Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Komunikasi adalah suatu aktivitas penyampaian informasi, baik itu pesan, ide, dan
gagasan, dari satu pihak ke pihak lainnya. Biasanya aktivitas komunikasi ini dilakukan secara
verbal atau lisan sehingga memudahkan kedua belah pihak untuk saling mengerti.

Harold D. Laswell salah seorang peletak dasar ilmu komunikasi lewat ilmu politik
menyebut tiga fungsi dasar yang menjadi penyebab, mengapa manusia perlu
berkomunikasi.ketiga hal itu antara lain adalah hasrat manusia untuk mengontrol
lingkungannya, upaya manusia untuk dapat beradaptasi dengan lingkungannya, dan upaya
untuk melakukan transformasi warisan sosialisasi. Ketiga fungsi menjadi patokan dasar bagi
setiap individu dalam berhubungan dengan sesama anggota masyarakat. Dengan demikian
bahwa komunikasi jelas tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan umat manusia, baik
sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Ia diperlukan untuk mengatur
tatakrama pergaulan antar manusia, sebab berkomunikasi dengan baik akan memberi
pengaruh langsung pada struktur keseimbangan seseorang dalam bermasyarakat, apakah ia
seorang dokter, dosen, manajer, pedagang, pramugari, pemuka agama, penyuluh lapangan,
pramuniaga, dan lain sebagainya. Sehingga, keberhasilan dan kegagalan seseorang dalam
mencapai sesuatu yang diinginkan termasuk karir mereka, banyak ditentukan oleh
kemampuannya berkomunikasi.Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat di
pungkiri begitu juga halnya bagi sutau organisasi.Dengan adanya komunikasi yang baik
suatu organisasi dapat berjalan lancar, dan berhasil, dan begitu pula sebaliknya,kurangnya
atau tidak adanya komunikasi organisasi dapat macet atau berantakan.

Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi


di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi. Komunikasi yang terjadi
dalam organisasi secara luas meliputi pengiriman dan penerimaan pesan. Organisasi sendiri
merupakan suatu unit sosial yang terdiri atas organ-organ yang memiliki tugas dan
pembagian kerja masing-masing namun saling berhubungan dan berkaitan satu sama lain
guna mencapi suatu tujuan tertentu. Organisasi merupakan bagian penting dalam kehidupan
manusia dalam rangka mencapai tujuan dan cita-cita bersama.Agar proses komunikasi
organisasi dapat berjalan dengan baik maka di perlukan publick relations atau humas untuk
mengatasinya. Untuk itu peran humas dalam sebuah organisasi sangat dibutuhkan dan
bahkan humas merupakan jiwa dari sebuah perusahaan.

Humas atau dalam bahasa Inggris Public Relations yaitu praktik mengelola
penyebaran informasi antara individu atau organisasi dan masyarakat. Pengertian lain dari
humas adalah seni menciptakan pengertian publik yang baik (good will) sehinga bisa
memperdalam tingkat kepercayaan publik terhadap suatu individu/organisasi.Semua instansi
atau organisasi tentu menginginkan agar tujunnya bisa tercapai. Begitu pulah dengan
instansi pemerintah propinsi NTT yang tentu dan suda pasti memiliki tujuan yang ingin di
capai guna memuaskan publik, baik itu publik internal maupun publik eksternalnya.

Tiap daerah tentu memiliki kebijakan masing-masing sesuai dengan program yang
disusun oleh kepala daerah termasuk salah satunya propinsi Nusa Tenggara Timur
(NTT).Pada periode ini propinsi NTT dipimpin oleh pasangan gubernur dan wakil gubernur
terpilih untuk periode 2018-2023 yaitu pasangan Viktor Laiskodat dan Josef A Nae Soi.
Pasangan terpilih ini memiliki sebuah program pemerintah propinsi yang bernama Sophia
(sopi asli). Minuman seperti moke, sopi dan arak yang dijual masyarakat akan dibeli
pemerintah dan diolah lagi menjadi Sophia. Keputusan Pemda NTT yang ingin melegalisasi
minuman keras Sopi menuai kontroversi.Ada yang menanyakan apa pentingnya minuman
keras bagi generasi muda.Selain itu, ada juga yang mengaitkan keputusan ini dengan slogan
besar 'Revolusi Mental' yang didengungkan pemerintahan Presiden Joko Widodo. Miras
kalau dibiarkan terus menerus akhirnya membuat generasi muda mabuk mabukan.Bagaimana
kita mau revolusi mental.Banyak orang yang menganggap bahwa minuman keras seperti sopi
itu tidak baik dan juga tentu sangat mengganggu kesehatan bagi yang mengonsumsinya.
Anggapan itu datang dari orang-orang yang nota bene sudah berkeluarga dan berpendidikan
tinggi dan barang belum tentu persepsi itu sama dengan persepsi anak-anak muda di kota
kupang kususnya mahasiswa. Oleh karena itu sangatlah menarik bagi penulis untuk meneliti
tentang respon dari publik kususnya mahasiswa di kota kupang mengenai program
pemerintah NTT yang melegalkan minuman keras beralkohol dengan merek sophia.
1.2 TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan di atas, maka tujuan yang ingin
dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, mendiskripsikan,dan menganalisis:

a. Bagaimana respon dari mahasiswa di kota kupang terhadap kebijakan pemerintah NTT
yang melegalkan produk minuman keras beralkohol merek sophia?

1.3 MANFAAT PENELITIAN

Dari hasil penelitian ini dapat diharapkan bermanfaat sebagai berikut:

1.3.1 Manfaat Teoritis

a. Dapat memberikan informasi bagaimana respon pemuda di kota kupang kususnya


mahasiswa ketika pemerintah propinsi NTT mengeluarkan kebijakan tentang pelegalan
minuman keras beralkohol merek sophia.

b. Bagi Mahasiswa agar dapat menambah kekayaan pengetahuan tentang kebijakan


pemerintah darah NTT.

c. Sebagai informasi kepada lembaga pendidikan tinggi Universitas Katolik Widya Mandira
Kupang ,semoga hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan sebagai referensi ilmiah
umum, khususnya prodi ilmu komunikasi untuk penelitian-penelitian ilmiah berikutnya.

1.3.2 Manfaat praktis

a. Sebagai bahan pembelajaran bagi mahasiswa yang sedang melakukan pembelajaran di


bidang komunikasi kosentrasi PR.

1.4 KERANGA KONSEPTUAL

1.4.1 Definisi komunikasi pemasaran

Komunikasi pemasaran (bahasa Inggris: marketing communication) adalah sarana di


mana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen
secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual. Komunikasi
pemasaran mempresentasikan "suara" perusahaan dan mereknya serta merupakan sarana di
mana perusahaan dapat membuat dialog dan membangun hubungan dengan konsumen.
Komunikasi pemasaran bagi konsumen, dapat memberitahu atau memperlihatkan kepada
konsumen tentang bagaimana dan mengapa suatu produk digunakan, oleh orang macam apa,
serta di mana dan kapan. Komunikasi pemasaran berkontribusi pada ekuitas merek dengan
menanamkan merek dalam ingatan dan menciptakan citra merek serta mendorong penjualan
dan bahkan mempengaruhi nilai pemegang saham.

1,4.2 Definisi Humas Dan Strategi Humas

Menurut Howard Bohham pengertian humas adalah suatu seni untuk menciptakan
pengertian publik yang lebih baik untuk meningkatkan kepercayaan publik atau
pemberdayaan lebih tinggi terhadap sebuah lembaga atau organisasi

Menurut Cultip, Center, & Broom, pengertian Humas adalah fungsi manajemen yang
bertujuan membangun dan mempertahankan hubungan baik dan bermanfaat antara organisasi
dengan publik yang bisa memberikan dampak positif terhadap keberhasilan atau kegagalan
sebuah organisasi.

Menurut Scott M. Cutlip & Allen H. Center, Definisi humas adalah merupakan fungsi
manajemen yang bertugas untuk:

a.Memberikan penilaian terhadap sikap publik

b.Mengidentifikasi kebijakan dan tata cara organisasi/ perorangan dalam melayani


kepentingan publik

c.Membuat rencana dan melakukan program untuk mendapatkan pemahaman dan dukungan
dari masyarakat

1.4.2 Strategi humas

Strategi humas atau aspek-aspek pendekatan humas atau PRO dalam menjalankan
tanggung jawab dan fungsinya untuk menciptakan iklim yang kondusif antara perusahaan
dengan publiknya untuk tujuan bersama adalah sebagai berikut :

1. Strategi Operasional

Melalui pelaksanaan program humas yang dilakukan dengan program kemasyarakatan


(sociologi approach), melalui mekanisme sosial kultural dan nilai-nilai yang berlaku di
masyarakat dari opini publik atau kehendak masyarakat terekam pada setiap berita atau surat
pembaca dan lain sebagainya yang dimuat di berbagai media masa. Artinya pihak humas
mutlak bersikap atau berkemampuan untuk mendengar (listening), dan bujan hanya sekedar
mendengar (hear) mengenai aspirasi yang ada di dalam masyarakat, baik mengenai etika,
moral maupun nilai-nilai kemasyarakatan yang dianut.

2.Pendekatan persuasif dan edukatif

Fungsi humas adalah menciptakan komunikasi dua arah (timbal balik) dengan
menyebarkan informasi dari organisasi kepada pihak publiknya yang bersifat mendidik dan
memberikan penerangan, maupun dengan menggunakan pendekatan persuasif, agar tercipta
saling pengertian, menghargai, pemahaman, toleransi dan sebagainya.

3.Pendekatan tanggung jawab sosial humas

Menumbukan sikap tanggung jawab sosial bahwa tujuan dan sasaran yang hendak
dicapai tersebut bukan ditujukan untuk mengambil keuntungan sepihak dari publik
sasarannya (masyarakat), namun untuk memperoleh keuntungan bersama.

4.Pendekatan kerjasama

Berupaya membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan berbagai


kalangan, baik hubungan kedalam (internal relations) maupun hubungan keluar (eksternal
relations) untuk meningkatkan kerjasama. Humas berkewajiban memasyarakatkan misi
instansi yang diwakilkannya agar diterima aatau mendapat dukungan dari masyarakat (publik
sasarannya). Hal ini dilakukan dalam rangka menyelenggarakan hubungan baik dengan
publiknya (community relations), dan untuk memperoleh opini publik sert perubahan sikap
yang positif bagi kedua belah pihak.

5.Pendekatan koordinatif dan integratif

Untuk memperluas peranan PR di masyarakat, maka fungsi humas dalam arti sempit
hanya mewakili lembaga atau institusinya. Tetapi peranannya yang lebih luas adalah
berpartisipasi dalam menunjang program pembangunan nasional, dan mewujudkan
keetahanan nasional di bidang politik, ekonomi, sosial budaya .
1.5 Bagan Krangka Pemikiran

Produk minuman keras


Peraturan pemerintah
(sophia)

Analisis wacana dan berita

Respon mahasiswa kota Efek bagi produk


kupang minuman sophia
1.5 METODE PENELITIAN

1.5.1 Metodologi Penelitian

1.5.1.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian yang bersifat kualitatif. Penelitian


kualitatif bertujuan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung
makna.

Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu nilai
dibalik data yang tampak. (Sugiyono, 2013: 3)Penelitian kualitatif ini secara spesifik lebih
diarahkan pada penggunaan metode studi kasus. Penelitian kualitatif adalah suatu proses
penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu
fenomena sosial dan masalah manusia, sedangkan deskriptif adalah bagian dari penelitian
kualitatif yang berusaha mendiskripsikan suatu peristiwa,gejala,kejadian yang terjadi saat
sekaran.

1.5.1.2 Jenis Data

Dalam penelitian ini jenis datanya bersifat kualitatif yang menguraikan data-data yang
berkaitan dengan respon mahasiswa di kota kupang terhadap Peraturan Pemerintah Daerah
NTT yang melegalkan produk minuman keras beralkoho merek sophia.

1.5.1.3 sumber data

Dalam penelitian ini penulis membagian sumber data kedalam dua jenis yakni:

a. Data Primer

Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari
sumber aslinya yang berupa wawancara, jajak pendapat dari individu atau kelompok (orang)
maupun hasil observasi dari suatu obyek, kejadian atau hasil pengujian (benda).Dengan kata
lain, peneliti membutuhkan pengumpulan data dengan cara menjawab pertanyaan riset
(metode survei) atau penelitian benda (metode observasi).Data primer ini di dapat dari
informa-informan yang telah di tentukan oleh penelitih yaitu pihak-pihak yang dianggap
kompeten dan menguasai data yang diperlukan penelitih.Penelitih menggunakan metode
wawanara dan observasi kepada biro humas pemprov NTT dan masyarakat NTT serta
mahasiswa di kota kupang
b. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh melalui media
perantara atau secara tidak langsung yang berupa buku, catatan, bukti yang telah ada, atau
arsip baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan secara umum. Data
sekunder ini didapatkan dari berbagai macam informasi yang berkaitan respon mahasiswa di
kota kupang terhadap program pemerintah daerah NTT yang melegalkan minuman
beralkohol merek sophia baik itu berupa atikel,berita maupun arsip.

1.5.1.4 Teknik Pengunmpulan Data

Pengumpulan data dalam penyusunan penelitian ini dilakukan dengan beberapa


metode, yaitu:

a.Interview (wawancara)

wawancara merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan penelitih


guna memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang ingin ditelitih.Wawancara
digunakan unntuk mengungkapkan bagaimana kebijakan pemerintah ini dijalankan sentara
itu terjadi kontra yang luar biasa di publik. Dalam penelitian ini penelitih melakukan
wawancara dengan beberapa tokoh yang kontra dengan program minuman beralkohol sophia
(sopi asli),toko agama,masyarakat , biro human propinsi NTT dan beberapa mahasiswa di
kota kupang.

c. Dokumentasi

Teknik dokumentasi yaitu penelitih memperoleh data dan informasi dari


berbagai macam sumber tertulis yang ada pada subyek penelitian.Penulis menggunakan
dokumentasi dari beberapa sumber seperti melihat foto,arsip-arsip buku dan dan lain
sebagainya di biro humas pemprov NTT.

1.5.1.5 Analisis Data

Dalam penelitian ini digunakan teknik analisis data kualitatif yaitu untuk menganalisis
fenomena sosial yang berlangsung dan makna dari fakta-fakta yang tampak
dipermukaan.Dengan demikian maka analisis kualitatif digunakan untuk memahami proses
dan fakta, bukan sekedar untuk menjelaskan fakta tersebut.

Anda mungkin juga menyukai