Anda di halaman 1dari 6

Membuat Daftar Masalah (define the problems)

1. Apakah ada pemeriksaan lain dan apa yang paling efektif ?


2. Nilai normal leukosit ?
3. Efek samping kemoterapi, dan asuhan pada anak ?
4. Penyebab hepatosplenomegali ?
5. Bagaimana peran perawat mengatasi kondisi ibu, apakah akan menolak
pengobatan/sedih ? (Sasaran Belajar)
6. Fase kemoterapi selain fase induksi ?
7. Apa resiko BMV ?
8. Apakah perlu anak diberikan keperawatan paliatif ?
9. Apa jenis onkologi ?
10. Contoh makanan yang dapat diberikan dikasus ?
11. Kebutuhan dasar lain untuk pasien ? (Sasaran Belajar)
12. Apa factor penyebab anak terkena leukemia lebih banyak ? (Sasaran
Belajar)
13. Apa dampak penyakit anak pada kebutuhan pemenuhan dasar ? (Sasaran
Belajar)
14. Sebutkan persiapan kemoterapi ?
15. Lebih besar mana pada kasus apakah anak laki-laki/ perempuan yang
mengalami leukemia (pravelensi) ? (Kuliah Pakar)
16. Apakah ada terapi selain kemoterapi? (Sasaran Belajar)
17. Manifestasi Klinis Leukimia?
18. Apakah ada perbedaan leukemia pada anak dan orang dewasa (dari segi
tanda gejala dan terapi)? (Sasaran Belajar)
19. Indikasi dan kontraindikasi lumbal fungsi ?
20. Patofisiologi leukemia ? (Sasaran Belajar)
21. Asuhan keperawatan pada anak leukemia dalam kontek keluarga ? (Sasaran
Belajar)
Tambahan SB :
Apakah sama persiapan kemoterapi seperti yang disebutkan ?
Dari indikasi lumbal fungsi apa yang diperiksa ?
Cairan lumbal fungsi ?
Menganalisis Masalah (analyze the problems)
1. Pemeriksaan yang dilakukan pada penderita leukemia adalah sebagai
berikut :
a. Pemeriksaan Laboratorium
1) Darah Tepi
Gejala yang terlihat pada darah tepi berdasarkan pada kelainan sum
– sum tulang yaitu adanya pansitupenia, lifositosis yang terkadang
menyebabkan gambaran darah tepi terdapat sel blas yang merupakan
gejala patonomenik untuk leukemia.
2) Kimia Darah
Dari hasil pemeriksaan kimia darah biasanya terdapat kolesterol
rendah, asam urat dapat meningkat dan hipogamaglobinemia.
3) Sum – sum Tulang
Dari pemeriksaan sum – sum tulang dapat ditemukan gambaran
yang hanya terdiri dari sel limfopeutik patologis. Pada LMA selain
gambaran tersebut terdapat pula adanya liatus leukemia yaitu
keadaan yang diperlihatkan sel blas (mie blas), beberapa sel tua
(segment) dan sangat kurang bentuk pemotongan sel yang berada
diantaranya (promielost, mielosil, metamielosit dan sel batang).
b. Biopsi Limpa
Dari hasil pemeriksaan ini akan terlihat proliferasi sel leukemia dan sel
yang berasal dari jaringan limpa yang terdesak seperti : limposit normal,
RES, Granulosit, pulp cell.
c. Cairan Serebropinalis
Leukemia Meningeal terjadi jika terdapat peninggian jumlah sel
patologis dan protein.
d. Sistogenik
Dari pemeriksaan sistogenik 70 – 90 % dari kasus leukemia menunjukkan
adanya kelainan kromosom yaitu pada kromosom 21. Pemeriksaan pada
penderita leukemia yaitu :
1) Hitung darah lengkap complete blood cell (CBC). Anak dengan CBC
kurang dari 10.000/mm3 saat didiagnosis memiliki memiliki prognosis
paling baik; jumlah lekosit lebih dari 50.000/mm3 adalah tanda
prognosis kurang baik pada anak sembarang umur, hitung darah lengkap
biasanya juga menunjukkan normositik, anemia normositik.
2) Hemoglobulin : dapat kurang dari 10 gr/100ml
3) Retikulosit : jumlah biasaya rendah
4) Trombosit : sangat rendah (< 50000/mm)
5) SDP : mungkin lebih dari 50000/cm dengan peningkatan SDP immature
6) PTT : memanjang
7) LDH : mungkin meningkat
8) Asam urat serum : mungkin meningkat
9) Muramidase serum : pengikatan pada leukemia monositik akut dan
mielomonositik
10) Copper serum : meningkat
11) Zink serum : menurun
12) Foto dada dan biopsi nodus limfe : dapat mengindikasikan derajat
keterlibatan
13) Pungsi lumbal untuk mengkaji keterlibatan susunan saraf pusat
14) Foto toraks untuk mendeteksi keterlibatan mediastinum.
15) Aspirasi sumsum tulang. Ditemukannya 25% sel blas memperkuat
diagnosis.
16) Pemindaian tulang atau survei kerangka untuk mengkaji keterlibatan
tulang.
17) Pemindaian ginjal, hati, limpa untuk mengkaji infiltrat leukemik.
18) Jumlah trombosit menunjukkan kapasitas pembekuan.
2. Berikut ini beberapa nilai normal leukosit sesuai dengan umur dan kondisi
tertentu :
a. Leukosit normal neonatus adalah 9000 – 30000 sel/mm3
b. Leukosit normal bayi sampai balita adalah 5700-18000 sel/mm3
c. Leukosit normal pada anak 10 tahun adalah 4500-13500/mm3
d. Leukosit normal pada orang dewasa adalah 4500-10000 sel/mm3
e. Leukosit normal pada ibu hamil adalah 6000-17000 sel/mm3
f. Leukosit normal ibu setelah melahirkan 9700-25700 sel/mm3
3. Efek samping kemoterapi muncul karena obat-obatan tersebut tidak
memiliki kemampuan membedakan sel kanker yang berkembang pesat
secara abnormal dengan sel sehat yang secara normal juga memiliki
perkembangan pesat. Misalnya sel darah, sel kulit, serta sel-sel yang ada di
dalam perut akan mengalami efek negatif akibat kemoterapi. Berikut adalah
efek samping yang bisa terjadi akibat kemoterapi:
a. Rambut rontok
b. Nyeri
c. Kehilangan nafsu makan.
d. Mual dan muntah.
e. Sesak napas dan kelainan detak jantung akibat anemia.Kulit kering dan
terasa perih
f. Pendarahan seperti mudah memar, gusi berdarah, dan mimisan.
g. Sering terkena infeksi.
h. Sulit tidur.
i. Gangguan psikologis seperti depresi, stres, dan cemas.
j. Gairah seksual menurun dan gangguan kesuburan (infertiltas).
k. Rasa lelah dan lemah sepanjang hari.
l. Konstipasi atau diare.
m. Sariawan.
4. Hepatomegali umumnya merupakan tanda bahwa organ hati mengalami
gangguan tertentu. Gangguan yang dapat menyebabkan ukuran hati
membesar, antara lain:
a. Kanker
b. Perlemakan hati (fatty liver)
c. Penyalahgunaan alcohol
d. Sirosis atau gagal hati
e. Infeksi Hepatitis (hepatitis A, B, atau C)
f. Gagal jantung
g. Efek samping konsumsi rutin obat tertentu
5. Sasaran Belajar
6. Fase Kemoterapi :
a. Fase induksi
Fase induksi adalah regimen kemoterapi yang intensif, bertujuan untuk
mengeradikasi sel-sel leukemia secara maksimal sehingga tercapai remisi
komplit. Walaupu n remisi ko mplit telah tercapa i, masih tersisa sel-sel
leukemia di dalam tubuh penderita tetapi tidak dapat dideteksi. Bila
dibiarkan, sel-sel ini berpotensi menyebabkan kekambuhan di masa yang
akan datang.
b. Fase konsolidasi
Fase konsolidasi dilakukan sebagai tindak lanjut dari fase induksi.
Kemoterapi konsolidasi biasanya terdiri dari beberapa siklus kemoterapi
dan menggunakan obat dengan jenis dan dosis yang sama atau lebih besar
dari dosis yang digunakan pada fase induksi. Dengan pengobatan modern,
angka remisi 50-75%, tetapi angka rata-rata hidup masih 2 tahun dan yang
dapat hidup lebih dari 5 tahun hanya 10%.
c. Fase Kronik
Busulfan dan hidroksiurea merupakan obat pilihan yag mampu menahan
pasien bebas dari gejala untuk jangka waktu yang lama.
d. Fase Akselerasi,
Sama dengan terapi leukemia akut, tetapi respons sangat rendah.
7. Tes sumsum tulang belakang ini cenderung aman dan tidak menimbulkan
efek samping yang membahayakan. Namun, sama seperti tindakan medis
lainnya, tes ini tetap mempunyai risiko seperti:
a. Perdarahan
b. Infeksi, sering terjadi pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh
yang lemah
c. Rasa sakit pada area tubuh yang dilakukan tindakan.
d. Bengkak dan merah pada area bekas tindakan
e. Demam
8. Hafiz
9. Hafiz
10. Hafiz
11. Sasaran Belajar
12. Sasaran Belajar
13. Sasaran Belajar
14. Hafiz
15. Sasaran Belajar
16. Sasaran Belajar
17. Hafiz
18. Sasaran Belajar
19. Hafiz
20. Sasaran Belajar
21. Sasaran Belajar

Anda mungkin juga menyukai