Anda di halaman 1dari 14

TUGAS

CORPUS ALIENUM
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Keperawatan Gawat Darurat
Dosen Pengampu:

Disusun Oleh :
Badriatus Sa’diyah (108116012)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat
yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyusun makalah ini
dengan sebaik-baiknya.
Penyusunan makalah ini atas dasar tugas mata kuliah Keperawatan
Kebutuhan Gawat Darurat sub bab materi “corpus alienum” untuk melengkapi
materi berikutnya. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada nara sumber
yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini. Mohon maaf
penulis sampaikan apabila terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini,
karena kami masih dalam tahap belajar.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai referensi untuk menambah
wawasan kepada pembaca. Penulis sadari dalam penyusunan makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik
guna perbaikan di masa yang akan datang. Terima kasih.

Cilacap, 13 Oktober 2019

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman Utama ................................................................................................ i


Kata Pengantar ................................................................................................ ii
Daftar Isi .......................................................................................................... iii
BAB I Pendahuluan ...........................................................................................
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 1
C. Tujuan................................................................................................. 1
BAB II Pembahasan ........................................................................................ 3
1. Pengertian .......................................................................................... 3
2. Etiologi ............................................................................................. 4
3. Patofisiologi ...................................................................................... 4
4. Tanda dan gejala ............................................................................... 4
5. Kemungkinan komplikasi yang muncul ........................................... 5
6. Penangan .......................................................................................... 5
7. Penanganan benda asing yang masuk ke mata .................................. 6
8. Pemeriksaan penunjang ..................................................................... 6
9. Penatalaksanaan ................................................................................ 7
10. Asuhan keperawatan ........................................................................ 9

BAB III Penutup ............................................................................................. 17


A. Kesimpulan ...................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan Gawat Darurat adalah pelayanan profesional yg didasarkan
pada ilmu keperawatan gawat darurat & tehnik keperawatan gawat darurat
berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio- spiritual yang komprehensif ditujukan pada
semua kelompok usia yang sedang mengalami masalah kesehatan yang bersifat
urgen , akut dan kritis akibat trauma, proses kehidupan ataupun bencana.
Keperawatan Kegawat Daruratan (emergency Nursing) Adalah bagian dari
keperawatan dimana perawat memberikan asuhan kepada klien yang sedang mengalami
keadaan yang mengancam kehidupan karena sakit atau kecelakaan. Seperti pada kasus
corpus alienum. Corpus alienum merupakan salah satu penyebab cedera mata yang
paling sering mengenai sklera, kornea, dan konjungtiva. Trauma mata adalah
trauma pada mata yang menyebabkan kerusakan jaringan pada mata. Apabila
korpus alienum masuk ke dalam bola mata maka biasanya terjadi reaksi infeksi
yang hebat serta timbul kerusakan dari isi bola mata dan terjadi iridocylitis serta
panophthmitis, oleh karena itu perlu cepat mengenali benda asing tersebut dan
menentukan lokasinya di dalam bola mata untuk kemudian mengeluarkannya
(Ilyas, 2008).
Biasanya Penyebab cedera mata pada pemukaan mata adalah (Bashour, 2008):
1. Percikan kaca, besi, keramik;
2. Partikel yang terbawa angin, seperti debu;
3. Ranting pohon;Dan sebagainya

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari corpus alienum?
2. Apa saja faktor penyebab corpus alienum?
3. Bagaimana patofisiologi dari corpus alienum?
4. Apa saja Tanda dan gejala dari corpus alienum?

1
5. Apa saja Kemungkinan komplikasi yang muncul pada corpus alienum
6. Bagaimana Penangannya?
7. Bagaimana penanganan benda asing masuk ke mata?
8. Apa saja Pemeriksaan penunjang dari corpus alienum?
9. Bagaimana Penatalaksanaan dari corpus alienum?
10. Bagaimana Asuhan keperawatan dari corpus alienum?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Pengertian dari corpus alienum.
2. Untuk mengetahui faktor penyebab corpus alienum.
3. Untuk mengetahui patofisiologi dari corpus alienum.
4. Untuk mengetahui Tanda dan gejala dari corpus alienum.
5. Untuk mengetahui Kemungkinan komplikasi yang muncul pada corpus
alienum.
6. Untuk mengetahui Penangannya corpus alienum.
7. Untuk mengatahui penanganan benda asing masuk ke mata.
8. Untuk mengetahui Pemeriksaan penunjang dari corpus alienum.
9. Untuk mengetahui Penatalaksanaan dari corpus alienum.
10. Untuk mengetahui Asuhan keperawatan dari corpus alienum.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Corpus alienum adalah benda asing. Istilah ini sering digunakan dalam
istilah medis. Corpus alienum merupakan salah satu penyebab cedera mata
yang paling sering mengenai sklera, kornea, dan konjungtiva. Trauma mata
adalah trauma pada mata yang menyebabkan kerusakan jaringan pada mata.
Apabila korpus alienum masuk ke dalam bola mata maka biasanya terjadi
reaksi infeksi yang hebat serta timbul kerusakan dari isi bola mata dan terjadi
iridocylitis serta panophthmitis, oleh karena itu perlu cepat mengenali benda
asing tersebut dan menentukan lokasinya di dalam bola mata untuk kemudian
mengeluarkannya (Ilyas, 2008).

Gambar 5. Corpus Alienum


Benda yang masuk ke dalam bola mata dibagi dalam beberapa
kelompok, yaitu (Bashour, 2008):
1. Benda logam, seperti emas, perak, platina, timah, besi tembaga;
2. Benda bukan logam, seperti batu, kaca, bahan pakaian;
3. Benda inert, adalah benda yang terbuat dari bahan-bahan yang tidak
menimbulkan reaksi jaringan mata, jika terjadi reaksinya hanya ringan dan
tidak mengganggu fungsi mata. Contoh : emas, platina, batu, kaca, dan
porselin;

3
4. Benda reaktif, terdiri dari benda-benda yang dapat menimbulkan reaksi
jaringan mata sehingga mengganggu fungsi mata. Contoh : timah hitam,
seng, nikel, alumunium, tembaga.
Beratnya kerusakan pada organ-organ di dalam bola mata tergantung
dari (Bashour, 2008) :
1. Besarnya corpus alienum;
2. Kecepatan masuknya;
3. Ada atau tidaknya proses infeksi;
4. Jenis bendanya.
B. Etiologi
Penyebab cedera mata pada pemukaan mata adalah (Bashour, 2008):
1. Percikan kaca, besi, keramik;
2. Partikel yang terbawa angin, seperti debu;
3. Ranting pohon;
4. Dan sebagainya.
C. Patofisiologi
Benda asing di kornea secara umum masuk ke kategori trauma mata
ringan. Benda asing dapat bersarang (menetap) di epitel kornea atau stroma
bila benda asing tersebut diproyeksikan ke arah mata dengan kekuatan yang
besar. Benda asing dapat merangsang timbulnya reaksi inflamasi,
mengakibatkan dilatasi pembuluh darah dan kemudian menyebabkan udem
pada kelopak mata, konjungtiva dan kornea. Sel darah putih juga dilepaskan,
mengakibatkan reaksi pada kamera okuli anterior dan terdapat infiltrate kornea.
Jika tidak dihilangkan, benda asing dapat menyebabkan infeksi dan nekrosis
jaringan (Bashour, 2008).

D. Tanda dan Gejala


Tanda dan gejala yang ditimbulkan yaitu (Ilyas, 2008)
1. Ekstra Okular
a. Mendadak merasa tidak enak ketika mengedipkan mata;

4
b. Ekskoriasi kornea terjadi bila benda asing menggesek kornea, oleh
kedipan bola mata;
c. Lakrimasi hebat;
d. Benda asing dapat bersarang dalam torniks atas atau konungtiva;
e. Bila tertanam dalam kornea nyeri sangat hebat.
2. Infra Okuler
a. Kerusakan pada tempat masuknya mungkin dapat terlihat di kornea,
tetapi benda asing bisa saja masuk ke ruang posterior atau limbus
melalui konjungtiva maupun sklera;
b. Bila menembus lensa atau iris, lubang mungkin terlihat dan dapat terjadi
katarak;
c. Masalah lain diantaranya infeksi skunder dan reaksi jaringan mata
terhadap zat kimia yang terkandung misalnya dapat terjadi siderosis.
E. Kemungkinan Komplikasi yang muncul
Komplikasi terjadi tergantung dari jumlah, ukuran, posisi, kedalaman,
dan efek dari corpus alienum tersebut. Jika ukurannya besar, terletak di bagian
sentral dimana fokus cahaya pada kornea dijatuhkan, maka akan dapat
mempengaruhi visus. Reaksi inflamasi juga bisa terjadi jika corpus alienum
yang mengenai kornea merupakan benda inert dan reaktif. Sikatrik maupun
perdarahan juga bisa timbul jika menembus cukup dalam. Bila ukuran corpus
alienum tidak besar, dapat diambil dan reaksi sekunder seperti inflamasi
ditangani secepatnya, serta tidak menimbulkan sikatrik pada media refraksi
yang berarti, prognosis bagi pasien adalah baik (Vaughan, 2010).
1. Rust ring
a. Biasanya terjadi jika benda asing tersebut adalah besi
b. Onsetnya 2-4 jam pertama dan komplit dalam 8 jam
c. Dapat di buang dengan bantuan slit lamp menggunakan jarum halus
ataupun burr
2. Infeksi kornea :
a. Terjadi jika di biarkan lebih 2-4 hari
b. Menyebabkan terbentuk ulkus dan jaringan parut

5
c. Hal ini memerlukan terapi antibiotik topikal yang agresiv dan
penanganan dokter mata lebih lanjut
3. Perforasi bola mata pada trauma yang disebabkan logam atau kecepatan
tinggi, bisa juga jika telah terjadi ulkus yang tidak ditangani, hal ini
memerlukan terapi pembedahan.

F. Penanganan
Mata memiliki sistem proteksinya sendiri. Kelopak mata dan bulu mata
diciptakan untuk melindungi mata dari paparan angin dan debu. Bahkan air
mata yang diproduksi pun memiliki antibodi untuk melindungi mata dari
kuman penyakit. Meskipun demikian, frekuensi kecelakaan terhadap mata
tetap tinggi. Seiring bertambahnya kawasan industri, angka kecelakaan kerja
juga meningkat, lalu lintas semakin padat, risiko kecelakaan lalu lintas
meningkat, serta beberapa hal lain yang seringkali menjadi penyebab
terjadinya trauma pada mata seperti perkelahian, terkena ketapel, senapan
angin, lemparan mainan yang sering terjadi pada anak-anak.
Ketika terjadi cedera pada mata hal yang penting untuk dilakukan
adalah pemeriksaan mata. Apabila luka pada mata cukup serius sebaiknya
langsung dikonsultasikan kepada dokter. Hati-hati, menunda dapat
menyebabkan gangguan pengelihatan permanen bahkan kebutaan. Namun,
seringkali konsultasi kepada dokter ahli tidak dapat dilakukan segera karena
tidak semua fasilitas kesehatan dilengkapi alat periksa khusus mata. Sehingga,
penting sekali untuk melakukan pertolongan pertama untuk penanganan awal
serta mencegah kerusakan lebih lanjut sambil menunggu penanganan dari
dokter ahli.

G. Penanganan Benda Asing pada Mata


1. Jangan menggosok mata karena dapat menggores permukaan kornea dan
menyebabkan luka
2. Berkediplah agar air mata keluar untuk membantu benda asing keluar
terdorong keluar melalui sudut mata.

6
3. Tetes air mata buatan dapat diberikan untuk membantu membilas benda
asing.
4. Lipat kelopak mata ke atas bila benda asing tidak nampak.
5. Gunakan cotton bud atau ujung tissue yang diteteskan air bersih dengan
gerakan menyapu ke arah sudut mata untuk memindahkan beda asing.
6. Jika benda asing masih tetap menempel cukup dalam jangan mencoba
mencungkilnya, jaga mata tetap tertutup dan segera bawa ke dokter.

H. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain (Vaughan, 2010):
1. Pemeriksaan tajam penglihatan
Dengan menggunakan snellens chart dan test brigshtess dilakukan untuk
mengetahui ketajaman penglihatan, normalnya tajam penglihatan seseorang
adalah 6/6, sedangkan pada pasien trauma mata hanya 1/30.
2. Test onel
Dilakukan untuk mengetahui fungsi eksresi sistem lakrimel, normal bila
terlihat adanya reaksi menelan tetapi bila test anel negatif atau fungsi
lakrimal tidak normal maka keadaan ini mudah sekali terjadi infeksi,
umumnya pada pasien trauma mata tes onelnya (-) karena saat itu sistem
lakrimal akan lebih banyak mengeluarkan air mata.
3. Pemeriksaan lapang pandang
Dapat diperiksa dengan cara konfrontasi yaitu dengan cara meminta pasien
untuk memejamkan salah satu matanya dan memfokuskan matanya pada
salah satu tempat atau satu titik dihadapinya, pada pasien trauma mata pada
bagian mata yang trauma maka lapang pandangnya agak sedikit
kabur/berkurang, namun pada mata yang normal lapang pandangnya masih
normal/jelas
4. Foto rontgen orbita
Foto rontgen orbita dilakukan untuk memastikan adanya benda asing di
dalam mata, pada trauma mata apabila terdapat benda asing yang masukke
dalam mata maka akan terlihat dengan jelas.

7
5. Pemeriksaan dengan optalmoskop.

I. Penatalaksanaan
Penatalaksanaannya adalah dengan mengeluarkan benda asing tersebut
dari bola mata. Bila lokasi corpus alienum berada di palpebra dan konjungtiva,
kornea maka dengan mudah dapat dilepaskan setelah pemberian anatesi lokal.
Untuk mengeluarkannya, diperlukan kapas lidi atau jarum suntik tumpul atau
tajam. Arah pengambilan, dari tengah ke tepi. Bila benda bersifat magnetik,
maka dapat dikeluarkan dengan magnet portable. Kemudian diberi antibiotik
lokal, siklopegik, dan mata dibebat dengan kassa steril dan diperban (Vaughan,
2010).
Pecahan besi yang terletak di iris, dapat dikeluarkan dengan dibuat
insisi di limbus, melalui insisi tersebut ujung dari magnit dimasukkan untuk
menarik benda asing, bila tidak berhasil dapat dilakukan iridektomi dari iris
yang mengandung benda asing tersebut. Pecahan besi yang terletak di dalam
bilik mata depan dapat dikeluarkan dengan magnit sama seperti pada iris. Bila
letaknya di lensa juga dapat ditarik dengan magnit, sesudah insisi pada limbus
kornea, jika tidak berhasil dapat dilakukan pengeluaran lensa dengan ekstraksi
linier untuk usia muda dan ekstraksi ekstrakapsuler atau intrakapsuler untuk
usia yang tua (Vaughan, 2010). Bila letak corpus alienum berada di dalam
badan kaca dapat dikeluarkan dengan giant magnit setelah insisi dari sklera.
Bila tidak berhasil, dapat dilakukan dengan operasi vitrektomi (Vaughan,
2010).

8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Corpus alienum merupakan salah satu penyebab cedera mata yang paling sering
mengenai sklera, kornea, dan konjungtiva. Trauma mata adalah trauma pada
mata yang menyebabkan kerusakan jaringan pada mata. Apabila korpus
alienum masuk ke dalam bola mata maka biasanya terjadi reaksi infeksi yang
hebat serta timbul kerusakan dari isi bola mata dan terjadi iridocylitis serta
panophthmitis, oleh karena itu perlu cepat mengenali benda asing tersebut dan
menentukan lokasinya di dalam bola mata untuk kemudian mengeluarkannya
(Ilyas, 2008).
Corpus alienum biasanya di sebabkan oleh percikan kaca, besi, keramik,
partikel yang terbawa angin, seperti debu, ranting pohon, dan sebagainya

Daftar Pustaka

9
Bashour M. 2008. Corneal Foreign Body. Serial Online. Diakses 4 Oktober 2015
. http://emedicine.medscape.com/ article/
Baughman, D.C. 2000. Keperawatan Medikal Bedah: Buku Saku untuk Brunner
dan Suddarth. Jakarta: EGC.
Bulecked, G.M, et al. 2013. Nursing Intervention Classification (NIC). United Sates
of America: Elsevier.
Ilyas, S. 2008. Ilmu Penyakit Mata, Edisi 3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
James, et al. 2006. Lecture Notes: Opthalmology. Jakarta: Erlangga.
Junaidi,P. 2004. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius Fakultas
Kedokteran UI
Moorhead, S., et al. 2013. Nursing Outcome Classification (NOC). United Sates of
America: Elsevier.
Neal, M.J. 2006. At a Glance: Farmakologi Medis.
Pearce, E.C. 2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT. Gramedia.
Vaughan, D. 2010. Oftalmologi Umum, Edisi 17. Jakarta : Widya Medika.
https://kedokteranebook.blogspot.com/2013/10/korpus-alienum-kornea-benda-
asing-di.html

10
11

Anda mungkin juga menyukai