(IKM)
PENDAHULUAN
A. Latarbelakang
2
merupakan upaya peningkatan pelayanan terutama dari segi kelengkapan
sarana dan fasilitas pendukung.
Belajar dari tahun 2017 ini diharapkan ada perubahan yang lebih
signifikan lagi pada tahun-tahun yang akan datang. Perubahan yang ada
semoga tidak membuat kita cepat berpuas diri, tapi dijadikan pemicu untuk
lebih meningkatkan lagi pelayanan terhadap masyarakat walaupun dalam
keadaan pendanaan yang minimal.
1. Maksud
2. Tujuan
C. Sasaran
D. Ruang Lingkup
3
E. Manfaat
4
2. Persyaratan Pelayanan, yaitu persyaratan teknis dan administratif
yang diperlukan untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan
jenis pelayanannya;
3. Kejelasan petugas pelayanan, yaitu keberadaan dan kepastian
petugas yang memberikan pelayanan (nama, jabatan serta
kewenangan dan tanggung jawabnya);
4. Kedisiplinan petugas pelayanan, yaitu kesungguhan petugas dalam
memberikan pelayanan terutama terhadap konsistensi waktu
kerja sesuai ketentuan yang berlaku;
5. Tanggung jawab petugas pelayanan, yaitu kejelasan wewenang dan
tanggung jawab petugas dalam penyelenggaraan dan penyelesaian
pelayanan;
6. Kemampuan petugas pelayanan, yaitu tingkat keahlian dan
ketrampilan yang dimiliki petugas dalam memberikan/
menyelesaikan pelayanan kepada masyarakat;
7. Kecepatan pelayanan, yaitu target waktu pelayanan dapat
diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan oleh unit
penyelenggara pelayanan;
8. Keadilan mendapatkan pelayanan, yaitu pelaksanaan pelayanan
dengan tidak membedakan golongan/status masyarakat yang
dilayani;
9. Kesopanan dan keramahan petugas, yaitu sikap dan perilaku
petugas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat secara
sopan dan ramah serta saling menghargai dan menghormati;
10. Kewajaran biaya pelayanan, yaitu keterjangkauan masyarakat
terhadap besamya biaya yang ditetapkan oleh unit pelayanan;
11. Kepastian biaya pelayanan, yaitu kesesuaian antara biaya yang
dibayarkan dengan biaya yang telah ditetapkan;
12. Kepastian jadwal pelayanan, yaitu pelaksanaan waktu
pelayanan, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan;
13. Kenyamanan lingkungan, yaitu kondisi sarana dan prasarana
pelayanan yang bersih, rapi, dan teratur sehingga dapat
memberikan rasa nyaman kepada penerima pelayanan;
14. Keamanan Pelayanan, yaitu terjaminnya tingkat keamanan
lingkungan unit penyelenggara pelayanan ataupun sarana yang
digunakan, sehingga masyarakat merasa tenang untuk
5
mendapatkan pelayanan terhadap resiko-resiko yang diakibatkan
dari pelaksanaan pelayanan.
6
BAB II
KONSEP PELAYANAN PUBLIK DAN
INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)
A. Konsep Pelayanan Publik
1. Pengertian Pelayanan Publik
Pelayanan administrasi Pemerintahan seringkali
dipergunakan secara bersama-sama dan dipakai sebagai sinonim
dari konsep pelayanan perijinan dan pelayanan umum, serta
pelayanan publik. Keempat istilah tersebut merupakan terjemahan
dari publik service. Administrasi Pemerintahan disejajarkan dan
dipakai secara silih berganti dan dipergunakan sebagai sinonim dari
pelayanan perijinan, yang merupakan terjemahan dari
administrative service. Sedangkan pelayanan umum merupakan
terjemahan dari publik service. Pelayanan umum dipadankan
dengan istilah pelayanan publik.
7
c. Produksi dan konsumsi dari pelayanan tidak dapat dipisahkan
secara nyata, karena pada umumnya kejadiannya bersamaan
dan terjadi di tempat yang sama.
Pengertian pelayanan yang lebih luas, menurut Daviddow dan
Utal dalam Sutopo dan Suryanto,( 2009:9), adalah pelayanan
merupakan usaha apa saja yang mempertinggi kepuasan pelanggan
(whatever enhances customer satisfaction).
a. Kepentingan Umum.
Pemberian pelayanan tidak boleh mengutamakan kepentingan
pribadi dan/atau golongan
b. Kepastian Hukum
Jaminan terwujudnya hak dan kewajiban dalam
penyelenggaraan pelayanan
c. Kesamaan Hak
9
Pemberian pelayanan tidak membedakan suku, ras, agama,
golongan, gender, dan status ekonomi.
e. Keprofesionalan
Pelaksana pelayanan harus memiliki kompetensi yang sesuai
dengan bidang tugas.
f. Partisipatif
Peningkatan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
pelayanan dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan, dan
harapan masyarakat.
h. Keterbukaan
Setiap penerima pelayanan dapat dengan mudah mengakses dan
memperoleh informasi mengenai pelayanan yang diinginkan.
i. Akuntabilitas
Proses penyelenggaraan pelayanan harus dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
k. Ketepatan Waktu
Penyelesaian setiap jenis pelayanan dilakukan tepat waktu
sesuai dengan standar pelayanan.
10
4. Kelompok Pelayanan Publik
Kelompok pelayanan publik berdasarkan Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2004 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan, yaitu sebagai berkut :
Ayat (2) Ruang lingkup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
pendidikan, pengajaran, pekerjaan dan usaha, tempat
tinggal, komunikasi dan informasi, lingkungan hidup,
kesehatan, jaminan sosial, energi, perbankan,
perhubungan, sumber daya alam, pariwisata, dan sektor
lain yang terkait.
11
pendiriannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari
kekayaan negara dan/atau kekayaan daerah yang
dipisahkan; dan
12
ukuran besaran biaya tertentu yang digunakan dan
jaringan yang dimiliki dalam kegiatan pelayanan publik
untuk dikategorikan sebagai penyelenggara pelayanan
publik.
Ayat (6) Ruang lingkup sebagaimana dimaksud pada ayat (5) diatur
lebih lanjut dalam peraturan pemerintah.
13
berkewajiban menyelenggarakan pelayanan publik sesuai dengan
tujuan pembentukan, sekurang-kurangnya meliputi:
a. pelaksanaan pelayanan;
b. pengelolaan pengaduan masyarakat;
c. pengelolaan informasi;
d. pengawasan internal;
e. penyuluhan kepada masyarakat; dan
f. pelayanan konsultasi.
Berbagai kewajiban penyelenggara pelayanan publik menurut
Undang-undang 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, antara
lain:
1) dasar hukum;
2) persyaratan;
3) sistem, mekanisme, dan prosedur;
4) jangka waktu penyelesaian;
5) biaya/tarif;
6) produk pelayanan;
7) sarana, prasarana, dan/atau fasilitas;
8) kompetensi Pelaksana;
9) pengawasan internal;
10) penanganan pengaduan, saran, dan masukan;
11) jumlah Pelaksana;
12) jaminan pelayanan yang memberikan kepastian pelayanan
dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan;
13) jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan dalam bentuk
komitmen untuk memberikan rasa aman, bebas dari bahaya,
dan risiko keragu-raguan; dan
14) evaluasi kinerja Pelaksana.
14
b. Menetapkan Maklumat Pelayanan
Maklumat pelayanan adalah pernyataan tertulis yang berisi
keseluruhan rincian kewajiban dan janji yang terdapat dalam
standar pelayanan.
1) profil Penyelenggara;
2) profil Pelaksana;
3) standar pelayanan;
4) maklumat pelayanan;
5) pengelolaan pengaduan; dan
6) penilaian kinerja.
16
11) tidak menyalahgunakan sarana dan prasarana serta fasilitas
pelayanan publik;
12) tidak memberikan informasi yang salah atau menyesatkan
dalam menanggapi permintaan informasi serta proaktif dalam
memenuhi kepentingan masyarakat;
13) tidak menyalahgunakan informasi, jabatan, dan/atau
kewenangan yang dimiliki;
14) sesuai dengan kepantasan; dan
15) tidak menyimpang dari prosedur.
18
pelayanan publik, yaitu environmental service, development service,
dan protective service.
B. Konsep IKM
1. Pengertian IKM
a. IKM adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasan
masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara
kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam
memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan
publik dengan membandingkan antara harapan dan
kebutuhannya.
b. Penyelenggara pelayanan publik adalah Instansi Pemerintah.
c. Instansi Pemerintah adalah Instansi Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah termasuk BUMN/BUMD dan BHMN.
d. Pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang
dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai
upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun
dalam rangka pelaksanaan ketentuan perundang-undangan.
e. Unit pelayanan publik adalah unit kerja/kantor pelayanan pada
Instansi Pemerintah termasuk BUMN/BUMD dan BHMN yang
secara langsung maupun tidak langsung memberikan pelayanan
kepada penerima pelayanan.
f. Pemberi pelayanan publik adalah pegawai Instansi Pemerintah
yang melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan publik sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
g. Penerima pelayanan publik adalah orang, masyarakat, lembaga
Instansi Pemerintah dan dunia usaha, yang menerima pelayanan
dari aparatur penyelenggara pelayanan publik.
h. Kepuasan pelayanan adalah hasil pendapat dan penilaian
masyarakat terhadap kinerja pelayanan yang diberikan oleh
aparatur penyelenggara pelayanan publik.
i. Biaya pelayanan publik adalah segala biaya (dengan nama atau
sebutan apapun) sebagai imbal jasa atas pemberian pelayanan
publik, yang besaran dan tata cara pembayarannya ditetapkan
oleh pejabat yang berwenang sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
19
j. Unsur pelayanan adalah faktor atau aspek yang terdapat dalam
penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat sebagai variabel
penyusunan IKM untuk mengetahui kinerja unit pelayanan.
k. Responden adalah penerima pelayanan publik yang pada saat
pencacahan sedang berada di lokasi unit pelayanan, atau yang
pernah menerima pelayanan dari aparatur penyelenggara
pelayanan.
21
BAB III
TAHAPAN SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)
A. Persiapan
Tahapan persipan kegiatan survey tahun 2018 sama saja dengan
tahun 2017 dimana dalam tahap ini dilakukan penetapan waktu
pelaksanaan, persiapan bahan-bahan yang diperlukan dan penetapan
jumlah responden yang akan disurvey.
1). Kuesioner
22
Bagian I : Identitas responden meliputi usia, jenis
kelamin, pendidikan dan pekerjaan, yang
berguna untuk menganalisis profil responden
dalam penilaiannya terhadap unit
pelayanan instansi pemerintah.
Contoh :
23
4) Diberi nilai 4 (sangat mudah) apabila pelaksanaan
prosedur pelayanan dirasa sangat mudah, sangat
jelas, sangat sederhana, sehingga prosesnya mudah
dan efektif.
B. Pelaksanaan Survey
Sesuai dengan jadwal yang telah disepakati, survey dilaksanakan
mulai dari tanggal 1 sampai dengan 18 Desember 2018. Pelaksanaan
survey tidak dapat dilaksanakan dalam waktu satu minggu karena melihat
jumlah pasien yang tidak mencukupi. Jumlah responden, lokasi dan teknik
pelaksanaan telah dilaksanakan sesuai perencanaan.
24
C. Pengolahan Data
Jumlah
1
Bobot nilai rata – rata Bobot =
=
tertimbang = Jumlah 0,071
14
Unsur
25
III.2. Tabel Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konversi IKM,
Mutu Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan
NILAI INILAI
NILAI MUTU KINERJA
INTERVAL INTERVAL
UNIT
KONVERSI
PERSEPSI PELAYANAN PELAYANAN
IKM IKM
2. Perangkat pengolahan
26
a. Indeks per unsur pelayanan
Contoh:
NILAI UNSUR
NO UNSUR PELAYANAN
PELAYANAN
1. Prosedur Pelayanan 3,45
2. Persyaratan Pelayanan 2,65
3. Kejelasan petugas pelayanan 3,53
4. Kedisiplinan petugas pelayanan 2,31
Tanggung jawab petugas
5. 1,55
pelayanan
Kemampuan petugas
6. 3,12
pelayanan
7. Kecepatan pelayanan 2,13
Keadilan mendapatkan
8. 2,43
pelayanan
Kesopanan dan keramahan
9. 3,21
petugas petugas
10. Kewajaran biaya pelayanan 1,45
11. Kepastian biaya pelayanan 1,93
12. Kepastian jadwal pelayanan 2,31
13. Kenyamanan lingkungan 3,03
14. Kenyamanan pelayanan 1,56
27
Maka untuk mengetahui nilai indeks unit pelayanan
dihitung dengan cara sebagai berikut:
= 2,462 x 25 = 61,55
28
BAB IV
HASIL SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT
29
- Ke Desa terjauh yaitu Desa Puncakmanggis : 19 Km
- Ke Desa terdekat yaitu Desa Sagaranten : 01 Km
Wilayah Puskesmas Sagaranten adalah merupakan dataran
berbukit-bukit, bergelombang, dan pegunungan dan laut berkisar 100
– 500 m2 dari permukaan laut, beriklim dengan suhu rata-rata 300C -
400C, dengan curah hujan 3.500 mm/Tahun, dan hari hujan 20 hari –
26 hari atau rata-rata 120 – 156 hari/Tahun.
2. Jumlah penduduk
Komposisi penduduk di wilayah kerja Puskesmas Sagaranten
pada tahun ini dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
30
3. Jumlah Dusun
Berdasarkan Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah
Dusun yang ada di Puskesmas Sagaranten adalah 44 Dusun terdiri
dari 65 RW dan 264 RT yang tersebar di 12 Desa
Jumlah Jumlah Jumlah
Nama Desa Jarak Ke PKM
Dusun RW RT
Sagaranten 6 8 25 0,5 KM
Pasanggrahan 3 6 21 0,6 KM
Cibitung 4 6 23 5 KM
Margaluyu 4 8 26 7 KM
Gunungbentang 3 3 19 7 KM
Sinarbentang 3 3 18 14 KM
Curugluhur 2 4 16 7 KM
Mekarsari 4 4 25 14 KM
Hegarmanah 3 6 24 5 KM
Datarnangka 3 3 14 11 KM
Cibaregbeg 5 6 27 8 KM
Puncakmanggis 4 8 26 19 KM
JUMLAH 44 65 264
Sumber data : Puskesmas Sagaranten 2017
31
PETA WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAGARANTEN
32
Bidan Praktik Mandiri : 12
Apotik :2
Pengobatan tradisional berijin :2
5. Sumber Daya Kesehatan
Secara rasio tenaga kesehatan dinilai atas kecukupan tenaga
kesehatan terhadap jumlah penduduk yang dilayani. Jumlah tenaga
kesehatan saat ini terdiri dari tenaga kesehatan yang langsung melayani
masyarakat dan tenaga kesehatan yang berada pada pelayanan
administrasi.
Jumlah dan jenis sumberdaya kesehatan di Puskesmas Sagaranten
tahun 2016 adalah sebesar 65 orang dengan perincian PNS 23 dan Non
PNS 42 orang
Adapun jumlah SDM kesehatan dibedakan menurut 5 kelompok,
yaitu medis, paramedis perawat-bidan, sanitasi, kesehatan masyarakat dan
Pelaksana umum untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini
JENJANG
NO PNS PTT/PHL/SUKWAN
PENDIDIKAN
1. Dokter umum 2
2. S1 Kesmas 4
3. S1 Keperawatan 1 1
4. S1 lainnya 1 1
5. D IV Kebidanan 3 1
6. D III Keperawatan 4 11
7. D III Kebidanan 4 16
8. D III Kesling - 1
9. D III Gizi 1
10. D III Perawat Gigi 1
11. D III Farmasi 1
12. SPK 2
13. SMA 1 5
14. SMP 1 2
JUMLAH 23 43
33
B. Karakteristik Unsur Pelayanan
Table IV.2. Jumlah nilai unsur pelayanan
JUMLAH
NO UNSUR PELAYANAN
NILAI
34
6. Kemampuan petugas pelayanan 3,15
35
Dari data table tersebut setelah diolah menggunakan software yang
ada didapatkan nilai seperti di bawah ini :
C. Karakteristik Responden
36
6 S2 0 0
Jumlah 150 100
Pilihan Responden-Tingkatan
Penilaian
NO UNSUR PELAYANAN
1 2 3 4
1 Prosedur Pelayanan 0 4 82 66
2 Persyaratan Pelayanan 0 5 76 69
7 Kecepatan pelayanan 0 11 98 41
37
Kesopanan dan keramahan petugas 0 1 104 45
9
petugas
14 Kenyamanan pelayanan 0 3 61 86
38
Ø Kepastian Pelaksanaan dan Jadwal waktu Pelayanan (Unsur Pelayanan
12) : 33 responden ( 22 %) masih menyatakan masih kurang tepat terhadap
unsur pelayanan yang diberikan yaitu unsur pelayananan yang
menggambarkan Kepastian jadwal waktu pelaksanaan pelayanan, sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan, Hal ini mungkin karena
beragamnya karakteristik dari responden dalam menyikapi berbagai unsur.
Ketepatan petugas Pelayanan memang masih menjadi kendala, dikarenakan
masyarakat yang ingin dilayani oleh dokter tapi dokter yang diinginkan
terlambat datang bahkan tidak ada sama sekali dikarenakan tugas dokter
yang merangkap sebagai dokter jaga PONED, hal ini merupakan
kekurangan yang harus diperbaiki di masa yang akan datang.
39
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. KESIMPULAN
40
4. Peningkatan mutu pelayanan diprioritaskan pada indikator
kecepatan pelayanan.
5. Prioritas terhadap peningkatan mutu pelayanan kesehatan
berdasarkan rata-rata nilai IKM adalah :
a. Kecepatan Pelayanan
b. Kenyamanan pelayanan
c. Kedisiplinan petugas pelayanan
melalui kegiatan:
a. Sosialisasi dan publikasi jadwal dan jenis pelayanan melalui
pamflet atau flyer kepada masyarakat
b. Melakukan pemeliharaan yang berkesinambungan dengan
fokus terhadap peningkatan mutu pelayanan kesehatan
c. Memberikan Reward and Punisment terhadap kinerja
pegawai
B. REKOMENDASI
Untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat
tentunya harus adanya kerjasama yang baik antar personil pelaku
pelayanan yang ada di Puskesmas Sagaranten. Selain itu perlu juga
perhatian dari Dinas Kesehatan dalam hal pemenuhan kebutuhan-
kebutuhan puskesmas dalam rangka peningkatan pelayanan tersebut,
antara lain penempatan tenaga dokter yang punya komitmen untuk
bekerja, evaluasi kebutuhan dan ketersediaan tenaga pelayanan serta
kebijakan yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dimana sarana
pelayanan itu berada.
Semoga laporan ini dapat menjadi masukan yang berharga terutama
bagi pelaku pelayanan yang ada di Puskesmas Sagaranten. Dan juga dapat
menjadi masukan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi. Semoga di
tahun-tahun mendatang pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat akan
menjadi lebih baik dari yang sudah dilakukan selama ini.
41
H.Olih Solihin, SKM, MMKes
NIP. 196809101990031008
42