Sel PV atau Sel Surya adalah perangkat semi konduktor yang dapat mengubah sinar

matahari menjadi listrik. Sel-sel ini digabungkan sedemikian rupa sehingga membentuk
panel yang, secara sistematik, membentuk gabungan atau rangkaian untuk yang
disebut”array“(susunan matriks) sistem pembangkit tenaga surya actual yang terhubung ke
jaringan energy. Efisiensi setiap solar panel diukur dengan kemampuannya untuk
menyerap“partikel cahaya”(FOTON). Semakin banyak foton itu diserap, maka semakin
efisien panel tersebut dapat mengubah“Foton Cahaya”menjadi“LISTRIK”. JIka FOTON –
FOTON menyerang sel-sel surya (yang terdapat di dalam panel surya),maka mereka itu
dapat dipantulkan, diserap,atau melewati panel. Pada saat FOTON diserap (oleh sel-sel
surya), maka ENERGI yang mereka miliki dapat digunakan
sebagai“pemicu”(trigger)terlepasnya elektron-elektron permukaan sel, sehingga mengalir
dalam satu arah di dalam panel dan keluar melalui kabel penghubung sebagai“listrik tenaga
surya”. LISTRIK TENAGA SURYA tersebut pada akhirnya menyediakan TENAGA
LISTRIK untuk pengguna perumahan dan atau komersial.
Salah satu komponen yang penting panel surya adalah Solar Charge Controller. Solar
Charge Controller adalah komponen di dalam sistem PLTS berfungsi sebagai pengatur arus
listrik (Current Regulator) baik terhadap arus yang masuk dari panel PV maupun arus beban
keluar yang digunakan. Prinsip kerja dari sistem Solar Charge Controller ialah menjaga
baterai dari pengisian yang berlebihan (Over Charge) dengan mengatur tegangan dan arus
dari panel surya ke baterai. Sebagian besar Solar PV 12 Volt menghasilkan tegangan keluar
(V-Out) sekitar 16 sampai 20 volt DC, jadi jika tidak ada batasan maka baterai akan rusak
akibat dari pengisian tegangan yang berlebihan, yang umumnya baterai 12Volt
membutuhkan tegangan pengisian (Charge) sekitar 13-14,8 volt (Tegantung Tipe Battery)
untuk dapat terisi penuh. Fungsi dan fitur Solar Charge Controller:

1. Saat tegangan pengisian di baterai telah mencapai keadaan penuh, maka controller akan
menghentikan arus listrik yang masuk ke dalam baterai untuk mencegah over charge,..
2. Saat voltase di baterai dalam keadaan hampir kosong, maka controller berfungsi
menghentikan pengambilan arus listrik dari baterai oleh beban / peralatan listrik. Dalam
kondisi voltase tertentu ( umumnya sekitar 10% sisa voltase di baterai ) , maka
pemutusan arus beban dilakukan oleh controller
3. Pada controller tipe – tipe tertentu dilengkapi dengan digital meter dengan indikator yang
lebih lengkap, untuk memonitor berbagai macam kondisi yang terjadi pada sistem PLTS
dapat terdeteksi dengan baik
Kemudian Bapak Bismo jug menjelaskan mengenai Jenis Panel Surya/solar cell. Ada empat
teknologi panel surya yang saat ini digunakan, yakni:
a. Polikristal-(Poly-crystalline)
Merupakan panel surya yang memiliki susunan kristal acak karena dipabrikasi dengan
proses pengecoran. Type ini memerlukan luas permukaan yang lebih besar dibandingkan
dengan jenis monokristal untuk menghasilkan daya listrik yang sama. Panel surya jenis
ini memiliki efisiensi lebih rendah dibandingkan type monokristal, sehingga memiliki
harga yang cenderung lebih murah.
b. Monokristal-(Mono-crystalline)
Merupakan panel yang paling efisien, menghasilkan daya listrik persatuan luas yang
paling tinggi. Memiliki efisiensi sampai dengan 15%. Kelemahan dari panel jenis ini
adalah tidak dapat bekerja optimal ditempat dengan cahaya mataharinya kurang (teduh),
efisiensinya akan turun drastis dalam cuaca berawan.

c.

Panel surya tipe All Black dari Canadian Solar diperuntukkan untuk aplikasi perumahan.
Dilengkapi dengan 60 sel monocrystalline, solar panel ini mampu menghasilkan energi
yield tinggi walaupun dalam kondisi radiasi matahari rendah (>96.5%) serta ketahanan
fisik yang mampu menahan beban hingga 5400 Pa. Tersedia dengan range kapasitas 270 -
295 Wp.

Komponen lainnya yang tidak kalah penting adalah panel solar inverter. Fungsi Inverter
yaitu untuk merubah arus searah (DC) menjadi arus bolak balik (AC). Tujuan kita
menggunakan inverter yaitu agar bisa menyalakan peralatan elektronik seperti
komputer, TV, Kulkas dan lainnya. Sebab pada dasarnya peralatan tersebut perlu arus
220AC. Inverter yang biasa digunakan untuk perlengkapan solar panel / panel surya
yaitu pure sin wave inverter
Sistem panel surya atap rumah bernma Grid tie adalah pemanfaatan panel surya yang terkoneksi
dengan listrik PLN. Intinya hasil produksi daya listrik dari sistem ini langsung di koneksikan ke
PLN, agar bisa dimanfaatkan kembali oleh penghuni rumah.
Berikut 3 cara kerja sistem ini yang sebenarnya cukup sederhana, mari disimak :
1. Penghuni rumah memasang sistem panel surya, berikut dengan inverter grid tie dan BOS
(Balance of System, meliputi panel kontrol, konektor, kabel, pengaman dlsb) pada rumah
mereka.
2. Dari permintaan penghuni rumah, PLN akan memasang kWh meter khusus yang mereka sebut
kWh ekspor-impor, berfungsi untuk merekam besarnya kapasitas daya yang di koneksikan /
dijual penghuni rumah kepada PLN dan besarnya kapasitas daya yang digunakan oleh pemilik
rumah dari PLN.
3. Dari selisih daya koneksi atau daya jual ke PLN dan daya konsumsi ke penghuni rumah akan
dihitung secara rinci oleh PLN. Kalau daya jual melebihi batas dari daya konsumsi, maka
penghuni rumah mempunyai ‘simpanan’ yang bisa dipakai kembali sewaktu-waktu. Namun jika
daya jual kurang dari daya konsumsi, maka penghuni rumah wajib membayar sisa selisih
tersebut kepada pihak PLN.
Rata-rata pemasangan sistem panel surya model Grid tie ini, pemilik rumah bisa menghemat
30% – 40% dari tagihan bulanan PLN mereka sebelum memasang sistem panel surya.
Cara memasang sistem panel surya Grid Tie
Cara memasang model ini tidak terlalu rumit, tapi tetap harus diawasi oleh tenaga ahli yang
berkompeten di bidangnya agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Kalau Anda tertarik
dan ingin memasang model ini, berikut beberapa hal yang bisa Anda kerjakan :
1. Terlebih dahulu Anda kenali tipe atap rumah
Dengan melihat hal-hal berikut ini :
– Atap rumah Anda menghadap kemana?
– Berapa besaran biaya kWh meter setiap bulan yang biasa dibayarkan?
– Apakah listrik PLN menyala dalam 24 jam perharinya?
2. Hitung sendiri kebutuhan sistem panel surya
Tipsnya yaitu selalu gunakan total kapasitas daya panel surya dibawah besaran daya dari
kapasitas kWh meter yang akan dipasang di rumah.
3. Gunakan produk panel surya yang berkualitas
Bagaimana cara mengetahuinya? Lihat review terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk
memilihnya, jika sudah menemukan penyedia produk yang menjamin garansi produk, lihat juga
apakah punya pengalaman pemasangan sistem panel surya atap rumah yang terbukti berfungsi
minimal dalam 1 tahun.

Pembangkit listrik tenaga angin adalah suatu pembangkit listrik yang menggunakan angin
sebagai sumber energi untuk menghasilkan energi listrik.Pembangkit ini dapat mengkonversikan
energi angin menjadi energi listrik dengan menggunakan turbin angin atau kincir angin. Sistem
pembangkitan listrik menggunakan angin sebagai sumber energi merupakan sistem alternatif
yang sangat berkembang pesat, mengingat angin merupakan salah satu energi yang tidak terbatas
di alam. Sistem pembangkit listrik tenaga angin ini merupakan pembangkit listrik yang
menggunakan turbin angin (wind turbine) sebagai peralatan utamany
Turbin angin terbagi dalam dua kelompok yaitu turbin sumbu horisontal, turbin angin
sumbu horisontal biasanya baik memiliki dua atau tiga modul. Jenis lain yaitu turbin sumbu
vertikal. Turbin ini berbilah tiga dioperasikan melawan angin, dengan modul menghadap ke
angin. Turbin skala utility memiliki berbagai ukuran, dari 100 kilowatt sampadengan beberapa
megawatt. Turbin besar dikelompokkan bersama-sama ke arah angin,yang memberikan kekuatan
massal ke jaringan listrik. turbin kecil tunggal, di bawah 100 kilowatt dan digunakan pada
rumah, telekomunikasi, atau pemompaan air. Turbin kecil kadang-kadang digunakan dalam
kaitannya dengan generator diesel, baterai dan sistem fotovoltaik. Sistem ini disebut sistem angin
hibrid dan sering digunakan di lokasi terpencil di luar jaringan, di mana tidak tersedia koneksi ke
jaringan utilita