BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Didalam tubuh kita, darah ibarat angkutan umum yang kesana kemari lewat jaringan pembuluh darah.
Darah ini mengangkut zat makanan (nutrisi) dan oksigen untuk dikirim keseluruh bagian tubuh. Adapun
fungsi penggerak darah hingga dapat mengalir terus menerus adalah jantung.
Ketika jantung memompa darah, timbul tekanan aliran terhadap dinding pembuluh darah. Dalam
keadaan normal tekanan pada saat jantung berkontraksi( sistolik) berada dibawah 120 MmHg,
sedangkan ketika jantung bereaksi (diastolik) dibawah 20 MmHg. Namun, ada juga yang memberi ancer-
ancer, tekanan darah yang ideal itu (golb standar) 115/75 MmHg.
Orang dikatakan menderita penyakit darah tinggi kalo tekanan darahnya 140/90 MmHg atau lebih tinggi
yang diukur di kedua lengan penderita sebanyak tiga kali dalam jangka waktu beberapa minggu.satu dari
tiga orang yakit darah tinggi tidak menunjukakan tanda gejala apapun. Celakanya, bila hipertensi ini
tidak dikendalikan bisa merusak jantung dan pembulu darah sehingga megarah pada timbulnya
beberapa kondisi lain seperti stroke, serangan jantung, gagal ginjal, atau gangguan pada mata.
a. Tujuan
Sebelum mengetahui tujuan masalah ini,terlebih dulu mengetahui dari tujuan pembuatan makalah
adalah untuk mencari, menemukan menhimpun,mengembangkan,dan menguji kebenaran dari suatu
pengetahuan.Adapun yang menjadi tujuan dari makalah ini adalah:
1. Mengetahui pengertian Hipertensi.
2. Mengetahui Jenis Obat Antihipertensi .
3. Mengetahui Pengobatan dan penanganan hipertensi.
4. Mengetahui komplikasi hipertensi
5. Mengetahui hipertensi pada kehamilan dan obat yang aman bagi ibu hamil.
b. Manfaat
Hasil pembuatan makalah ini tentu penulis berharap dapat berguna bagi penulis sendiri dan pihak-pihak
yang membaca agar dapat mengetahui obat-obat antihipertensi.
C. Rumusan masalah
Sebelum merumuskan tentang masalah yang dihadapi dalam penulisan makalah ini, terlebih
dahulu mengetahui pengertian dari masalah itu sendiri.masalah adalah merupakan suatu kejadian
dimana kejadian tersebut memerlukan pemecahan atau masalah adalah kejadian yang menimbulkan
pertanyaan kenapa dan bagaimana.
Adapun rumusan masalah yang dikemukakan dalam penulisan makalah ini sesuai dengan latar belakang
diatas,maka yang menjadi masalah adalah :
1. Bagaimana pengertian Hipertensi.
2. Bagaimana Jenis Obat Antihipertensi .
3. Bagaimana Pengobatan dan penanganan hipertensi.
4. Bagaimanan komplikasi hipertensi
5. Bagaimanan hipertensi pada kehamilan dan obat yang aman bagi ibu hamil.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian hipertensi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi peningkatan tekanan
darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita yangmempunyai sekurang-kurangnya tiga
bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan
darah tinggi. Tekanan darah yang selalu tinggi adalah salah satu faktor risiko untuk stroke, serangan
jantung, gagal jantung dan aneurisma arterial, dan merupakan penyebab utama gagal jantung kronis.Pada pemeriksaan
tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebihtinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi
( sistolik ), angka yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik ). Tekanan darah
kurang dari 120/80mmHg didefinisikan sebagai "normal". Pada tekanan darah tinggi, biasanya
terjadikenaikan tekanan sistolik dan diastolik.
B. Klasifikasi Hipertensi
(menurut The Joint National Committee on prevention,detection, evaluation and treatment of high
blood pressure (JNC) VII, 2003)
Penyakit darah tinggi atau Hipertensi dikenal dengan 2 type klasifikasi, diantaranya Hipertensi
Primary dan Hipertensi Secondary :
· Hipertensi Primary
Hipertensi Primary adalah suatu kondisi dimana terjadinya tekanan darah tinggi sebagai akibat dampak
dari gaya hidup seseorang dan faktor lingkungan.Seseorang yang pola makannya tidak terkontrol dan
mengakibatkan kelebihan berat badan atau bahkan obesitas, merupakan pencetus awal untuk terkena
penyakit tekanandarah tinggi. Begitu pula sesorang yang berada dalam lingkungan atau kondisistressor
tinggi sangat mungkin terkena penyakit tekanan darah tinggi, termasuk orang-orang yang kurang
olahraga pun bisa mengalami tekanan darah tinggi.
· Hipertensi Secondary
Hipertensi secondary adalah suatu kondisi dimana terjadinya peningkatan tekanandarah tinggi sebagai
akibat seseorang mengalami/menderita penyakit lainnya sepertigagal jantung, gagal ginjal, atau
kerusakan sistem hormon tubuh. Sedangkan pada Ibuhamil, tekanan darah secara umum meningkat
saat kehamilan berusia 20 minggu.Terutama pada wanita yang berat badannya di atas normal atau
gemuk (gendut).Pregnancy-induced hypertension (PIH), ini adalah sebutan dalam istilah
kesehatan(medis) bagi wanita hamil yang menderita hipertensi.Kondisi Hipertensi pada ibu hamil bisa
sedang ataupun tergolang parah/berbahaya, Seorang ibu hamil dengan tekanan darahtinggi bisa
mengalami Preeclampsia dimasa kehamilannya itu. Preeclampsia adalah kondisi seorang wanita hamil
yang mengalami hipertensi, sehingga merasakan keluhan seperti pusing, sakit kepala, gangguan penglihatan, nyeri
perut, muka yang membengkak,
kurang nafsu makan, mual bahkan muntah. Apabila terjadi kekejangan sebagai dampak hipertensi maka
disebut Eclamsia.
a. Anatomi
1. Jantung
Berukuran sekitar satu kepal tangan dan terletak disalam dada, batas kanannya terdapat pada sternum
kanan dan apeksnya pada ruang interkostalis kelima kiri pada linia midclavikular.hubungan jantung
adalah:
Atas: pembuluh darah besar
Bawah: diafragma
Setiap sisi:paru-paru
Belakang: aorta desendens esophagus, columna vertebralis.
2. Arteri
Arteri adalah tabung yang dialiri darah pada jaringan dan organ. Arteri terdiri dari lapisan dalam :lapisan
yang licin lapisan tengah jaringan elastin(untuk menghantarkan darah untuk organ) arteri yang lebih
kecil memiliki lapisan tengah otot (mengatur jumlah darah yang disampaikan pada suatu organ).
3. Arteriol
Arteriol adalah pembuluh darah dengan otot polos yang relative tebal. Otot dinding arteriol dapat
berkontraksi.kontraksi menyebabkan kontriksi diameter pembuluh darah. Bila kontraksi bersifat
local,suplai darah pada jaringan / organ berkurang. Bila terdapat kontriksi umum, tekanan darah akan
meningkat.
4. Pembuluh darah utama dan kapiler
Pembuluh darah utama adalah pembuluh darah berdinding tipis yang berjalan langsung dari arteriol
kevenul. Kapiler adalah pembuluh darah kecil yang membuka pembuluh darah utama.
5. Sinusoid
Terdapat limpa, hepar, sumsum tulang dan kelenjar endokrin. Sinusoid tiga sampai empat kali lebih
besar daripada kapiler dan sebagian dilapisi system retikulo-endotolial. Pada tempat adanya sinusoid,
darah mengalami kontak langsung dengan sel dan pertukaran tidak terjadi melalui ruang jatringan.
6. Vena dan venul
Venul adalah bagian vena kecil yang dibentuk gabungan kapiler. Vena dibentuk oleh gabungan venul.
Vena memiliki tiga dinding yanh tidak berbatasan satu sama lain.(Gibson,john. Edisi 2 tahun 2002 , hal
110)
b. Fisiologi
Jantung memiliki fungsi sebagai pemompa darah yang mengandung oksigen dalam system arteri, yang
dibawa kesel dan seluruh tubuh untuk memngumpulkan darah deoksigenasi(darah yang kadar
oksigennya kurang)dari system vena yang dikirim kedalam paru-paru untuk reoksigenasi.(black,1997)
D. Patofisiologi hipertensi
Mekanisme yang mengkontrol kontruksi dan relaksasi pembuluh darah terletak dipusat
vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini bermula jarak saraf simpatis yang berlanjut
kebawah korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis keganglia simpatis ditoraks dan
abdomen.rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam benmtuk implus yang bergerak kebawah
melalui saraf simpatis keganglia simpatis.pada titiook ini neuron preganglion,melepaskan asetilkolin,
yang akan merangsang serabut otot pasca ganglion kepembuluh darah,dimana dengan dilepaskannya
norepinefrin mengakibatkan kontriksi pembuluh darah. Berbagai faktor seperti kecemasan dan
ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap vasokonstruktor. Individu dengan
hipertensi sangat sensitive terhadap norepinefrin. Meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal
itu bisa terjadi.
Pada saat bersaman dimana saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai respon rangsang
emosi.kelewnjar adrenal juga terangsang juga mengakibatkan tambah aktifitas vaso kontriksi.medula
adrenal juga mengekresikan epinefrin yang menyebabkan vaso kontriksi. Semua faktor tersebut
cenderung mencetus keadaan hipertensi.
G. Gejala hipertensi
Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan
kelelahan; yang bisasaja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan
darahyang normal.Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:
Ø sakit kepala
Ø kelelahan
Ø mual
Ø muntah
Ø sesak napas
Ø gelisah
Ø pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.
Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi
pembengkakan otak.Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif , yangmemerlukan penanganan segera
(Anonim, 2009)
H. Penyebab Hipertensi
Penggunaan obat-obatan seperti golongan kortikosteroid (cortison) dan beberapa obat hormon,
termasuk beberapa obat antiradang (anti-inflammasi) secara terus menerus (sering) dapat
meningkatkan tekanan darah seseorang. Merokok jugamerupakan salah satu faktor penyebab terjadinya
peningkatan tekanan darah tinggidikarenakan tembakau yang berisi nikotin. Minuman yang
mengandung alkohol juga termasuk salah satu faktor yang dapat menimbulkan terjadinya tekanan darah
tinggi(Wikipedia, 2010).
Untuk mencegah komplikasi kardiovaskuler perlu dilakukan Pengendalian berbagai faktor risiko pada
Hipertensi.
Faktor Risiko yang dapat dimodifikasi ialah:
Ø Tekanan darah
Ø Kelainan metabolik (DM, lipid darah, asam urat dan obesitas)
Ø Merokok
Ø Alkohol
Ø Inaktivitas
Faktor Risiko yang tidak dapat dimodifikasi ialah:
Ø Usia
Ø Jenis kelamin
Ø Faktor genetic
5. Bayi premature
Karena banyaknya resiko kesehatan yang terjadi pada kehamilan dengan preeklampsia, maka sering
terjadi kehamilan dipercepat dengan induksi dan bayi lahir premature.
L. Pengobatan Hipertensi
Terdapat hubungan yang nyata antara Tekanan Darah dengan kejadian kardiovaskular. Untuk
individu berusia diatas 40 th, tiap peningkatan TD sebesar 20/10 mmHg meningkatkan risiko kejadian
kardiovaskular dua kali lipat.
Strategi Pengobatan:
Diet ini mengandung cukup zat-zat gizi,sesuai dengan keadaan penyakit dapat diberikan berbagai tingkat
diet garam rendah.
Diet garam rendah I(200-400 Mg Na)
Diet ini diberikan kepada pasien dengan edema,asites atau hipertensi berat.pada pengolahan
makanannya tidak timbahkan garam dapur. Dihindari bahan makan yang tinggi kadar natriumnya.
Mengatur menu makan sangat penting bagi penderita hipertensi.makanan yang harus dihindari atau
dibatasi adalah:
1. Makanan yang mengandung kadar lemak jenuh tinggi:otak,paru,minyak kelapa,gajih.
2. Makanan yang diolah menggunakan garam
3. natrium:biscuit,crakers,keripik,dan makanan kering yang asin.
4. Makanan dan minuman dalam kaleng:sarden,sosis,kornet, sayur serta buah dalam kaleng.
5. Makanan yang diawetkan:dendeng, asinan sayur atau buah, abon, ikan asin telur asin.
6. Sumber protein hewani yang tinggi koles terol:mentega,margarin, keju, mayonnaise.
7. Alcohol dan makanan yang mengandung alcohol seperti durian dan tyape.
Cara mengatur diet untuk penderita hipertensi adalah dengan memberikan rasa tawar dengan
pemberian gula merah/putih, bawang merah/putih, jahe kencur dan bumbu lain yang tidak asin.
Pada ibu hamil makanan cukup akan protein, kalori, kalsium dan natrium yang dihubungkan, dengan
rendahnya kejadian hipertensi karena kehamilan. Namun pada ibu hamil yang hipertensi apalagi yang
disertai dengan bengkak dan protein urin selain dengan obat-obatan dianjurkan untuk mengurangi
konsumsi garam dapur serta meningkatkan makanan sumber Mg(sayur dan buah-buahan).
·Kandungan Potasium/Kalium
Suplements potasium 2-4 gram perhari dapat membantu penurunan tekanandarah, Potasium
umumnya bayak didapati pada beberapa buah-buahan dansayuran. Buah dan sayuran yang
mengandung potasium dan baik untuk dikonsumsi penderita tekanan darah tinggi antara lain semangka,
alpukat, melon, buah pare, labu siam, bligo, labu parang/labu, mentimun, lidah buaya, seledri, bawang
dan bawang putih. Selain itu, makanan yang mengandung unsur omega-3 sangat dikenal efektif dalam
membantu penurunan tekanan darah (hipertensi).
1. Diuretik
2. Penghambat Adrenergik
- Bloker β -adrenoseptor
- Bloker α-adrenoseptor
- Agonis α 2 sentral
- Penghambat saraf adrenergic
3. Vasodilator
4. Penghambat Angiotensin- Converting Enzyme (ACE-Inhibitor) dan Antagonis Reseptor Angiotensin
II
5. Antagonis Kalsium
1. Diuretik
Diuretik tiazid merupakan terapi dasar antihipertensi pada sebagian besar penelitian. Pada
penelitian-penelitian tersebut, termasuk Antihypertensive And Lipid Lowering Treatment To Prevent
Heart Attack Trial, diuretik lebih baik dalam mencegah komplikasi kardiovaskular akibat penyakit
hipertensi. Diuretik menambah keampuhan obat-obat hipertensi, berguna untuk mengontrol tekanan
darah dan lebih terjangkau dari pada obat-obat antihipertensi lain. Diuretik seharusnya dipakai sebagai
pengobatan awal terapi hipertensi untuk semua pasien, baik secara sendiri maupun kombinasi dengan 1
dari golongan obat antihipertensi lain (ACE inhibitor, ARBs, β-Blocker, CCB), karena memberikan
manfaat pada beberapa penelitian. Namun jika obat ini tidak ditoleransi secara baik atau merupakan
kontraindikasi, sedangkan obat dari golongan lain tidak, maka pemberian obat dari golongan lain
tersebut harus dilakukan (Curb JD et al 1999).
Selain itu, tiazid berguna untuk memperlambat demineralisasi pada osteoporosis.Diuretik tiazid harus
diperhatikan pada pasien yang mempunyai riwayat gout atau hiponatremia signifikan. ACE inhibitor dan
ARBs tidak diberikan pada wanita yang diduga hamil dan merupakan kontraindikasi bagi wanita yang
hamil; ACE inhibitor tidak diberikan pada individu yang mempunyai riwayat angioedema. Antagonis
aldosteron dan kalium sparing diuretik dapat menyebabkan hiperkalemia dan biasanya dihindari pada
pasien dengan kadar kalium lebih dari 5.0 mEq/L (Dahlof B et al 2001).
Penggunaan: Diuretik Tiazid merupakan obat utama dalam terapi hipertensi. Paling
efektif dalam menurunkan risiko kardiovaskular.
Diuretik dianjurkan untuk kasus hipertensi ringan dan sedang.Sebagai monoterapeutika pada penderita
hipertensi usia tua.
Dosis:
Ø Hidroklorotiazid (HCT) 1 x 12,5-25 mg sehari
Ø Furosemid: 2-3 x 20 – 80 mg sehari
Ø Spironolakton : 1 x 25 -100 mg sehari
3. Penghambat Adrenergik
Yang digunakan sebagai Antihipertensi adalah:
Bloker β-adrenoseptor
(Atenolol, Metoprolol,Labetalol, karvedilol,propanolol)
Bloker α-adrenoseptor
(Prazosin, Terazosin, Bunazosin,Doksazosin)
Adrenolitik Sentral (Metildopa,Klonidin,Guanfasin,Guanabenz,Moksinidin, Rilmedin)
Penghambat Saraf Adrenergik (Reserpin, Guanetidin, Guanadrel)
Bloker β –adrenoseptor
(Atenolol, Metoprolol,Labetalol, karvedilol,propanolol)
Mekanisme:
1. penurunan frekuensi denyut jantung.
2. Memperkecil pembebasan renin dalam ginjal dengan akibat menurunkan produksi angiotensin II.
3. Blokade reseptor β prasinaptik dan dg demikian terjadi pengurangan nor adrenalin.
4. Bekerja sentral mengurangi impuls simpatikus.
Penggunaan:
Digunakan sebagai obat tahap pertama pada hipertensi ringan
sampai sedang terutama pada pasien dengan penyakit
jantung koroner. Gol ini lebih efektif pada pasien usia muda dan
ü Menyebabkan bradikardia,
ü gagal jantung.
ü Bronkospasme pada pasien dg riwayat asma bronkial atau penyakit paru.
ü Efek sentral: depresi,mimpi buruk, halusinasi.
ü Gangguan fungsi seksual
Dosis:
- Atenolol : 1 x 25-100 mg sehari
- Bisoprolol: 1 x 2,5 -10 mg sehari
- Propanolol: 2-3 x 40-160 mg sehari
Efek samping:
Hipotensi
Sakit kepala
Palpitasi
Hidung tersumbat
Mual dll
Dosis:
Prazosin: 1-2 x 0,5-4 mg sehari
Terazosin: 1 x 1-4 mg sehari
Bunazosin: 3 x 1,5-3 mg sehari
Doksazosin: 1 x 1-4 mg sehari
Agonis α 2 sentral
(Metildopa,klonidin, guanfasin, guanabenz, moksinidin, rilmedin)
Metildopa
Mekanisme:
Efek antihipertensinya diduga lebih disebabkan karena stimulasi
reseptor α-2 di sentral sehingga mengurangi sinyal simpatis ke perifer.
Metildopa menurunkan resistensi vaskular tanpa banyak mempengaruhi
frekuensi dan curah jantung.
Pnggunaaen:
Obat ini efektif bila dikombinasikan dengan diuretik..Merupakan pilihan
utama untuk pengobatan hipertensi pada kehamilan karena terbukti aman
untuk janin.
Efek samping:
Sedasi
Hipotensi postural
Pusing
Mulut kering
Sakit kepala
Depresi
Gangguan tidur
Impotensi
Kecemasan
Penglihatan kabur
Interaksi:
- Pemberian metildopa bersama preparat besi dapat mengurangi absorpsi metildopa sampai 70%,
sekaligus mengurangi eliminasi dan menyebabkan akumulasi metabolit sulfat.
- Efek hipotensif metildopa ditingkastkan oleh diuretik dan dikursngi oleh antidepresan trisiklik dan
amin simpatomimetik.
Dosis:
Dosis efektif minimal : 2 x 125 mg per harI.
Dosis maksimal : 3 g perhari
Untuk hipertensi pasca bedah:infus intermiten 250- 1000 mg tiap 6 jam.
Efek samping:
Mimpi buruk
depresi mental
bradikardi
hipotensi ortostatik
Kongesti nasal
Hiperasiditas lambung
Muntah
Diare ( pada pemberian Guanetidin)
penurunan libido, impotensi dan gangguan ejakulasi
Dosis:
Reserpin,: 1 x 0,25 mh sehari
Guanetidin: 1 x 10-50 mg sehari
3. Vasodilator(Hidralazin, minoksidil dan diazoksid)
Vasodilator yang bekerja langsung adalah obat yang bekerja dengan merelaksasi otot otot polos
dari pembuluh darah, terutama arteri, sehingga menyebabkan vasodilatasi.
Dengan terjadinya vasodilatasi tekanan darah akan turun dan natrium serta air tertahan, sehingga
terjadi edema perifer. Diuretik dapat diberikan bersama-sama dengan vasodilator yang bekerja langsung
untuk mengurangi edema. Refleks takikardia disebabkan oleh vasodilatasi dan menurunnya tekanan
darah.
Penghambat beta seringkali diberikan bersama-sama dengan vasodilator arteriola untuk menurunkan
denyut jantung;
Hidralazin
Mekanisme kerja: Terutama dengan bekerja pada arteri kecil dan arteriol, tahanan
perifer akan berkurang sehingga tekanan darah turun.
Efek samping:
Peningkatan frekuensi jantung
Sakit kepala
Pusing
Rasa lemah
Mual
Gangguan saluran cerna dan diare
Udem lokalisasi
Reaksi alergi
Pada penggunaan dosis tinggi dalam jangka panjang: reumatoid artritis
Dosis:
Oral: 25-100 mg dua kali sehari. Dosis maksimal 200 mg/hari
IM atau IV : 20-40 mg
Minoksidil
Mekanisme: Kerja penurun tekanan darah lebih kuat dan lebih lama daripada
dihidralazin dan hidralazin.
Penggunaan: Karena ES nya maka obat ini hanya digunakan pada pasien hipertensi
yang tak dapat diobati dengan antihipertensi lain. Efektif untuk hipertensi
akselerasi atau maligna dan pada pasien dg penyakit ginjal karena obat ini meningkatkan aliran darah
ginjal. Harus diberikan bersama diuretika dan penghambat adrenergik untuk mencegah retensi cairan
dan mengontrol refleks simpatis.
Efek samping:
Retensi cairan dan garam
Efek samping kardiovaskular karena refleks simpatis dan hipertrikosis
Gangguan toleransi glukosa dg tendensi hiperglikemia: sakit kepala, mual, erupsi obat, rasa lelah
dan nyeri tekan di dada.
Dosis: Dimulai dengan 1,25 mg, 1 atau 2 kali sehari dan dapat ditingkatkan sampai 40
mg/hari
Diazoksid
Mekanisme kerja, farmakodinamik dan ES mirip dg minoksidil
Penggunaan: Hanya diberikan secara intravena untuk mengatasi hipertensi
darurat, hipertensi maligna, hipertensi ensefalopati, hipertensi
berat pada glomerulonefritis akut dan kronik dan pada preeklampsia.
Efek samping:
Retensi cairan
Hiperglikemia (terjadi pada kira-kira 50% pasien)
Relaksasi uterus
Kontraindikasi:Tidak boleh diberikan pada pasien PJK karena dapat
mencetuskan iskemia miokard dan serebral.Juga tidak boleh untuk pasien Edema paru.
Dosis:
Bolus IV: 50-100 mg dengan interval 5-10 menit.
Infus IV : 15-30 mg/menit.
Natrium Nitroprusid
Mekanisme: Merupakan senyawa kompleks anorganik yang dapat menyebabkan
dilatasi arteriol prakapiler dan venula pascakapiler. Obat ini menurunkaN
kerja jantung sehingga berefek baik pada gagal jantung.
Penggunaan: merupakan obat yang kerjanya paling cepat dan efektif untuk mengatasi
hipertensi darurat, apapun penyebabnya. Merupakan pilihan utama untuK kebanyakan krisis hipertensi
yang memerlukan terapi parenteral.
Efek samping:
Hipotensi
Efek toksik pada dosis tinggi
Asidosis
Hipertensi rebound jika infus nitroprusid dihentikan secara mendadak.
Dosis:
Dosis pemberian:0,5-10 ug/kg/menit
Dosis rata-rata: 3 ug/kg/menit
Losartan
Mekanisme: Pemberian obat ini akan menghambat semua efek Angiotensin II seperti :
Vasokontriksi,sekresi aldosteron, Rangsangan saraf simpatis, stimulasi jantung, efek renal.
Penggunaan: Sangat efektif pada pasien hipertensi dengan kadar renin yang tinggi
seperti hipertensi renovaskular dan hipertensi genetik.
Efek samping:
Hipotensi
Hiperkalsemia
Fetotoksik
Kontraindikasi:
Kontra indikasi pada kehamilan kehamilan trimester 2 dan 3, harus dihentikan bila pemakainya
ternyata Hamil.
Wanita menyusui
Stenosis arteri renalis.
Dosis: Losartan : 1-2 X 25-100 MG perhari
· Pencegahan Skunder
Æ .Pola makanam yamg sehat
Æ .Mengurangi garam dan natrium di diet anda
Æ .Fisik Aktif
Æ Mengurangi Akohol Intake
Æ BerhentiMerokok
· Pencegahan Tersier
Æ Pengontrolan darah secara rutin
Æ Olahraga dengan teratur dan di sesuaikan dengan kondisi tubuh
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Orang dikatakan menderita penyakit darah tinggi kalo tekanan darahnya 140/90 MmHg atau lebih tinggi
yang diukur di kedua lengan penderita sebanyak tiga kali dalam jangka waktu beberapa minggu.
Pengobatan hipertensi dapat dilakukan dengan :
- Terapi tanpa obat( non- farmakoterapi):dengan diet garam dan mengatur menu makanan.
- Terapi dengan obat(farmakoterapi):
1. Diuretik
2. Penghambat Adrenergik
- Bloker β -adrenoseptor
- Bloker α-adrenoseptor
- Agonis α 2 sentral
- Penghambat saraf adrenergic
3. Vasodilator
4. Penghambat Angiotensin- Converting Enzyme (ACE-Inhibitor) dan Antagonis Reseptor Angiotensin
II
5. Antagonis Kalsium