Frasa
1. Pengertian Frasa
Frasa adalah satuan yang terdiri dari dua kata atau lebih yang menduduki satu fungsi
kalimat. Frasa tidak bisa membentuk kalimat sempurna karena tidak mempunyai
predikat.
Contoh frasa: Tiga orang mahasiswa baru itu sedang membaca buku di perpustakaan.
S P (Ket. Tempat)
Kalimat di atas terdiri atas tiga frasa, yaitu ‘tiga orang mahasiswa’, ‘sedang
membaca’, dan ‘di perpustakaan’.
2. Ciri-Ciri Frasa
a. Frasa harus terdiri minimal dua kata atau lebih.
b. Menduduki atau mempunyai fungsi gramatikal dalam kalimat.
c. Frasa harus mempunyai satu makna gramatikal.
d. Frasa bersifat nonpredikatif.
e. Frasa selalu menduduki satu fungsi kalimat.
2) Frasa Verbal.
Frasa verbal dibentuk dari sebuah kata kerja dan sebagai pengganti kata
kerja dalam suatu kalimat. Jenis frasa ini dibagi menjadi tiga jenis yaitu frasa
verbal modifikatif, frasa verbal koordinatif, frasa verbal apositif.
Contoh dari frasa verbal antara lain:
Frasa verbal modifikatif : Ani pasti menangis di kamar.
Frasa verbal koordinatif : Ibu pergi ke pasar atau supermarket.
Frasa verbal apositif (digunakan untuk menambah keterangan subjek) :
Rani, sedang mencuci, tidak menoleh saat dipanggil ibunya.
3) Frasa Adjektiva.
Frasa adjektiva dibentuk dari sebuah kata sifat dengan menambahkan kata
keterangan misalnya agak, paling, sangat, harus. Jenis frasa ini dibagi menjadi
tiga jenis yaitu frasa adjektiva modifikatif, frasa adjektiva koordinatif, frasa
adjektiva apositif. Contoh frasa adjektiva antara lain:
Frasa adjektiva modifikatif (membatasi) : sangat pintar, paling cantik
Frasa adjektiva koordinatif (menggabungkan) : aman tentram
Frasa adjektiva apositif : Ririn cantik, ayu menawan, dilamar oleh seorang
duda muda.
4) Frasa Adverbial
Frasa adverbial dibentuk dari kata keterangan sifat. Jenis frasa ini dibagi
menjadi frasa adverbial modifikatif dan frasa adverbial koordinatif. Contoh
dari frasa adverbial antara lain:
Kurang pandai
Lebih cantik
Hampir baik
5) Frasa Pronomial
Frasa pronominal dibentuk dari kata ganti. Jenis frasa ini dibagi menjadi
tiga jenis yaitu frasa pronominal modifikatif, frasa pronominal koordinatif,
frasa pronominal apositif. Contoh dari frasa pronominal antara lain:
Frasa pronominal modifikatif (membatasi) : anda sekalian, mereka berdua
Frasa pronominal koordinatif (menggabungkan) : aku dan dia
Frasa pronominal apositif : Kami, muda-mudi Indonesia, memilih untuk
menjaga persatuan dan kesatuan.
6) Frasa Numeralia
Frasa numeralia dibentuk dari kata bilangan. Jenis frasa ini dibagi menjadi
frasa numeralia modifikatif dan frasa numeralia koordinatif. Contoh dari frasa
adverbial antara lain:
Frasa numeralia modifikatif : setengah kodi baju muslim
Frasa numeralia koordinatif : entah dua atau tiga ayam
2) Frasa Eksosentris
Frasa eksosentris adalah frasa dimana salah satu unsurnya dibentuk dari
kata tugas. Contoh frasa eksosentris antara lain:
Pada hari
Untuk Ibu
Kepada Bapak
Dari Jogja
Di kantor
2) Frasa Idiomatik
Frasa idiomatik adalah frasa yang mempunyai makna konotasi (makna
bukan sebenarnya). Contoh frasa idiomatik antara lain:
Akhirnya Presiden turun tangan menanggapi aksi massa.
Rico selalu menjadi biang keladi setiap permasalahan di kelasnya.
Kelangkaan cabai di beberapa kota besar ternyata bukan isapan jempol
3) Frasa Ambigu
Ambigu berarti kegandaan makna. Frasa ambigu dapat diartikan sebagai
frasa yang memiliki kegandaan makna sehingga dapat menimbulkan keraguan.
Contoh frasa ambigu antara lain:
Perancang busana wanita mengadakan pameran nasional.
“Perancang busana wanita” termasuk ke dalam frasa ambigu karena dapat
memiliki arti (1) perancang busana berjenis kelamin wanita, atau (2)
perancang khusus untuk busana wanita.
B. Klausa
1. Pengertian Klausa
Klausa adalah gabungan kata yang sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan
predikat. Klausa terkadang dilengkapi dengan objek, pelengkap, atau keterangan. Dari
pengertian singkat ini dapat ditarik kesimpulan sederhana bahwa klausa lebih lengkap
daripada frasa. Akan tetapi klausa belumlah menjadi sebuah kalimat karena tidak
mempunyai intonasi akhir.
2) Klausa Nominal
Jenis klausa yang kedua berdasarkan unsur yang menjadi predikat adalah
klausa nominal. Klausa nominal merupakan klausa dimana predikatnya
merupakan kata benda atau frasa nomina. Contoh klausa nominal:
Ayahnya seorang guru
Pak Ratan dulu seorang kepala desa
Mereka siswa SMA
3) Klausa Adjektival
Unsur wajib dalam klausa adjektival adalah subjek dan predikat. Dalam
jenis klausa ini, predikat berkedudukan sebagai kata keadaan. Penyusunan
klausa adjektival secara umum terdiri dari subjek yang berkategorikan
nomina dan predikat yang berkategorikan adjektif. Contoh:
Harga baju itu sangat mahal
Anak itu cerdas sekali
Hawa pagi ini dingin sekali
4) Klausa Preposisional
Klausa preposisional adalah klausa dimana predikatnya merupakan suatu
frasa preposisional. Predikat dalam jenis klausa yang satu ini berkategori
sebagai kata depan. Contoh:
Ibu ke pasar setiap hari Minggu
Kakek dan nenek dari kampung
Perginya menuju ke bandara
Barang-barang lama disimpan di museum
2) Klausa Objek
Pada klausa, objek berwujud frasa nominal dan melengkapi verba transitif.
Terdapat dua macam objek, yaitu objek langsung dan objek tak langsung.
Objek langsung adalah objek yang dikenai perbuatan secara langsung dalam
predikat verbal. Sedangkan objek tak langsung adalah objek yang menjadi
penerima perbuatan dalam predikat verbal. Contoh:
Rani sedang membuat laporan keuangan (memuat objek langsung
“laporan keuangan” dari verba “membuat”)
Rani sedang membuat laporan keuangan untuk perusahaan (memuat objek
tak langsung “untuk perusahaan” dari verba “membuat”)
3) Klausa Keterangan
Keterangan berfungsi membatasi atau memperluas makna subjek ataupun
predikat. Terdapat beberapa jenis keterangan, misalnya keterangan sebab,
keterangan alat, keterangan cara, keterangan tempat, keterangan subjek,
keterangan waktu, dll. Contoh:
Karena sakit, ayah tidak bekerja (keterangan sebab)
Montir pengangkat mobil dengan traktor (keterangan alat)
Ibu mendidikku dengan baik (keterangan cara)
4) Klausa Pelengkap
Klausa pelengkap berbentuk nomina, frasa nominal, adjektiva, atau frasa
adjektiva dari predikat verbal. Terkadang pelengkap sering disalahsartikan
sebagai objek. Contoh:
Aku dianggap sudah mati
Adikku menjadi seorang tentara
https://dosenbahasa.com/frasa-dalam-bahasa-indonesia
http://www.yuksinau.id/frasa-pengertian-ciri-jenis-contoh/
https://dosenbahasa.com/klausa-dalam-bahasa-indonesia