Anda di halaman 1dari 20

Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 12, No.

2 Juli 2017

ANALISIS BIAYA INDUSTRI KECIL PENGOLAHAN KAYU


DAN PERABOT DI PANGKALAN KERINCI KABUPATEN
PELALAWAN (STUDI KASUS UD. AUZAR BERSAUDARA
DAN UD. DIRGANTARA)

Mazni, Emy Sadjati, dan Enny Insusanty

Ilmu Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Lancang Kuning


Jln. Yos Sudarso Km. 8 Rumbai Pekanbaru Riau
Email: maznie_yuo@rocketmail.com, emy_mnhunilak@gmail.com dan
annovisa@yahoo.com

ABSTRACT

Wood processing and furniture industries are industries that convert wood
into processed wood in the form of items such as tables, chairs, cabinets
and others. UD. Auzar Bersaudara and UD. Dirgantara is an industry
engaged in wood processing and furniture. UD wood furniture
manufacturing and processing capacity. UD Auzar Bersaudara 667 units /
year, with selling price / unit about Rp 135,000- Rp 1,100,000. The results
show that the total net profit of UD wood processing and furniture
industries. Auzar Bersaudara Rp 178.359.699 / year. The value of BCR of
wood processing and furniture industry UD. Auzar Bersaudara is 1.48,
then the business is feasible. So it can expand its business further by
enlarging the business in other ways. UD wood furniture manufacturing
and processing capacity. Capacity UD Dirgantara about 659 units, with
selling price / unit about Rp 200,000- Rp 450,000. The results show that
the total net profit of UD wood processing and furniture industries. UD
Dirgantara for 1 year amounting to Rp 159,531,733 / year. The value of
BCR of wood processing and furniture industry UD. Dirgantara is 1.36,
then the business is feasible to be implemented. So it can expand its
business further by enlarging the business in other ways.

Keywords : Wood processing, small industry, production cost, feasibility


analysis

PENDAHULUAN didirikan pada tahun 1995 yang


Latar Belakang memproduksi perabot saja seperti,
UD. Auzar Bersaudara dan lemari, meja, dan kursi. Bahan
UD. Dirgantara merupakan baku yang digunakan UD. Auzar
industri yang bergerak dalam Bersaudara adalah kayu yang
usaha pengolahan kayu dan berasal dari alam, seperti meranti
perabotan. UD. Auzar Bersaudara dan punak. UD. Dirgan-tara

89
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 12, No. 2 Juli 2017

didirikan pada tahun 2002 yang mengetahui biaya produksi yang


memproduksi perabot saja seperti, dianggarkan oleh UD. Auzar
lemari, meja, dan kursi. Bahan Bersaudara dan UD. Dirgantara
baku yang digunakan UD. dan menganalisis kelayakan
Dirgantara adalah kayu yang usahanya.
berasal dari alam. UD. Auzar Hasil penelitian ini diharapkan
Bersaudara dan UD. Dirgantara dapat memberikan acuan dalam
tentunya sangat memerlukan pengambilan keputusan dalam
adanya perhitungan terhadap memaksimalkan keuntungan
biaya produksi. Oleh karena itu usaha sehingga diharapkan
diperlukan kecermatan dalam pengelolaan kegiatan industri
menghi-tung biaya-biaya yang yang efektif dan efisien dapat
dikeluarkan. Perhitungan biaya tercapai sesuai dengan yang
produksi sangat berpengaruh diinginkan.
terhadap penentuan harga pokok
produksi dan harga jual. METODE PENELITIAN
Berdasarkan alasan tersebut Tempat dan Waktu
sehingga perlu dilakukan Penelitian ini dilakukan pada
penelitian tentang “Analisis Biaya industri UD. Auzar Bersaudara
Industri Kecil Pengolahan Kayu dan UD. Dirgantara yang
dan Perabot di Pangkalan Kerinci beralamat di Pangkalan Kerinci,
Kabupaten Pelalawan (Studi Kabupaten Pelalawan Propinsi
Kasus UD. Auzar Bersaudara dan Riau. Penelitian ini dilaksanakan
UD. Dirgantara).” selama 4 bulan, yaitu pada bulan
Rumusan masalah dalam Oktober 2016 sampai Bulan
penelitian ini adalah berapa biaya Januari 2017.
produksi yang dianggarkan oleh
UD. Auzar Bersaudara dan UD. Objek Penelitian, Bahan dan
Dirgantara dan apakah UD. Auzar Alat
Bersaudara dan UD. Dirgantara Objek yang menjadi fokus
layak dikembangkan. Sedangkan penelitian ini adalah industri kecil
tujuan penelitian adalah UD. Auzar Bersaudara dan UD.

90
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 12, No. 2 Juli 2017

Dirgantara. alat yang digunakan Bersaudara dan UD. Dirgantara


dalam penelitian ini adalah alat dengan mengajukan pertanyaan-
tulis, kamera, kalkulator, perekam pertanyaan mengenai harga
suara. Sedangkan bahan digu- pokok produksi. Data yang dapat
nakan adalah daftar pertanyaan, dikumpulkan antara lain: biaya
tally sheet. bahan baku, biaya tenaga kerja,
biaya overhead pabrik, penetapan
Metode Penelitian harga jual menurut perusahaan
Metode yang digunakan dan sebagainya.
dalam penelitian ini adalah
metode survey, pelaksanaan Metode Pengumpulan Data
penelitiannya dimulai dari Pengumpulan data yang
observasi dan wawancara. diperoleh dalam penelitian ini
adalah data primer dan data
Observasi sekunder.
Observasi merupakan
suatu cara pengumpulan data dan Data Primer
melakukan pengamatan langsung Data primer yang
terhadap suatu objek kemudian dikumpulkan adalah komponen
melakukan pencatatan secara biaya produksi, aspek pasar
sistematis tentang hal-hal tertentu finansial dan pemasaran produk,
yang sedang diamati. Dalam seperti: biaya penyediaan bahan
penelitian ini, peneliti akan baku, upah tenaga kerja, biaya
melakukan observasi mengenai peralatan, biaya listrik, biaya
permasalahan yang akan diteliti perawatan mesin-mesin, biaya
yang berkaitan rumusan dan penyusutan nilai-nilai mesin dan
tujuan penelitian. yang dipakai dalam pembuatan
furniture serta harga produk,
Wawancara volume penjualan setiap produk
Dalam penelitian ini, penulis yang dikumpulkan data nya
melakukan wawancara kepada selama 1 kali produksi.
pemilik dan karyawan UD. Auzar

91
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 12, No. 2 Juli 2017

Data Sekunder untuk melihat kelayakan usaha,


Data sekunder adalah data keragaman pasar dengan analisis
yang berbentuk tulisan atau margin pemasaran. Secara
dokumen yang diperlukan, ringkas tahapan analisis dan
bersumber dari instansi terkait model analisis yang digunakan
berupa dokumentasi dan untuk menjawab tujuan penelitian
kepustakaan yang relevan dengan adalah:
masalah penelitian. Data
sekunder diperoleh dari arsip- Penghitungan Biaya Penyusutan
arsip industri kecil seperti: Perhitungan biaya produksi
keadaan umum UD. Auzar Ber- dilakukan terhadap masing-
saudara dan UD. Dirgantara, masing produk yang dihasilkan,
sejarahnya, pembukuan, tujuan yaitu meja, kursi dan lemari.
pemasaran dan sumber Menurut Wiradinata (1981 diacu
modalnya. dalam Asyifa 2012), biaya
penyusutan dapat dihitung antara
Pengolahan Data lain dengan metode garis lurus,
Pengolahan data dilakukan rumus umumnya adalah :
dengan bantuan kalkulator dan M−R
Penyusutan pertahun=
N
komputer program microsoft
Dimana :
excel.
M= harga beli asset (Rupiah)
R= nilai sisa atau harga
Analisis Data
rongsokan 10% dari harga
Analisis data dilakukan baru (Rupiah)
dengan analisis kuantitatif dan N= masa pakai (Tahun)
analisis data kualitatif dengan
menggunakan metode full costing. Penghitungan Biaya Produksi
Analisis kualitatif dilakukan untuk Untuk mengetahui besarnya
melihat gambaran umum dan biaya produksi, semua komponen
khusus dari lokasi kajian, saluran biaya di kelompokkan menjadi
pemasaran dan struktur biaya tetap dan biaya tidak tetap.
pemasaran. Analisis kuantitatif Total penjumlahan keduanya

92
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 12, No. 2 Juli 2017

merupakan total biaya produksi. Dimana :


Biaya tetap dan biaya tidak tetap TR= Total pendapatan (Rp)
Q = Jumlah output yang dijual
pada industri ini adalah:
(unit)
a. Biaya Tetap (fixed cost), terdiri P = Harga jual per satuan unit
(Rp)
dari : gaji pegawai,
administrasi, peme-liharaan
Keuntungan Bersih (Net Profit)
dan reparasi peralatan dan
Untuk mengetahui besarnya
bangunan, penyusutan, listrik,
keuntungan digunakan rumus
bbm, dan biaya lain-lain
(Wiradinata, 1981 diacu dalam
b. Biaya Tidak Tetap (variable
Asyisifa, 2009) adalah :
cost), terdiri dari : Bahan
NP = TR – TC
baku, dan upah tenaga kerja.
Dimana :
Menurut Duer et. al, (1976) TR = Total pendapatan/ total revenue
dalam Asyisifa (2009), rumus (Rp)
yang digunakan untuk NP = Besarnya keuntungan Net Profit
(Rp)
menghitung biaya produksi
TC = Jumlah biaya / Total Cost (Rp)
adalah sebagai berikut :
TC=FC+VC
Penghitungan Biaya Pemasaran
Dimana :
Besar keseluruhan biaya yang
TC= Total Cost/Biaya Total
dikeluarkan dalam kegiatan
(Rupiah)
FC= Fixed Cost/Biaya Tetap
pemasaran dihitung dengan

(Rupiah) menjumlahkan besar komponen-


VC=Variable Cost/Biaya Variabel komponen biaya pemasaran
(Rp) tersebut seperti biaya
pengangkutan dan biaya bongkar
Pendapatan muat.
Untuk menghitung besarnya
pendapatan suatu industri, rumus Rumus Benefit Cost Ratio
yang digunakan menurut Ibrahim (BCR)
(2003) dalam Emawati (2007) Perhitungan rasio BCR
adalah : merupakan perbandingan antara
TR = P x Q penerimaan total dan biaya total,

93
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 12, No. 2 Juli 2017

yang menunjukkan nilai tetap (Fixed Cost) dan biaya tidak


penerimaan yang diperoleh dari tetap (Variabel Cost). Selanjutnya
setiap rupiah yang dikeluarkan. dilakukan pentabulasian besarnya
Jika BCR >1, proyek dapat biaya produksi dan pemasaran
dikatakan layak dikerjakan, selama satu kali produksi, sebagai
sebaliknya jika nilai BCR<1, berikut:
proyek tersebut tidak layak untuk
dikerjakan. Secara umum, rumus Biaya Variabel (Variabel Cost)
perhitungan BCR adalah: a. Bahan Baku
𝐵 Menurut Wijaya (2011)
BCR (Rp) =
𝐶 Bahan baku merupakan bahan
B = Benefit (Rp) yang membentuk bagian
C = Cost (Rp) menyeluruh produk jadi, bahan
Kriteria: baku yang diolah dalam
Jika B/C>1= memberikan manfaat
perusahaan manufaktur dapat
(untung)
diperoleh dari pembelian lokal,
Jika B/C<1= tidak memberikan manfaat
(rugi) impor atau dari pengolahan
sendiri. Adapun bahan baku yang
HASIL DAN PEMBAHASAN digunakan dalam usaha
Analisis ini dilakukan pengolahan kayu dan perabot UD.
dengan menghitung semua Auzar Bersaudara dan UD.
komponen biaya produksi yang Dirgantara dapat dilihat pada
dapat dikategorikan sebagai biaya Tabel 1 dibawah ini:
Tabel 1. Bahan Baku Yang Digunakan Dalam Usaha Pengolahan
Kayu Dan Perabot UD. Auzar Bersaudara dan UD. Dirgantara
UD. Auzar Bersaudara UD. Dirgantara
No Bahan Baku 3 3
Ukuran (m ) Harga (Rp) Ukuran (m ) Harga (Rp)
1 Meranti 4x25x400 1.700.000 4x25x400 1.800.000
2 Meranti Batu - - 4x25x400 2.000.000
3 Kulim 6x13x400 3.500.000 4x25x400 3.500.000
4 Kuras - - 6x13x400 1.800.000
5 Punak 6x13x400 2.100.000 - -
6 Temonsu 4x25x400 7.000.000 - -
7 Rengas 4x25x400 1.900.000 - -
8 Total 16.200.000 9.100.000

94
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 12, No. 2 Juli 2017

UD. Auzar Bersaudara UD. Dirgantara


No Bahan Baku 3 3
Ukuran (m ) Harga (Rp) Ukuran (m ) Harga (Rp)
Sumber: Data Primer 2016
Bahan baku yang kuras yang kualitasnya, tekstur
digunakan untuk keperluan yang bagus, awet, kuat dan tahan
industri kecil Pengolahan kayu terhadap rayap. Pemakaian bahan
dan perabot UD. Auzar baku sealama 1 bulan adalah 2
Bersaudara adalah berupa kayu M3 Meranti, 1 M3 Kulim dan 1 M3
meranti, punak, kulim, temonsu, Kuras. Pemenuhan bahan baku
dan rengas yang kualitasnya, untuk pembuatan perabotan ini
tekstur yang bagus, awet, kuat didatangkan sama dengan UD
dan tahan terhadap rayap. Auzar Bersaudara.
Pemakaian kayu 5 M3 perbulan,
jenis kayu yg sering dipakai b. Biaya Tenaga Kerja
3 3
adalah 2 M kulim, 2 M meranti Biaya Tenaga Kerja (BTK)
dan 1 M3 punak. Pemenuhan merupakan gaji/upah karyawan
bahan baku untuk pembuatan bagian poduksi. Biaya Ini
perabotan ini didatangkan dari dibedakan menjadi biaya tenaga
Desa Bukit Kesuma dan Teluk kerja langsung dan biaya tenaga
Meranti Kabupaten Pelalawan. kerja tidak langsung. Biaya tenaga
Bahan baku yang digunakan kerja pada UD. Auzar Bersaudara
untuk keperluan industri UD. dan UD. Dirgantara sebagai
Dirgantara ini adalah berupa kayu berikut:
meranti, meranti batu, kulim, dan
Tabel 2. Biaya tenaga kerja pada UD.Auzar Bersaudara dan UD.
Dirgantara

N Nama Upah Gaji Gaji


Nama Ket
o Industri Kecil (Rp/hari) (Rp/Bulan) (Rp/tahun)
Mudas 100.000 2.200.000 26.400.000
UD. Auzar Abdul Gaus 100.000 2.200.000 26.400.000
1 Upah
Bersaudara Saidina harian
Umar 85.000 1.870.000 22.400.000
Total 6.270.000 75.240.000
UD. Imam - 2.675.000 33.180.000 Upah
2
Dirgantara borong
Yokki - 2.675.000 33.180.000
an
Total 5.530.000 66.360.000

95
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 12, No. 2 Juli 2017

N Nama Upah Gaji Gaji


Nama Ket
o Industri Kecil (Rp/hari) (Rp/Bulan) (Rp/tahun)
Sumber : Data Primer 2016

Pembayaran tenaga kerja karyawan yang sudah lama


karyawan UD. Auzar Bersaudara bekerja. Karyawan yang bekerja di
dilakukan setiap bulannya. Upah UD. Dirgantara adalah tenaga
karyawan yang dibayarkan oleh kerja borongan yang berjumlah 2
UD. Auzar Bersaudara setiap orang. Pembayaran tenaga kerja
bulannya sebesar Rp 6.270.000, borongan pada UD. Dirgantara
untuk 3 orang karyawan. dibayar sesuai dengan jenis dan
Pembayaran upah karyawan di jumlah perabot yang dikerjakan.
UD. Auzar Bersaudara
berdasarkan lamanya karyawan c. Bahan Penunjang
bekerja. Agar pembayaran upah Selain bahan baku, industri
karyawan baru dengan karyawan pengolahan kayu ini
senior sama tergantung dari skill membutuhkan bahan penunjang.
karyawan itu sendiri, apabila Bahan penunjang yang digunakan
karyawan tersebut cepat ahli UD. Auzar Bersaudara dan UD.
dalam semua bidang yang Dirgantara dapat dilihat pada
dikerjakan maka upah yang Tabel 3, berikut:
diterima akan disamakan dengan
Tabel 3. Bahan Penunjang yang Digunakan D.Auzar Bersaudara dan
UD. Dirgantara

UD. Auzar Bersaudara UD. Dirgantara


No Nama
Harga Harga
Pemakaian Pemakaian
(Rp/tahun) (Rp/tahun)
1 Gomok 1 tahun per
1 tahun per kaleng 25.000 kaleng 25.000
2 Paku 1 hari 2 Kg 3.960.000 1 hari 2 Kg 7.920.000
3 Cat 9 kaleng cat/bulan 4.644.000 3 kaleng/ bulan 1.548.000
4 Lem 5 hari 1
5 hari 1 bungkus 880.000 bungkus 880.000
5 Tiner 1 kaleng 5 kilo
3 kaleng/bulan 720.000 cat 240.000
6 Amplas 3 lembar 1 hari 1.760.000 3 lembar 1 hari 1.760.000

96
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 12, No. 2 Juli 2017

UD. Auzar Bersaudara UD. Dirgantara


No Nama
Harga Harga
Pemakaian Pemakaian
(Rp/tahun) (Rp/tahun)
7 Kaca 1 Lembar 1 hari 29.920.000 1 Lembar 1 hari 30.800.000
8 Triplek 11 lembar
triplek/bulan 9.768.000 3 lembar/bulan 2.160.000
Total 51.677.000 45.333.000
Sumber: Data Primer 2016
Bahan penunjang yang menjadi wajar. Untuk
digunakan UD. Auzar Bersaudara menyusutkan peralatan atau per-
sama dengan yang digunakan lengkapan yang digunakan tetap
oleh UD. Dirgantara. Untuk harus diperhitungkan terlebih
melengkapi dan menyempurnakan dahulu harga perolehan, umur
bahan baku yang akan dibentuk, pakai, manfaat dan nilai
bahan penunjang tersebut residunya.
digunakan sesuai dengan manfaat Hasil perhitungan total nilai
dan keperluannya. investasi UD. Auzar Bersaudara
adalah sebesar Rp 67,100,000
Biaya Tetap (Fixed Cost) dengan nilai penyusutan total
a. Biaya Penyusutan Alat selama satu tahun adalah Rp
Perhitungan biaya 12,078,000. Total nilai investasi
penyusutan sangat penting UD. Dirgantara adalah sebesar Rp
dilakukan dalam usaha karena 57,850,000 dengan nilai
pengakuan terhadap beban penyusutan total selama satu
penyusutan setiap tahun dapat tahun adalah Rp 12,268,733. Nilai
digunakan sebagai alokasi tersebut merupakan biaya yang
perusahaan untuk membeli dibebankan terhadap biaya
peralatan atau perlengkapan baru produksi akibat pengeluaran
jika masa manfaat perlengkapan aktiva tetap dalam proses
atau peralatan lama telah habis. produksi.
Selain itu beban penyusutan juga Peralatan mempunyai nilai
memegang peranan penting yang semakin berkurang dari
dalam ketepatan perhitungan suatu periode ke periode
harga pokok penjualan se-hingga berikutnya. Penyusutan per-alatan
perhitungan laba rugi perusahaan biasanya batas waktunya selama

97
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 12, No. 2 Juli 2017

5 tahun. Selain itu beban ataupun badan yang sifatnya


penyusutan juga memegang memaksa namun tetap
peranan penting dalam ke-tepatan berdasarkan pada undang-undang
perhitungan harga pokok dan tidak terdapat imbalan secara
penjualan sehingga perhitungan langsung serta digunakan untuk
laba rugi perusahaan menjadi kebutuhan Negara juga
wajar. kemakmuran rakyatnya.
UD. Auzar Bersaudara
b. Biaya Penyusutan berdiri berdasarkan Surat Ijin dari
Bangunan Kantor Pelayanan Perizinan
Dari hasil wawancara Terpadu (SITU) Kecil
kepada pemilik UD. Auzar Nomor.137/KPPT/HO/2011/122,
Bersaudara dan UD. Dirgantara yang disahkan oleh Kepala Kantor
nilai bangunan selama satu tahun Pelayanan Perijinan Terpadu.
sebesar Rp 7.000.000. Menurut Pengurusan biaya izin usaha pada
Kasmir dan Jakfar (2012 dalam tahun 2016 sebesar Rp.
Putri 2016) investasi dapat 3.500.000, dibebankan pajak tiap
diartikan sebagai penanaman tahunnya sebesar Rp 700,000.
modal dalam suatu kegiatan yang UD. Dirgantara berdiri
memiliki jangka waktu relatif berdasarkan Surat Ijin Usaha
panjang dalam berbagai bidang Perdagangan (SIUP) Kecil Nomor
usaha. 137/KPPT/SIUP-K/2012/332, yang
Selain biaya investasi dan di tanda tangani oleh Kepala
penyusutan, UD. Auzar Pelayanan Perijinan Terpadu
Bersaudara dan UD. Dirgantara Kabupaten Pelalawan.
juga mengeluarkan biaya Pengurusan biaya izin usaha pada
berbentuk pajak. Menurut UU No. tahun 2002 sebesar Rp.
28 Tahun 2007 Pasal 1 Tentang 2.000.000, dibebankan pajak tiap
Ketentuan Umum Dan ta-hunnya sebesar Rp 700,000.
Perpajakan, pajak adalah suatu Pembayaran pajak PBB, izin
konstribusi wajib kepada Negara usaha, dan mobil dibayar tiap
yang terhutang oleh setiap orang tahunnya.

98
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 12, No. 2 Juli 2017

c. Biaya Pemasaran yang dikeluarkan untuk menjual


Biaya pemasaran adalah produk atau barang dagangan
semua biaya yang sejak saat sampai ke tangan konsumen.
produk selesai diproduksi dan Biaya pemasaran pada industri
disimpan dalam gudang sampai pengolahan kayu dan perabot UD.
dengan produk tersebut berubah Auzar Bersaudara dan UD.
kembali dalam bentuk uang tunai Dirgantara terdapat pada Tabel 4,
(Mulyadi, 2010). Dari pengertian berikut:
diatas dapat disimpulkan bahwa
biaya pemasaran adalah biaya
Tabel 4. Biaya Pemasaran Pada Industri Pengolahan Kayu Dan
Perabot UD. Auzar Bersaudara dan UD. Dirgantara

Biaya (Rp)/tahun
N
Uraian Biaya UD. Auzar UD.
o
Bersaudara Dirgantara
Biaya pengiriman barang dari gudang penjualan
1 3.200.000 4.200.000
ke tempat konsumen
2 Biaya bongkar muat barang ke tempat penjualan 2.200.000 3.000.000
Total 5.400.000 7.200.000

Sumber : Data Primer 2016


Dari tabel diatas, biaya pemasaran pada industri
pemasaran pada industri pengolahan kayu dan perabot UD.
pengolahan kayu dan perabot UD. Dirgantara sebesar Rp
Auzar Bersaudara sebesar Rp 7.200.000/tahun. Biaya
5.400.000/tahun.Produk pengiriman barang dan bongkar
pengolahan kayu dan perabot UD. muat diatas adalah selama 1 kali
Auzar Bersaudara ini dipasarkan produksi. Produk pengolahan
disekitar daerah Pangkalan kayu dan perabot UD. Dirgantara
Kerinci. Lokasi UD. Auzar ini dipasarkan disekitar daerah
Bersaudara ini dekat dengan Pangkalan Kerinci. Biaya
lokasi sekolah sehingga produk pengiriman barang dari gudang
yang dihasilkan seperti kursi, meja penjualan hingga ke tempat sudah
dan lemari lebih mudah dan dekat termasuk biaya supir, diluar dari
dalam pengangkutannya. Biaya biaya bahan bakar minyak. Biaya

99
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 12, No. 2 Juli 2017

supir dibayarkan berdasarkan jauh antara UD. Auzar Bersaudara


dekatnya lokasi pengiriman dengan UD. Dirgantara berbeda,
barang. terdapat selisih Rp 6.344.000.
Biaya yang dikeluarkan oleh UD.
d. Biaya Lain-Lain Auzar Bersaudara lebih besar
Biaya lain-lain merupakan dibanding UD Dirgantara.
biaya tambahan dalam industri
seperti biaya
a. listrik, biaya telepon, Total Biaya Produksi
BBM, Nilai Bangunan /Workshop Pengendalian biaya
atau upah tenaga administratif. produksi diper-lukan bagi
Dari perhitungan, UD. Auzar perusahaan agar perusahaan
bersaudara mengeluarkan dapat mencapai laba yang
pembayaran untuk biaya lain- maksimal dengan biaya yang
lainnya untuk 1 kali produksi rendah. Kebutuhan biaya
sebesar Rp 15.677.000. UD. operasional yang dikeluarkan UD.
Dirgantara menge-luarkan Auzar Bersaudara dan UD.
pembayaran untuk biaya lain- Dirgantara secara keseluruhannya
lainnya untuk 1 kali produksi dalam menjalankan usaha dapat
sebesar Rp 45.333.000. dilihat pada gambar berikut:
Pembayaran biaya lain-lainnya

45.333.000
Bahan Penunjang
51.677.000

66.360.000
Upah Tenaga Kerja
75.240.000

9.100.000
Bahan Baku
16.200.000

0 10.000.000 20.000.000 30.000.000 40.000.000 50.000.000 60.000.000 70.000.000 80.000.000

Biaya (Rupiah)/tahun UD. Dirgantara Biaya (Rupiah)/tahun UD. Auzar Bersaudara

Gambar 1. Perbandingan Komponen Biaya Variabel

100
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 12, No. 2 Juli 2017

Biaya lain-lain 15.600.000


14.400.000
Biaya Pemasaran 7.200.000
5.400.000

Pajak 2.320.000
2.078.985
12.268.733
Penyusutan Alat
12.078.000
1.350.000
Penyusutan Bangunan 1.285.714

0 5.000.000 10.000.000 15.000.000 20.000.000

UD. Dirgantara UD. Auzar Bersaudara

Gambar 2. Perbandingan Biaya Tetap

Besarnya biaya produksi Auzar Bersaudara dengan UD.


yang dikeluarkan untuk Dirgantara sebesar Rp
pembuatan keenam jenis 18.827.966. Biaya produksi UD.
pengolahan kayu dan perabotan Auzar Bersaudara lebih besar
ini yaitu meja, pintu, kursi, lemari, daripada UD. Dirgantara. Selisih
kusen dan jendela dalam 1 tahun biaya tersebut karena
pada awal buka UD. Auzar penggunaan bahan baku, tenaga
Bersaudara pada tahun 2016 kerja, bbm, listrik serta peralatan
adalah Rp 178.359.699. Besarnya yang berbeda. Produk yang
biaya produksi yang dikeluarkan dihasilkan oleh UD. Auzar
oleh UD. Dirgantara untuk Bersaudara lebih banyak
pembuatan kelima jenis daripada UD. Dirgantara.
pengolahan kayu dan perabotan Sehingga membuat biaya
ini yaitu meja, kursi, pintu, kusen produksi UD. Auzar Bersaudara
dan jendela dalam 1 tahun pada lebih tinggi. Besarnya biaya
tahun 2016 adalah Rp produksi merupakan besarnya
159.531.733. pembebanan yang diperhitungkan
Dari gambar diatas, terdapat atas pemakaian faktor-faktor
selisih antara biaya produksi UD. produksi yang berupa bahan,

101
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 12, No. 2 Juli 2017

tenaga kerja, peralatan dan mesin jendela, kusen, pintu dengan


untuk menghasilkan suatu produk. harga yang bervariasi sesuai
Biaya produksi bergantung pada dengan ukuran.
teknik produksi yang digunakan Jenis Produk yang dihasilkan
untuk memproduksi barang pada UD. Auzar Bersaudara pada
tersebut (Hermanto, 2009). tahun 2016 ada 6 macam, yaitu
jendela, kusen, pintu, kursi, meja
Produk Yang Dihasilkan dan lemari dengan bentuk
Menurut Harsono (1994:4) dengan harganya. Harga per unit
diacu dalam (Iryadini, 2010) perabot ini berkisar antara Rp
produksi adalah setiap usaha 135.000-, sampai dengan Rp
manusia / kegiatan yang 1.100.000-,. Berdasarkan hasil
membawa benda kedalam suatu penelitian diketahui bahwa
keadaan sehingga dapat realisasi produksi perabotan 1
dipergunakan untuk kebutuhan tahun terakhir sebesar 667 unit
manusia dengan lebih baik. Awal dimana kursi diproduksi sebanyak
didirikannya UD. Auzar 98 unit, lemari sebanyak 41 unit,
Bersaudara hanya memproduksi 3 meja sebanyak 56 unit, kusen 164
jenis barang seperti meja, kursi unit, pintu 143 unit dan jendela
dan lemari. Karena lokasi UD. 162 unit. Jenis perabot yang
Auzar Bersaudara dekat dengan paling banyak diproduksi dalam 1
areal sekolah maka industri tahun adalah kusen kemudian
tersebut hanya memproduksi jendela, dan yang terendah
untuk memenuhi kebutuhan adalah lemari. Proses pembuatan
sekolah. Harga per unit perabot ini perabotan ini memerlukan waktu
berkisar antara Rp 135.000-, yang berbeda, untuk kursi
sampai dengan Rp 900.000-. memerlukan waktu atara 1 hari,
Seiring berkembangnya meja dapat direalisasikan dalam
kebutuhan masyarakat pemilik waktu 1 hari sedangkan lemari
UD. Auzar Bersaudara mulai dapat diselesaikan dalam waktu 2-
mengembangkan usahanya 3 hari, kusen 1 hari, pintu dan
dengan menambah produk seperti jendela 1-2 hari.

102
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 12, No. 2 Juli 2017

Produk yang didihasilkan dalam 1 tahun adalah jendela,


oleh UD. Dirgantara ini pada awal kemudian kusen dan yang
berdiri usahanya adalah lemari, terendah adalah meja. Proses
meja dan kursi. Pada tahun 2016 pembuatan perabot ini
pemilik UD. Dirgantara menambah memerlukan waktu yang berbeda,
produknya menjadi 5 macam, untuk kursi memerlukan waktu
yaitu jendela, kusen, pintu, kursi, atara 4-5 hari, meja dapat
dan meja dengan bentuk dengan direalisasikan dalam waktu 1 hari
harganya. Penambahan produk sedangkan kusen dan jendela
tersebut dikare-nakan banyak dapat diselesaikan dalam waktu 2-
kebutuhan dan permintaan dari 3 hari.
masyarakat. Harga per unit
perabot ini berkisar antara Rp Pendapatan
200.000-, sampai dengan Rp Perhitungan pendapatan
450.000-,. Berdasarkan hasil usaha pengolahan kayu dan
penelitian diketahui bahwa perabot UD. Auzar Bersaudara
realisasi produksi perabotan 1 dan UD. Dirgantara diperoleh
tahun terakhir sebesar 659 unit dengan cara mengurangi nilai
dimana kursi diproduksi sebanyak harga jual secara keseluruhan
95 unit, jendela sebanyak 196 produk. Untuk melihat rincian
unit, kusen sebanyak 186 unit, pendapatan UD. Auzar
pintu sebanyak 130 unit dan meja Bersaudara dan UD. Dirgantara
sebanyak 52 unit. Jenis perabotan dapat dilihat pada Tabel 5 berikut:
yang paling banyak diproduksi
Tabel 5. Rincian Penjualan UD. Auzar Bersaudara dan UD. Dirgantara
Tahun 2016

Pendapatan (Rp)
No Bulan
UU. Auzar Bersaudara UD. Dirgantara
1 Januari 18.000.000 14.000.000
2 Februari 25.000.000 17.000.000
3 Maret 15.000.000 20.000.000
4 April 20.000.000 18.000.000
5 Mei 25.000.000 15.000.000

103
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 12, No. 2 Juli 2017

Pendapatan (Rp)
No Bulan
UU. Auzar Bersaudara UD. Dirgantara
6 Juni 19.000.000 20.000.000
7 Juli 23.000.000 16.000.000
8 Agustus 21.000.000 20.500.000
9 September 22.000.000 22.000.000
10 Oktober 30.000.000 18.000.000
11 November 22.000.000 20.000.000
12 Desember 25.017.000 17.668.500
Total 265,017,000 218.168.500
Sumber: Data Primer 2016
Pendapatan yang Bersaudara dengan UD.Dir-
diperoleh selama 1 tahun sebesar gantara sebesar Rp 44.848.500.
Rp 265.017.000-, hal ini Biaya produksi UD. Auzar
menunjukkan bahwa hasil industri Bersaudara lebih besar daripada
pengolahan kayu yang dihasilkan UD. Dirgantara.Selisih biaya
oleh UD. Audzar Bersaudara tersebut karena jumlah produk
cukup diminati masyarakat kota yang dihasilkan oleh UD. Auzar
Pangkalan Kerinci dan sekitarnya, Bersaudara lebih banyak
karena harga jualnya masih daripada UD. Dirgantara.
terjangkau oleh konsumen Sehingga membuat pendapatan
dibandingkan dengan harga jual UD. Auzar Bersaudara lebih
mebel kayu jati dan dibandingkan tinggi.
dengan hasil produk industri yang
lain. Pendapatan yang diperoleh Keuntungan
selama 1 tahun sebesar Rp Laba bersih adalah
218.168.500-, hal ini menunjukkan kelebihan seluruh pendapatan
bahwa hasil industri pengolahan atas seluruh biaya untuk suatu
kayu yang dihasilkan oleh UD. periode tertentu setelah dikurangi
Dirgantara cukup diminati pajak penghasilan yang disajikan
masyarakat kota Pangkalan dalam bentuk laporan laba rugi.
Kerinci dan sekitarnya. Semakin cepat tingkat
Terdapat selisih antara pertumbuhan perusahaan,
Pendapatan UD.Auzar semakin besar kebutuhan akan

104
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 12, No. 2 Juli 2017

dana untuk membiayai perluasan. perusahaan. produksi tersebut


Biaya-biaya produksi yang terjadi digunakan untuk kepentingan
setiap periode selalu perusahaan guna memper-lancar
mempengaruhi laba yang kegiatan operasional perusahaan.
diperoleh perusahaan. Oleh Untuk mengetahui besarnya
karena itu, biaya-biaya yang keuntungan yang dihasilkan UD.
terjadi diperusahaan perlu Auzar Bersaudara dan UD.
dianalisis untuk mengetahui Dirgantara dapat dilihat pada
seberapa besar pengaruhnya Tabel 6 berikut:
terhadap laba yang diperoleh
Tabel 6. Keuntungan UD. Auzar Bersaudara dan UD. Dirgantara

Jumlah (Rp)
No Rincian UD. Auzar
Bersaudara UD. Dirgantara
1 Pendapatan total 265.017.000 218.168.500
2 Pengeluaran total 178.359.699 159.531.733
3 Keuntungan total 86.657.301 58.636.767
Sumber: Data Primer 2016
Berdasarkan asumsi dan dengan harga jual/unit sekitar Rp
parameter teknis yang telah 200.000- Rp 450.000. Jumlah
ditentukan sebelumnya, kapasitas keuntungan bersih UD. Dirgantara
produksi perabotan dan selama setahun sebesar Rp
pengolahan kayu UD. Auzar 58.636.767. Dari hasil
Bersaudara mencapai 667 unit, perhitungan keuntungan tersebut
per tahun dengan harga jual per terdapat selisih keuntungan yang
unit sekitar Rp 135.000- Rp diperoleh UD. Auzar Bersaudara
1.100.000. Jumlah keuntungan dan UD. Dirgantara sebesar Rp
bersih UD. Auzar Bersaudara 28.020.534. Selisih biaya tersebut
selama 1 tahun sebesar Rp karena jumlah produk yang
86.657.301. dihasilkan dan yang laku terjual
Sedangkan kemampuan oleh UD. Auzar Bersaudara lebih
produksi perabotan dan banyak daripada UD. Dirgantara.
pengolahan kayu UD. Dirgantara Sehingga membuat keuntungan
mencapai 659 unit per tahun,

105
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 12, No. 2 Juli 2017

UD. Auzar Bersaudara lebih usaha tersebut memberikan


tinggi. manfaat artinya usaha tersebut
layak dilaksanakan. Sehingga
Analisis Kelayakan dapat mengembangkan
BCR (benefit cost ratio) usahanya lebih lanjut dengan
Untuk mengetahui besarnya nilai cara memperbesar usaha
BCR UD. Auzar Bersaudara dan dengan cara lainnya.
UD. Dirgantara dapat dilihat pada
uraian berikut: KESIMPULAN DAN SARAN
d. BCR (Benefit Cost Rasio) Kesimpulan
UD. Auzar Bersaudara Dari hasil pembahasan diatas
𝐵 265.017.000 dapat disimpulkan:
BCR = + = 𝟏, 𝟒𝟖
𝐶 178.359.699
1. Biaya produksi pengolahan
a. BCR (Benefit Cost Rasio)
kayu dan perabotan UD.
UD. Dirgantara
𝐵 218.168.500 Auzar Bersaudara adalah
BCR = + = 𝟏, 𝟑𝟔
𝐶 159.531.733
Rp. 178.359.699 pertahun,
dengan volume produksi
Kriteria BCR:
rata-rata sebesar 667 unit.
Jika B/C>1= memberikan manfaat
Sedangkan biaya produksi
(untung)
Jika B/C<1= tidak memberikan manfaat perabotan dan pengolahan
(rugi) kayu UD. Dirgantara adalah
Rp 159.531.733 pertahun,
Hasil penelitian dengan volume produksi
menunjukkan bahwa BCR mencapai 659 unit.
industri pengolahan kayu dan 2. Usaha pengolahan kayu
perabotan UD. Auzar dan perabot UD. Auzar
Bersaudara adalah 1,48. Dan Bersaudara dan UD
Nilai BCR industri pengolahan Dirgantara dinyatakan
kayu dan perabotan UD. layak dengan nilai BCR
Dirgantara adalah 1,36. Karena sebesar 1,48 dan 1,36.
nilai BCR UD. Auzar Bersaudara
dan UD.Dirgantara > 1, maka

106
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 12, No. 2 Juli 2017

Saran Selatan.Program Studi


Manajemen Hutan,
Saran yang dapat disampaikan
Fakultas Kehutanan.
yaitu: Universitas Lambung
Mangkurat. Pontianak.
1. Sebaiknya pemilik usaha
membuat pembukuan yang Hermanto.2009. Analisis Biaya
Produksi Dan Pemasaran
lebih jelas untuk
Pada Industry Kecil Kusen
mengetahui rincian biaya (Studi Kasus Di Industri
Kecil Kusen Surya Perabot
yang lebih akurat.
Desa Titian Resak
2. Dalam menentukan harga Kecamatan
Seberida.[Skripsi]. Fakultas
jual sebaiknya perusahaan
Kehutanan. Universitas
memper-hitungkan biaya Lancang Kuning.
Pekanbaru.
penyusutan mesin,
peralatan dan kendaraan. Iryadini, L. 2010. Analisis Faktor
Produksi Industri Kecil
Selain itu juga biaya
Kerupuk Kabupaten Kendal.
perawatan mesin, peralatan [Skripsi]. Fakultas Ekonomi.
Universitas Diponegoro.
dan kendaraan juga
Semarang.
diperhitungkan dalam
Kesuma, et al,. 2014. Analisa
menentukan harga jual.
Kelayakan Finansial
Pengembangan Usaha
Produksi Komoditas Lokal:
DAFTAR PUSTAKA
Mie Berbasis Jagung.
[Jurnal].Agritech Vol. 34, No.
Anita, U. 2013. Analisis
2, Mei 2014.Balai Besar
Perhitungan Harga Pokok
Pengembangan Teknologi
Produksi Sebagai Dasar
Tepat Guna. Lembaga Ilmu
Penetapan Harga Jual
Pengetahuan
Produk Furniture (Studi
Indonesia.Subang. Jawa
kasus pada PT. Hanin
Barat.
Designs Indonesia -
Indonesian Legal Wood).
Mulyadi. 2010. Akuntansi Biaya.
Fakultas Ekonomi dan
UPP-STIM-YKPN,
Bisnis Jurusan Akuntansi
Yogyakarta.
S1.Universitas Dian
Nuswantoro Semarang.
Nurcahyo, DF. 2011. Analisis
Semarang.
Kelayakan Bisnis (Studi
kasus di PT. Pemuda
Asyisifa.2009. Analisis Biaya Dan
Mandiri Sejahtera).
Pendapatan Industri Mebel
Fakultas Teknik. Program
Jati Di Banjarbaru
Kalimantan

107
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 12, No. 2 Juli 2017

Studi Teknik Industri.


Depok.

Putri, Y.E. 2016.Analisis


Kelayakan Finansial Usaha
Produksi Mebel (Studi
Kasus Di Industri Kecil
Hero Perabot Kelurahan
Maharatu Kecamatan
Marpoyan Damai,
Pekanbaru). [Skripsi].
Fakultas Kehutanan.
Universitas Lancang
Kuning. Pekanbaru.

Wijaya, Yuke O. 2012. Analisis


Pengendalian Biaya
Produksi dan Pengaruhnya
Terhadap Laba Pabrik
Penggilingan (PP) Srikandi
Palembang. Akuntansi.
STIE MDP. Pelembang.

108

Anda mungkin juga menyukai