Do:
- klien tampak batuk
- klien tampak sering
memegangi dada saat
mencoba batuk
- tampak klien tidak
mengeluarkan lender
- tampak klien belum dapat
batuk secara efektif
- ronchi (+)
- hiperveentilasi
- penggunaan oto bantu napas
- terpasang 02 3 liter via nasal
kanul
- TTV : TD 140/90 mmHg
N 82x/menit
R 36x/menit
SB 36,7o C
DO:
- Klien tampak sesak napas
- Hiperventilasi
- Penggunaan otot bantu napas
- Klien tampak memegang dada
saat bernapas atau batuk
3 DS : gangguan perfusi
- Klien mengatakan dapat jaringan renal
melakukan BAK tetapi
volume urine yang
dikeluarkan saat miksi hanya
sedikit
DO :
- Tampak urine berwarna
kuning pekat
- Haluaran urine saat
pengeluaran 100 cc/ hari
dalam urine bag
- Tampak cairan "air minum"
500cc yang dkonsumsi dalam
1 hari
- Riwayat hemodialysis 27
sejak masuk RS
- Tampak edema ekstremitas
atas dan bawah
- Hasil lab : Ureum darah 120
mg/dL, Creatinin darah 5,3
mg/dL
- GFR : 12 ml/menit (<15
ml/menit = CKD Stage 5
dialysis)
4 DS : Ketidakstabilan
- Klien mengatakan sudah glukosa dalam darah
menderita penyakit DM tipe 2
sejak usia 45 tahun dan rutin
suntik insulin novomix 26 unit
- Klien mengatakan lemah
badan
DO :
- Klien tampak lemah
- Kadar glukosa dalam darah
GDS : 247 mg/dL
5 DS : Hipervolemia
- Klien mengatakan tangan dan
kaki terasa bengkak
- Klien mengatakan merasa
sesak
DO:
- Tampak edema dibagian
ekstremitas atas dan bawah
- Tampak peningkatan nilai cup
- Penurunan Hb : 10 g/dL
- Penurunan Ht : 28.1 %
- Balance cairan :
Cairan masuk – cairan keluar
1720 – 340,62 = 1,379,38 cc
- Pitting edema (+)
6 DS : konstipasi
- Klien mengatakan sudah 1
minggu tidak BAB
- Klien mengatakan merasa
kembung diperut
DO :
- Klien tampak lemah
- Tidak tampak ada keinginan
BAB
- Bising usus 4x/menit
- Tampak distensi abdomen
DO :
- Tampak luka DLC di paha
kiri, Nyeri (-), kemerahan (-),
Perencanaan Keperawatan
NO Diagnosa Keperawatan
Tujuan (NOC) Intervensi (NIC) Rasional
1 Bersihan jalan napas tidak efektifSetelah dilakukan Pemantauan respirasi (SIKI, hal 247)
berhubungan dengan sekresi yang asuhan keperawatan 1. Monitor frekuensi, irama, 1. Mengetahui adanya tanda-tanda
tertahan, dibuktikan dengan: selama 8 jam, kedalaman dan upaya napas dyspnea
DS : diharapkan klien dapat 2. Monitor pola napas 2. Adanya secret menyebabkan
- Klien mengatakan ada lender ventilasi tidak efektif sehingga
memenuhi kriteria hasil
yang tertahan ditenggorokkan menyebabkan pola napas berubah
berikut : untuk mengangkut O2
dan sulit untuk dikeluarkan.
1. Batik efektif (5) = 3. Monitor kemampuan batuk efektif 3. Kemampuan batuk yang efektif
- Klien mengatakan merasa sakit
meningkat mempengaruhi pengeluaran secret
dibagian dada jika terus
2. Produksi sputum (5) 4. Monitor adanya sumbatan jalan 4. Sumbatan dapat mengurangi O2
mencoba mengeluarkan secret
= menurun napas
dengan batuk
3. Dyspnea (5) = 5. Auskultasi bunyi napas 5. Kelainan bunyi napas dapat
menurun mengidentifikasikan bersihan
Do:
4. Gelisah (3) = sedang jalan napas tidak efektigm
- klien tampak batuk
5. Frekuensi napas (5) terutama adanya ronchi dapat
- klien tampak sering memegangi
= membaik menunjukkan penumpukan secret
dada saat mencoba batuk
6. Pola napas (5) = diparu
- tampak klien tidak mengeluarkan
membaik Pengaturan posisi(SIKI, hal 293)
lender
- tampak klien belum dapat batuk 6. Atur posisi untuk mengurangi 6. Disamping memberikan posisi
secara efektif sesak (semifowler) nyaman juga dapat memudahkan
- ronchi (+) proses respirasi
SLKI 2019, hal 18 Terapi
- hiperveentilasi
- penggunaan oto bantu napas 7. Kolaborasi pemberian O2 7. Terapi oksigen dapat memenuhi
- terpasang 02 3 liter via nasal oksigen yag berkurang ditubuh
kanul
- TTV : TD 140/90 mmHg
N 82x/menit
2 Pola napas tidak efektif Setelah dilakukan Pemantauan respirasi (SIKI, hal 247)
berhubungan dengan asuhan keperawatan 1. Monitor frekuensi, irama, 1. Mengetahui adanya tanda-tanda
hiperventilasi dibuktikan dengan : selama 8 jam, kedalaman dan upaya napas dyspnea
DS : dhiarapkan klien dapat 2. Monitor pola napas 2. Pada pasien dyspnea, dapat terjadi
- Klien mengeluh sesak napas penggunanan otot bantu napas
memenuhi kriteria hasil
- Klien mengatakan merasa seperti 3. Auskultasi bunyi napas 3. Ronchi biasanya terdengar pada
berikut : klien dengan dispnea
ada beban didada ketika
1. Dyspnea (4) = cukup 4. Monitor nilai AGD 4. Untuk mengetahui tingkat
bernapas
menurun keasaman dan pH darah
- Klien mengatakan merasa sakit
2. Penggunaan otot Pengaturan posisi (SIKI, hal 293)
dibagian dada jika hendak
bantu napas (5) = 5. Atur posisi untuk mengurangi 5. Disamping memberikan posisi
bernapas atau batuk
menurun sesak (semifowler) nyaman juga dapat memudahkan
3. Frekuensi napas (5) proses repirasi
DO:
= membaik Dukungan ventilasi (SIKI, hal 149)
- Klien tampak sesak napas
4. Kedalaman napas (5) 6. Identifikasi adanya kelelahan pada 6. Pada kedaan dyspnea tubuh
- Hiperventilasi
= membaik otot bantu napas memaksakan mengambil oksigen
- Penggunaan otot bantu napas
- Klien tampak memegang dada dari luar sehngga terjadi
saat bernapas atau batuk penggunaan otot bantu napas
SLKI 2019, hal 95
- TTV :
TD 140/90 mmHg 7. Kolaborasi pemberian O2 sesuai 7. Memenuhi kebutuhan oksigen
3 Gangguan perfusi jaringan renal Setelah dilakukan Manajemen cairan (SIKI, hal 159)
berhubungan dengan penurunan asuhan keperawatan 1. Catat intake dan output dan hitung 1. Penurunan / tidak ada haluaran
fungsi ginjal dibuktikan dengan : selama 8 jam, balance cairan / 24 jam urine biasanya mengindikasikan
DS : perfusi renal yang buruk
dhiarapkan klien dapat
- Klien mengatakan dapat 2. Observasi pola berkemih, catat 2. Mencatat penyimpangan dari
melakukan BAK tetapi volume memenuhi kriteria hasil
warna dan karakteristik urine normal
urine yang dikeluarkan saat berikut : 3. Monitor status hemodinamik (mis: 3. Peningkatan dapat
miksi hanya sedikit 1. Jumlah urine (5) = MAP. CVP, PAP) jika tersedia mengindikasikan penurunan
meningkat fungsi ginjal
DO : 2. UFG 1000 ml 4. Batasi cairan jika diperlukan 4. Mencegah cairan berlebihan
- Tampak urine berwarna kuning 3. Kadar kreatinin dalam tubuh
pekat plasma = membaik 5. Kolaborasi dengan dokter 5. Obat golongan diuretic dapat
- Haluaran urine saat pengeluaran 4. Kadar elektrolit (5) = pemberian diuretic mengeluarkan cairan yang
100 cc/ hari dalam urine bag membaik berlebihan dalam tubuh
- Tampak cairan "air minum" 5. Fungsi hati (5) = Pemantauan hasil lab (SIKI, hal 242)
500cc yang dkonsumsi dalam 1 membaik 6. Meonitor hasil laboratorium yang 6. Peningkatan ureum darah dan
hari diperlukan misalnya ureum darah kreatinin darah dapat
- Riwayat hemodialysis 27 sejak dan kreatinin darah. Periksa mengindikasikan penurunan
masuk RS SIKI 2019, hal 85 kesesuaian hasil lab dengan fungsi ginjal
- Tampak edema ekstremitas atas penampilan klinis klien
dan bawah
- Hasil lab : Ureum darah 120
mg/dL, Creatinin darah 5,3
mg/dL
- GFR : 12 ml/menit (<15
ml/menit = CKD Stage 5
dialysis)
7 Resiko infeksi: factor resiko Setelah dilakukan Pencegahan infeksi (SIKI, hal 278)
prosedur invasif dibuktikan
asuhan keperawatan 1. Cuci tangan sebelum dan sesudah 1. Cuci tangan dengan bersih dapat
dengan : selama 8 jam, kontak dengan klien menghilangkan bakteri yang ada
DS: ditubuh
dhiarapkan klien dapat
- Klien mengatakan ada luka di 2. Monitor tanda dan gejala infeksi 2. Tanda dan gejela seperti tumor,
paha kiri dan dada kanan memenuhi kriteria hasil
dolor, rubor,color,fungtio laesa
- Klien mengatakan luka tersebut berikut : akan tampat setelah terjadi infeksi
tidak terasa nyeri atau bengkak 1. Kebersihan tangan 3. Batasi pengunjung 3. Meminimalkan terjadinya infekai
(5) = meningkat silang
DO : 2. Kebersihan badan
- Tampak luka DLC di paha kiri, (5) = meningkat Perawqtan luka (SIKI, hal 328)
Nyeri (-), kemerahan (-), tumor 3. Nafsu makan (4) = 4. Merawat luka dan monitor 4. Luka yang bersih daapt
(-) cukup meningkat karakteristik luka mempercepat proses
- Leukosit 13,4 ribu u/L 4. Demam (5) = 5. Kolaborasi dengan dokter untuk penyembuhan
- Tampak luka CUL di dada kanan menurun pemberian antibiotik 5. Antibiotic dapat mencegah
5. Kemerahan (5) = pertumbuhan bakteri
menurun
6. Nyeri (5) = menurun
7. Bengkak (5) =
menurun
8. Kadar sel darah
putih (5) = membaik
No
Jam Implementasi Evaluasi
Dx
CATATAN PERKEMBANGAN
No
Jam Implementasi Evaluasi
Dx
1,2 07.30 1. Memonitor O2 Ny. C.L ; Hasil terpasang O2 via nasal kanul 3 liter S:
3,5 07.40 2. Memonitor haluaran urine Ny. C. L 1100 cc - Klien mengatkan masih sesak
3. Menghitung balance cairan
- Klien mengatakan belum BAB sudah 1 minggu lebih
Intake: - furosemide 120mg dalam 50cc
sejak dirawat
- Dobutamin 20mg dalam 50cc
- Klien mengatakan masih merasa lemah
- NaCl 0,9% 2 kolf 1000cc
- Ca Glukonat 20cc
O:
- Makan dan minum 500cc
3,5 - Klien masih tampak sesak
09.30 - Air metabolism: 5 x KgBB/hari = 5x 65 = 325
,7 - Klien tampak lemah
Total : 1945
- Klien terpasang O2 3 liter via nasal kanul
Output :
- Haluaran urine 1100cc (UFG 1000cc)
Urine 1100cc
- Balance cairan (-130cc)
IWL : 15 x 65 KgBB/hari = 975
- Tampak luka DLC di paha kiri, luka hecting 1 cm,
Total : 2075
nyeri (-), kemerahan (-), bengkak (-)
Balance cairan : 1945 – 2075 cc = -130cc
4. Memonitor hasil laboratorium
Leukosit 14,2 ribu u/L
Hemoglobin 8,9 g/dL - Leukosit 14,2 ribu u/L
hematocrit 24,2 % - Hemoglobin 8,9 g/dL
3,5 09.39 Ureum darah 173 mg/dL , Creatinin darah 5,6 - hematocrit 24,2 %
GFR = (140–usia) x BB(kg) x 0,85 = 140 –58 x 65 x 0,85 = - Ureum darah 173 mg/dL
72 x serum creatinin 72 x 5,6 - Creatinin darah 5,6
= 5330 x 0,85 = 13,21 x 0,85= 11,12 mg/dL
403,2
1,2 5. Mengobservasi pemeriksaan fisik dan durasi jantung, hasil : ronchi
10.07 - GFR : 11,22
,5 (+), pitting edema ekstremitas atas (+), UAG 1000 terpenuhi
CATATAN PERKEMBANGAN
No
Jam Implementasi Evaluasi
Dx
S:
1. Mengkaji keluhan klien : klien mengatakan sesak sudah berkurang, - Klien mengatakan belum BAB sudah lebih dari 1 minggu
1,2 12.40
BAK sudah sedikit banyak, tetapi belum BAB - Klien mengatakan masih sedikit sesak
- Klien mengatakan belum mampu mengeluarkan sekreta
2. Merawat luka Ny. C.L – hasil tampak luka DLC, luka dihecting,
7 12.48
nyeri 0-1, bengkak (-), kemerahan (-)
1,2 12.59 3. Memberikan posisi semifowler Ny. C.L O:
4 13.00 4. Mengukur GDS Ny. C. L – hasil 229 mg/dL - Tampak tidak ada keinginan untuk BAB
3,5 13.34 5. Memonitor haluaran urine Ny. C. L 1400 cc - Distensi abdomen
4 13.40 6. Melayani injeksi insulin Ny. C.L novorapid 8 unit - Terpasang O2 liter
- Haluaran urine 1500 cc
7. Memonitor status hemodinamik : TD= 142/72 mmHg, N=
1,2 13.42 - Tampak klien mengkonsumsi makanan tinggi serat
64x/menit, SpO2= 96%, R=30x/menit, MAP=95 mmHg, CVP= 16
seperti sayur-sayuran
- TTV : TD= 130/85 mmHg, N= 75x/mnt R= 22x/mnt
3 15.30 8. Mempersiapkan Ny. C. L untuk hemodialysis
SB= 36,7oC
4 20.21 9. Mengukur GDS Ny. C. L 180 mg/dL
3,5 20.30 10. Memonitor haluaran urine Ny. C. L 1500 cc A : masalah belum teratasi
3 20.40 11. Melayani injeksi insulin novorapid 8 unit P : Intervensi dilanjutkan
12. Mengidentifikasi obat-obatan yang menyebabkan konstipasi
6 20.42
misalnya furosemide
6 20.43 13. Menganjurkan klien untuk mengkonsumsi makanan yang berserat
6 20.58 14. Melayani obat oral lactulose 10g