NO. DOKUMEN RS Muslimat NU 00 1/2 013/RS.MNU.MA/VI/RJL/2019 “Muna Anggita”
Standar Prosedur Tanggal Terbit : Operasional 10 Juni 2019
Penolakan pengobatan merupakan suatu keputusan pasien atau
keluarga untuk memberikan suatu penolakan terhadap pengobatan PENGERTIAN setelah pasien atau keluarga tersebut mendapatkan penjelasan dari dokter penanggungjawab selama menjalani perawatan di RS Muslimat NU “Muna Anggita” 1. Agar dijadikan acuan bagi seluruh tenaga kesehatan di RS Muslimat NU “Muna Anggita” dalam melakukan ketentuan tentang penolakan tindakan pengobatan 2. Memberikan gambaran mengenai hak pasien dan keluarga dalam hal penolakan pengobatan. TUJUAN 3. Seluruh tenaga kesehatan RS Muslimat NU “Muna Anggita”.memahami dan mengerti bahwa semua petugas kesehatan di RS Muslimat NU “Muna Anggita” harus menghormati semua keputusan pasien atau keluarga dalam hal penolakan pengobatan. 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2018 tentang Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien KEBIJAKAN 2. Peraturan Direktur Nomor: 114/RS.MNU.MA/PER/V/2019 tentang Panduan Penolakan Tindakan di RS Muslimat NU “Muna Anggita” 1. TATA LAKSANA a. Pasien 1) Jika pasien belum dewasaatau tidak sehat akalnya maka yang PROSEDUR berhak memberikanpenolakan pengobatan adalah orangtua, keluarga, wali 2) Bila pasien sudah menikah suami atau istri tidak PENOLAKAN PENGOBATAN
NO. REVISI HALAMAN
NO. DOKUMEN RS Muslimat NU 00 2/2 013/RS.MNU.MA/VI/RJL/2019 “Muna Anggita” diikutsertakan dalam penolakan, pasien harus memberikan penolakan sendiri. 3) Apabila pasien sesudah menerima informasi tetap menolak pengobatan yang akan dilakukan oleh tim medis, maka penolakan tersebut harus dilakukan secara tertulis. Akibat dari penolakan pengobatan tersebut menjadi tanggungjawab pasien 4) Pasien dapat menarik kembali (dicabut) setiap saat persetujuan yang diberikan kecuali pengobatanyang sudah dilaksanakan dan tidak mungkin lagi dibatalkan. Yang boleh menarik kembali persetujuan adalah anggota keluarga pasien, atau yang lainnya yang berkedudukan hukum sebagai wali 5) Penarikanatau pencabutan persetujuan harus diberikan secara tertulis dengan menandatangani format penolakan pengobatan. 6) Bila pasien tetap menolak diberikan pengobatan setelah dijelaskan kembali tentang tujuan pengobatan serta risiko bila pengobatan tidak dilaksanakan maka perawat wajib mendokumentasikan pada catatan perawatan dan melaporkan kepada dokter yang menberikan instruksi pengobatan tersebut b. Dokter atau Tim medis 1) Memberikan informasi tentang tindakanatau pengobatan yang akan dilakukan bisa didelegasikan tetapitanggungjawab tetap ada pada dokter pemberi delegasi. 2) Dokter memberikan batasan minimal informasi yang selayaknya diberikan kepada pasien, yaitu: a) Diagnosis dan tata cara tindakan medis b) Tujuan tindakan medis yang dilakukan c) Alternatif tindakan lain dan risikonya d) Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan PENOLAKAN PENGOBATAN
NO. REVISI HALAMAN
NO. DOKUMEN RS Muslimat NU 00 3/2 013/RS.MNU.MA/VI/RJL/2019 “Muna Anggita” 3) Dokter mengecek kembali informasi kepada pasien, apakah pasien telah mengerti tentang informasi yang diberikan 4) Bila pasien tetap menolak diberikan pengobatan setelah dijelaskan kembali tentang tujuan pengobatan serta risiko bila pengobatan tidak dilaksanakan maka perawat wajib mendokumentasikan pada catatan perawatan dan melaporkan kepada dokter yang menberikan instruksi pengobatan tersebut 2. TENAGA a. Dokter b. Perawat c. Bidan 1. Instalasi Rawat Jalan 2. Instalasi Gawat Darurat 3. Instalasi Rawat Inap 4. Instalasi HCU UNIT TERKAIT 5. Instalasi Bedah Sentral 6. Instalasi Laboratorium 7. Instalasi Farmasi