WAWASAN KEBANGSAAN
Disusun oleh :
Maya Fidjriani
Maya sofiana
Melani aprilianti
Mugy khayun mahara
Muhammad rauzi
Nurul izzah
Rijki
Rizka nazira
Riski riza aulia
Riza ufaira
Dosen pembimbing:
Afriandi
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat allah yang maha esa karena berkat
limpahan dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada
waktunya yang membahas tentang WAWASAN KEBANGSAAN
Dan tidak lupa pula kita sanjung sajikan shalawat berbingkaikan salam
kepangkuan nabi besar Muhammad SAW,yang mana oleh beliau telah menuntun kita
dari alam kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan
saat ini.
Kepada bapak Afriandi kami kelompok 3 mengucapkan terima kasih karna
telah mau mendegarkan dan berpastisipasi dalam diskusi ini,kepada teman-teman
yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa
disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para
pembaca.Namun terlepas dari itu,kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna,sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Hormat Kami
Kelompok 3
DAFTAR ISI
Kata pengantar ......................................................................................................... i
Daftar isi .................................................................................................................. ii
Pendahuluan .............................................................................................................1
A. Latar belakang ..............................................................................................2
B. Rumusan masalah.........................................................................................3
C. Tujuan masalah ............................................................................................4
BAB I PEMBAHASAN ...........................................................................................5
BAB II ISI ................................................................................................................6
A. Pengertian wawasan kebangsaan .................................................................7
B. Sejarah wawasan kebangsaan ......................................................................8
C. Nilai dasar wawasan kebangsaan .................................................................9
D. Mengapa wawasan kebangsaan harus ada .................................................10
E. unsur dasar wawasan kebangsaan ..............................................................11
F. Asas wawasan kebangsaan .........................................................................12
G. Hakekat wawasan kebangsaan ...................................................................13
H. Hubungan wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional .........................14
I. Wawasan kebangsaan indonesia ................................................................15
J. Makna wawasan kebangsaan .....................................................................16
BAB III PENUTUP ...............................................................................................17
A. Kesimpulan ...............................................................................................18
B. Saran ..........................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................20
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wawasan kebangsaan pada hakekatnya adalah hasrat yang sangat kuat
untuk kebersamaan dalam mengatasi segala perbedaan dan diskriminasi.
Wawasan kebangsaan ini menentukan cara suatu bangsa memeanfaatkan
kondisi geografis,sejarah,sosial budaya nya dalam mencapai cita-cita dan
menjamin kepentingan nasional nya serta bagaimana bangsa itu memandang
diri dan lingkungan nya baik ke dalam ataupun luar.
Kata wawasan berasal dari bahasa Jawa yaitu mawas yang artinya memandang atau
melihat, jadi kata wawasan dapat diartikan cara melihat atau cara pandang.
Sehingga Wawasan Kebangsaan Indonesia adalah cara pandang mengenai diri dan
tanah airnya sebagai negara kepulauan dan sikap bangsa Indonesia terhadap diri dan
lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dalam
penyelenggaraan kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.
Wawasan kebangsaan dapat juga diartikan sebagai cara memandang / sudut pandang
yang mengandung kemampuan seseorang atau kelompok orang untuk memahami
keberadaan jati diri sebagai suatu bangsa dalam memandang dirinya dan bertingkah
laku sesuai falsafah hidup bangsa dalam lingkungan internal dan lingkungan eksternal
(Suhady dan Sinaga, 2006).
Wawasan Kebangsaan Indonesia juga dikenal sebagai sebuah pedoman yang masih
bersifat filosofia normatif. Sebagai perwujudan dari rasa dan semangat kebangsaan
yang melahirkan bangsa Indonesia. Akan tetapi situasi dan suasana lingkungan yang
terus berubah sejalan dengan proses perkembangan kehidupan bangsa dari waktu ke
waktu. Wawasan Kebangsaan Indonesia harus senantiasa dapat menyesuaikan diri
dengan perkembagan dan berbagai bentuk implementasinya.
Wawasan kebangsaan lahir ketika bangsa Indonesia berjuang membebaskan diri dari
segala bentuk penjajahan, seperti penjajahan oleh Portugis, Belanda, Inggris, dan
Jepang. Perjuangan bangsa Indonesia yang waktu itu masih bersifat lokal ternyata
tidak membawa hasil, karena belum adanya persatuan dan kesatuan, sedangkan di sisi
lain kaum colonial terus menggunakan politik adu domba atau “devide et impera”.
Kendati demikian, catatan sejarah perlawanan para pahlawan itu telah membuktikan
kepada kita tentang semangat perjuangan bangsa Indonesia yang tidak pernah padam
dalam usaha mengusir penjajah dari Nusantara.
Tekad perjuangan itu lebih tegas lagi dengan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928
dengan ikrar “Satu Nusa, Satu Bangsa, dan menjunjung tinggi bahasa persatuan
bahasa Indonesia”. Wawasan kebangsaan tersebut kemudian mencapai satu tonggak
sejarah, bersatu padu memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus
1945.
Dalam perjalanan sejarah itu telah timbul pula gagasan, sikap, dan tekad yang
bersumber dari nilai-nilai budaya bangsa serta disemangati oleh cita-cita moral rakyat
yang luhur. Sikap dan tekad itu adalah pengejawantahan dari satu Wawasan
Kebangsaan.
Nilai Wawasan Kebangsaan yang terwujud dalam persatuan dan kesatuan bangsa
memiliki 6 dimensi yang bersifat mendasar dan fundamental, yaitu sebagai berikut :
1. Wadah (Contour)
2. Isi (Content)
3. Tata laku (Conduct)
F. 3 Unsur Dasar Wawasan Kebangsaan diatas.
Wadah (Contour)
Isi (Content)
Isi (Content) merupakan aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-
cita serta tujuan nasional.
Hasil interaksi antara wadah dan isi wawasan kebangsaan akan berwujud tata laku,
yang terdiri dari :
Tata laku Lahiriah yaitu tercermin dalam perbuatan, tindakan dan perilaku
dari bangsa Indonesia.
Tata laku Bathiniah yaitu mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang
baik dari bangsa Indonesia.
Kedua tata laku tersebut mencerminkan identitas kepribadian / jati diri bangsa
berdasarkan kekeluargaan dan kebersamaan yang mempunyai rasa bangga dan cinta
terhadap bangsa dan tanah air sehingga menyebabkan rasa nasionalisme yang tinggi
dalam segala aspek kehidupan nasional.
Berarti setiap warga negara dan aparatur negara wajib berfikir, bersikap dan bertindak
secara utuh menyeluruh dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa termasuk
produk-produk yang dihasilkan oleh lembaga negara.
Wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan wawasan nusantara yang tidak lain
adalah pedoman bagi proses pembangunan nasional menuju tujuan nasional.
sedangkan ketahanan nasional adalah kondisi yang harus diwujudkan agar proses
pencapaian tujuan nasional tersebut dapat berjalan dengan sukses. Secara ringkas
dapat dikatakan bahwa wawasan kebangsaan dan Ketahanan Nasional merupakan dua
konsepsi dasar yang saling mendukung sebagai pedoman bagi penyelenggaraan
kehidupan berbangsa dan bernegara agar tetap jaya dan berkembang seterusnya.