DPD 1
DPD 1
DISUSUN OLEH:
NIM: PO0220216045
JURUSAN KEPERAWATAN
T.A 2018
A. Definisi
Defisit perawatan diri adalah suatu kondisi pada seseorang yang mengalami kelemahan
kemampuan dalam melakukan atau melengkapi aktivitas perawatan diri secara mandiri
seperti mandi (hygiene), berpakaian atau berhias, makan. Defisit perawatan diri merupakan
ketidakmampuan melakukan aktivitas perawatan diri yang berkaitan dengan personal
hygiene.
Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan
seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi dimana
seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya.
B. Etiologi
Menurut Tarwoto dan Wartonah (2010) penyebab kurang perawatan diri adalah sebagai
berikut:
1. Kelelahan fisik
2. Penurunan kesadaran
Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene, antara lain:
a. Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya
kebersihan perorangan dengan baik, gangguan fisik yang sering terjadi adalah
gangguan integritas kulit, gangguan membran mukosa mulut, infeksi pada mata dan
telinga dan gangguan fisik pada kuku.
b. Dampak psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan
kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri,
aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.
C. Manifestasi Klinis
1. Fisik
a. Bau badan, pakaian kotor
b. Rambut dan kulit kotor
c. Kuku panjang dan kotor
d. Gigi kotor disertai mulut bau
e. Penampilan tidak rapi
2. Psikologis
a. Malas, tidak ada inisiatif
b. Menarik diri, isolasi diri
c. Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina
d. Sosial
a. Interaksi kurang
b. Kegiatan kurang
c. Tidak mampu berperilaku sesuai norma
d. Cara makan tidak teratur
e. Gosok gigi dan mandi tidak mampu mandiri
Berikut ini dijelaskan tentang respons yang terjadi pada defisit perawatan diri, antara lain:
1. Pola perawatan diri seimbang, saat klien mendapatkan stresor dan mampu untuk
berprilaku adaptif, maka pola perawatan yang dilakukan klien seimbang, klien masih
melakukan perawatan diri
2. Kadang perawatan diri kadang tidak, saat klien mendapatkan stresor kadang-kadang klien
tidak memperhatikan perawatan dirinya
3. Tidak melakukan perawatan diri, klien mengatakan dia tidak peduli dan tidak bisa
melakukan perawatan saat stresor.
H. Penatalaksanaan
1. Meningkatkan kesadaran dan kepercayaan diri
2. Membimbing dan menolong klien merawatan diri
3. Ciptakan lingkungan yang mendukung
I. Diagnosa Keperawatan
1. Defisit perawatan diri
2. Menurunnya motivasi perawatan diri
3. Isolasi sosial: menarik diri
DAFTAR PUSTAKA
Tarwoto dan Wartonah (2010) ‘Defisit Perawatan Diri Dengan Orang Gangguan Jiwa’, Jurnal
Keperawatan, pp.1-39