Anda di halaman 1dari 25

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/305492756

JURNALISME PUBLIK & JURNALISME WARGA SERTA PERANNYA DALAM


MENINGKATKAN PARTISIPASI WARGA DALAM PROSES DEMOKRASI

Article · April 2016

CITATIONS READS

0 3,743

5 authors, including:

Dodot Sapto Adi


Universitas Merdeka Malang
18 PUBLICATIONS   4 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

PREFERENSI KEKERABATAN DALAM PERILAKU KOMUNIKASI TOKOH PUBLIK View project

FORMATION PHENOMENON OF POSTMODERN LIFESTYLE AT MALANG TELEMATICS CREATIVE COMMUNITY MEMBERS View project

All content following this page was uploaded by Dodot Sapto Adi on 22 July 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Dodot Sapto Adi, Jurnalisme Publik & Jurnalisme Warga Serta Perannya
dalam Meningkatkan Partisipasi Warga dalam Proses Demokrasi

JURNALISME PUBLIK & JURNALISME WARGA SERTA


PERANNYA DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI WARGA
DALAM PROSES DEMOKRASI
Dodot Sapto Adi
dodotrebelian@gmail.com
Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Merdeka Malang

Abstrak
Sebagai lembaga sosial dan penyanggah demokrasi keempat, media berfungsi untuk
mengontrol perilaku kekuasaan politik penguasa dan kuasa ekonomi pengusaha. Namun
sebagai lembaga ekonomi, media juga dikelola untuk melayani kepentingan ekonomi
politiknya sendiri. Media tidak dikelola dalam ruang hampa; media dijalankan dengan
dorongan dan motivasi untuk melayani kepentingan ekonomi dan politiknya sendiri agar
tetap bertahan hidup. Isi media dan realitas media, makanya bukan merupakan pantulan jujur
dari realitas sosial tapi adalah konstruksi dan bentukan dari para pekerja media. Konten
pemberitaan media, makanya, seakan terpisah jauh dari kepentingan masyarakat.
Kepentingan publik belum menjadi arus utama dalam rutinitas kerja redaksi. Kinerja pers
seperti ini telah menimbulkan sinisme masyarakat terhadap kehidupan publik. Jurnalisme
publik/civic, makanya menjadi keniscayaan sejarah bagi pekerja pers untuk mengembalikan
fungsi pers sebagai pilar demokrasi keempat. Lewat model jurnalisme ini diharapkan sikap
apatis masyarakat dapat diganti dengan partisipasi penuh mereka dalam kehidupan warga.
Ditambah dengan jurnalisme warga, partisipasi warga dalam mempengaruhi kebijikan publik
akan semakin marak. Artikel konseptual ini berupaya untuk menjelaskan esensi jurnalisme
publik beserta latar belakang yang mendorong kelahirannya. Model jurnalisme ini semakin
bertampah daya dorongnya dengan munculnya jurnalisme warga. Tulisan ini menyimpulkan
bahwa kedua model jurnalisme penting untuk memelihara proses demokratisasi nasional.

Kata Kunci : Jurnalisme Publik, Jurnalisme Civic, Jurnalisme warga, pillar keempat
demokrasi

Abstract
National press ideally should become a fourth pillar of democracy by means of controlling
state actors and private sector effectively. This ideal practically never materializes since
press it is an economic entity operating to serve its economic and political interests. As such,
it never works in vacuum. It conducts its journalistic work to meet its vested-interest in order
to survive. This was done unfortunately at the expenses of sacrificing its duties to serve public
interest as its top priority. It is not surprising to see that issues covered are detached from the
interest of the public. What being reported and disseminated in the press are consistent with
the people‟s advantage. This calls for public or civic journalism to reconnect the society with
both government and news media. By doing so, press would able to accelerate people‟
participation and involve them at decision proses making which affect their life. Citizen
journalism which come into being as the result of information and communication technology
advancement have people‟s involvement at public life even stronger. This article tries to
explicate the essence of public or civic journalism along with its brief historical account.

342
JURNAL NOMOSLECA
Volume 2, Nomor 1, April 2016

Combined with citizen journalism, public journalism could pave the way for people‟s
political participation within public life.

Key Word; Public Journalism, Civic Journalism, Citizen Journalism, Press, Fourth Pillar of
Democracy

Pendahuluan Surabaya) tahun 2001 dan Ronny H


Mustamu tahun 2002. Ronny menemukan
Wartawan sering terjebak dalam
bahwa dari empat media cetak lokal yang
pada bad news is good news syndrome.
dikaji ; Surya, Kompas, Jawapos, dan
Berita cenderung bersifat dari atas ke
Surabaya Post ternyata tidak ada satu
bawah (top-down) dengan mengutip
mediapun yang agenda media mereka
berbagai berbagai pernyataan pejabat
sama dengan agenda publik.
pemerintah atau swasta. Jadi, agenda
setting media lebih bersifat elitis alias Disamping itu, para jurnalis telah
dibuat oleh segelintir orang kuat. Tidak kehilangan sense of humanazing yang
ada ruang yang cukup bagi warga memandu mereka saat melaksanakan
masyarakat untuk menjadi nara sumber kegiatan jurnalistik. Perasaan ini sebagai
dan mengemukakan agenda mereka penjabaran dari layanan publik (public
sendiri. Mereka tidak diberi kesempatan service) seharusnya mampu mendorong
untuk menyampaikan solusi mereka mereka untuk menempatkan kepentingan
sendiri, tetapi mereka selalu ‗disuapi‘ dan publik sebagai prioritas utama kegiatan
dicekoki‘ jalan keluar oleh pihak lain jurnalistik mereka. Hal ini bisa
yang mungkin saja belum sesuai dengan diwujudkan dengan sajian media yang
kondisi mereka. Wartawan seperti terpisah mampu merangsang masyarakat untuk
dari realitas warga masyarakat yang peduli, lantas terlibat aktif dalam
dikonstruksi dalam media. Tidak heran, menyelesaikan masalah publik mereka
kalau agenda media selalu berbeda dengan sendiri. Media berkewajiban membuat
agenda publik. Apa yang diinginkan warga masyarakat lebih proaktif dan media
masyarakat tidak mampu diakomodir oleh berfungsi sebagai katalisator. Setting
pengelola media. Sebaliknya, media lebih inilah yang mendorong lahirnya konsep
senang ‘bermain-main‘ dengan agenda dan jurnalisme publik. Keadaan seperti ini pula
kepentingan sempit mereka sendiri. Ini yang mendesak segera dilaksanakannya
diperkuat dengan temuan penelitian oleh konsep jurnalisme publik. Singkat kata,
Lembaga Konsumen Media (Media Watch berita yang dibuat wartawan menjadi

343
Dodot Sapto Adi, Jurnalisme Publik & Jurnalisme Warga Serta Perannya
dalam Meningkatkan Partisipasi Warga dalam Proses Demokrasi

sangat elitis dengan menggunakan nara perangkat atau instrumen pendukung yang
sumber elit pula dan sebagai akibatnya digunakan. Akan tetapi, juga menyangkut
menggunakan perspektif elit yang sangat aspek-aspek lain yang lebih luas, seperti
berbeda jauh dengan aspirasi dan praktik jurnalistik, sistem nilai dalam
kepentingan publik yang menjadi khalayak jurnalistik, pola dan sistem bisnis
media. Nah, nilai penting jurnalisme jurnalistik, hingga konsep-konsep dasar
publik ini kian mendapatkan momentum jurnalistik. Perubahan itu juga yang
dengan hadirnya jurnalism warga akibat dibawa oleh gelombang citizen journalism.
perkembangan teknologi komunikasi dan
Kini setiap pengguna internet dapat
informasi. Menurut Minha Kim (2012 :
membuat media mereka sendiri secara
57) nilai penting jurnalisme publik
gratis. Kehadiran komunitas blog
semakin berlipat ganda dengan
merupakan revolusi komunikasi. Kegiatan
pemanfaatan teknologi komunikasi
pemberitaan telah beralih dari wartawan
informasi yang kian interaktif.
profesional kepada orang biasa sehingga
Memasuki abad ke-21, memungkinkan berlangsungnya
pertumbuhan teknologi informasi dan pertukaran pandangan yang lebih spontan,
komunikasi berkembang pesat. Internet lebih interaktif serta lebih luas dari media
menjadi lokomotif dari transformasi konvensional. Dalam citizen journalism,
peradaban masa kini. Jurnalistik pun masyarakat menjadi obyek sekaligus
mendapatkan tantangan terbesarnya subjek berita. Mereka dapat menjadi
terutama sejak tahun 2000 dan memuncak penulis dan sekaligus
pada dua tahun terakhir seiring pesatnya mempublikasikannya. Inilah yang
kemajuan dunia cyber. Tantangan itu menempatkan setiap manusia menjadi
berwujud sebuah konsep dan praktik yang subyek aktif dalam kehidupan sosial.
disebut citizen journalism. Situasi berubah Inilah era yang memungkinkan potensi
dan menuntut adaptasi bagi apa dan siapa setiap orang yang berasal dari golongan
saja yang ingin tetap bertahan hidup. biasa-biasa saja bisa memiliki andil luar
Transformasi yang terjadi di ranah biasa bagi orang lain. Meskipun, satu sama
jurnalistik juga terjadi dalam rangka lain tidak saling mengenal secara fisik.
mempertahankan daya hidupnya. Tidak heran jika majalah TIME edisi 25
Transformasi tersebut tidak hanya terkait Desember 2006 lalu menutup edisi tahun
seputar perubahan dan penyesuaian tersebut dengan emilih ―Person of The

344
JURNAL NOMOSLECA
Volume 2, Nomor 1, April 2016

Year 2006‖ adalah Anda. Ya, Anda. Pertanyaannya kemudian adalah sejauh
Siapapun orang di muka bumi yang pernah mana aktivitas dan interaksi kita dalam
berinteraksi dalam dunia maya. TIME jaringan citizen journalism tersebut—atau
mencatat bahwa tahun 2006 adalah tahun paling tidak sekadar sebagai pengguna
penanda peradaban masyarakat informasi. pasif—memiliki manfaat sosial bagi
Tidak hanya di AS, tetapi di belahan bumi lingkungan hidup kita sehari-hari, baik
manapun dari Inggris di Eropa, Korea secara sosial, ekonomi, politik, maupun
Selatan di Asia, hingga Maroko di Afrika. budaya. Ternyata, berita dalam dunia yang
Situsweb berbasis citizen journalism sarat informasi seperti sekarang ini dapat
bertajuk OhMyNews (ohmynews.com atau tampil dalam banyak sisi, tidak hanya satu
english. ohmynews.com) dari Korea muka karena siapa saja dapat mengartikan
Selatan menjadi contoh kekuatan baru di dan menginterpretasikan peristiwa dalam
era informasi saat ini. ruang dialog bersama yang berprinsip
citizen journalism.
Nah, untuk Indonesia, komunitas
blog masih sangat terbatas hanya pada Fenomena ini telah diadopsi oleh
kalangan tertentu saja. Seperti Metro TV lewat tayangan vidio amatir
halamansatu.net baru mempunyai 59 yang ditayangkan oleh stasiun tersebut
penyumbang berita. Situs Wikimu.com setiap hari Jum‘at malam sekitar pukul
baru didukung oleh 100an penyumbang 19:00. Tidak hanya menayangkan, Metro
berita. Hal ini berbeda dengan Ohmy.news juga melakukan wawancara lewat telpon
milik Oh Yeon-ho, warga Korea Selatan dengan sang pencipta tayangan berita
yang memiliki 42 ribu kontributor berita tersebut. Namun mulai akhir April tahun
dengan 200 artikel setiap harinya. Ohmy. 2008, acara tersebut disajikan dalam
News yang berslogan ‖Every Citizen is program khusus bertajuk ‖I witness‖ yang
Reporter‖ dikunjungi 700 ribu orang setiap ditayangkan setiap Jum‘at malam.
hari. Meski demikian, hal ini mengundang Kemudian beraubah menjadi Wideshot.
permasalahan besar terkait dengan etika Net TV kemudian juga mengikuti langkah
penulisan dan kode etik jurnalistik. Sebab ini lewat program citizen journalist yang
semua orang tanpa pengetahuan dan memberikan kepada hasil liputan mereka
ketrampilan dalam bidang jurnalistik untuk ditayangkan dalam program NetCj.
dalam menyajikan karya jurnalistik Geliat jurnalisme warga dilakukan oleh
mereka serta mempublikasikannya sendiri. media cetak lokal Jawa Timur, yakni

345
Dodot Sapto Adi, Jurnalisme Publik & Jurnalisme Warga Serta Perannya
dalam Meningkatkan Partisipasi Warga dalam Proses Demokrasi

Harian Surya yang memberikan ruang satu bahwa semua penyelenggaraan layanan
halaman untuk masyarakat agar publik terlaksana demi kepentingan
mengisinya dengan liputan berita artikel. masyarakat bersama. Mereka menganggap
Bahkan pihak redaksi Surya tidak pernah keberadaan ruang berekspresi di media
menyunting tulisan yang dikirim. Yang tersebut sebagai sarana untuk memperluas
menarik adalah bahwa foto penulis beserta kepedulian serta mengajak warga lain
gambar peristiwa yang diliput juga ikut untuk ikut berpartisipasi dalam
ditayangkan di media tersebut beserta menyelenggarakan kehidupan bersama.
nama lengkap dan alamat domisili dan Mereka yakin bahwa bahwa
email address. Satu rubrik bertajuk Warteg penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan
ini terbit setiap hari kecuali hari Minggu. bernegara ini tidak akan dapat lancar tanpa
Nah untuk media radio, Suara Surabaya keikutsertaan mereka dalam menuntut dan
FM telah lama melakukan karena radio mendesak akuntabilitas para
semenjak awal telah mendeklarasikan penyelenggara negara dalam menyediakan
dirinya sebagai radio berita semenjak berbagai layanan publik. Kewargaan aktif
didirikan pada awal tahun 19800an. Pada ini disulut dan dipicu oleh adanya ruang
acara siaran Kelana Kota yang memuat bereskpresi yang disediakan media
berita tentang kesibukan berlalu lintas di tersebut. Dengan ruang publik yang telah
kota Metropolitan Surabaya dan layanan disediakan tersebut aspirasi dan
publik, pendengar dapat langsung kepentingan mereka akan semakian
menyampaikan berita sekitar lalu lintas digaungkan. Dengan demikian identitas
dan beberapa layanan publik yang sebagai warga negara yang memiliki hak-
dianggap tidak sesuai dengan kepentingan hak dan tanggungjawab menjadi perasaan
rakyat. kolektif sebagai dasar untuk mendesakkan
kepentingan bersama kepada para
Dengan demikian dapat dikatakan
penyedia layanan publik. Singkat kata,
bahwa para warga masyarakat amatir yang
media massa telah ikut membantu
terlibat dalam proses pemberitaan baik di
menumbuhkembangkan identitas kolektif
Metro TV, radio Suara Surabaya FM dan
kewargaan aktif sehingga mampu
Harian Surya merupakan sekolompok
mendorong mereka untuk selalu
warga yang peduli kepada lingkungan
berpartisipasi secara aktif dalam proses
sekitar, bertanggungjawab terhadap diri
pembuatan keputusan publik.
sendiri dan orang lain serta ingin melihat

346
JURNAL NOMOSLECA
Volume 2, Nomor 1, April 2016

Pembahasan mereka bisa hidup merdeka dan mengatur


diri mereka. Agar tugas mulia ini bisa
Media dan Demokrasi
dilakukan wartawan, Bill Kovach
Lokus fungsi demokratisasi pers menyarankan sembilan hal yang mesti
terletak pada sejauhmana pers telah dipegang teguh dalam melaksanakan
mampu menjadi sebuah ruang publik kegiatan jurnalistik mereka. Sembilan hal
(public sphere) ; sebuah ruang yang tersebut adalah:
terbebas dari dominasi politik penguasa
(1) Kewajiban pertama jurnalisme adalah
dan kepentingan ekonomi pengusaha yang
pada kebenaran;
memungkinkan terjadi perbincangan
publik yang rasional tentang isu-isu publik (2) Loyalitas pertama jurnalisme adalah
yang mempengarahi kehidupan memenuhi hak mengetahui warga;
masyarakat. Ruang ini menurut Brian Mc
(3) Intisari jurnalisme adalah disiplin
Nair (1999;20-21) merupakan esensi
dalam verifikasi;
lembaga komunikasi substansial
masyarakat yang memungkinkan (4) Para wartawan harus menjaga
disebarluaskannya fakta dan pendapat. Di independensi terhadap sumber berita;
ruang yang terdiri dari stok pengetahuan
(5) Jurnalisme harus berfungsi sebagai
publik ini dapat dibangun dasar tindakan
pemantau kekuasaan;
politik kolektif masyarakat. Pada ruang ini
pula, menurut Croteau (2001: 20) (6) Jurnalisme harus menyediakan forum
dimungkinkan dibentuknya sebuah ruang publik untuk kritik maupun dukungan
sosial untuk terjadinya perbincangan warga.
publik secara bebas tanpa pembatasan.
(7) Jurnalisme harus berupaya membuat
Sebagai ruang publik masyarakat, maka
hal-hal penting menarik dan relevan
jurnalisme hadir untuk membangun
kewargaan (citizenship); untuk memenuhi (8) Jurnalisme harus menjaga agar berita
hak-hak warga sebab jutaan orang komprehensif dan proporsional;
terberdayakan oleh arus informasi bebas.
(9) Para praktisinya harus diperbolehkan
Lebih lanjut , Bill Kovach dan Tom
mengikuti nurani mereka;
Rosenstiel (2004:6 ) menyatakan bahwa
tugas utama wartawan yakni menyediakan Dengan nada sama, Mc Nair
informasi yang dibutuhkan warga agar menyatakan demokrasi mengasumsikan

347
Dodot Sapto Adi, Jurnalisme Publik & Jurnalisme Warga Serta Perannya
dalam Meningkatkan Partisipasi Warga dalam Proses Demokrasi

adanya sebuah sistem yang terbuka yang menyebarluaskan opini publik


memungkinkan warga untuk tersebut.
berpartisipasi. Untuk itu mereka harus d. Mengaplikasikan fungsi sebagai
diberikan akses yang memadai terhadap anjing penjaga (watchdog role)
media dan jaringan informasi yang dengan mempublikasikan kinerja
memungkinkan terjadinya advokasi. lembaga politik dan pemerintah
Demokrasi juga mengasumsikan khalayak dengan melakukan investigasi
dididik dan diberi pengetahuan yang cukup terhadap penyimpangan yang
sehingga mereka dapat membuat dilakukan. Opini publik hanya akan
keputusan rasional dan secara efektif bermakna dalam realitas politik
menggunakan informasi yang ketika perilaku para penyelenggara
tersebarluaskan dalam ruang publik. Lebih kekuasaan diungkap kepada publik
lanjut Mc Nair mengajukan beberapa sehingga publik dapat menuntut
persyaratan yang harus dipenuhi media pertanggungjawaban.
demi memperlancara proses demokratisasi. e. Berfungsi sebagai saluran untuk
Hal tersebut adalah ; advokasi pendapat politik tertentu.

a. memberikan informasi kepada


masyarakat tentang peristiwa yang Dengan demikian, dapat disampaikan
terjadi di sekitar mereka. bahwa media sebagai wahana demokrasi,
b. Mendidik warga tentang arti dan dengan demikian, media tak ubahnya
nilai penting dari fakta lewat tetap sebuah kendaraan untuk melanggengkan
menjaga objektivitas peristiwa kepentingan bisnis media dan sarana
yang diliput sebagai konsekwensi menangguk keuntungan belaka. Idealisme
dari fungsi pendidik yang pers nasional sebagai tiang penyanggah
meniscayakan kemandirian demokrasi keempat (the fourth pillar of
profesional dari isu yang sedang democracy) makanya akan sulit terwujud
diangkat. dalam setting media yang tunduk pada
c. Menyediakan sebuah platform bagi rezim pasar. Kepentingan publik pada
terlaksananya sebuah perbincangan informasi yang akurat, objektif, netral dan
publik tentang politik, berimbang yang bertujuan untuk
mempermudah terbentuknya mencerdaskan dan mencerahkan warga
pendapat umum serta negara (citizen) lenyap begitu saja ditelan

348
JURNAL NOMOSLECA
Volume 2, Nomor 1, April 2016

hingar-bingar mesin-mesin raksasa ukuran keberhasilan media semata-mata


kapitalis media. Demikian juga dengan adalah profit, bukan serving the public
fungsi kontrol sosial pers yang bermuara interest.
pada pengawasan terhadap penguasa
Ekonomi Politik Media
politik dan pengusaha ekonomi akan kian
melemah digerus oleh menguatnya daya Media tidak beroperasi dalam
dorong memenuhi ekonomi politik media ruang hampa; tapi dikendalikan kinerjanya
kapitalis. Dengan kata lain, liberalisasi berdasarkan motif ekonomi politik
media akan mengubah karakter jurnalistik tertentu. Motif ekonomi media mewujud
dan substansi isi media kepada dalam dorongan untuk membuat program
kepentingan pasar. Kinerja media, menurut siaran demi meraup keuntungan sudah
Croteau (2001: 20) akan semakin menjauh sedemikian menguat dan marak dalam
dari melayani dan memenuhi kepentingan televisi nasional. Fungsi ekonomi media
publik sebab semua operasional media lebih dikedepankan daripada fungsi
tidak dikelola sebagai sebagai ruang publik mendidik dan mencerdaskan pemirsa yang
(public sphere) ; sebuah ruang sosial yang merupakan tanggungjawab etis dan hukum
memungkinkan terjadinya perdebatan jagat pertelevisian nasional. Kekuatan
publik. Menurut Croteau (2001: 37), media liberalisasi pasar industri media penyiaran
massa sekarang menempatkan public atau terutama yang mulai menggejali akhir-
audience semata-mata sebagai consumer akhir ini justru akan mengancam kualitas
bukan warga negara (citizens). Tujuan kebebasan pers nasional yang baru
utama media adalah genarate profits for beberapa dinikmati pers nasional serta
owners and stockholders. Kemudian menghambat proses demokratisasi yang
mendorong khalayak untuk enjoy sedang berjalan yang mengharuskan media
themselves, view ads, and buy product. sebagai wahana informasi, pendidikan dan
Karena itu apa yang dianggap menarik pemberdayaan masyarakat. Alih-alih
bagi publik oleh media, adalah apapun sebagai sarana pendidikan dan
yang populer di masyarakat. Dengan pencerdasan masyarakat, televisi swasta
demikian tujuan ideal media untuk nasional justru berbalik menjadi alat
promote active citizenship via information, komersialisasi dan provokasi dengan
education and social integration, menyebarluaskan budaya konsumtif,
tenggelam dengan gelombang kekerasan, eksploitasi erotisme, serta
komersialisasi dan liberalisasi. Jadinya mistik yang menumpulkan logika. Hal ini
349
Dodot Sapto Adi, Jurnalisme Publik & Jurnalisme Warga Serta Perannya
dalam Meningkatkan Partisipasi Warga dalam Proses Demokrasi

diperkuat oleh Jajak Pendapat yang mereka untuk menonton acara apa saja
dilakukan Kompas (25-08-03) bertajuk meski program siaran tidak layak
“Jajak Pendapat Kompas: Menenggak dikonsumsi oleh anak mereka.
Mimpi dan Kekerasan Dari Sajian
Hal tersebut menjelaskan bahwa
Televisi”, menyimpulkan bahwa 77
media massa bukan hanya merupakan
persen responden membenarkan bahwa
tempat lalu lalangnya pesan antara unsur-
televisi saat ini cenderung mementingkan
unsur sosial dalam suatu masyarakat, tapi
aspek komersial. Dengan dalih
juga menjadi alat penundukan dan
meningkatkan rating acara, televisi swasta
pemaksaan konsensus oleh kelompok yang
berlomba-lomba untuk membuat acara
secara politik dan ekonomi dominan.
‘seragam‘ dengan sedikit modifikasi demi
Lewat pola-pola kepemilikan dan produk-
menyedot perhatian untuk
produk yang disajikan, media adalah
‘menyenangkan‘ pemirsa yang seringkali
perangkat ideologis yang melanggengkan
mengabaikan idealisme dan dampak
dominasi kelas pemodal terhadap publik
negatif terhadap penonton. Terbukti seperti
yang diperlakukan semata-mata sebagai
dalam survei AC Neilson periode 10-16
konsumen. Disamping itu, media juga
Agustus 2003 yang menunjukkan bahwa
medium untuk memciptakan opini public
acara-acara hiburan yang menawarkan
demi memperlancar lahirnya regulasi yang
cerita-cerita fiktif seperti gaya hidup
pro pasar (Agus Sudibyo:2004:1). Lewat
mewah, kesaktian serta cerita komedia
ideologi konsumsi serta gaya hidup
menduduki peringkat atas. Fenomena yang
hedonistik, para pengelola media
sama juga terjadi pada tayangan berita
berlomba-lomba bersaing meraup
kriminal yang mengumbar tontonan
keuntungan ekonomi dengan menyajikan
kekerasan di ruang keluarga. Ini tidak
tayangan-tayangan kekerasan (violence),
berbeda dengan acara hiburan atau
ketakutan (horor), hasrat seksual (sex), dan
talkshow yang berbau erotisme dan
ketenaran (fame) yang jauh dari nilai
pornografi. Kendati telah terbiasa
mendidik dan memberdayakan khalayak.
menyaksikan tayangan kekerasan televisi,
Khalayak, dengan demikian, telah
responden menyatakan kekhawatiran
diposisikan sebagai objek dan konsumen
mereka terhadap dampak negatif dari
yang dieksploitasi sedemikian rupa untuk
tayangan tersebut. Hal ini kemudian
memenuhi kepentingan ekonomi media.
diperburuk dengan 42 persen responden
Ideologi konsumsi yang menyusup dalam
menyatakan membebaskan anak-anak
350
JURNAL NOMOSLECA
Volume 2, Nomor 1, April 2016

tayangan media massa dapat dinyatakan masyarakat secara politik seperti yang
sebagai berikut : disebut oleh Herbert J Gans (2003;15)
sebagai political disempowerment. Hal ini
a) Berkat uang, kecantikan dapat dibeli ;
karena kekuatan pasar, lanjut Croteau
b) Keserasian keluarga tergantung dari
(2001: 21-23) memiliki beberapa
produk yang dibeli;
kelemahan. Pertama, pasar tidak
c) Dunia remaja akan penuh gairah kalau
demokratis sebab pasar tidak sesuai
ada uang;
dengan asumsi dasar demokrasi bahwa
d) Hidup wajar berarti hidup mewah;
masing-masing individu memiliki hak-hak
e) Kebahagian terbesar adalah tatkala
yang sama. Padahal hukum pasar adalah;
mendapatkan hadiah;
‖the more money you have, the more
f) Sinetron adalah pameran masyarakat
influence you have in the marketplace‖.
konsumsi dengan latar belakang iklan;
Kedua, pasar akan semakin
g) Gaya hidup ideal adalah gaya hidup
melanggengkan ketimpangan sosial.
Amerika.
Ketiga, pasar tidak bermoral sebab
kepentingan utamanya adalah menjual dan
Tayangan tersebut dibuat semenarik memenuhi tuntutan tanpa mempedulikan
dan seringan mungkin untuk mudah adakah produk tersebut bermanfaat dan
dicerna dan menghibur khalayak dari rasa berbahaya terhadap masyarakat. Keempat,
penat keseharian sehingga tercipta budaya pasar tidak selamanya bisa memenuhi
pop (popular culture). Namun, budaya pop kepentingan sosial. Kelima, pasar tidak
ini dibuat dengan mengabaikan dan mampu memenuhi kepentingan demokrasi.
terkadang melecehkan nilai-nilai asli
Konsep Jurnalisme Publik/Civic
masyarakat setempat (local genius). Tidak
heran, kalau masyarakat secara perlahan Konsep jurnalisme civic,
telah tercerabut dari nilai-nilai asli mereka jurnalisme public (Jay Rosen dan Merrit)
akibat tumpulnya apresiasi mereka atau community journalism, citizen
terhadap nilai-nilai budaya mereka sendiri journalism, communitarian journalism,
(Komkat KWI:1997:23-27). focus journalism, discourse journalism
(Philip Meyer), conversational journalism
Akibat langsung dari komersialisasi
(Anderson, Dardenne and Killenberg)
media adalah melemahnya proses
biasanya digunakan secara bergantian
demokrasi serta kian tidak berdayanya
karena ketiganya memiliki makna yang
351
Dodot Sapto Adi, Jurnalisme Publik & Jurnalisme Warga Serta Perannya
dalam Meningkatkan Partisipasi Warga dalam Proses Demokrasi

sama. Konsep ini dikembangkan dan berdialog membahas permasalahan public


dipopulerkan pertama kali oleh Jay Rosen dan mencari solusi terhadap masaah
di Amerika era 1990an. Rosen gelisah tersebut secara bersama-sama. Pandangan
melihat kinerja jurnalitistik media seperti dipengaruhi oleh pemikir seperti
Amerika yang sama sekali terlepas dari Jurgen Habermas (Konsep public sphere)
masyarakatnya. Seakan-akan terdapat dan John Dewey.
jarak antara apa yang ditampilkan
Pendapat Rosen tentang alasan
wartawan dengan apa yang diinginkan
munculnya konsep ini diperkuat oleh
warga masyarakat. Realitas yang
Redmond Batario, Direktur Eksekutif
ditampilkan media nampaknya terpisah
Center For Community Journalism and
dari realitas sosial masyarakat.
Development Filipina. Menurut Redmond,
Pemberitaan media bersifat elitis, hanya
konsep ini muncul karena adanya beberapa
menampilkan segelintir warga masyarakat.
kelemahan dalam praktek jurnalistik
Hal ini sebagai ‗harga‘ yang harus dibayar
konvensional. Wartawan sering terjebak
dari praktik jurnalistik tradisional yang
dalam pada bad news is good news
mengagungkan nilai objektivitas ekstrem
syndrome. Berita cenderung bersifat dari
yang membuat para wartawan harus
atas ke bawah (top-down) dengan
menjaga jarak dengan realitas yang diliput
mengutip berbagai berbagai pernyataan
demi untuk mendapatkan pemberitaan
pejabat pemerintah atau swasta. Jadi,
yang objektif. Berangkat dari kenyataan
agenda setting media lebih bersifat elitis
ini, Rosen berusaha mempertemukan
alias dibuat oleh segelintir orang kuat.
kedua realitas tersebut dengan mencoba
Tidak ada ruang yang cukup bagi warga
menyuguhkan pemberitaan sedemikian
masyarakat untuk menjadi nara sumber
rupa sehingga mampu mendorong warga
dan agenda mereka sendiri. Mereka tidak
masyarakat untuk ikut terlibat, peduli
diberi kesempatan untuk menyampaikan
terhadap permasalahan mereka serta
solusi mereka sendiri, tetapi mereka selalu
berupaya menyelesaikan masalah menurut
‗disuapi‘ dan dicekoki‘ jalan keluar oleh
cara mereka sendiri. Konsep inilah yang
pihak lain yang mungkin saja belum sesuai
kemudian disebut jurnalisem publik. Visi
dengan kondisi mereka. Wartawan seperti
dari konsep ini adalah bahwa media
terpisah dari realitas warga masyarakat
sebagai ruang publik seharusnya menjadi
yang dikonstruksi dalam media. ―Kita
wadah untuk mempersatukan semua warga
sering mengatakan ada masalah dalam
masyarakat untuk saling berbicara,
352
JURNAL NOMOSLECA
Volume 2, Nomor 1, April 2016

masyarakat, tapi kita tidak menanyakan mempunyai masalah kekurangan pasokan


kepada mereka apakah itu memang air tapi ada kelurahan lain yang memiliki
masalah mereka,‖ kata Red Batario. Meski pengalaman menyelesaikan masalah ini.
demikian, kata Red Batario, konsep Dalam konsep jurnalisme publik, kedua
jurnalisme publik tidak sama sekali cerita itu harus ditulis sekaligus untuk
berpretensi mengubah konsep tradisional memberikan perspektif yang lebih
jurnalistik yang berupaya mengedepankan bermanfaat. Media, dengan demikian,
objektivitas, keberimbangan, fairness dan membuka debat publik bahwa ada masalah
akurasi berita. Tapi hanya berupaya di satu kelurahan tetapi ada solusi di
menambahkan satu aspek yakni kelurahan yang lain. Pendek kata,
humanizing; pelibatan warga masyarakat jurnalisme publik memperkenalkan
dalam melihat masalah. Media pendekatan baru untuk mengatur agenda
berkewajiban membuat masyarakat lebih pemberitaan dan bagaimana meliput
proaktif dan media berfungsi sebagai pemberitaan. Caranya, memberi prioritas
katalisator. utama untuk diskusi publik tentang
berbagai topik, serta mendorong
Dengan demikian, jurnalisme
masyarakat menemukan solusi mereka
publik memberi kesempatan yang luas
sendiri (Kompas: 02-10-2002).
kepada masyarakat untuk berdialog dan
berdebat tentang segala hal yang Penjelasan konsep jurnalisme
mempengaruhi kehidupan mereka. Lantas, publik tapi dengan pengungkapan yang
media massa memberi kesempatan kepada sedikit berbeda disampaikan Philip Meyer
mereka untuk mencari solusi mereka dalam Public Journalisme and The
sendiri. Berita, makanya, dalam model problem of Objectivity (31-10-2000).
jurnalisme ini berasal dari bawah dan Menurutnya konsep ini dapat dijabarkan
dibuat untuk mereka (bottom-up). Sekedar dalam enam dimensi seperti di bawah ini:
ilustrasi, apabila media mengupas masalah
1. A desire to rebuild a community‟s
korupsi, ia tidak hanya berhenti dengan
sense of itself: Keinginan untuk
menulis berita tersebut. Media harus tetap
membangun kembali perasaan
memberi kesempatan kepada masyarakat
sebagai warga komunitas.
untuk melanjutkan debat tersebut hingga
Peningkatan jumlah pembaca
tercapai solusi. Ia memberikan contoh
berkorelasi positif dengan
kasus lain. Ada satu kelurahan yang
komitmen pengelola media untuk
353
Dodot Sapto Adi, Jurnalisme Publik & Jurnalisme Warga Serta Perannya
dalam Meningkatkan Partisipasi Warga dalam Proses Demokrasi

menanamkan perasaan kewargaan lebih diberikan kepada penjelasan


dalam isi sajian media mereka. isu-isu dengan cara yang moderat ,
Semakin baik kesadaran pengelola bukan dengan deskripsi isu yang
media untuk tetap selalu ekstrim. Ini dimaksudkan untuk
menanamkan perasaan ini dalam memperlancar pembuatan
sajian media mereka akan keputusan yang demokratis
berpotensi meningkatkan jumlah rasional. Moderasi merupaka kata
pembaca media tersebut. kunci utama dalam demokrasi.
2. A longer attention span; Perhatian 5. A preference for substance over
pemberitaan media terhadap isu tactics in covering political
tertentu hendaknya tersaji secara argument: Dalam meliput
mendalam dengan durasi yang pemberitaan argument politik
agak lama hingga ke akar hendaknya dipusatkan kepada
permasalahan, tidak hanya substansi masalah buka pada taktik.
menyentuh kepada kulit 6. A desire to foster deliberation:
permasalahan semata. Media kemauan untuk menanamkan serta
hendaknya memusatkan pada mendorong gairah masyarakat
sebuah masalah atau isu tertentu untuk selalu berdialog
meski kadang beresiko mempermasalahkan permasalah
pengulangan kembali. Hal ini publik.
diharapkan nanti akan
mengakibatkan terpusatnya
Agrawal (2006: 212) menjelaskan
perhatian warga masyarakat pada
bahwa jurnalisme civic adalah upaya
isu tersebut lantas membahasnya
pekerja pers untuk mendorong masyarakat
secara rasional.
agar dapat terlibat dalam kehidupan publik
3. A willingness to go deeply into
disamping tugas rutin mereka untuk selalu
explaining the systems that direct
memberitakan peristiwa sedang
our lives: kemauan wartawan untuk
menghangat serta menjadi anjing
lebih menjelaskan peristiwa secara
pengawas para penyelenggara kehidupan
mendalam dan detil.
publik. Ini menunjukkan keprihatian
4. More attention to the rational
pekerja pers ketiadaan hubungan antara
middle ground of issues and less
warga dengan pemerintahan bahkan antara
attention to extremes: Perhatian
354
JURNAL NOMOSLECA
Volume 2, Nomor 1, April 2016

khalayak dengan pers. Ini berkepentingan secara retoris mempertanyakan adakah ini
yang berupaya untuk mendorong warga sebuah teknik, sebuah teori, atau sebuah
terlibat dalam kegiatan proses filosofi, sebuah metode, atau tatanan baru,
pengambilan keputusan. Sementara itu, sebuah elaborasi tentang apa yang telah
Jay Rosen (1999: 21) memaparkan bahwa ada, atau sebuah perubahan yang radikal.
jurnalisme publik adalah sebuah Untuk memperjelas kebingungan ini
pendekatan dalam aktivitas keseharian Fouhy dan Schaffer mencoba
pers yang (1) mengajak dan mendorong mengemukakan sebuah definisi praktis :
para wartawan untuk menempatkan ―seperangkat inisiatif jurnalistik yang
masyarakat sebagai warga negara agar berupaya menggapai, mendekati warga
dapat terlibat dalam diskusi publik masyarakat untuk mendengarkan mereka
daripada hanya sekedar penonton atau dan mendorong mereka saling bebicara
bahkan korban dari kebijakan publik ; (2) dan mendengarkan pendapat warga yang
membantu para penyelenggara layanan lain―. Disini, terkandung dua pemikiran
publik/ komunitas politik untuk dapat mendasar yakni bahwa harus diakui bahwa
segera menyelesaikan masalah daripada aktivitas jurnalistik selalu tak terpisahkan
hanya menampung keluhan dan dari kehidupan publik sebuah masyarakat.
mempelajari masalah keluhan yang Selanjutnya, bahwa para wartawan
disampaikan; (3) meningkatkan memiliki tanggungjawab untuk membuat
menggiatkan atmosfir diskusi publik warga aktif dan peduli untuk menata dan
daripada membiarkan nya memburuk mengelola urusan publik mereka. Ini,
tanpa upaya apapun; (4) membantu menurut Rosen, karena kebanyakan warga
memperlancar kehidupan publik. Kalau ini Amerika telah tidak peduli dengan urusan
dapat dilakukan wartawan, kepercayaan kehidupan publik mereka (pengambilan
masyarakat terhadap pers akan menguat, keputusan sosial politik). Makanya,
menyambungkan kembali jalinan diperlukan lembaga yang mampu
hubungan dengan masyarakat yang telah menghubungkan warga dengan kehidupan
mulai melemah serta merevitalisasi publik mereka demi menggairahkan
idealisme pers. kehidupan demokrasi. Untuk itu, makanya,
para wartawan harus rela menyingkirkan
Konsep ideal ini ternyata mendapatkan
semua ‘ajaran jurnalistik tradisionil‘. Ini
berbagai kritik dari berbagai pihak. Salah
seperti penekanan yang berlebihan pada
satunya adalah Paul McMasters yang
wilayah konflik kepada area
355
Dodot Sapto Adi, Jurnalisme Publik & Jurnalisme Warga Serta Perannya
dalam Meningkatkan Partisipasi Warga dalam Proses Demokrasi

harmoni/kesepakatan atau area ‘abu-abu‘. ini, karena keterlibatan mendalam para


Juga, mengalihkan sikap bermusuhan wartawan dalam urusan masyarakat akan
dengan kekuasaan pemerintah kepada mengandung resiko mengorbankan
sikap kritik rasional yang membangun. kemampuan profesional wartawan.
Disamping itu, merubah sikap yang Friedland menyatakan bahwa penolakan
memandang khalayak sebagai sikap keterpisahan (detachement) tidak
penonton/pembaca pasif menjadi sikap berarti mengambil sikap memihak dalam
yang melihat mereka sebagai partisipan liputan peristiwa atau bersikap bias
yang aktif. Juga, adanya anggapan bahwa terhadap golongan atau posisi tertentu.
sikap (detached objectivity) objektif yang Kalaupun toh ada bias, hal ini
terpisah dari realitas akan meningkatkan dilaksanakan dalam rangka memperlancar
kredibilitas berita wartawan. Sikap ini, proses kehidupan berdemokrasi. Kritik
harus diganti dengan asumsi bahwa yang lain berkenaan dengan melemahnya
wartawan hendaknya mampu memahami peran anjing penjaga (watchdog) media
keragaman aspirasi warga masyarakat massa yang diamanatkan dalam (The First
serta mendorong mereka untuk selalu Amandement) Amandemen Pertama. Ini
terlibat aktif dalam menyelesaikan karena ketika wartawan terlibat secara
masalah mereka. Dengan demikian, penuh dalam memberikan solusi, ia akan
jurnalisme civic bukan merupakan sebuah mengasosiasikan dirinya dengan para
sarana pemasaran (marketing device) atau pembuat kebijakan publik yang memimpin
komitmen untuk meliput peristiwa dari sisi pelaksanaan kebijakan tersebut. Kritik
positifnya saja. Tapi, ini adalah sebuah selanjutnya berkenaan dengan
kemitraan (patnership) antara wartawan pengutamaan kepentingan dan aspirasi
dan warga masyarakatnya. warga masyarakat. Ini akan menyeret
aktivitas jurnalistik ke arah riset
Namun konsepsi diatas mendapatkan
pemasaran. Kegiatan semacam jajak
kritik dari berbagai pihak. Ada yang
pendapat ini akan menunmpulkan nilai
mempertanyakan penolakan sikap
kelayakan berita bagi kalangan wartawan
objektivitas yang terlepas dari realitas.
sehingga isi media tak ubahnya hanya
McMaster mengatakan wartawan harus
menggambarkan apa yang ingin
terlepas dari realitas yang diliput seperti
dikonsumsi khalayak bukan
terpisahnya para fisikawan saat
mencerminkan apa yang wartawan
mendiagnosa masalah medis pasien. Hal
pikirkan tentang apa yang dibutuhkan oleh
356
JURNAL NOMOSLECA
Volume 2, Nomor 1, April 2016

khalayak. Tapi, jurnalisme publik terlibat dalam menyelesaikan


sebenarnya lebih menaruh perhatian masalah mereka. Singkat kata,
kepada kehidupan publik bukan dengan dalam benak wartawan harus
kegiatan jurnalistik itu sendiri. Wartawan tertanam pandangan tentang
yang berkeinginan mencerahkan wacana bagaimana meningkatkan
publik tidak akan menyajikan hal-hal kesehatan kehidupan publik bukan
absurd tapi akan menyuguhkan menu yang bagaimana membuat berita yang
populer dan ‘lezat‘ untuk disantap warga bagus. Juga, bagaimana
masyarakat (Paul S. Voaker: 1999: 757- memperkuat komitmen untuk
758). membantu masyarakat
menyelesaikan masalah mereka.
Agar konsep ini bisa diterapkan di
2. Information for decision making :
lapangan, Ed Fouhy, mantan direktur
ketersediaan informasi yang cukup
eksekutif Pew Center of Civic Journalism
untuk membuat kebijakan : media
setelah melakukan beberapa kali
menyuguhkan beberapa pilihan
penelitian, mengemukakan beberapa
penyelesaian masalah beserta
indikator konsep jurnalisme publik. Ini
resiko yang terkandung dalam
bisa dijelaskan sebagai berikut:
setiap pilihan. Ini yang disebut
1. Enterprise : Usaha atau kegiatan: sebagai public judgement;
media berusaha mengembangkan kemampuan menilai publik. Peran
cerita berita yang didukung dengan utama wartawan adalah untuk
tajuk rencana untuk memusatkan memberdayakan warga masyarakat
perhatian publik kepada masalah untuk bukan hanya berkomunikasi
masyarakat serta mencoba di arena publik tapi juga bekerja
menggerakkan mereka untuk mencari penyelesaian masalah
menyelesaikan persmasalahan tanpa harus dipengaruhi
tersebut. Ini karena jurnalisme ini kepentingan para pembuat
bermaksud untuk menggairahkan kebijakan. Wartawan bukan hanya
kehidupan publik; wartwan mendengarkan dan mengakomodir
memiliki tanggungjawab terhadap komentar publik tapi juga
kesehatan serta keberlangsungan memaparkan hasil riset mandiri
kehidupan publik masyarakat tentang alternatif pandangan publik
dengan cara membuat mereka aktif yang diharapkan mampu
357
Dodot Sapto Adi, Jurnalisme Publik & Jurnalisme Warga Serta Perannya
dalam Meningkatkan Partisipasi Warga dalam Proses Demokrasi

mencerdaskan ketrampilan Makanya, agar diskusi publik ini


penilaian publik mereka. Hal ini tetap terjaga keajegannya, media
juga meliputi usaha wartawan biasanya menyelenggarakan
untuk memantau tanggapan pertemuan publik untuk membahas
pembuat kebijakan tentang isu-isu mendesak yang perlu
beragam alternatif solusi tersebut. ditanggapi bersama.
Dengan cara liputan seperti ini, 4. Attention to Citizens‟ Cencerns:
diharapkan akan menanamkan perhatian terhadap aspirasi warga
perasaan sebagai warga masyarakat; media mengadakan
masyarakat. Ini juga mencakup jajak pendapat untuk menentukan
dimensi kewajiban wartawan untuk masalah yang paling mendesak
mengidentifikasi nilai-nilai utama lantas mendorong para pemimpin
yang akan dijadikan patokan dalam untuk memusatkan kebijkan
diskusi publik dengan warga mereka pada isu-isu ini. Ini berarti
masyarakat. menolak agenda yang telah
3. Facilitation of discourse: ditentukan oleh otoritas politik dan
kemudahan berwacana: media ekonomi serta mengganti agenda
menyelenggarakan pertemuan warga.
warga (town hall meeting) untuk Dengan demikian dapat disimpulkan
menemukan isu-isu utama yang bahwa jurnalisme publik merupakan
berkembang dalam masyarakat dan model jurnalisme yang menyertakan
menindaklanjutinya dengan masyarakat sebagai bagian dari informasi.
pemberitaan tentang isu-isu Bahkan paradigmanya menempatkan
tersebut beserta beberapa alternatif masyarakat sebagai subjek, melalui usaha
penyelesaian. Hal penting yang jurnalistik yang meningkatkan kualitas
menentukan kesuksesan diskusi hidup masyarakat. Menurut Erol Jonathan
publik adalah pengakuan terhadap (2002:3-4) model jurnalisme ini bisa
fakta bahwa warga merasa mengandung makna sebagai berikut:
memiliki kesempatan untuk
 Jurnalisme yang memfungsikan
mendiskusikan masalah mereka di
diri sebagai penyulut semangat
forum publik bukan hanya sekedar
golongan masyarakat yang lemah
membaca isu-isu tersebut dalam
sajian pemberitaan media.
358
JURNAL NOMOSLECA
Volume 2, Nomor 1, April 2016

dan tak berdaya serta  Jurnalisme yang menggeser konsep


terpinggirikan. ―watchdog“ menjadi ―guide dog―.
 Jurnalisme yang membantu Yakni Jurnalisme yang terkontrol
kreativitas jurnalisme untuk karena pemberitaannya tidak hanya
memotivasi masyarakat berpikir menyajikan berita dan informasi
dan berbuat ketika mengkonsumsi tapi juga menolong masyarakat
informasi. Tujuannya bukan melaksanakan kewajibannya
sekedar untuk mengkonsumsi sebagai warga masyarakat. Ini
informasi. Tapi menyadarkan berarti jurnalisme yang tidak hanya
masyarakat untuk mewujudkan mengetengahkan masalah
rasa tanggung jawab mereka masyarakat tetapi juga menantang
terhadap lingkungan. masyarakat terlibat aktif, peduli
 Jurnalisme yang memberdayakan dan ikut serta menyelesaikan
masyarakat dalam posisi netral, masalah. Dengan kata lain,
yang berisi sekedar informasi atau jurnalisme yang menjadikan
cara mewujudkan tanggung jawab masyarakat sebagai partisipan,
dan imaginasi solusi terhadap bukan melulu sebagai penonton.
berbagai masalah masyarakat. Meski dengan penamaan yang berbeda,
 Jurnalisme yang menawarkan jurnalisme publik merupakan jurnalisme
alternatif model penyelenggaraan pluralistik yang merupakan interaksi
pemerintahan. Yaitu pemerintahan secara segitiga antara pemberitaan,
yang terbuka, transparan dan komunikasi dan masyarakat (Shelton
melibatkan masyarakat dalam Gunaratne : 3-04-05). Ini dapat dijelaskan
setiap proses penyusunan sebagai berikut:
kebijakannya.
a. Nilai kelayakan berita
 Jurnalisme yang mendefinisikan
konvensional seperti kedekatan,
kembali mazhab keberimbangan
ketokohan, konflik dan keanehan
dalam pengertian sesungguhnya.
hendaknya ditinjau kembali sebab
Berimbang karena melibatkan
tidak sesuai dengan perkembangan
masyarakat sebagai pelaku
jaman. Sekarang, berita hendaknya
informasi dan memberi peluang
merupakan sebuah narasi yang
mereka sebagai pengawas.
koheren yang memberikan nilai

359
Dodot Sapto Adi, Jurnalisme Publik & Jurnalisme Warga Serta Perannya
dalam Meningkatkan Partisipasi Warga dalam Proses Demokrasi

tambah kepada khalayak. Berita untuk mengambil keputusan


yang selama ini ditransmisikan mereka sendiri.
secara linier sebagai komoditas
Jurnalisme Warga (citizen journalism)
harus dikaji ulang. Ini karena berita
Prinsip dasar dunia maya memang
harus memberikan kontribusi
membuka ruang budaya yang demikian,
positif terhadap kesuksesan
sedikit demi sedikit user mulai mengerti
kehidupan publik dengan mencoba
dengan ciri tersebut. Pengertian ini
mengembangkan perspektif
menggiring kepada pemahaman yang lebih
multikulutural dan kesetaraan
mutakhir, sehingga dapat lebih memegang
gender.
kendali atas teknologi. Bukan sebaliknya,
b. Aktivitas jurnalistik harus lebih
manusia yang justru dikendalikan oleh
dipandang sebagai kegiatan
teknologi. Dalam tren kondisi yang
komunikasi antar insani yang
demikian lahirlah beragam ruang-ruang
mengharuskan wartawan untuk
baru di dunia maya yang makin progresif.
mendengarkan lebih dekat kepada
Salah satunya adalah weblog atau yang
aspirasi khalayak dan berupaya
kini jamak disebut blog. Blog bermula dari
mempermudah proses dialog antara
catatan harian atau jurnal seseorang yang
sesama mereka. Dengan demikian,
dipublikasikan di internet. Selain catatan
warga masyarakat mampu
yang sifatnya personal dan selalu di-up-
berbicara antara mereka sendiri
date tersebut, blog juga menyajikan link
tentang masalah untuk menemukan
atau daftar alamat koneksi ke situsweb
solusi masalah yang sedang mereka
atau blog lainnya. Ciri khas lainnya adalah
hadapi. Ini hendaknya juga
blog memungkinkan setiap pengunjungnya
mendorong munculnya komunikasi
meninggalkan komentar terhadap apa yang
yang partisipatoris untuk
tampil di situ. Pengunjung lainnya dapat
menciptakan rasa saling pengertian
melihat komentar tersebut dan dapat
di antara warga masyarakat.
memberikan komentar lanjutan, demikian
c. Wartawan hendaknya menjadi
juga dengan pemilik blognya, begitu
seorang partisipan yang terbuka
seterusnya.
dalam masyarakat; harus menjadi
pendorong dialog yang terkait
Inilah cikal bakal situsweb citizen
dengan realitas masyarakat
journalism yang kini mulai menjamur
sehingga mereka merasa berdaya
360
JURNAL NOMOSLECA
Volume 2, Nomor 1, April 2016

sebagai bentuk alternatif dari praktik semangat jurnalisme partisipatoris sudah


jurnalistik. Dunia web adalah dunia yang muncul dan menonjol. Karena memang
berbasis pada link. Setiap orang atau sejatinya inilah ciri pokok citizen
entitas dapat saling terkait dengan journalism. Yakni, kegiatan jurnalistik
orang/entitas lainnya. Prinsip ini yang dilakukan bukan oleh jurnalis
mengakomodasi kebutuhan dasar manusia profesional, tetapi oleh masyarakat umum
untuk berkomunikasi, atau meminjam dan dipublikasikan secara online serta
istilah salah seorang perintis gerakan dapat saling diberi komentar oleh
citizen journalism di AS, Dan Gillmor: pengguna lainnya.
saling bercakap-cakap (Gillmor dalam
Konsep dasar dalam citizen
Rosen, 2004). Setiap orang ingin
journalism yaitu memposisikan audiens
mengekspresikan diri, pikiran, keresahan,
sebagai produsen berita juga, bukan hanya
dan harapannya. Setiap orang juga ingin
konsumen pasif seperti selama ini berjalan
mendengarkan atau membaca dan
dalam logika kerja jurnalisme tradisional
memahami pikiran, keresahan, serta
berbasis media massa. Dengan kata lain,
harapan orang lain. Selain itu, hasrat
posisi antara jurnalis sebagai pencari dan
membantu orang lain atau paling tidak
penulis berita, narasumber sebagai muasal
memberikan komentar atas pikiran orang
berita, dan audiens sebagai konsumen
lain juga amat naluriah. Hal-hal itulah
berita sudah lebur begitu cair. Antara
yang kemudian benar-benar mendapatkan
produsen dan konsumen berita tidak bisa
ruangnya di dunia web, blog, dan termasuk
lagi diidentifikasi secara rigid karena
juga kini citizen journalism. Gerakan
setiap orang dapat memerankan keduanya
jurnalisme baru ini mengemuka pada awal
(Gillmor, 2004: xii-xv). Intinya, dalam
1990-an di AS. Belum ada data yang pasti
citizen journalism yang diutamakan adalah
siapa yang memulainya karena masih
interaksi dan interkoneksitas.
ditemukan klaim-klaim yang sifatnya
pribadi tanpa uji silang yang
Di samping itu, prinsip dasar
komprehensif. Meski begitu, era
citizen journalism yang lain adalah bahwa
kemunculannya memang pada rentang
berita adalah merupakan produk
waktu tersebut. Bentuk dan sifatnya masih
konstruksi bersama antara wartawan
beragam tergantung kepentingan setiap
dengan pembaca. Jika sebelumnya berita
pembuatnya dan semuanya berbasis pada
sebatas dimaknai sebagai peristiwa yang
aplikasi blog. Satu hal yang pasti adalah
361
Dodot Sapto Adi, Jurnalisme Publik & Jurnalisme Warga Serta Perannya
dalam Meningkatkan Partisipasi Warga dalam Proses Demokrasi

dilaporkan melalui media massa yang diinginkan dan diperlukan untuk


(Simbolon, 2006: 87), kini berita diketahui oleh orang lain (Newsom dan
menemukan makna tersendiri lewat citizen Wollert, 1985: 11). Dengan melaporkan
journalism. Berita bukan lagi sesuatu yang berita, media tidak hanya berbagi
elitis dan hanya punya ―satu sisi muka‖ informasi kepada khalayak untuk
karena tidak muncul dari sekelompok kemudian menggerakkan masyarakat
orang tertentu yang berlabel jurnalis dalam perikehidupan demokratis, tetapi
profesional saja. Setiap orang yang juga menjadi ruang interaksi antar individu
mempunyai cerita kehidupan dan maupun ruang dialog yang konstruktif.
berdampak sosial dapat menuliskannya di Berita mewujud sebagai sebuah laporan
situsweb yang berprinsip citizen dari warga yang bisa jadi bernuansa
journalism. Berita di media massa subyektif, tetapi mampu menjadi sarana
memang bukan realitas sosial itu sendiri. dialog untuk menemukan tesis dan
Melainkan, realitas media yang juga sudah sisntesis kehidupan bersama.
melalui proses konstruksi atas realitas
Penutup
sosial. Akan tetapi, proses konstruksinya
Kinerja pers nasional diukur
selama ini hanya berkutat di jajaran
sejauhmana produk-produk jurnalistiknya
redaksi media tersebut. Atau dengan kata
dapat meningkatkan partisipasi warga. Ini
lain, masih elitis. Media massalah yang
mengingat fungsi utama pers adalah
menentukan apa yang harus diliput dan
layanan public/ public service.
apa yang luput dari pelaporan peristiwa.
Kepentingan publik dapat dipernuhi
Media pula lah yang memastikan nilai
dengan memenuhi hak rakyat untuk tahu
berita mana yang lebih penting untuk
(the people‟s right to know) yakni
pembacanya. Media massa menentukan
memberitakan peristiwa yang menjadi
berbagai faktor untuk menentukan
kepentingan semua warga, mencakup
peristiwa apa yang akan mereka liput
kepentingan seluruh warga masyarakat.
(Anderson dan Itule, 1984: 17).
Untuk itu, jurnalisme publik merupakan
Pola demikian yang kemudian keniscayaan sejarah kalau media nasional
didekonstruksi oleh prinsip citizen ingin mensukses proses demokrasi bangsa.
journalism dalam dunia cyber. Setiap Dengan demikian, partisipasi warga untuk
orang kembali kepada definisi asali dari terlibat dalam kegiatan proses
berita itu sendiri, yakni segala sesuatu pengambilan keputusan publik akan kian

362
JURNAL NOMOSLECA
Volume 2, Nomor 1, April 2016

marak. Pers di sini menjadikan dirinya proses dialog lah yang memungkinkan
sebagai forum diskusi publik berkaitan suatu peradaban bertambah maju. Dengan
dengan isu-isu publik. Pers benar-benar begitu, para jurnalis profesional tidak pelu
menjadi ruang publik (public sphere) ; khawatir dengan geliat citizen journalism
sebuah ruang yang memang didedikasikan di dunia maya. Para jurnalis tersebut dapat
untuk kepentingan publik. memanfaatkannya sebagai ruang alternatif
Kemunculan jurnalisme warga dalam mengolah informasi dan
akan kian menggiatkan komunikasi warga mengkonstruksi realitas sosial menjadi
dengan pemerintah serta juga dengan pers. realitas media. Sementara, keberadaan
Keberadaan citizen journalism tidak serta citizen journalism juga tetap dapat
merta mengeliminasi keberlanjutan hidup memberikan andil positif bagi ruang hidup
media massa konvensional. Terlebih lagi yang demokratis. Di samping melatih
di Indonesia yang mayoritas warganya setiap orang untuk lebih peka terhadap
belum mampu mengakses internet secara lingkungan sekitarnya, citizen journalism
kontinyu karena kemiskinan struktural juga bisa menjadi sarana alternatif melihat
yang tercipta sebagai turunan dari konstruk realitas sosial yang luput dari
perikehidupan yang korup dan timpang perhatian media massa. Inilah konvergensi
selama negeri ini merdeka. Saat ini, yang penulis maksudkan. Dengan begitu,
elitisme pengetahuan sudah tidak ada lagi. kecenderungan negatif laju media massa
Informasi dan pengetahuan tidak hanya dalam kancah kapitalisme global dapat
berada di tangan para pekerja media. Bisa ditekan. Kecenderungan itu di antaranya
jadi khalayak media tersebut justru lebih adalah arogansi dalam melihat, memilih,
dulu tahu karena kecepatan akses dan memaknai setiap realitas sosial.
informasi melalui internet. Hal ini tidak Arogansi ini memang mendapat ruang
menjadi soal. Sebabnya, saat ini yang luas selama ini karena logika
pertanyaan utama dalam ranah jurnalistik jurnalistik yang berjalan bersifat elitis.
bukan lagi siapa yang lebih dulu dan lebih Posisi sebagai gatekeeper justru
cepat tahu. Melainkan, bagaimana menunjukkan arogansi tersebut ketimbang
informasi dan pengetahuan yang mereka mendukung proses demokratisasi.
miliki tersebut dapat memberi manfaat Pekerjaan rumah yang terdekat saat ini
bagi kehidupan bersama. Nah, agar dapat bagi pekerja media profesional adalah
memberi manfaat, maka informasi tidak menajamkan pemahaman terhadap situasi
lagi dipasung sendirian.Justru interaksi dan sosial yang makin mutakhir.
363
Dodot Sapto Adi, Jurnalisme Publik & Jurnalisme Warga Serta Perannya
dalam Meningkatkan Partisipasi Warga dalam Proses Demokrasi

Daftar Pustaka Glasser, Theodore L, 1999, The Idea of


Public Journalism, The Guilford Press,
Agrawal, Bala, Vir, 2006, Essentials of New York, USA
Practical Journalism, Concept
Publishing Company, New Delhi, Glaser, Mark. 2006. ―Your Guide to
India Citizen Journalism‖, diunduh dari
http://www.pbs.org/mediashift/2006/0
Anderson, Douglas A; Itule, Bruce D. 9/digging_deeperyour_guide_to_ci.ht
1984. Contemporary News Reporting. ml, diakses pada 14 Mei 2008.
New York: Random House.
Ishwara, Luwi. 2005. Catatan-catatan
Croteau, David & Hoynes, William, Jurnalisme Dasar. Jakarta: Penerbit
(2001), The Business Of Media: Buku Kompas.
Corporate Media and The Public
Interest, Pine Forge Press, California, Jonathan, Errol, (2002), Resistensi
USA. Masyarakat Dalam Menerima
Informasi Global, Makalah
Dirgahayu, Dida, Citizen Journalism disampaikan pada; ―Seminar Nasional:
Sebagai Ruang Publik (Studi Literatur Dampak Perkembangan Komunikasi
Tentang Untuk Menempatkan Citizen Global Di Tengah Masyarakat‖. Di
Journalism Berdasarkan Teori Univeritas 17 Agustus Surabaya, 21
Jurnalistik dan Mainstream Media, Juni 2002.
dalam Jurnal Observasi, Kajian
Kim, Minha., 2012, News Objectivity
Komunikasi dan Informatika,
and Political Conversation: An
Mengamati Fenomena Citizen
Experimental Study of Mad Cow
Journalism, 2007, Simbiosa Rekatama
Disease and Candlelight Protest,
Media, Bandung,
Development and Society, Volume 41 |
Gans, Robert J., 2003, Democracy and The Number 1 | June 2012.
News, Oxford University Press, New
Kovach, Bill & Rosenstiel, Tom., (2003),
York, USA
Sembilan Elemen Jurnalisme, Pantau,
Gunaratne, Shelton dalam Old Wine in a Jakarta.
New Bottle: Public journalism
McQuail, Dennis, (1992), Media
movement in the United States and the
Performace: Mass Communication and
erstwhile NWICO debate di
The Public Interest, Sage Publication,
http://www.mnstate.edu/gunarat/index/
London
html (3-04-05).
McChesney, Robert W, 2000, Rich Media,
Gillmor, Dan. 2004. We The Media:
Poor Democracy: Communication in
Grassroot Journalism by The People,
Dubious Politics, The New Press, New
for The People. California: O'Reilly.
York, Amerika Serikat.

364
JURNAL NOMOSLECA
Volume 2, Nomor 1, April 2016

__________________, 1997, Corporate


Media and The Threat To Democracy,
Seven Stories Press, New York, Supriadi, Dandy, Online Citizen
diterjemahkan oleh Andi Ahdian, Journalism; Memantapkan POsisi
1998, Konglomerasi Media Massa Warga Dalam Demokrasi, dalam
Ancaman Terhadap Demokrasi, Jurnal Observasi, Kajian Komunikasi
Aliansi JUrnalis Independen, Jakarta dan Informatika, Mengamati
Fenomena Citizen Journalism, 2007,
Meyer, Philip, Public Journalism and The Simbiosa Rekatama Media, Bandung,
Problem of Objectivity dalam
http://www.unc.edu/- Suryana, Nana, Citizen Journalism:
pmeyer/ire95pj.htm (31-10-00). Partisipasi dan Masyarakat Informasi,
dalam Jurnal Observasi, Kajian
Newsom, Doug; Wollert, James A. 1985. Komunikasi dan Informatika,
Media Writing, News for The Mass Mengamati Fenomena Citizen
Media.California: Wadsworth. Journalism, 2007, Simbiosa Rekatama
Media, Bandung,
Rosen, Jay. 2004. ―A Conversation
Between Dan Gillmor and Jay Rosen‖, Voakes, Paul S., (1999), Civic Duties:
diunduh dari Newspaper Journalits‟ View on Public
Journalism, dalam Jurnal Journalism &
http://www.oreillynet.com/pub/a/network/ Mass Communication Quarterly,
2004/09/14/gillmor.html?CMP=ILCF Winter 1999/ 76/4.
V7511446129&ATT=1462, diakses
pada 14 Mei 2007 Yudhapramesti, Pandan, Citizen
Journalism Sebagai Media
Rosen, Jay., 1999, The Action of the Idea: Pemberdaya Warga dalam Jurnal
Public Journalism in Built Form, Observasi, Kajian Komunikasi dan
dalam Glasser, Theodore L, 1999, The Informatika, Mengamati Fenomena
Idea of Public Journalism, The Citizen Journalism, 2007, Simbiosa
Guilford Press, New York, USA Rekatama Media, Bandung,
Simbolon, Parakitri T. 2006. Vademekum
Wartawan. Jakarta: Kepustakaan
Populer Gramedia.

Sudibyo, Agus, (2004), Ekonomi Politik


Media Penyiaran, LKIS, Yogyakarta.

Santana, Setiawan, Jurnalisme yang


Memihak Publik, Jurnal Observasi,
Kajian Komunikasi dan Informatika,
Mengamati Fenomena Citizen
Journalism, 2007, Simbiosa Rekatama
Media, Bandung,

365

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai