Anda di halaman 1dari 6

Feodalisme

Feodalisme adalah struktur pendelegasian kekuasaan sosiopolitik yang


dijalankan kalangan bangsawan / monarki untuk mengendalikan berbagai wilayah
yang diklaimnya melalui kerja sama dengan pemimpin-pemimpin lokal sebagai
mitra. Dalam pengertian yang asli, struktur ini disematkan oleh sejarawan pada
sistem politik di Eropa pada Abad Pertengahan yang menempatkan kalangan
kesatria dan kelas bangsawan lainnya (vassal) sebagai penguasa kawasan atau hak
tertentu (disebut fief atau dalam bahasa Latin feodum) yang ditunjuk oleh monarki
(biasanya raja atau lord).
Istilah “feodal” (dalam konteks Eropa) berasal dari kata Latin “feudum” yang
sama artinya dengan fief, ialah sebidang tanah yang diberikan untuk sementara
kepada seorang vassal (penguasa bawahan atau pemimpin militer) sebagai imbalan
atas pelayanan yang diberikan kepada penguasa (lord) sebagai pemilik tanah
tersebut. Dalam hal ini feodalisme berarti penguasaan hal–hal yang berkaitan
dengan masalah kepemilikan tanah, khususnya yang terjadi di Eropa Abad
Pertengahan.
Feodalisme merupakan system social ciri khas dari abad pertengahan, dari
system itu melahirkan masyarakat yang penuh dengan kekerasan, kebrutalan dan
kesewenang-wenangan oleh sang penguasa. Istilah feodalisme pertama kali
dimunculkan di Perancis pada abad ke-16. Periode tersebut sebagai pembeda
periode tersebut dari modernitas.
Istilah feodalisme sendiri dipakai sejak abad ke-17 dan oleh pelakunya sendiri
tidak pernah dipakai. Semenjak tahun 1960-an, para sejarawan memperluas
penggunaan istilah ini dengan memasukkan pula aspek kehidupan sosial para
pekerja lahan di lahan yang dikuasai oleh tuan tanah, sehingga muncul istilah
"masyarakat feodal".
Kolonialisme
Istilah kolonialisme sendiri berasal dari kata koloni, yang dalam bahasa
latinnya adalah coloni yang berarti tanah pemukiman atau tanah jajahan. Istilah
kolonialisme bermaksud memaksakan satu bentuk pemerintahan atas sebuah
wilayah (tanah jajahan) atau satu usaha untuk mendapatkan sebuah wilayah baik
melaui paksaan maupun dengan cara damai melalui penaklukan. Dalam catatan
sejarah, sistem koloni mulai muncul sejak jaman Yunani Kuno. Pada tahap-tahap
perkembangannya, kolonial modern mulai tumbuh sejak abad ke 16. Selain itu ada
juga yang menjadi cikal bakal politik kolonial modern yaitu banyaknya penemuan
besar yang dilakukan oleh para pedagang Bangsa Barat (Eropa). Tujuan utama
kolonialisme adalah kepentingan ekonomi. Kebanyakan koloni yang yang dijajah
adalah wilayah yang kaya akan bahan mentah. Faktor tersebut merupakan dampak
dari terjadinya Revolusi Industri di Inggris.

Kolonialisme berkembang pesat setelah perang dunia I. Sejarah kolonialisme


Eropa dibagi dalam tiga peringkat. Pertama, dari abad ke-15 hingga Revolusi industri
(1763) yang memperlihatkan kemunculan kuasa Eropa seperti Spanyol dan Portugis.
Kedua, setelah Revolusi Industri hingga tahun 1870-an. Ketiga, dari tahun 1870-an
hingga tahun 1914 ketika meletusnya Perang Dunia I yang merupakan puncak
pertikaian kuasa-kuasa imperialis.

Kolonialisme adalah suatu usaha untuk melakukan sistem pemukiman warga


dari suatu Negara di luar wilayah negara individunya atau negara asalnya.
Umumnya, wilayah koloni terletak di seberang lautan negara induk yang kemudian
dinyatakan sebagai daerah bagian dari negara asal tersebut. Kolonialisme
merupakan sebutan lain dari Penjajahan, yaitu suatu sistem yang mana suatu negara
menguasai rakyat dan sumber daya Negara lain tetapi masih tetap berhubungan
dengan negara asal.
Petani di Indonesia
Peran pertanian untuk negara yang sebagian besar penduduknya adalah petani
amatlah besar. Terutama untuk negara-negara agraris yang memilki kekayaan alam
yang berlimpah,tanah yang subur, air yang berlimpah dan lain-lain. Pada nyatanya
pertanian indonesia hanya memberikan kontibusinya sebesar 14% terhadap
perekonomian Indonesia.
Indonesia merupakan Negara pertanian, artinya pertanian memegang peranan
penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini dapat ditunjukkan dengan
banyaknya penduduk atau tenaga kerja yang hidup atau bekerja pada sector
pertanian atau dari produk nasional yang berasal dari pertanian. Oleh karena itu di
Indonesia, pertanian merupakan leading sector. Hal itu dikarenakan pertanian
merupakan suatu bagian integral dari perekonomian.
Persoalan ekonomi pertanian adalah persoalan yang sangat penting untuk
dicarikan solusinya. Hasil produksi berubah-ubah sesuai dengan input. Perubahan ini
tergantung pada perubahan input yang meliputi manajemen, tenaga kerja, tanah
dan modal yang akan berpengaruh langsung pada hasil akhir yang diinginkan.
Artinya bila ingin mendapatkan hasil yang berkualitas maka input yang digunakan
pun haruslah mendukung hal itu, baik penggunaan teknologi, management, system
maupun model pertanian itu sendiri. Namun ternyata ada beberapa masalah yang
membuat pertanian agak sulit menghasilkan hasil yang maksimal. Pertanian adalah
salah satu sektor yang berperan dalam perekonomian suatu negara. Terutama untuk
negara-negara agraris yang mana penduduknya sebagian besar adalah petani.
Namun banyak masalah yang membuat pertanian suatu negara sulit untuk maju baik
faktor teknik maupun sektor non-teknik. Maka dari itu perlu peran pemerintah
dalam dunia pertanian untuk menanggulangi masalah- msalah yang terjadi, dan
untuk meningkatkan hasil pertanian Indonesia, agar dapat memberikan kontribusi
yang besar untuk perekonomian Indonesia.
Sistem Tanam Paksa

Yang menjadi latar belakang munculnya sistem tanam paksa


adalah System pajak tanah yang dilakukan oleh Raffles yang kemudian diteruskan
oleh Komisaris Jendral van der Capellen dan Du Bus de Gisignies telah mengalami
kegagalan, kegagalan yang dimaksud dalam hal ini adalah kegagalan dalam
merangsang para petani untuk meningkatkan produksi tanaman perdagangan untuk
ekspor. Pemerintah Hindia Belanda mengangkat jendral baru untuk Indonesia
dengan alasan untuk meningkatkan produksi tanaman ekspor pada tahun 1830,
peningkatan tanaman ekspor dirasa sangat perlu oleh pemerintah Belanda karena
untuk menopang keadaan ekonomi Belanda dengan hutangnya yang sangat besar.
Karena Belanda merasa tidak mempunyai jalan lain kecuali mencari
pemecahan masalah di wilayah-wilayah koloni, akhirnya menghasilkan gagasan
system Tanam Paksa yang diintroduksi oleh gubernur van den Bosch. Pada
praktiknya peraturan itu dapat dikatakan tidak berarti karena seluruh wilayah
pertanian wajib ditanami tanaman laku ekspor dan hasilnya diserahkan kepada
pemerintahan Belanda. Wilayah yang digunakan untuk praktik cultuurstelstel pun
tetap dikenakan pajak. Warga yang tidak memiliki lahan pertanian wajib bekerja
selama setahun penuh di lahan pertanian. Tanam paksa adalah era paling
eksploitatif dalam praktik ekonomi Hindia Belanda. Sistem tanam paksa ini jauh
lebih keras dan kejam dibanding sistem monopoli VOC karena ada sasaran
pemasukan penerimaan negara yang sangat dibutuhkan pemerintah. Petani yang
pada zaman VOC wajib menjual komoditi tertentu pada VOC, kini harus menanam
tanaman tertentu dan sekaligus menjualnya dengan harga yang ditetapkan kepada
pemerintah. Cultuurstelsel kemudian dihentikan setelah muncul berbagai kritik
dengan dikeluarkannya UU Agraria 1870 dan UU Gula 1870, yang mengawali era
liberalisasi ekonomi dalam sejarah penjajahan Indonesia.
Sejarah Buruh di Indonesia

Bermula dari insiden berdarah Haymarket Affair di Chicago, Amerika Serikat


pada 1 Mei 1886, Indonesia juga ikut memperingati tanggal tersebut sebagai hari
buruh. Sejarah awal, Hari Buruh yang diperingat secara internasional pada bulan Mei
(May Day) lahir dari berbagai rentetan perjuangan kelas pekerja untuk meraih
kendali ekonomi-politis hak-hak industrial. Perkembangan kapitalisme industri di
awal abad 19 menandakan perubahan drastis ekonomi-politik, terutama di negara-
negara kapitalis di Eropa Barat dan Amerika Serikat. Pengetatan disiplin dan
pengintensifan jam kerja, minimnya upah, dan buruknya kondisi kerja di tingkatan
pabrik, melahirkan perlawanan dari kalangan kelas pekerja. Pada tanggal 5
September 1882, parade Hari Buruh pertama diadakan di kota New York dengan
peserta 20.000 orang yang membawa spanduk bertulisan 8 jam kerja, 8 jam
istirahat, 8 jam rekreasi.

Di Indonesia, bila menganut pada peraturan perundangan yang berlaku,


maka yang dimaksud dengan buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan
menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain (UU Ketenagakerjaan No.13 2003).
Buruh mempunyai peranan penting dalam pelaksanaan pembangunan nasional
karena itu perlindungan buruh sebagai tenaga kerja harus dimaksudkan untuk
menjamin hak-hak dasar pekerja/buruh sehingga mendapatkan kesejahteraan.
Negara bertanggung jawab melindungi dan menegakkan hak-hak warga negaranya,
termasuk buruh. Dari pembahasan tersebut dapat diketahui bahwa perburuhan di
Indonesia memiliki akar sejarah yang sangat panjang dan penuh dengan dugaan
eksploitasi dan diskriminasi. Saat ini, Pemerintah berupaya mengupayakan adanya
perlindungan terhadap buruh melalui UU No.13 tahun 2003 terhadap
ketenagakerjaan. Karena dianggap belum merepresentasikan kesejahteraan bagi kaum
buruh, peraturan ini direncanakan untuk direvisi.
Daftar Pustaka

Buku Sejarah Indonesia kelas XI kurikulum 2013

Henry S. Lucas, Sejarah Peradaban Barat Abad Pertengahan (Yogyakarta : PT. Tiara
Wacana Yogyakarta, 1993), hlm. 141.
Mubyarto, 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES. Jakarta
Dess, G. Gregory and A. Miller. 1993. Strategic Management. New York: McGraw-
Hill.
Kenrick.http://id.wikipedia.org/wiki/Istimewa:UserProfile/Kenrick95Botdiakses pada
tanggal 12Oktober2014. 20:35. Halaman 2Iskandar Tedjakusumana. 2008. Watak
Politik Gerakan Serikat Buruh Indonesia. Jakarta. Turc. Halaman 80
Mosher, A.T. 1968. Menggerakkan dan Membangun Pertanian. Yasaguna.
Museum Kebangkitan Nasional.2007.Koleksi Museum Kebangkitan
Nasional.Jakarta.
Poesponegoro,Marati,dan Nugroho.n.1993. Sejarah Nasional Indonesia. 111 dan
IV.Jakarta :Balai Pustaka Depdikbud.
Siboro,J.1998.Dinamika Perjuangan Kemerdekaan Indonesia. Bandung :Tarsito
http://halimahk.blogspot.com/2012/04/feodalismedi-eropa-makalah-
bertujuan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Feodalisme
http://maulied-sweety.blogspot.com/2012/12/pengertian-feodalisme.html
http://www.hendria.com/2010/06/feodalisme.html
http://sejarah.kompasiana.com/2011/01/24/feodalisme-di-asia
http://media .isnet.org/iptek/100/Shih.html
http://www.pergerakankebangsaan.org/?p=679

Anda mungkin juga menyukai