Anda di halaman 1dari 4

INDUKSI DAN DEDUKSI

March 8, 2015 — Leave a comment

Pengertian Deduksi
Deduksi berarti penarikan kesimpulan dari keadaan yang umum atau penemuan
yang khusus dari yang umum. Dengan demikian, metode deduksi(atau penalaran
deduktif ,logika deduktif, deduksi logis atau logika “atas-bawah”) adalah proses
penalaran dari satu atau lebih pernyataan umum (premis) untuk mencapai kesimpulan
logis tertentu. Metode deduksi akan membuktikan suatu kebenaran baru berasal dari
kebenaran-kebenaran yang sudah ada dan diketahui sebelumnya (berkesinambungan).

Metode deduksi umumnya dipakai pada bidang matematika untuk membuat turunan-
turunan rumus yang lebih simpel.
Penalaran deduktif menghubungkan premis-premis dengan kesimpulan. Jika semua
premi benar, istilah jelas, dan aturan logika deduktif ditaati, maka kesimpulan ini
tentu benar.

contoh penalaran deduksi :

Premis 1: Semua manusia pasti mati

Premis 2: Sokrates adalah manusia

Kesimpulan: Socrates pasti mati

Premis pertama menyatakan bahwa semua benda yang diklasifikasikan sebagai


“manusia” memiliki atribut “pasti mati”. Premis kedua menyatakan bahwa “Sokrates”
diklasifikasikan sebagai “manusia” – anggota dari himpunan “manusia”.
Kesimpulannya kemudian menyatakan bahwa “Sokrates” “pasti mati” karena ia
mewarisi atribut ini dari klasifikasi sebagai “manusia”.

Premis 1: Semua manusia pasti mati

Premis 2: Sokrates adalah manusia

Kesimpulan: Socrates pasti mati

Premis pertama menyatakan bahwa semua benda yang diklasifikasikan sebagai


“manusia” memiliki atribut “pasti mati”. Premis kedua menyatakan bahwa “Sokrates”
diklasifikasikan sebagai “manusia” – anggota dari himpunan “manusia”.
Kesimpulannya kemudian menyatakan bahwa “Sokrates” “pasti mati” karena ia
mewarisi atribut ini dari klasifikasi sebagai “manusia”.

Contoh-contoh lain:

Premis 1: Semua kambing berkaki empat

Premis 2: Hewan itu adalah kambing.

Kesimpulan: Hewan itu berkaki empat.

Premis 1: y = 3x + 5

Premis 2: x=2

Kesimpulan: y = 11

Pengertian Induksi
Induksi adalah cara mempelajari sesuatu yang bertolak dari hal-hal atau peristiwa
khusus untuk menemukan hukum. (Kamus umum bahasa Indonesia hal. 444 W.J.S.
Poerwadarminta, Balai pustaka, 2006)

Induksi adalah ilmu eksakta mengumpulkan data – data dalam jumlah tertentu, dan
atas dasar itu menyusun suatu ucapan umum. Observasi dan eksperimen dilakukan
untuk mengenai gejala-gejala dengan tepat dan saksama, sedang hipotesis dan induksi
membuat rumusan dari hukum-hukumnya.

Metode berpikir induktif dimana cara berpikir dilakukan dengan cara menarik suatu
kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat individual. Untuk
itu, penalaran secara induktif dimulai dengan mengemukakan pernyataan-pernyataan
yang mempunyai ruang lingkup yang khas dan terbatas dalam menyusun argumentasi
yang diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum.

Contoh dari induksi :

1. Kuda sumba punya jantung


2. Kuda Australia punya sebuah jantung
3. Kuda amerika punya sebuah jantung
4. ….
Jadi, setiap kuda punya sebuah jantung
METODE BERPIKIR: DEDUKSI DAN INDUKSI
Metode Berpikir Deduksi
Deduksi merupakan proses pengambilan kesimpulan sebagai akibat dari alasan-alasan
yang diajukan berdasarkan hasil analisis data. Proses pengambilan kesimpulan dengan
cara deduksi didasari oleh alasan-alasan yang benar dan valid. Proses pengambilan
kesimpulan berdasarkan alasan-alasan yang valid atau dengan menguji hipotesis
dengan menggunakan data empiris disebut proses deduksi (deduction) dan metodenya
disebut metode deduktif (deductive method) dan penelitiannya disebut penelitian
deduktif (deductive research). Proses deduksi selalu digunakan pada penelitian yang
menggunakan pendekatan kuantitatif (scientific).
Deduksi berasal dari bahasa Inggris deduction yang berarti penarikan kesimpulan dari
keadaan-keadaan yang umum, menemukan yang khusus dari yang umum, Deduksi
adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk
seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus. Penarikan kesimpulan
secara deduktif biasanya mempergunakan pola berpikir yang dinamakan silogismus.
Silogismus disusun dari dua buah pernyataan dan sebuah kesimpulan. Metode berpikir
deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu
untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh:

1. Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti


sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media
hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan
penanda status sosial.
2. Semua dosen yang telah mengikuti pelatihan metodologi penelitian dapat membuat
proposal penelitian dengan baik (Premis 1).
Erlina adalah dosen yang telah mengikuti pelatihan metodologi penelitian (Premis 2).

Erlina adalah dosen yang dapat membuat proposal penelitian dengan baik (Konklusi).

Metode Berpikir Induksi


Induksi didefinisikan sebagai proses pengambilan kesimpulan (atau pembentukan
hipotesis) yang didasarkan pada satu atau dua fakta atau bukti-bukti. Pendekatan
induksi sangat berbeda dengan deduksi. Tidak ada hubungan yang kuat antara alasan
dan konklusi. Proses pembentukan hipotesis dan pengambilan kesimpulan
berdasarkan data yang diobservasi dan dikumpulkan terlebih dahulu disebut proses
induksi (induction process) dan metodenya disebut metode induktif (inductive
method) dan penelitiannya disebut penellitian induktif (inductive research). Dengan
demikian pendekatan induksi mengumpulkan data terlebih dahulu baru hipotesis
dibuat jika diinginkan atau konklusi langsung diambil jika hipotesis tidak digunakan.
Proses induksi selalu digunakan pada penelitian dengan pendekatan kualitatif
(naturalis). Penalaran induksi merupakan proses berpikir yang berdasarkan
kesimpulan umum pada kondisi khusus. Kesimpulan menjelaskan fakta sedangkan
faktanya mendukung kesimpulan.
Induksi adalah pengambilan kesimpulan secara umum dengan berdasarkan
pengetahuan yang diperoleh dari fakta-fakta khusus. Metode berpikir induktif adalah
metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum.
Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis
yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif.

Contoh:

1. Jika dipanaskan, besi memuai.


Jika dipanaskan, tembaga memuai.

Jika dipanaskan, emas memuai.

Jika dipanaskan, platina memuai.

Jika dipanaskan, logam memuai.

2. Jika ada udara, manusia akan hidup.


Jika ada udara, hewan akan hidup.

Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.

Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.

Anda mungkin juga menyukai