanaan dan Pemilihan Intervensi

Berdasarkan permasalahan yang didapat, direncanakan penyuluhan visum et repertum


pada petugas kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Cinta Karya. Hasil yang diharapkan
dengan memberikan penyuluhan visum et repertum adalah petugas kesehatan mampu
memahami, mengerti mengenai VeR serta batasan-batasannya.

4. Pelaksanaan
Kegiatan penyuluhan visum et repertum dihadiri oleh seluruh petugas kesehatan
dilingkungan kerja puskesmas cinta karya. Kegiatan dilaksanakan pada:

Hari / tanggal : Senin, 11 September 2017

Waktu : pukul 13.00 WIB s/d selesai

Tempat : Ruang Rapat Puskesmas Cinta Karya

Oleh : dr. Bella Fadillah Hais

Tanya Jawab Peserta

a. T : Apa saja tugas pokok seorang dokter dalam menangani kasus misalnya kekerasan
dalam rumah tangga?

J : Tugas pokok seorang dokter dalam membantu pengusutan tindak pidana terhadap
kesehatan dan nyawa manusia ialah pembuatan Visum Et repertum sehingga
bekerjanya harus obyektif dengan mengumpulkan kenyataan-kenyataan dan
menghubungkannya satu sama lain secara logis untuk kemudian mengambil
kesimpulan maka oleh karenanya pada waktu memberi laporan pemberitaan dari
Visum Et repertum itu harus yang sesungguh-sesungguhnya dan seobyektif-
obyektifnya tentang apa yang dilihat dan ditemukannya pada waktu pemeriksaan.

5. Monitoring dan Evaluasi

• Monitoring peningkatan pengetahuan VeR

Plakat Tinggi, 11 September 2017

Narasumber Penyuluhan Dokter Pembimbing

dr. Bella Fadillah Hais dr. Yuyun Susmiati

Anda mungkin juga menyukai