Anda di halaman 1dari 19

Persepsi Wisatawan Terhadap Objek Wisata Pantai Karangjahe di Kabupaten

Rembang

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Metodologi Riset

Disusun oleh :

Juni Supriadi 31201600841

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG

2019
Bab 1

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Indonesia adalah Negara kepulauan terbesar didunia dengan tingkat


keanekaragaman dan sumber daya alam yang kaya serta dengan sejuta keindahannya
alamnya merupakan salah satu negara yang diminati para wisatawan mancanegara untuk
berpariwisata. Potensi pariwisatanya pun sudah terkenal dimancanegara. Mulai dari
pariwisata bahari, pariwisata gunung, pariwisata budaya, dan lain sebagainya lengkap
terdapat di Indonesia.Sebagai suatu fenomena yang ditimbulkan oleh perjalanan dan
persinggahan manusia maka perkembangan pariwisata suatu daerah tujuan wisata atau
disebut dengan (DTW),atau tourist destination ditentukan oleh beberapa factor tersebut
yaitu: Daya Tarik wisata (tourist atraction), Kemudahan perjalanan atau Aksebilitas ke
(DTW) yang bersangkutan, Sarana dan fasilitas yang diperlukan yang mengingat kegiatan
wisata tidak hanya mencakup kegiatan-kegiatan yang bersifat rekreatif (Kodyat ,1996).
Berlakunya sebuah Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, menjadikan Kabupaten Rembang memiliki kewenangan dalam melakukan
pengembangan objek wisata di daerahnya salah satunya Pantai Karang Jahe. Pantai
Karang Jahe merupakan wisata pantai pasir putih yang memanjang sekitar 1,5 km yang
terletak di Desa Punjulharjo Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang,Pantai
Karangjahe sendiri memiliki sebuah keunikan sendiri dibanding dengan pantai
lainya,pantai karang jahe yang memiliki banyaknya serpihan karang yang berada dibibir
pantai Pulau Karang dengan bentuk menyerupai Jahe, pantai pasir putih yang bersih yang
menjierok ke laut sekitar 150 Meter dan ratusan pohon cemara yang membentang 1,5 km
yang berada di pinggir pantai menambah hawa sejuk didaerah pantai
karangjahe.Keunikan tersebut menjadikan lokasi Pantai Karangjahe menjadi populer di
kalangan para wisatawan. Dalam Rencana Induk Perencanaan Pembangunan
Kepariwisataan Provinsi (RIPPARPROV No 10 Tahun 2012),Wisata Pantai Karangjahe
ditetapkan sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Provinsi (DPP) Kabupaten Rembang
dan sekitarnya dengan kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata atau memiliki
potensi untuk pengembangan pariwisata yang mempunyai pengaruh penting dalam satu
aspek atau lebih, seperti : pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pertumbuhan sumber
daya alam, daya dukung lingkungan hidup, serta pertahanan dan keamanan.

Penelitian terhadap persepsi wisatawan sendiri belum pernah dilakukan dipantai


karangjahe sehingga dapat dijadikan wawasan bagi peneliti selanjutnya untuk
menemukan konsep atau teori lokal yang baru dikawasan wisata pantai karangjahe
sehingga dapat dijadikan acuan dalam pengembangan objek wisata yang berkelanjutan di
Kabupaten Rembang.Wilayah wisata Pantai Karangjahe sendiri dipilih karena wilayah
tersebut merupakan wilayah yang mempunyai potensi wisata alam yang bagus dan
menarik untuk dianalisis perkembangannya dan perubahanya terhadap atraksi dan daya
tarik wilayah pantai tersebut.Perkembangan pariwisata sendiri tidak lepas dari peran
wisatawan dalam memberikan persepsi atau pendapat orang lain untuk berperan aktif
dalam pengembangan objek wisata termasuk wisata bahari yaitu pemerintah, swasta, dan
masyarakat (Rahim, 2012:1).

Sedangkan penelitian yang terkait dengan persepsi wisatawan terhadap objek


wisata yang dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya sudah banyak dilakukan
diberbagai daerah seperti, yang berlokasi di Kabupaten Badung (Ida Bagus Made
Widyasrama I Made Kusuma Negara I Wayan Suardana,2013) dengan hasil penelitian
merencanakan paket wisata dengan destinasi wisata pantai yang terjaga kebersihannya,
berbeda dengan wisata pantai di daerah lain dan rambu larangan untuk membawa benda
yang dapat merusak lingkungan wisata pantai,serta yang berlokasi di Kecamatan Gunung
Kijang Kabupaten Kepulauan Riau (Rasidah1, Dasrizal2, Farida2) yang berisi tentang
persepsi wisatawan terhadap atraksi di Pantai Trikora cukup memuaskan tetapi jarang
dilakukan, persepsi wisatawan tentang aksesibilitas ke pantai Trkora dapat dicapai dan
cukup baik meskipun masih ada jalan yang rusak, persepsi wisatawan fasilitas yang ada
di pantai Trikora cukup memuaskan, persepsi wisatawan tentang layanan pendukung di
pantai Trikora seperti bank dan rumah sakit tidak ada di sana tetapi untuk jaringan
komunikasi. Serta di kabupaten nusa dua Provinsi Bali, (Ni Luh Gde Sri Sadjuni) yang
berisi dari aspek Atraksi, sub aspek yang paling tinggi adalah ombak, diikuti oleh sub
Kebersihan, Daerah yang tertata dengan rapi dan Angin yang tenang. Dari aspek
Aksesibilitas sub aspek yang paling tinggi adalah Informasi yang mudah didapatkan,
berikutnya adalah Jalan dan Transportasi. Dari Aspek Amenities, sub aspek Toilet yang
paling tinggi, diikuti oleh sub Tempat Sampah, Telekomunikasi, Parkir, dan Souvenir.
Sedangkan dari Aspek Pelayanan, sub aspek yang paling tinggi adalah Informasi,
berikutnya adalah sub aspek Life Guard dan sub aspek Hospitaliti. Demikian pula
penelitian yang berkaitan dengan persepsi wisatawan terhadap objek wisata bukan
merupakan suatu yang baru dalam melakukan sebuah penelitian,karena telah banyak yang
melakukan penelitian yang berkaitan dengan persepsi wisatawan dan dari sekian banyak
penelitian bahwasanya persepsi wisatawan berbeda beda dengan hasil yang telah
dilakukan.

Pantai karangjahe merupakan sebuah pantai pasir putih yang berada di Desa
Punjulharjo Kecamatan Rembang,Kab.Rembang dengan luas kawasan 9,8 Ha ,yang
merupakan destinasi wisata pada saat musim liburan tiba dengan melonjaknya para
wisatawan dari berbagai daerah yang ingin menikmati suasana di Pantai Karangjahe,
dikarenakan lokasi yang tidak terlalau jauh dari pusat kota serta fasilitas yang sudah bagus
maka wisatawan menjadikan pantai karang jahe sebagai destinasi wisata unggulan yang
dikunjungi pada waktu liburan tiba,adapun puncak wisatawan melonjak itu pada liburan
sekolah tiba sama dengan liburan setelah lebaran atau hari raya ketupat ,dari berbagai
macam daerah para wisatawan berdatangan hanya ingin berwisata di pantai
Karangjahe,Punjul Harjo dan kumpul bersama keluarga besar. Wisata Pantai Karangjahe
sendiri menyuguhkan pesona keindahan air pantai yang jernih serta ombak yang begitu
tenang ,pasir putih yang membentang ke barat sampai timur dengan panjang pantai 1,5
km ,ratusan pohon cemara yang rimbun dan membentang 1,5 km diarea pinggir pantai
,area permainan anak playground seperti mandi bola ,wisata kuliner yang memanjakan
lidah pengunjung ,serta yang menarik adalah menaiki kapal sampai ke pulau karang dan
menemukan banyaknya serpihan karang yang ditemukan di bibir pulau karang dengan
bentuk menyerupai Jahe dengan destinasi pulau karang yang muncul ketika air laut surut
maka wisatawan penasaran akan keindahan pulau karang yang muncul pada saat air laut
surut dengan biaya sewa kapal 10.000 /orang minimal 8 orang, serta fasilitas penujang
pariwisata seperti motor atv dengan sistem penyewaan minimal 25.000 /15 menit,serta
spot-spot foto yang instagramable untuk para wisatawan yang suka mengabadikan momen
dipantai wisata pantai karangjahe ( Bapak ubadilah Dan Hasan, 2019)1.

Berdasarkan hasil observasi yang saya lakukan di objek wisata Pantai Karangjahe
dengan pihak pengelola Pantai dan Kepala Desa Punjuharjo bahwa telah ditemukan
beberapa pokok permasalahan yang ada di Pantai Karangjahe yang membuat pantai
karangjahe mengalami perkembangan yang fluaktif atau tidak stabil sehingga
mempengaruhi daya tarik wisata dan kunjungan wisata yang ada di Pantai Karangajahe.
Adapun pihak badan pengelola wisata pantai karangjahe sendiri sudah melakukan
pengembangan terhadap objek wisata dengan melakukan pengembangan fasilitas-
fasilitas, seperti akses jalan, penambahan outbond seperti playground tempat bermain
anak dan loket pelayanan sebagai penunjang atraksi wisata pantai karangjahe agar dapat
menarik wisatawan lebih banyak tiap harinya. Dengan melakukan pengembangan fasiltas
penunjang objek wisata diharapkan dapat memberikan kenyamanan pada wisatawan
sehingga dapat meningkatkan jumlah kunjungan para wisatawan dari tahun ketahun tak
kecuali dengan para wisatawan lokal yang ingin berwisata dengan lokasi yang mudah di
jangkau sehingga serta wisatawan nusantara dan mancanegara untuk berkunjung ke objek
wisata Pantai Karangjahe Punjulharjo Kabupaten Rembang.

Oleh karena itu, diperlukannya sebuah penilaian terhadap objek wisata Pantai
Karangjahe dengan permasalahan yang ada dipantai karangajahe seperti abrasi ,tingginya
tingkat ekploitasi terhadap lingkungan pantai dan banyaknya sampah yang ada dipantai
karangjahe,serta perkembangan pantai karangjahe yang fluaktif (tidak stabil), sehingga
berdampak pada daya tarik dan kunjungan objek wisata yang ada di Pantai Karangjahe,
untuk menjawab hal tersebut maka diperlukan persepsi wisatawan untuk menjawab
sebuah permasalahan yang ada di objek wisata Pantai Karangjahe adalah sebagai berikut:
Bagaimana persepsi wisatawan terhadap daya tarik objek wisata Pantai karangjahe,
Bagaimana persepsi wisatawan terhadap,Atraction,Aksebilitas,Amenitas dan Pelayanan
Pantai Karangjahe. Berdasarkan persepsi wisatawan tersebut sehingga dapat
teridentifikasinya prioritas akan pengembangan objek wisata pantai yang berkelanjutan.

1
Bapak ubaidilah dan Hasan adalah informan awal dalam penelitian ini yaitu kepala desa Punjulharjo dan
Pengelola Pantai Karangjahe.
1.2. Perumusan masalah

Rumusan masalah merupakan sebuah upaya untuk memperoleh benang merah dan
kesimpulan dari permasalahan di atas. Oleh karena itu, perumusan masalah dijabarkan ke
dalam 2 (dua) buah pertanyaan penelitian yaitu:

A. Bagaimana persepsi wisatawan terhadap daya tarik Objek Wisata Pantai


Karangjahe.
B. Bagaimana persepsi wisatawan terhadap Atraction, Aksebilitas, Amenitas dan
Pelayanan pantai karangjahe.

1.3. Tujuan dan Sasaran

1.3.1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada keunikan objek wisata Pantai Karangjahe, Desa Punjulharjo


Kabupaten Rembang maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Persepsi
Wisatawan Terhadap Objek Wisata Pantai Karangjahe.

1.3.2. Sasaran

Sasaran merupakan rangkaian tahapan yang dilakukan untuk mencapai tujuan


tertentu. Penulisan laporan ini terdapat beberapa sasaran yang akan dicapai agar dapat
mencapai tujuan yang dimaksud. Adapun sasaran untuk mencapai tujuan laporan ini
antara lain:

A. Untuk mengetahui bagaimana persepsi wisatawan terhadap daya tarik obyek


wisata Pantai Karangjahe.
B. Untuk mengetahui persepsesi wisatawan terhadap Atraction,Aksebilitas,Amenitas
dan Pelayanan di wisata Pantai Karangjahe
1.4. Manfaat Penelitian Dan Hasil yang diharapkan

1.4.1. Manfaat penelitian

A. Secara umum penelitian ini diharapkan menjadi sumber referensi data yang
berkaitan dengan objek dan daya tarik wisata alam sehingga dapat menjadi
pedoman dalam perencanaan pengembangan.obyek wisata selanjutnya.
B. Sebagai syarat lulus mata kuliah metodologi riset

1.4.2. Hasil yang diharapkan

Temuan yang diharapkan adalah dapat menemukan konsep atau teori lokal tentang
pengembangan potensi objek wisata yang berkaitan dengan persepsi wisatawan terhadap
objek wisata dan fasilitas ruang dan pada akhirnya digunakan untuk mengembangkan
potensi wisata yang ada dikabupaten Rembang.selain itu diharapkan muncul teori-teori
lokal atau konsep yang dapat dijadikan pijakan bagi masyarakat setempat atau pemerintah
daerah dalam membangun atupun mengembangkan potensi obyek wisata berdasarkan
persepsi wisatawan

1.5. Ruang Lingkup


1.5.1. Ruang Lingkup Subtansial
Lokasi penelitian berada di Kawasan Pantai wisata karangajahe Desa
Punjulharjo,Kecamatan Rembang ,Kabupaten Rembang, kawasan wisata pantai
karangjahe sendiri dipilih sebagai objek penelitian dengan berfokus pada kawasan pantai
dan atraksi /daya Tarik wisata yang ada di pantai karangjahe. Beberapa justifikasi
pemilihan lokasi penelitian di wilayah pantai karangajahe didasarkan pada beberapa
alasan diantaranya adalah:
 Kawasan pantai karangajahe dinilai sebagai kawasan pariwisata yang ada dikabupaten
rembang yang mengalami perkembangan cukup pesat.
Kawasan wisata pantai Karangajahe mempunyai lokasi yang strategis dari pusat kota
rembang. Sehingga pengembangan pariwisata dikawasan tersebut sangat
mendominasi dan Perkembangan sektor pariwisata membuat daya tarik masyarakat
kabupaten rembang semakin meningkat khususnya.
 Kawasan wisata pantai Karangjahe mampu menjadi daya tarik untuk masyarakat
kabupaten rembang khususnya, melakukan aktivitas di kawasan tersebut.
Letaknya yang strategis yang tidak terlalu jauh dari pusat kota memiliki daya tarik
untuk masyarakat kabupaten rembang dan sekitarnya khususnya, melakukan kegiatan
bererkreasi bersama keluarga dan berkumpul bersama temen dan menikmati suasan
pantai pasir putih yang indah.
1.5.2. Batasan Subtansial Penelitian
Dalam studi ini batasan substansial berhubungan dengan:Persepsi Wisatawan
Terhadap Objek Wisata Pantai Karangjahe dikabupaten Rembang “di sesuaikan
dengan sasaran dari penelitian ini. Untuk lebih jelasanya dapat di jabarkan seperti berikut:
1. Untuk mengetahui permasalahan mengenai persepsi wisatawan terhadap objek
wisata Karangjahe
2. Untuk mengetahui kendala dalam pngembangan objek wisata pantai
Karangjahe,terhadap Atraction,aksebilitas,amenitas ,dan pelayanan objek wisata
pantai karangjahe
Peta.Lokasi studi kasus
1.6. keaslian Peneltian

Penelitian tentang pesepsi wisatawan sudah banyak dilakukan oleh peneliti


sebelumnya seperti (Ida Bagus Made Widyasrama,I Made Kusuma Negara ,I Wayan
Suardana,2013) dengan melakukan penelitian mengenai persepsi wisatawan terhadap
wisata pantai dikelurahan pecatu kabupaten badung dalam perencanaan paket wisata
,dengan tujuan bagaimana persepsi wisatawan yang lebih menyukai wisata pantai
dibandingkan dengan destinasi wisata lainnya yang ada di Bali sebagai perencanaan paket
wisata baru.Metode yang digunakan Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
deskriptif. Untuk mengukur atau pemberi skor pada setiap indikator pada pernyataan
kuesioner menggunakan skala Likert. Teknik penentuan sampel ditentukan dengan
metode purposive sampling. Sedangkan untuk menetapkan ukuran sampel minimal dari
suatu populasi yang diketahui dengan menggunakan rumus Slovin.

(Rasidah,Dasrizal,Farida, 2017) dengan melakukan penelitian mengenai persepsi


wisatawan tentang daya Tarik wisata dikawasan wisataa pantai trikora dikecamatan
gunung kijan kabupaten bintan kepulauan riau.Dengan tujuan untuk mendapatkan
informasi tentang persepsi wisatawan terhadap atraksi, aksesibilitas, fasilitas, dan layanan
pendukung di Pantai Trikora, Kabupaten Gunung Kijang, Bintan, Pulau Riau. Jenis
penelitian ini adalah kualitatif. Informan utama adalah kepala departemen pariwisata dan
budaya Bintan. BPS Pulau Riau dan pengelolaan objek wisata Pantai Trikora. Informen
dipilih dengan menggunakan teknik sampling insidental. Hasilnya, ditemukan bahwa
persepsi wisatawan terhadap atraksi di Pantai Trikora cukup memuaskan tetapi jarang
dilakukan, persepsi wisatawan tentang aksesibilitas ke pantai Trkora dapat dicapai dan
cukup baik walaupun masih ada jalan yang masih hancur, persepsi wisatawan terhadap
fasilitas yang ada di pantai Trikora cukup memuaskan, persepsi wisatawan tentang
layanan pendukung di pantai Trikora seperti bank dan rumah sakit tidak ada di sana tetapi
untuk jaringan komunikasi, itu baik meskipun ada jarak ke pusat kota.
(Ni Luh Gde Sri Sadjuni,2014) dengan melakukan penelitian mengenai Persesi
Wisatwan Terhadap Pantai Nusa Dua ,kabupaten nusa dua Provinsi Bali, dengan tujuan
untuk mengukur lebih jauh persepsi wisatawan terhadap aspek : atraksi,
fasilitas/amenities, aksesibilitas, dan pelayanan sebagai daya tarik wisata pantai Nusa
Dua, sehingga dapat memberikan gambaran situasi dan kondisi pantai di mata wisatawan
.jenis penelitian Data kualitatif dan kuantitatif dikumpulkan dengan metode observasi,
wawancara dan penyebaran kuisioner secara accidental sampling dan purposive sampling
terhadap 110 orang wisatawan domestik yang berkunjung ke pantai Nusa Dua. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa: dari aspek Atraksi, sub aspek yang paling tinggi adalah
ombak, diikuti oleh sub Kebersihan, Daerah yang tertata dengan rapi dan Angin yang
tenang. Dari aspek Aksesibilitas sub aspek yang paling tinggi adalah Informasi yang
mudah didapatkan, berikutnya adalah Jalan dan Transportasi. Dari Aspek Amenities, sub
aspek Toilet yang paling tinggi, diikuti oleh sub Tempat Sampah, Telekomunikasi,
Parkir,dan Souvenir. Sedangkan dari Aspek Pelayanan, sub aspek yang paling tinggi
adalah Informasi, berikutnya adalah sub aspek Life Guard dan sub aspek Hospitaliti.
Tabel.1. Perbandingan Penelitian

No Peneliti Judul Tujuan Metode variable Parameter Hasil

1 (Ida Bagus Made persepsi wisatwan Bagaimana persepsi Metode yang  persepsi  Atraksi Dari hasil analisis
Widyasrama I terhadap wisata wisatawan yang lebih digunakan  wisatwan  Aksebilitas kuantitatif dan kualitatif
Made Kusuma pantai dikelurahan menyukai wisata Penelitian ini  Amenitas pada bahasan
Negara I Wayan pecatu kabupaten pantai dibandingkan merupakan  Pelayanan sebelumnya, dapat
Suardana,2013) badung dalam dengan destinasi penelitian diketahui jika
perencanaan paket wisata lainnya yang kuantitatif perencanaan paket wisata
wisata ada di Bali sebagai deskriptif yang dapat dibentuk
perencanaan paket sesuai dengan penilaian
wisata baru yang telah diberikan oleh
wisatawan adalah
merencanakan paket
wisata dengan destinasi
wisata pantai yang terjaga
kebersihannya, berbeda
dengan wisata pantai di
daerah lain dan rambu
larangan untuk membawa
benda-benda yang dapat
merusak lingkungan
wisata panta
2 (Rasidah, persepsi mendapatkan Jenis penelitian ini  persepsi  Atraksi Hasilnya, ditemukan
Dasrizal, wisatawan tentang informasi tentang adalah kualitatif.  wisatawan  Aksebilitas bahwa 1) persepsi
Farida,2017) daya Tarik wisata persepsi wisatawan Informan utama  Amenitas wisatawan terhadap
dikawasan wisata terhadap atraksi, adalah kepala  Pelayanan atraksi di Pantai Trikora
pantai trikora aksesibilitas, fasilitas, departemen cukup memuaskan tetapi
dikecamatan dan layanan pariwisata dan jarang dilakukan, 2)
gunung kijang pendukung di Pantai budaya Bintan. persepsi wisatawan
kabupaten bintan Trikora, Kabupaten BPS Pulau Riau tentang aksesibilitas ke
kepulauan riau Gunung Kijang, dan pengelolaan pantai Trkora dapat
Bintan, Pulau Riau objek wisata Pantai dicapai dan cukup baik
Trikora. Informen walaupun masih ada jalan
dipilih dengan yang masih hancur, 3)
menggunakan persepsi wisatawan
teknik sampling terhadap fasilitas yang
incidental ada di pantai Trikora
cukup memuaskan, 4)
persepsi wisatawan
tentang layanan
pendukung di pantai
Trikora seperti bank dan
rumah sakit tidak ada di
sana tetapi untuk jaringan
komunikasi, itu baik
meskipun ada jarak ke
pusat kota.
3 (Ni Luh Gde Sri persepsi wisatwan untuk mengukur lebih jenis penelitian  persepsi  Atraksi Hasil penelitian
Sadjuni,2014) terhadap pantai jauh persepsi Data kualitatif dan  wisatawan  Aksebilitas menunjukkan bahwa: dari
nusa dua (Bali) wisatawan terhadap kuantitatif  Amenitas aspek Atraksi, sub aspek
aspek : atraksi, dikumpulkan  Pelayanan yang paling tinggi adalah
fasilitas/amenities, dengan metode ombak, diikuti oleh sub
aksesibilitas, dan observasi, Kebersihan, Daerah yang
pelayanan sebagai wawancara dan tertata dengan rapi dan
daya tarik wisata penyebaran Angin yang tenang. Dari
pantai Nusa Dua, kuisioner secara aspek Aksesibilitas sub
sehingga dapat accidental aspek yang paling tinggi
memberikan sampling dan adalah Informasi yang
gambaran situasi dan purposive sampling mudah
kondisi pantai di mata terhadap 110 orang didapatkan,berikutnya
wisatawan wisatawan adalah Jalan dan
domestik yang Transportasi. Dari Aspek
berkunjung ke Amenities, sub aspek
pantai Nusa Dua Toilet yang paling tinggi,
diikuti oleh sub Tempat
Sampah,
Telekomunikasi, Parkir,
dan Souvenir. Sedangkan
dari Aspek Pelayanan,
sub aspek yang paling
tinggi adalah Informasi,
berikutnya adalah sub
aspek Life Guard dan sub
aspek Hospitaliti
4 (Desita Persepsi Mendeskripsikan Jenis penelitian  pesepsi  Daya tarik Hasil penelitian ini
Anggraeni, M. Wisatawan persepsi wisatawan yang dilakukan  wisatawan menujukan bahwa
Baiquni,2013) Terhadap Variasi Pantai Glagah merupakan :Sebanyak 65,56%
Objek Wisata terhadap penelitian diskriptif wisatawan sudah puas
dipantai Glagah perkembangan objek Wawancara dan dengan variasi wisata
Kulonprogo wisata di Pantai kuesioner yang ada, tetapi akan
Glagah, Kulonprogo, digunakan untuk lebih senang jika
(2) Memberikan mendapatkan ditambah dengan variasi
rekomendasi sesuai persepsi yang lain seperti ATV,
yang diinginkan wisatawan. Sampel banana boat, wahana
wisatawan terhadap diambil secara outbond, dll
keberadaan variasi Accidental
wisata Pantai Glagah Sampling. Analisis
saat ini menggunakan
deskriptif.
Klasifikasi dan
skoring digunakan
untuk melihat
pengelompokan
jawaban wisatawan
dan bobot dari
jawaban.

5 (Dedy Persepsi Wisatwan Tujuan penelitian ini Metode  persepsi  Atraksi Hasil penelitian persepsi
Norsandi,2017) Terhadap untuk mengetahui pengumpulan data  wisatawan  Aksebilitas wisatawan terhadap
Pengembangan persepsi wisatawan dilakukan melalui  Amenitas pengembangan obyek
Objek Wisata terhadap dokumentasi, wisata Bukit Banama
Bukit Banama pengembangan obyek angket, observasi,  Pelayanan meliputi: kondisi obyek
dikecamatan Bukit wisata Bukit Banama, dan wawancara. wisata Bukit Banama
Batu Palangka raya dan upaya Teknik penarikan tergolong bagus,
pengembangan obyek informan dengan aksesibilitas di obyek
wisata Bukit Banama. accidental wisata Bukit Banama
sampling. Analisis bagus, fasilitas di obyek
data menggunakan wisata Bukit Banama
analisis deskriptif sebagian besar sudah
kualitatif bagus, pelayanan yang
diberikan oleh pengelola
obyek wisata Bukit
Banama sudah bagus,
atraksi wisata yang
disajikan kurang bagus,
wisatawan menyatakan
setuju bahwa kerawanan
bencana mempengaruhi
jumlah wisatawan dan
mengganggu
kenyamanan dan
keamanan wisatawan.
1.7. kerangka Pikir

Studi ini dilakukan berdasarkan permasalahan yang terjadi pada saat ini, pada
objek wisata pantai karangjahe antara lain terjadinya Abrasi ,Tingkat tingginya ekploitasi
terhadap lingkungan pantai, Banyaknya sampah yang ada dipantai karangjahe,serta
Perkembangan pantai karangjahe yang fluaktif sehingga berdampak pada daya Tarik yang
ada dipantai karangjahe sehingga mengalami penurunan jumlah pengujung.Permasalahan
yang telah terjadi, maka disusun sasaran yang dapat menjawab permasalahan tersebut
yakni pertama tentang: Bagaimana persepsi wisatawan terhadap daya Tarik objek wisata
pantai karangjahe. Yang kedua Bagaimana persepsi wisatawan terhadap, Atraction
Aksebilitas,Amenitas dan Pelayanan Pantai Karangjahe , Sasaran yang telah disusun
maka dapat disusun tujuan dari penelitian ini, tujuan penelitian ini untuk mengetahui
Persepsi Wisatawan Terhadap objek wisata dipantai karangjahe Kab.Rembang,
Penjelasan yang telah diberikan maka dapat dilihat kerangka pikir studi sebagai berikut :

:
Masalah

Abrasi,Tingginya tingkat ekploitasi terhadap lingkungan pantai,


Banyaknya sampah yang ada dipantai karangjahe,serta Perkembangan
pantai karangjahe yang fluaktif sehingga berdampak pada daya tarik dan
kunjungan wisata. Tujuan

Tujuan
Grand teory
Untuk mengetahui Persepsi Wisatawan Metode
Persepsi atau dalam Bahasa inggris Terhadap objek wisata dipantai karangjahe
perception berasal dari Bahasa latin Kab.Rembang kuantitatif
perception yang artinya menerima atau
mengambil(Sobur,2003;445) Menurut
para ahli persepsi sendiri berbeda-beda
Analisis regresi
mengenai persepsi.Menurut leavit
dalam (sobur 2003;445) bahwa
persepsi dalam arti sempit adalah
penglihatan ,bagaimana seseorang Analisis
melihat sesuatu sedangkan dalam arti
luas adalah pandangan atau 1. Menganalisis persepsi wisatawan terhadap
mengartikan seseorang memandang daya tarik objek wisata Pantai Karangjahe.
atau mengartikan sebuah sesuatu.
2. Menganalisis persepsi wisatawan
terhadap,Atraction,Aksebilitas,Amenitas
dan Pelayanan di wisata pantai karangjahe

Untuk mengetahui Persepsi Wisatawan


Terhadap objek wisata dipantai karangjahe
Kab.Rembang sehingga dapat dijadikan
masukan dalam pengembangan selanjutnya.

Kesimpulan dan rekomendasi terhadap


persepsi wisatawan

Sumber: Hasil analisis 2019

Gambar.1.kerangaka Pikir
1.8. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika laporan yang digunakan dalam penyusunan laporan study ini untuk
mencapai tujuan adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi mengenai latar belakang, perumusan masalah, tujuan, sasaran,
ruang lingkup, kerangka pikir, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi mengenai penjabaran dari kajian literatur mengenai dasar-dasar teori
dan referensi yang berkaitan dengan materi penelitian. Pada akhir bab ini akan
dirumuskan variabel amatan yang digunakan dalam penelitian.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi mengenai metode yang digunakan dalam penelitian ini. Metode
tersebut meliputi metode pengumpulan data dan metode analisis data.
BAB IV GAMBARAN UMUM
Bab ini berisi tentang menguraikan gambaran umum lokasi dilakukannya
penelitian, kondisi lokasi penelitian berdasarkan persepsi wisatawan objek wisata.
BAB V RENCANA STUDI
Bab ini berisi tentang rencana studi dan daftar isi serta jadwal pelaksanaan untuk
membuat Tugas Akhir.
.

Anda mungkin juga menyukai