Anda di halaman 1dari 5

JPES 2 (1) (2013)

JOURNAL OF PHYSICAL EDUCATION AND SPORTS

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpes

PENGARUH USIA DAN LATIHAN KESEIMBANGAN TERHADAP


KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TUNAGRAHITA KELAS
BAWAH MAMPU DIDIK SEKOLAH LUAR BIASA

Arif Rohman HakimSoegiyanto, Soekardi

Program Studi Pendidikan Olahraga, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang


Abstrak
Info Artikel
Sejarah Artikel: Anak tunagrahita mampu didik merupakan anak yang mengalami keterlambatan
Diterima Januari 2013 perkembangan tetapi dapat mempelajari keterampilan akademis. Keterlambatan
Disetujui Februari 2013 yang dialami anak tunagrahita mampu didik berakibat pula pada perkembangan
Dipublikasikan Juni 2013 motoriknya. Kemampuan motorik anak tunagrahita dapat dilatih melalui olahraga
yaitu dengan menggunakan metode latihan yang tepat. Penelitian ini difokuskan
Keywords: pada pengaruh usia dan latihan keseimbangan terhadap kemampuan motorik kasar
Age anak tunagrahita mampu didik kelas bawah SLB N 2 Yogyakarta. Hasil penelitian:
Practice balance
1) tidak ada pengaruh yang signifikan usia terhadap kemampuan motorik kasar
Gross motor skills
pada anak tunagrahita, 2) tidak ada pengaruh yang signifikan latihan keseim-
bangan terhadap kemampuan motorik kasar pada anak tunagrahita, 3) tidak ada in-
teraksi yang signifikan antara usia dan latihan keseimbangan terhadap kemampuan
motorik kasar anak tunagrahita. Kesimpulan bahwa usia lebih banyak tidak men-
jamin bahwa kemampuan motorik anak akan menjadi lebih baik. Saran bagi guru
untuk menerapkan latihan secara berkesinambungan agar dapat berfungsi efektif
meningkatkan kemampuan motorik kasar anak.

Abstract
Mental retardation children able students are children who have developmental delays but
can learn in academic skills. The developmental delays also give impact in the development of
motor skills. The motor skills of mental retardation children can be trained through exercise
through use the proper training methods. This study focused on the influence of age and bal-
ance training on hard motor skills in mental retardation children able learners at underclass
extraordinary school district 2 Yogyakarta. The results: 1) there was no significant effect of
age on hard motor skills in mental retardation children; 2) there was no significant effect of
balance training on hard motor skills in mental retardation children, 3) no significant interac-
tion effect of age and balance exercises on hard motor skills in mental retardation children.
In this study concluded that age does not ensure that more children in motor skills would be
better. The suggestion for teachers to implement continuous training in order to improve hard
motor skills of children.

© 2013 Universitas Negeri Semarang



Alamat korespondensi: ISSN 2252-648X
Kampus Unnes Bendan Ngisor, Semarang 50233
Email: pps@unnes.ac.id
Arif Rohman Hakim, dll. /Journal of Physical Education and Sports 2 (1) (2013)

Pendahuluan meloncat maupun melempar, padahal gerakan


tersebut merupakan gerak dasar yang seharusnya
Pendidikan bagi anak tunagrahita bertu- dikuasai dansering dilakukan pada awal masa
juan mengembangkan potensi yang masih di- anak-anak. Keseimbangan adalah kemampuan
miliki secara optimal, agar mereka dapat hidup tubuh untuk mempertahankan sikap tubuh secara
mandiri dan dapat menyesuaikan diri dengan tepat saat melakukan gerakan, keseimbangan
lingkungan di mana mereka berada. Anak tu- masuk dalam salah satu dalam proses kebugaran
nagrahita merupakan individu yang utuh dan jasmani dalam proses pembelajaran. Melalui lati-
unik yang pada umumnya juga memiliki potensi han keseimbangan yang akan diberikan selama 4
atau kekuatan dalam mengimbangi kelainan kali pertemuan, diharapkan dapat berpengaruh
yang disandangnya, oleh karena itu layanan pen- positif terhadap tingkat keseimbangan yang di-
didikan yang diberikan, diupayakan untuk dapat miliki oleh anak tunagrahita dalam setiap kegia-
mengembangkan potensi yang dimiliki oleh anak tan mental dan dalam tindakan yang lain.
secara optimal (Nurlina:47). Berdasarkan pembatasan masalah seperti
Informasi yang diperoleh dari observasi tersebut, masalah dalam ppenelitian tesis ini
lapangan dan penjelasan yang diberikan oleh dapat dirumuskan sebagai berikut: (1) Apakah
guru pendamping beserta penjelasan dari orang ada pengaruh usia terhadap kemampuan moto-
tua siswa menunjukkan bahwa anak-anak tuna- rik kasar pada anak tunagrahita? (2) Apakah ada
grahita yang sedang mengikuti pendidikan di se- pengaruh latihan keseimbangan terhadap ke-
kolah luar biasa, pada umumnya belum menun- mampuan motorik kasar pada anak tunagrahita?
jukkan perkembangan yang diharapkan. Sebagai (3) �����������������������������������������
Apakah�����������������������������������
ada pengaruh usia dan latihan kes-
contoh, anak yang telah mengikuti program pen- eimbangan terhadap kemampuan motorik kasar
didikan disekolah luar biasa dan yang sudah kem- pada anak tunagrahita?
bali kepada orang tuanya, ternyata masih belum Berdasarkan rumusan masalah di atas,
bisa mandiri, masih mengalami kesulitan dalam tujuan dalam proposal tesis ini adalah sebagai
memelihara diri (self care), belum mempunyai berikut: (1) Untuk mengetahui pengaruh usia
keterampilan untuk melakukan pekerjaan sehari- terhadap kemampuan motorik kasar pada anak
hari untuk kepentingan dirinya dan ketergantun- tunagrahita, (2) Untuk mengetahui pengaruh
gan kepada orang lain masih cukup tinggi. Selain latihan keseimbangan terhadap kemampuan
itu masih banyak anak yang dalam mengenda- motorik kasar pada anak tunagrahita, (3) Untuk
likan keseimbangan tubuhnya masih mengalami mengetahui interaksi antara usia dan latihan ke-
kesulitan, adanya anak tunagrahita yang sering seimbangan terhadap kemampuan motorik kasar
terjatuh dengan sendirinya dan dalam melaku- pada anak tunagrahita.
kan gerakan tertentu juga masih kesulitan. Teru- Usia adalah konsep utama perkembangn
tama terjadi pada anak yang masih dalam usia anak (Ellen A, 2002:2). Perkembangan anak
sekolah dasar yang mempunyai rentang umur telah menjadi fokus utama psikologi selama
antara 5 sampai 12 tahun ( Hasil Wawancara berabad-abad, timbul adanya ketidak sepakatan
Februari 2012). Anak tunagrahita mampudidik yang dikenal dengan kontroversi keturunan ver-
adalah mereka yang tergolong anak tunagrahita sus lingkungn dan dari sudut pandang ini maka
dengan tingkat kecerdasan antara 50/55–70/75, munculah lima teori tentang perkembangan
masih memiliki kemampuan berkembang dalam anak: 1) Teori kematangan. 2) Teori psikoana-
hal pendidikan. Karakteristik anak tunagrahita lisis. 3) Teori prikososial: setiap tahap perkem-
mampudidik pada segi mental dan intelektu- bangan ditandai dengan konflik tertentu. 4) Teori
alnya, walaupun keadaan fisiknya sama dengan kognitif perkembangan. 5) Teori pembelajaran
anak normal tetapi kemampuan berpikirnya ren- (Ellen A, 2002:3)
dah, kurang dapat mengendalikan diri, perhatian I Nyoman Sudarmada (2012:2) menje-
dan kemampuan berpikirnya lemah dan tidak laskan bahwa karakteristik pertumbuhan fisik
mampu belajar sendiri tentang kehidupan sehari- anak usia 6-12 tahun berlangsung lamban, teru-
hari, sedangkan karakteristik jasmani anak tuna tama mulai usia 8 tahun hingga akhir periode ini.
grahita mampu didik cenderung lebih lambat. Perkembangan sesuai dengan prinsip cephalocau-
Aktifitas olahraga dan fisik akan mudah dal dan proximodistal, dimana otot-otot besar lebih
diikuti oleh anak-anak yang normal, tetapi bagi berkembang dibanding otot-otot kecil, perkem-
anak tunagrahita dan penyandang cacat fisik bangan fisiologis anak perempuan biasanya lebih
lainya merupakan masalah olahraga. Kebanya- cepat dari pada anak laki-laki pada periode ini,
kan dari anak tunagrahita kesulitan dalam mel- periode anak-anak usia ini ditandai dengan per-
akukan gerakan dasar seperti berlari, melompat tumbuhan yang lambat namun konstan dalam

201
Arif Rohman Hakim, dll. /Journal of Physical Education and Sports 2 (1) (2013)

hal tinggi dan berat serta perkembangan kemam- atributif, yaitu pengaruh usia yang dibedakan
puan sistem sensori dan motor. menjadi dua macam;Usia diatas 10 tahun (>10
Keseimbangan adalah kemampuan untuk tahun) dan Usia dibawah 10 tahun (<10 tahun).
mempertahankan kesetimbangan tubuh ketika di Variabel terikat, yaitu kemampuan motorik kasar
tempatkan di berbagai posisi. Definisi menurut anak tunagrahita kelas bawah mampu didik yang
O’Sullivan dalam Irfan (2012:1) keseimbangan diperoleh dari skor kemampuan siswa yang dapat
adalah kemampuan untuk mempertahankan pu- dicapai setelah melakukan tes akhir. Instrumen
sat gravitasi pada bidang tumpu terutama ketika yang digunakan dalam penelitan ini adalah tes
saat posisi tegak. kemampuan motorik kasar, metode latihan men-
Perkembangan fisik sangat berkaitan erat iti papan titian dan meniti garis lurus. Pengelom-
dengan perkembangan motorik anak. Motorik pokan umur, anak didata umurnya berdasarkan
merupakan perkembangan pengendalian gerakan kelompok eksperimen dan diberikan latihan ke-
tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara seimbangan sesuai dengan kelompok umurnya.
susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord (Berna- Latihan keseimbanngan, Pelaksanaan: Latihan
deta Suhartini 2012:5). keseimbangan dengan meniti papan, latihan ke-
Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang seimbangan meniti garis lurus. Tes kemampuan
menggunakan sebagian besar otot-otot besar atau motorik kasar
seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi kema- Teknik pengumpulan data yang diambil
tangan anak itu sendiri meliputi gerak dasar loko- dari penelitian ini terdiri dari dua macam data,
motor, non lokomotor, dan manipulative (Asep yaitu: 1) data tes awal dan 2) data tes akhir ke-
Deni,2011:4). mampuan motorik kasar. Untuk melancarkan
Anak tunagrahita sering disebut anak den- jalannya tes sesuai dengan tenaga serta alat yang
gan retardasi mental. Menurut WHO 1992, retar- tersedia, maka untuk setiap pelaksanaan tes yaitu
dasi mental adalah suatu keadaan perkembangan pada waktu pagi hari bersamaan dengan jadwal
mental yang terhenti atau tidak lengkap, yang pembelajaran penjasorkes. Sedangkan untuk kep-
ditandai terutama oleh adanya ketidak mampuan erluan pencatatan data disediakan blangko atau
(impairment) keterampilan selama masa perkem- formulir untuk mencatat kejadian yang terjadi
bangan sehingga berpengaruh pada semua ting- selama tes berlangsung.
kat inteligensia yaitu kemampuan kognitif, ba-
hasa, motorik, dan sosial (Sumaryanti, 2010:31). Hasil dan Pembahasan
Penggolongan anak tunagrahita menurut
skala intelegensi Wechler: Tunagrahita Ringan Data penelitian ini merupakan hasil pen-
(debil), Tunagrahita Sedang (imbesil), Tunagrahita gukuran terhadap motorik kasar anak tunagrah-
Berat, Kelompok anak tunagrahita sangat berat ita. Dalam penelitian ini, terdapat empat kelom-
sering disebut idiot. pok yang dibedakan berdasarkan kelompok
Karakteristik tunagrahita dikelompokan usia dan latihan keseimbangan. Kelompok usia
pada karateristik tunagrahita secara umum dan dibedakan menjadi < 10 tahun dan > 10 tahun.
karakteristik secara khusus, sedangkan tingkatan Latihan keseimbangan yang digunakan terdiri
tunagrahita ada tiga macam, yaitu tunagrahita dari meniti papan titian dan meniti garis lurus.
ringan, sedang dan berat (Sutjihati, 2006:106). Pada kelompok usia < 10 tahun dibagi menjadi
Pengertian anak tunagrahita mampu didik dua kelompok yaitu satu kelompok diberikan
menurut Suparlan dalam Sukarno (1999:8) yaitu latihan meniti papan titian dan satu kelompok
anak yang keadaannya lebih ringan dibanding- diberikan latihan meniti garis lurus. Pada kelom-
kan dengan anak embisil yang tingkat kecerdasan- pok usia > 10 tahun juga dibagi menjadi dua
nya antara 25–50. Sedangkan anak tunagrahita kelompok yaitu satu kelompok diberikan latihan
mampudidik memiliki tingkat kecerdasan antara meniti papan titian dan satu kelompok diberikan
55–75. latihan meniti garis lurus.
Pengukuruan kemampuan motorik kasar
Metode sebanyak dua kali yaitu sebelum (pretest) dan
sesudah (posttest) diberikan latihan keseimbangan
Metode yang digunakan dalam penelitian menggunakan latihan meniti papan titian dan
ini adalah eksperimen yang melibatkan dua vari- meniti garis lurus. Data penelitian dibuat analisis
abel, yaitu: Variabel bebas, yaitu metode pemb- deskriptif dengan tujuan untuk mempermudah
elajaran yang dibedakan menjadi dua macam: penyajian data penelitian. Hasil analisis deskrip-
Latihan keseimbangan meniti papan dan lati- tif pada data penelitian ini adalah sebagai beri-
han keseimbangan meniti garis lurus.Variabel kut.

202
Arif Rohman Hakim, dll. /Journal of Physical Education and Sports 2 (1) (2013)

Tabel 1. Hasil Uji Anova Dua Jalur Pengaruh Usia Terhadap Kemampuan Motorik Kasar
Data Kelompok usia Rerata F hitung p Ket.
Usia > 10 tahun 9,83
Motorik kasar 0,025 0,879 Tidak signifikan
Usia < 10 tahun 9,80

Tabel 2. Hasil Uji Anova Dua Jalur Pengaruh Latihan Keseimbangan Terhadap Kemampuan Moto-
rik Kasar
Latihan keseim-
Data Rerata F hitung p Ket.
bangan
Garis lurus 9,80
Motorik kasar 0,025 0,879 Tidak signifikan
Papan titian 9,833
Tabel 3. Hasil Uji Anova Dua Jalur Interaksi Usia dan Latihan Keseimbangan Terhadap Kemampuan
Motorik Kasar
Data Kelompok Rerata F hitung P Ket.
Usia < 10 tahun (garis) 9,50
Usia < 10 tahun (papan) 10,00
Motorik kasar 0,627 0,454 Tidak signifikan
Usia > 10 tahun (garis) 10,00
Usia > 10 tahun (papan) 9,67

Tabel 4. Peningkatan Kemampuan Motorik Kasar Anak Tunagrahita Berdasarkan Nilai Rerata Pretest
dan Posttest
Rerata
Data Kelompok
Pretest Posttest
Usia < 10 tahun (garis) 9,00 9,50
Usia < 10 tahun (papan) 8,67 10,00
Motorik kasar
Usia > 10 tahun (garis) 8,67 10,00
Usia > 10 tahun (papan) 7,67 9,67
Pengujian hipotesis penelitian ini dilaku- Hipotesis kedua penelitian ini berbunyi
kan dengan menggunakan uji Anova dua jalur. “Ada pengaruh yang signifikan latihan keseim-
Hasil pengujian hipotesis penelitian ini adalah se- bangan terhadap kemampuan motorik kasar”.
bagai berikut. Hasil uji Anova dua jalur untuk membuktikan
Hipotesis pertama penelitian ini berbunyi hipotesis kedua penelitian ini dapat dilihat pada
“Ada pengaruh yang signifikan usia terhadap ke- Tabel 2
mampuan motorik kasar”. Hasil uji Anova dua Berdasarkan hasil analisis Tabel 2 dike-
jalur untuk membuktikan hipotesis pertama pe- tahui kemampuan motorik kasar pada saat post-
nelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1. test hasil latihan keseimbangan menggunakan
Berdasarkan hasil analisis Tabel 1 diketa- latihan garis lurus dan papan titian relatif sama.
hui kemampuan motorik kasar antara anak usia > Nilai rerata pada anak yang dilatih dengan lati-
10 tahun dan anak < 10 tahun relatif sama. Nilai han garis lurus adalah sebesar 9,80 dan nilai re-
rerata pada anak usia > 10 tahun adalah sebesar rata kemampuan motorik kasar pada anak yang
9,83, dan nilai rerata kemampuan motorik kasar dilatih dengan papan titian sebesar 9,83.
pada kelompok < 10 tahun sebesar 9,80. Hasil ini Hipotesis kedua penelitian ini berbunyi
dapat diartikan bahwa umur tidak mempengaruhi “Ada pengaruh yang signifikan interaksi usia
tingkat kemampuan motorik kasar pada anak dan latihan keseimbangan terhadap kemam-
anak tunagrahita. Secara statistik juga diperoleh puan motorik kasar”. Hasil uji Anova dua jalur
hasil bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan untuk membuktikan hipotesis ketiga penelitian
usia terhadap keterampilan motorik kasar anak ini dapat dilihat pada Tabel 3
tunagrahita. Hasil pada Tabel 3 menunjukkan bahwa

203
Arif Rohman Hakim, dll. /Journal of Physical Education and Sports 2 (1) (2013)

kemampuan motorik kasar anak tunagrahita grahita. Hal ini dilihat dari hasil analisis Anova
mampu didik hasil interaksi usia dan latihan kes- dua jalur diperoleh nilai F hitung sebesar 0,627
eimbangan pada 4 kelompok relatif sama. Hal ini dengan nilai signifikansi sebesar 0,454 (p>0,05).
dapat diartikan bahwa tidak ada perbedaan ke- Hasil ini menolak hipotesis ketiga penelitian yai-
mampuan motorik kasar berdasarkan kelompok tu tidak ada pengaruh yang signifikan usia dan
usia dan latihan keseimbangan. Secara statistik latihan keseimbangan terhadap kemampuan mo-
menunjukkan interaksi usia dan latihan keseim- torik kasar. Hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa
bangan tidak berpengaruh signifikan terhadap interaksi antara usia anak tunagrahita dan latihan
kemampuan motorik kasar anak tunagrahita. keseimbangan tidak berpengaruh terhadap ke-
Secara statistik usia dan latihan keseim- mampuan motorik kasar anak tunagrahita.
bangan tidak berpengaruh signifikan terhadap
kemampuan motorik kasar anak tunagrahita. Simpulan
Walau demikian terdapat peningkatan kemam-
puan motorik kasar anak tunagrahita sebelum Berdasarkan hasil penelitian diketahui
dan sesudah diberikan latihan keseimbangan tidak ada pengaruh usia dan latihan keseim-
menggunakan latihan garis lurus dan latihan pa- bangan terhadap kemampuan motorik kasar
pan titian. anak tunagrahita. Perkembangan motorik kasar
pada anak tunagrahita tidak bergantung pada
Pengaruh Usia Terhadap Kemampuan Motorik usianya. Anak tunagrahita mempunyai tingkat
Kasar kemandirian yang rendah dan ketergantungan
Hasil penelitian diketahui tidak ada pen- yang tinggi dengan orang lain terutama orang tua
garuh yang signifikan usia terhadap kemampuan atau pengasuhnya. Hasil ini berimplikasi bahwa
motorik kasar pada anak tunagrahita. Hal ini anak tunagrahita membutuhkan bimbingan dan
dilihat dari hasil pengujian hipotesis mengguna- latihan yang dilakukan secara berkelanjutan.
kan uji Anova dua jalur diperoleh nilai F hitung
sebesar 0,025 dengan nilai signifikansi sebesar Daftar Pustaka
0,879 (p>0,05). Hasil analisis ini menolak hipo-
tesis pertama penelitian. Hasil tersebut dapat di- Asep Deni Gustiana. (2011). Pengaruh Modifikasi terha-
jelaskan bahwa, usia tidak memberikan pengaruh dap kemampuan Motorik Kasar dan Kognitif Anak
Usia Dini. Jurnal Upi, Edisi Khusus, No 2.
signifikan terhadap perkembangan motorik kasar
Bernadeta Suhartini. (2005). Hubungan antara Kemam-
pada anak tunagrahita. Perkembangan motorik puan Persepsi Motorik dan Motivasi Berprestasi den-
kasar pada anak tunagrahita tidak bergantung gan Hasil Belajar Pendidikan. Jurnal ilmiah Olah-
pada usianya. raga. Yogyakarta. Volume. I, No. 2, hal. 177.
Bernadeta Suhartini. (2012). Penyusunan Alat Evaliasi
Pengaruh Latihan Keseimbangan Terhadap Ke- Persepsi Motorik Bagi Siswa/Siswi Tunagrahita
mampuan Motorik Kasar Mampu Didik SLB N Se Kota Yogyakarta: Fik
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada Uny
pengaruh yang signifikan latihan keseimbangan Bernadeta Suhartini. (2012). Tahap Perkembangan Mo-
torik Bayi. Fik Uny.
terhadap kemampuan motorik kasar pada anak
Ellen Allen. (2010). Profil Perkembangan Anak. Edisi Ke-
tunagrahita. Hal ini dilihat dari hasil analisis lima. Jakarta. PT Indeks.
Anova dua jalur diperoleh hitung sebesar 0,025 Irfan. (2012). Artikel. http://physio.esaunggul.ac.id/
dengan nilai signifikansi sebesar 0,879 (p>0,05). di akses tanggal 13 Februari 2012 jam 15.30.
Hasil ini tidak mendukung hipotesis kedua pe- I Nyoman Sudarmada. (2012). Perkembangan Kemam-
nelitian. Hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa puan Loncat Tegak pada Anak Usia 6-12 Tahun
latihan keseimbangan yang telah diberikan tidak Ditinjau Ketinggian Wilayah Tempat Tinggal di
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Bali. Jurnal ilmu Keolahragaan Undiksha, Volume
kemampuan motorik kasar pada anak tunagra- 1, No 1.
Kartono. (1995). http://blog.elearning.unesa.ac.id/
hita.
tag/definisi-usia-dini. di akses 10 April 2012
jam 11.30
Interaksi Usia dan Latihan Keseimbangan Ter- Nurlina. (2008).Terapi Okupasi untuk Keterampilan Pita
hadap Kemampuan Motorik Kasar Rambut Pada Anak Tunagrahita. Jurnal pendidi-
Hasil analisis diketahui interaksi usia dan kan Luar Biasa. Volume 4, Nomor 1.
latihan keseimbangan tidak berpengaruh signifi- Sutjihati. (2006). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung
kan terhadap kemampuan motorik anak tuna-

204

Anda mungkin juga menyukai