Anda di halaman 1dari 4

Hai TBC (tuberkulosis) disebabkan oleh infeksi

mikobakterium tuberkulosis. Umumnya infeksi


terjadi pada paru-paru, namun dapat juga
menginfeksi pada bagian tubuh lain terutama
pada seseorang yang mengalami penurunan
daya tahan tubuh. TBC diluar paru disebut
juga dengan TBC ekstraparu, dapat mengenai
bagian tubuh seperti kulit, kelenjar getah
bening, ginjal, tulang, otak, dsb. Diagnosis
TBC dapat ditegakkan berdasarkan gejala,
pemeriksaan fisik oleh dokter, serta
pemeriksaan penunjang terutama foto ronsen
dada dan pemeriksaan BTA (bakteri tahan
asam). BTA dikatakan positif bila ditemukan
adanya kuman TBC yang bersifat tahan asam
melalui pemeriksaan mikroskopis. Pasien TBC
dengan BTA positif memiliki risiko penularan
pada orang lain lebih besar karena dahaknya
mengandung kuman TBC, seperti kita ketahui
TBC ditularkan melalui percikan dahak saat
batuk. Semakin besar tingkat positif dahak
pada pemeriksaan BTA, maka risiko penularan
pada orang lain semakin besar. Sedangkan
pada BTA negatif tetap dapat memiliki risiko
penularan namun lebih kecil dibandingkan
BTA positif. Beberapa kemungkinan penyebab
hasil pemeriksaan BTA negatif antara lain:
 Dahak memang tidak mengandung kuman
TBC.
 Dahak yang diperiksa lebih banyak liur, misal
karena pasien sulit mengeluarkan dahak.
 Ketelitian pemeriksa laboratorium yang
kurang.
 Sudah dalam tahap pengobatan.
Untuk mencegah tertular TBC yang dapat dilakukan
adalah: Makan makanan bergizi.
 Beristirahat cukup.
 Menggunakan masker pada pasien dengan
pengobatan TBC terutama saat 2 bulan
pertama pengobatan atau saat berada di
tempat umum.
 Cukupi ventilasi di dalam rumah agar terdapat
sirkulasi udara dan sinar matahari yang
masuk. Kuman TBC tidak kuat terhadap
paparan sinar matahari.
 Tidak membuang dahak atau meludah
disembarang tempat.
Pengobatan TBC dilakukan minimal 6 bulan untuk
memastikan seluruh kuman TBC di dalam tubuh
telah mati, karena bila hanya sebagian akan
menyebabkan terjadinya resistensi obat, dimana
kuman TBC semakin kuat dan kebal terhadap
antibiotik TBC. Bila minum obat terlupa hanya 1 hari,
tidak perlu khawatir. Anda dapt melanjutkan
pengobatan selanjutnya seperti biasa, namun untuk
selanjutnya hindari terlupa kembali. Bila terlupa
kurang dari 12 jam dari jadwal seharusnya misal
Anda mengkonsumsinya setiap jam 9 malam dan
mengingatnya saat jam 12 malam, maka konsumsi
segera obat tersebut setelah Anda mengingatnya.
Dikatakan pengobatan TBC putus obat dan perlu
mengulang atau dengan pengobatan kategori
lainnya adalah bila tidak mengkonsumsi obat
selama 2 bulan. Oleh sebab itu sebaiknya tetap rutin
mengkonsumsi obat sesuai jadwalnya agar
penyembuhan lebih cepat dan mencegah resistensi
antibiotik. Untuk mempermudah, Anda dapat
mengkonsumsinya di jam yang sama atau
menggunakan alarm di handphone sebagai
pengingat. Informasi dan diskusi terkait dapat Anda
baca pada topik berikut: Tuberkulosis. Efek
minum obat TBC yang tidak teratur. Semoga
membantu ya.

Anda mungkin juga menyukai