KERANGKA ACUAN KERJA Rentek Tenaga Ahli Tek Sipil
KERANGKA ACUAN KERJA Rentek Tenaga Ahli Tek Sipil
I. PENDAHULUAN
Kota DKI Jakarta sebagai Ibukota Metropolitan memiliki berbagai masalah
perkotaan yang mendesak untuk diatasi. Salah satu masalah perkotaan adalah
pencemaran air di sungai-sungai dan badan-badan air yang melalui kota DKI
Jakarta. Indikator pencemaran air yang mudah terlihat dan dapat dirasa adalah
pekat dan hitamnya air di saluran-saluran air dan sungai-sungai yang berwarna
hitam dan bau tidak sedap. Dari hasil identifikasi terhadap pengelolaan Air Limbah
di DKI Jakarta terlihat bahwa 71 % Air Limbah masih di kelola secara individual
dengan septictank, 16% dengan individual treatment (pengolahan secara
individual), 2% dengan sewerage (perpipan), dan 11% tidak diolah sama sekali
(pada kawasan area kumuh).
Air Limbah yang dihasilkan dari suatu bangunan/ rumah tinggal dikategorikan
menjadi 2 jenis yaitu Black Water dan Grey Water. Black Water adalah air
buangan yang dihasilkan dari kloset, sedangkan Grey Water adalah air buangan
yang dihasilkan dari kegiatan mencuci, mandi dan dapur. Dalam pengelolaan air
limbah dengan septictank pengelolaan dilakukan hanya untuk black water saja,
sedangkan Grey Water langsung dibuang ke badan Air melalui saluran drainase.
Mengingat pengelolaan Air Limbah secara septictank masih sebesar 71% dan
area kumuh yang Air Limbahnya tidak terkelola sebesar 11% maka hampir 82% air
limbah berupa Grey Water tidak dikelola dan juga tidak diolah. Hal ini berkorelasi
dengan tercemarnya badan-badan air di semua saluran, kali dan sungai di DKI
Jakarta. Selain ini tercatat juga bahwa hampir 90% sumur dangkal di Provinsi DKI
Jakarta tercemar bakteri Coli yang merupakan indicator pencemaran kotoran
manusia yang dalam hal ini bersumber dari septictank yang tidak memenuhi
persyaratan teknis.
III. SASARAN
Tersusunnya Perencanaan Teknis ( Detail Engineering Design/DED )
perhitungan konstruksi sipil dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) pembangunan
konstruksi sipil sistem pengolahan air limbah dikawasan permukiman yang
membutuhkan.
V. PEMBERI TUGAS
Pemberi Tugas Kegiatan Perencanaan Teknis Instalansi Pengolahan Air Limbah
Kepala Bidang Air Baku, Air Bersih dan Air Baku Dinas Sumber Daya Air Provinsi
DKI Jakarta selaku Pengguna Anggaran (KPA) dimana kegiatan tersebut
dilaksanakan dan dibantu oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK).
Kosultan Perorangan Tenaga Ahli Teknik Sipil harus memiliki kualifikasi, klasifikasi
dan pengalaman sesuai dengan bidangnya serta tenaga ahli tersebut harus
memenuhi persyaratansebagai berikut:
1. Harus mempunyai sertifikat keahlian (SKA) yang dikeluarkan oleh
LPJK/Asosiasi terkait
2. Harus mempunyai NPWP (Nomor PokokWajib Pajak).
3. Mempunyai pengalaman dibidangnya.
4. Membuat daftar riwayat hidup (curriculumvitae) yang ditandatangani oleh
yang bersangkutan dan harus dibuat dengan teliti dan benar.
5. Membuat surat pernyataan kesediaan untuk ditugaskan yang dibubuhi
materai.
Semua persyaratan tersebut diatas harus dilampirkan dalam dokumen teknis.
BULAN KE-
NO KEGIATAN 1 2 3
X. PEMBIAYAAN
Kegiatan Perencanaan Teknis Instalansi Pengolahan Air Limbah Domestik
Provinsi DKI Jakarta, dibiayai melalui dana Anggaran Pendapatan Belanja
Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2017 seperti yang tercantum dalam Dokumen
Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Pemerintah Daerah (DPA SKPD) Bidang
Air Baku, Air Bersih dan Air Limbah Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI
Jakarta.
XI. LOKASI KEGIATAN
Lokasi Perencanaan Teknis Instalansi Pengolahan Air Limbah Domestik Provinsi
DKI Jakarta.
XII. WAKTU PELAKSANAAN
Lokasi Perencanaan Teknis Instalansi Pengolahan Air Limbah IPAL Domestik
dilakukan dalam jangka waktu 3 bulan orang kerja terhitung surat perintah kerja.
XIII.LAPORAN YANG DIHASILKAN
a. Gambar Detail Perencanaan Konstruksi Sipil dalam formatA3.
b. Perhitungan volume dan lingkup pekerjaan Konstruksi Sipil
c. Perhitungan Rencana Anggaran Biaya Konstruksi Sipil
d. Rencana Kerja dan syarat Teknis
XIV. PENUTUP