Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PRA-RANCANGAN CYCLONE PADA INDUSTRI SEMEN

Disusun Oleh :

FEBRINA DYTA PRAVITRI (17250836)


MARIA IMAKULATA DHALO (17250839)

FAKULTAS TEKNIK LINGKUNGAN


INSTITUT TEKNOLOGI YOGYAKARTA
(STTL “YLH” YOGYAKARTA)
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan hidayah-nya kepada kita makhluk ciptaannya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan Makalah Pra-Rancangan Cyclone pada Industri
Semen.
Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah PRB Pengolahan
Limbah Padat dan Gas Kelas Alih Jalur Tahun Ajaran 2018/2019 Institut
Teknologi Yogyakarta.
Dalam kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan banyak terima
kasih kepada pihak yang membantu dalam penulisan laporan ini, khususnya
kepada yang terhormat :
1. Bapak Ir. Prayitno, M.Eng. selaku dosen mata kuliah PRB Pengolahan
Limbah Padat dan Gas.
2. Penyusun juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada teman-teman
maupun pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis juga menyadari masih banyak
terdapat kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis juga
menerima kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Kiranya makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 24 November 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2. Tujuan.................................................................................................... 2
1.3. Teori....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Mekanisme Cyclone.............................................................................. 4
2.2. Uraian Proses......................................................................................... 5
2.3. Perhitungan Dimensi Cyclone.............................................................. 5
2.4. Endapan Yang Dialirkan Cyclone.......................................................... 6
2.5. Dimensi Cyclone................................................................................... 7
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan............................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pencemaran udara mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita, terjadi
setiap detik. Dari asap kendaraan bermotor. Berbagai zat pencemar yang
dihasilkan, gas beracun dan bebahaya. Pencemaran udara tidak hanya dari
aktivitas kendaraan bermotor, debu-debu yang dihasilkan dari aktivitas
industri mempunyai peranan penting dalam pencemaran udara. Berbagai cara
dilakukan dalam mengatasi masalah tersebut, termasuk dalam kasus
pengendalian udara emisi. Salah satunya dengan memakai alat pemisah debu
yaitu cyclone separator.
Siklon (cyclone) karena karakteristiknya sering digunakan sebagai alat
pemisah partikel dengan gas. Penggunaan siklon sering dijumpai sebagai alat
pengontrol polusi udara dari pengotor debu. Siklon juga dijumpai pada proses
pembakaran untuk peralatan umpan bahan bakar padat (pulverized) pada
boiler. Alasan utama penggunaan siklon dalah harganya yang murah, tidak
mempunyai bagian yang bergerak dan mampu bertahan pada kondisi operasi
yang berat. Sementara itu siklon juga mempunyai beberapa kelemahan dalam
hal efisiensinya yang rendah (khususnya pada partikel yang sangat kecil) dan
biaya operasi yang tinggi. Tingginya biaya operasi dikarenakan siklon perlu
daya yang besar untuk mengatasi penurunan tekanan (pressure drop).
Cyclone separator adalah alat yang menggunakan prinsip gaya
sentrifugal dan tekanan rendah karena adanya perputaran untuk memisahkan
materi berdasarkan perbedaan massa jenis, ukuran, dan bentuk. Efisiensi
pemisahan partikel bergantung pada diameter partikel, massa jenis partikel,
dan dimensi cyclone separator. Kecepatan masuk inlet juga cukup
mempengaruhi persentase pemisahan partikel. Salah satu industri yang paling
banyak menghasilkan limbah gas adalah industri semen. Setiap harinya
pabrik semen dapat menghasilkan partikulat-partikulat debu dalam jumlah
yang banyak. Limbah yang terbesar dari industri semen atau pabrik semen
adalah debu dan partikel, yang termasuk limbah gas dan limbah B3. Udara

1
adalah media pencemar untuk limbah gas. Oleh karena itu, limbah gas
tersebut harus ditangani agar tidak mencemari lingkungan, salah satunya
dengan menggunakan siklon.

1.2. Tujuan
1. Mengetahui dimensi Pra-Rancangan cyclone untuk limbah industri semen.
2. Mengetahui kapasitas cyclone dan banyaknya endapan debu yang
dialirkan cyclone.

1.3. Teori
Cyclone Separator adalah suatu peralatan mekanis yang sederhana,
merupakan jenis dari pengendali kering (Dry Scrubber), biasanya digunakan
untuk menyisihkan partikel dengan ukuran relatif besar dari suatu aliran gas.
Cyclone memiliki bentuk yang khas dan mudah dikenal dan dapat ditemukan
pada hampir setiap industri. Cyclone dapat ditempatkan di atap dari suatu
instalasi atau disamping bangunan. Diameter cyclone bervariasi dan
digunakan sebagai alat kontrol polusi udara.Alat ini menggunakan gaya
sentrifugal sebagai driving force pemisahan debu dari gas yang akan
dihasilkan kegiatan suatu industri. Alat ini memiliki biaya instalasi dan
operasi yang rendah, serta memiliki dimensi yang relatif kecil untuk
mendukung efisiensinya. Keuntungan tersebut membuat cyclone banyak
digunakan industri pertambangan untuk mengumpulkan partikel debu yang
akan menimbulkan pencemaran udara.
Dalam aplikasi dunia industri, cyclone sering digunakan sebagai
precleaner untuk alat kontrol polusi udara. Cyclone lebih efisien digunakan
untuk memisahkan partikulat daripada settling chamber, tetapi tidak lebih
efisien bila dibandingkan dengan wet scrubber, bag houses atau electric
precipitator. Cyclone sering digambarkan sebagai peralatan dengan efisiensi
rendah. Namun dalam perkembangannya, tercatat cyclone mampu
menghasilkan efisiensi 98% bahkan lebih untuk partikel yang lebih besar dari
5 microns. Efisiensi lebih dari 98% juga tercatat pada cyclone untuk partikel
yang diameternya lebih dari 346 microns.

2
Cyclone dapat didesain atau dibuat dengan berbagai cara. Desain yang
umum adalah cyclone dengan inlet tangensial. Jenis cyclone ini mempunyai
empat bagian yaitu inlet, body, sistem pembuangan debu, dan outlet.
1. Inlet merupakan bagian dimana gas dan partikulat masuk. Jalannya gas
dan partikulat ini dalam arah lurus dan kemudian berubah menjadi gerakan
berputar pada dinding. Inlet berada pada bagian pinggir dari cyclone. Hal
ini bertujuan agar agar terjadi vortex dalam cyclone.
2. Body Efisiensi pemisahan partikel dari cyclone tergantung dari ukuran
atau dimensi cyclone. Pembuatan cyclone ditentukan oleh debit gas yang
memasuki cyclone danefisiensi yang diinginkan. Dimensi yang paling
penting adalah diameter partikel. Berikut adalah dimensi standar cyclone
separator.
3. Sistem Pembuangan Debu Partikulat yang terkumpul harus dibuang dari
cyclone atau akan menghambat kinerja cyclone. Terdapat sejumlah metoda
yang dapat digunakan untuk membuang partikel terkumpul baik secara
periodik ataupun secara kontinyu. Manual slidegate pada bagian bawah
cone dapat digunakan untuk pembuangan debu secara periodik, sedangkan
rotary valve dapat digunakan untuk pembuangan debu secara kontinu.
4. Outlet merupakan bagian dimana udara bersih keluar. Udara bersih ini
didapat dari pemisahan udara dan partikel didalam siklon. Umumnya, pada
outlet ini juga terdapat partikel yang keluar. Hal ini disebabkan karena
efisiensi pemisahan partikel yang hanya sekitar 90%.

3
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1. Mekanisme Cyclone


Pada prinsipnya, terdapat dua gaya mekanisme yang mempengaruhi
pengumpulan debu, yaitu gaya sentrifugal dan gaya gravitasi. Kumpulan gas
dan partikel ditekan ke bawah secara spiral karena bentuk dari cyclone. Gaya
sentrifugal dan gaya inersia menyebabkan partikel terlempar ke arah luar,
membentur dinding dan kemudian bergerak turun ke dasar cyclone. Gerakan
spiral aliran gas berkembang sejalan dengan masuknya gas. Gas bergerak
sepanjang dinding cyclone, berputar beberapa kali secara spiral dan bergerak
kebawah, seperti gerakan dari topan tornado. Saat gas mencapai dasar
cyclone, gerakan akan berputar kearah berlawanan dan menuju ke pusat
tabung lalu bergerak keatas. Pada bagian silinder dari cyclone, partikulat akan
terbawa oleh dinding, dengan kata lain partikel bergerak kearah dinding
dengan gerakan yang dilakukan oleh gaya sentrifugal. Pada bagian cone,
bentuk menyempit memberikan kesempatan terjadinya kecepatan rotasi yang
cukup untuk mempertahankan gerakan partikel pada dinding. Hal ini dapat
mencegah terjadinya gerakan partikel kembali memasuki aliran gas. Partikel
yang jatuh kedasar akan terkumpul dan dapat dibersihkan secara periodik

Gambar Mekanisme Cyclone

4
2.2. Uraian Proses
Proses pengendapan debu menggunakan cyclone dilakukan dengan
melewatkan udara melalui cyclone, dimana cyclone akan memisahkan
partikel debu dengan udara bersih. Dalam proses ini, ukuran partikel debu
berdiameter 0,02 cm, diubah ke meter menjadi 2 x 10-4 m. Jumlah putaran dari
cyclone sebanyak 5. Densitas partikel debu adalah 4,50 kg/m 3. Densitas udara
sekitar adalah 2,50 kg/m3. Kecepatan aliran masuk udara adalah 1500
m/detik. Nilai π yang digunakan adalah 3,14 sesuai dengan ketetapan
internasional. Nilai effisiensi pengendap cyclone diasumsikan sebesar 85 %.
Nilai konsentrasi debu 60 kg/m3. Dan viscositas udara adalah 5 x 10-4
kg/m.detik. Lalu, jumlah cyclone yang digunakan pada proses ini sebanyak
15 buah. Untuk membuat dan merancang dimensi cyclone, ukuran cyclone
harus disesuaikan dengan diameter minimum partikel debu yang akan
diendapkan.

2.3. Perhitungan Dimensi Cyclone


Ukuran cyclone ditentukan berdasarkan diameter minimum partikel
debu yang akan diendapkan. Dimana rumus diameter minimum partikel debu
adalah sebagai berikut :

5
1/ 2
 9 Bc 
Rumus: D p min   
 N sVc (  s   ) 
Dimana :
Dp = diameter minimum partikel (cm)
µ = viscositas (kg/jam.detik)
Nc = jumlah putaran dalam siklon
BC = ukuran siklon (cm, m)
Vc = kecepatan aliran masuk (m/detik)
ρs = densitas partikel debu (kg/m3)
ρudara= densitas udara (kg/m3)
maka, ukuran cyclone yang harus dibuat :
1/ 2
 9Bc 
D p min   
 N sVc (  s   ) 
Bc = Dp2 x π x Nc x Vc (ρs – ρudara)
9xµ

Bc = (2 x 10-4 m)2 x 3,14 x 5 x 1500 m/detik (4,50 kg/m3 – 2,50 kg/m3)


9 x 5 x 10-4 kg/m.detik

Bc = 4 x 10-8 m2 x 23.550 m/detik (2 kg/m3 )


45 x 10-4 kg/m.detik

Bc = 0,41 m = 41 cm ≈ 40 cm
Jadi ukuran lubang masuk (Bc) = 40 cm

2.4. Endapan Yang Dialirkan Cyclone


Dari data yang telah didapat, dapat dihitung laju volumetriknya
dengan menggunakan persamaan :
Laju volumetrik = luasan x Vc = (Vc x Hc) x Vc = Bc (2Bc) xVc
= 2BC2 x Vc
Maka, laju volumetrik = 2 (0.40m)2 x 1500 m/detik = 480 m3/detik

6
Selanjutnya, mencari seberapa besar kapasitas cyclone tersebut per
detiknya. Untuk mencari kapasitas cyclone dapat dengan menggunakan
rumus berikut :
Kapasitas cyclone = laju volumetrik x konsentrasi debu
Maka, kapasitas cyclone tersebut adalah :
Kapasitas cyclone = 480 m3/detik x 60 kg/m3
Kapasitas cyclone = 28.800 kg/detik

Jumlah debu yang dialirkan (G) = jumlah cyclone x kapasitas cyclone x


effisiensi pengendapan cyclone
(G) = 15 x 28.800 kg/detik x 85%
(G) = 367.200 kg/detik
Jadi, jumlah debu yang dialirkan tiap detiknya sebesar 367.200 kg/detik.

2.5. Dimensi Cyclone

Gambar Dimensi Cyclone

7
- Bc = 40 cm
- Dc = 4 x Bc = 4 x 40 cm = 160 cm
- De = Dc/2 = 160 cm / 2 = 80 cm
- Lc = Zc = 2 x Dc = 2 x 160 cm = 320 cm
- Hc = 2 x Bc = 2 x 40 cm = 80 cm
- Jc = Dc/4 = 160 cm / 4 = 40 cm
- Sc = Dc/8 = 160 cm/8 = 20 cm

8
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
1. Ukuran cyclone (Bc) pada percobaan ini sebesar 40 cm.
2. Kapasitas cyclone 28.800 kg/detik.
3. Jumlah debu yang dialirkan cyclone tiap detik nya sebesar 367.200
kg/detik.

9
DAFTAR PUSTAKA

Prayitno. 2018. Materi Bahan Kuliah PRB Pengolahan Limbah Padat dan Gas.
Yogyakarta : Institut Teknologi Yogyakarta.

Indra Wibawa Dwi Sukma. Industri Pengolahan Batubara. Lampung :


Universitas Lampung.

Kentkhute Ray. 2016. Makalah Pra-Rancangan Cyclone. Yogyakarta : ITY.

Widjaja Tri. Pengendalian Pencemaran Udara CycloneI. Surabaya : ITS.

http://mix-maxy.blogspot.com/2011/09/cyclone-separator.html (diakses 17
November 2018 pukul 19.25).

http://mix-maxy.blogspot.com/2011/09/cyclone-separator.html (diakses 17
November 2018 pukul 20.35).

10

Anda mungkin juga menyukai