Anda di halaman 1dari 1

Mahasiswa UMP Ciptakan "Hand Sanitizer" dari Kulit Rambutan

Cairan pembersih antiseptik (hand sanitizer) sebagai alternatif pengganti sabun dipilih
lantaran kepraktisannya. Hanya saja, mayoritas hand sanitizer di pasaran mengandung 80
persen alkohol yang dapat memicu iritasi kulit dan reaksi hormon.
Hal ini pun mendorong tiga mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah
Purwokero (UMP) membuat cairan pembersih tangan yang ramah di tubuh.
Ketiga mahasiswa tersebut adalah Tyas Sari Intani, Annisa Azhar Jannah, dan Anggita
Nur Fauzana dengan dosen pembimbing Erza Genatrika, M.Sc., Apt.
Hand sanitizer yang mereka buat berbahan ekstrak kulit buah rambutan, gliserin,
aquabidest, dan aqua citri.
Mereka lantas membranding produknya dengan nama SAKURA yang merupakan
akronim dari Hand sanitizer Kulit Rambutan.
Tyas mengatakan, ekstrak kulit buah rambutan memiliki kandungan antimikroba
terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Kulit rambutan mengandung senyawa
metabolit sekunder yaitu tanin dan saponin.
Selain alasan kandungan tersebut, mereka memilih kulit Rambutan untuk diteliti
lantaran masyarakat biasanya hanya mengkonsumsi buahnya saja sedangkan kulitnya dibuang
dan dapat menimbulkan pencemaran lingkungan apalagi pada saat musim rambutan tiba.
"Produk spray hand sanitizer berbahan dasar ekstrak masih jarang di pasaran, yang
banyak dipasaran yang berbahan dasar alkohol, jadi kita membuat inovasi baru memanfaatkan
limbah dari kulit rambutan" kata Tyas.
Tyas dkk membuat SAKURA sejak April lalu. Proses pembuatan dimulai dari
mengekstraksi kulit rambutan dan membuat formulasi sediaan Spray Handsanitizer Kulit
Rambutan. Setelah pembuatan, Sakura diuji antibakteri di laboratorium Mikrobiologi dan
Biokimia UMP.
SAKURA meminimalisir penggunaan alkohol sehingga aman digunakan. "Penggunaan
gliserin untuk menjaga kelembaban kulit, mengandung aqua citri sebagai pewangi dan ekstrak
kulit rambutan yang memiliki khasiat sebagai antimikroba," ujarnya.
Terkait dengan Hand sanitizer alami tersebut, dosen pembimbing penelitian Erza
Genatrika, MSc., Apt memberikan apresiasi atas inovasi yang dihasilkan tiga mahasiswi S1
Farmasi itu. Ia menganggapnya sebagai capaian prestasi yang membanggakan.
“Semoga dengan berhasilnya menciptakan inovasi tersebut dapat mengharumkan nama
UMP dan semakin berprestasi kedepan nya serta lebih baik lagi dalam berproses” ucapnya.

Anda mungkin juga menyukai