Tugas Dasar Dasar Dan Motivasi Karyawan
Tugas Dasar Dasar Dan Motivasi Karyawan
Nama : sutriani
Stambuk : 19402022
Belanja makanan sangat perlu dimasukkan di dalam daftar belanja bulanan anak kost. Perlu
dialokasikan uang bulanan anak kos untuk dibelanjakan membeli makanan, terutama untuk
membeli makanan pokok setidaknya tiga kali sehari. Hal ini karena pengeluaran untuk makan ini
bisa jadi merupakan salah satu pengeluaran belanja bulanan yang sangat penting untuk
menunjang keberlangsungan kehidupan sehingga tergolong kebutuhan pokok yang wajib
dipenuhi. Pos pengeluaran untuk makan ini bisa jadi dibayarkan di muka setiap awal bulan,
misalnya bila makan ikut ibu kos, atau juga dibayarkan ke jasa katering makanan bulanan. Selain
itu bisa juga anggaran makan bulanan tersebut tetap dipegang bila makan harian di kedai atau
warung makan yang banyak berada di sekitar.
2. SPP Kuliah
SPP Kuliah juga merupakan salah satu pengeluaran yang perlu dicatat pada laporan keuangan
pribadi mahasiswa dan sangat perlu diperhatikan oleh mahasiswa anak kos. SPP kuliah ini
biasanya dibayarkan per-satu semester atau setiap enak bulan sekali. Bila seorang mahasiswa
bisa mendapatkan beasiswa, maka akan mengurangi beban pembayaran SPP. Apalagi bila
beasiswanya juga mencakup biaya makan, biaya tempat tinggal (bayar kos), dan biaya buku-
buku perkuliahan serta biaya penelitian.
3. Transportasi
Pengeluaran untuk transportasi juga perlu dicantumkan/dimasukkan ke dalam anggaran
bulanan mahasiswa anak kos mahasiswa. Terutama bila jarak antara tempat kos dengan kampus
terbilang cukup jauh sehingga harus ditempuh dengan naik kendaraan umum seperti angkot,
bus atau sepeda motor (bahan bakar minyak). Pos pengeluaran uang untuk transportasi ini bisa
ditekan seminimal mungkin apabila jarak tempat kos dengan kampus tempat kuliah bisa
ditempuh dengan jalan kaki.
c. Transportasi = RP 30.000.00
4. Perlengkapan Mandi
Salah satu pos berikutnya yang perlu dimasukkan dalam daftar pengeluaran bulanan anak kos
mahasiswa adalah untuk pembelian perlengkapan mandi. Alokasi dana ini untuk pembelian
peralatan dan perlengkapan seperti sabun, odol, sikat gigi, shampo, cairan untuk kumur dan lain
sebagainya.
Misalna bedak, lipstick, lip gloss, pelembab, cologne, masker, lulur.parfum, dan lain sebagainya
6.Cuci Baju
Selanjutnya yang juga termasuk dalam anggaran biaya mahasiswa adalah dana keuangan yang
digunakan untuk bila pakaian dicuci sendiri berarti pos pengeluaran tersebut untuk membeli
perlengkapan cuci baju seperti deterjen, pewangi pakaian.
Membeli buku teks (text book) perkuliahan ini bisa jadi saat awal-awal perkuliahan di awal
semester. Namun bisa jadi saat pertengahan semester atau saat tiba-tiba diperlukan untuk
membeli text book. Selain itu mungkin pengeluaran untuk pembelian text book ini ditekan
sedemikian rupa dengan meminjam buku teks perkuliahan ke kakak kelas.
Pos pengeluaran yang juga perlu di perhatikan selanjutnya adalah untuk membeli perlengkapan
tulis menulis. Perlengkapan ini bisa berupa buku tulis, agenda, binder, isi binder, kertas 1 rim,
ballpoint, printer, tinta printer dan lain sebagainya.
h. Alat tulis = RP 50.000
9. Pulsa Telepon Seluler atau Internet
Pos pengeluaran yang juga perlu dimasukkan dalam anggaran keuangan bulanan mahasiswa
anak kos adalah anggaran keuangan untuk membeli pulsa telepon seluler atau juga untuk
internet bila berlangganan internet. Untuk pengeluaran biaya internet bisa ditekan atau
diminimalisir dengan melakukan segala macam kegiatan yang membutuhkan internet di
kampus. Hal ini karena sebagian besar kampus perguruan tinggi menyediakan koneksi internet
melalui wi fi gratis untuk keperluan dan kepentingan akademis.
i. Pulsa/internet = RP 60.000
Bisa jadi pada mata kuliah tertentu memberikan tugas terstruktur yang itu memerlukan biaya
yang bisa jadi tidak sedikit. Oleh karena itu perlu dianggarkan untuk pengeluaran seperti ini.
Untuk mengetahui dan untuk mengantisipasi berapa kira-kira jumlah dana yang diperlukan
untuk membiayai tugas kuliah atau tugas praktikum ini maka sebelumnya bisa berkomunikasi
tanya-tanya kepada senior atau kakak tingkat yang tahu seluk beluk matakuliah apa saja atau
praktikum mana saja yang nantinya akan memerlukan anggaran dana dan kira-kira berapa besar
dana yang dibutuhkan untuk mengerjakan tugas-tugas tersebut. Jadi istilahnya adalah jemput
bola, yaitu mencari informasi terlebih dahulu jauh-jauh hari untuk mempersiapkan rencana
terutama rencana anggaran dana.
Ada juga dosen yang kreatif mempersiapkan praktikum lapang dengan jauh-jauh hari sebelum
hari H pelaksanaan dengan mewajibkan mahasiswa peserta mata kuliah tersebut dengan
penggalangan dana dengan cara berjualan baik itu berjualan produk tertentu atau berjualan
jasa. Hasil dari berjualan tersebut dikumpulkan hingga mencapai target biaya yang diperlukan
untuk praktikum lapang. Ataupun bila uang yang terkumpul dari berjualan itu tadi ternyata
masih kurang maka tinggal menambah sejumlah dana yang jumlahnya tidak terlalu besar. Nah
bagimana bila dosen tidak mewajibkan dengan cara ini? tentu saja mahasiswa-mahasiswa bisa
mengkoodinir sendiri atau bila tidak ada mahasiswa lain yang mau diajak maka bisa
melakukannya sendirian. Cara ini selain bisa mengurangi beban uang yang harus dialokasikan
untuk praktikum lapang maka juga bisa untuk melatih jiwa entrepreneurship di kalangan
mahasiswa. Jadi hal ini sesuai dengan pepatah sekali dayung dua pulau terlampaui.
Kemungkinan yang memerlukan iuran organisasi adalah jenis organisasi mahasiswa ekstra
kampus yang tidak mendapat kucuran dana dari pihat kampus, atau malah bisa juga organisasi
mahasiswa ekstra kampus tersebut tidak memungut iuran organisasi bila ternyata memiliki
metode penggalangan dananya yang canggih dan lihai dalam menggalang dana dan mengelola
sumber-sumber pendanaan untuk membiayai jalannya roda organisasi.
k. Organisasi = RP 30.000
Kehidupan akademik di perguruan tinggi tidak bisa terlepas dari kegiatan-kegiatan yang
berhubungan peningkatan kemampuan pengetahuan dan keterampilan. Kegiatan yang
berhubungan dengan peningkatan pengetahuan wawasan bidang yang diminati dan rencananya
akan dikembangkan untuk karir kedepannya bisa ditunjang dengan mengikuti seminar,
workshop atau kursus. Kesemuanya ini tentunya memerlukan dana yang perlu dianggarkan bisa
setiap bulannya, per-tiga bulan, per-semester atau per-insidental. Dengan pengaturan keuangan
secara cermat tentu akan memudahkan dan mengoptimalkan kegiatan-kegiatan peningkatan
kapasitas dan kualitas diri tersebut.