Ayi Nur Fajria - 170210103099 - Kelas B - Respirasi
Ayi Nur Fajria - 170210103099 - Kelas B - Respirasi
Abstrak
Pada penelitian kali ini kami ingin membuktikan bahwa respirasi membutuhkan oksigen dan
menghitung kecepatan penggunaan Oksigen dalam proses respirasi hewan vertebrata (Hemidactylus
platyurus) dan invertebrata (Lumbricus terrestis, Valanga sp., dan Gryllus assimilis). Pada penelitian
kali ini kami menggunakan alat respirometer untuk mengetahui kecepatan dai respirasi hewan yang
kami teliti, yang pertama kami memasukkan hewan ke dalam tabung respirometer lalu memasukkan
kapas berisi KOH dan menutup menggunakan pipa respirometer lalu menetesi dengan menggunakan
eosin, dan kita mengamati perjalanan eosin. Perjalanan eosin ini sebagai indikator kecepatan dari
kecepatan respirasi hewan dan menghitung juga waktu nya setiap 5 menit eosin sudah sampai brapa
ml. Dapat di simpulkan bahwa laju respirasi paling cepat adalah pada cacing tanah hal ini dapat terjadi
di karenakan pernafasan dari cacing tanah menggunakan kulit sehingga laju respirasinya paling cepat
dan yang paling lama adalah laju respirasi dari serangga seperti jangkrik.
Kata kunci :Laju respirasi, Respirasi.
PENDAHULUAN
Pada praktikum kali ini hewan CO2 memiliki reaksi kimia KOH + CO2 yang
vertebrata seperti cicak dan hewan invertebrata nantinya akan menghasilkan K2CO3 DAN
seperti cacing, jangkrik dan belalng di H2O, reaksi antara pengikatan ini akan
masukkan ke dalam tabung respirometer yang mengakibatkan CO2 yang di keluarkan di
kemudian di masukkan kapas yang terdapat dalam tabung respirasi tidak menganggu
KOH di dalamnya ke dalam tabung proses respirasi yang terjadi yaitu penggunaan
respirometer. Pada percobaan kali ini KOH oksigen. Dan respirasi pun akan berjalan
berfugsi sebagai pengikat CO2 yang di lancar tanpa di ganggu oleh adanya CO2.
hasilnya dalam proses respirasi baik respirasi Kemudian fungsi eosin pada praktikum
invertebrata ataupun vertebrata, hewan kali ini adalah sebagai indikator kadar oksigen
invertebrata maupun vertebrata tidak dapat atau laju oksigen di dalam pipa respirometer.
menghirup kembali CO2 yang di keluarkan Dimana hewan invertebrata ataupun hewan
melalui proses pernafasan tersebut karena vertebrata akan menghirup oksigen yang ada
CO2 yang di keluarkan tersebut merupakan pada tabung dan pipa respirometer sehingga
sampah atau racun sehingga apabila di dengan adanya penghirupan oksigen maka
masukkan kembali ke dalam tubuh akan akan mengakibatkan eosin yang ada di pipa
menjadi racun dan mematikan. Hal ini sesuai akan bergerak menuju tabung respirometer
dengan teori Wulangi, (1993:124) adanya sesuai dengan pengambilang oksigen yang di
CO2 yang terlalu banyak di dalam tubuh harus ambil oleh hewan tersebut. Hal ini sesuai
di hindari, oleh karena itu CO2 harus segera di dengan teori Junquera (2007) eosin adalah
keluarkan dari tubuh secara terus metode pewarnaan yang banyak digunakan
menerus. Karena CO2 yang di keluarkan dalam dalam pewarnaan jaringan sehingga ia
tersebut tidak di serap lagi oleh tubuh maka di perlukan dalam diagnosa medis dan
yang di serap utamanya adalah O2 atau penelitian.
mengkonsumsi Oksigen. Pengikatan KOH dan
Lalu fungsi malam atau vaselin atau sedang di lakukan percuma di karenakan hasil
plastisin yang kami gunakan pada penelitian tidak murni. Sehingga laju respirasi ini
kali ini adalah supaya pada tabung haruslah sangat di jaga supaya di dalam tabung
respirometer laju respirasi atau penggunaan tetap terjadi respirasi yang baik dan murni
tidak mengalami kebocoran. Apabila sehingga hasil yang di dapatkan pun valid.
mengalami kebocoran maka penelitian yang
0,66 0,31 - - - - - - - -
5 Cicak 4 gr 0,49 0,25