Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas kehendak-
Nyalah makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini membahas tentang
Keperawatan Paliatif Pada Pasien Ketoasidosis. Dalam penyusunan makalah ini
kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen yang telah
memberikan tugas ini kepada kami, sehingga pengetahuan kami bertambah
mengenai Keperawatan Paliatif Pada Pasien Ketoasidosis.

Semoga dengan makalah ini kita dapat menambah ilmu pengetahuan serta
wawasan tentang Keperawatan Paliatif Pada Pasien Ketoasidosis. Kami
menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan,oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
kesempunaan tugas ini.Semoga tugas ini bermanfaat bagi pembaca.

1
BAB I

PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang

Diabetes ketoasidosis adalah keadaan dekompensasi-kekacauan metabolik


yang ditandai oleh hiperglikemia, asidosis dan ketosis, terutama disebabkan oleh
defisiensi berat insulin. Diabetes Ketoasidosis merupakan komplikasi akut
diabetes melitus ( DM ) yang serius dan membutuhkan pengelolaan gawat
darurat. Penyakit ini paling sering ditemukan pada penderita diabetes melitus
tergantung insulin ( DMTI ) atau Insulin Dependent Diabetes Mellitus ( IDDM ).
Pankreas terletak di kuadran kiri atas rongga abdomen dan menghubungkan
lengkung duodenum dan limpa. Pankreas merupakan kelenjar eksokrin (
pencernaan ) dan endokrin. Sel pankreas yang memproduksi hormon disebut sel
pulau Langerhans, yang terdiri dari sel alfa yang memproduksi glukagon dan sel
beta yang memproduksi insulin.
Glukagon merangsang hati dalam proses glikogenolisis dan meningkatkan
penggunaan lemak dan asam amino untuk produksi energi. Hal ini dapat terjadi
pada keadaan lapar atau saat olahraga.
Insulin meningkatkan transpor glukosa dari darah ke sel dengan
meningkatkan permeabilitas membran sel terhadap glukosa. Insulin juga
memungkinkan sel-sel untuk mengambil asam lemak dan asam amino untuk
digunakan dalam sintesis lemak dan protein. Fungsi insulin berlawanan antara
glukagon, yaitu insulin menurunkan kadar glukosa darah dan meningkatkan
penggunaan glukosa untuk produksi energi.
1.2.Rumusan Masalah
1. Defenisi keperawatan paloiatif
2. Tujuan keperawatan paliatif
3. Prinsip – prinsip keperawatan palitif
4. Peran perawat dalam penatalaksanaan proses perawatan palitif

2
5. Definisi Ketoasidosis
6. Etiologi
7. Manifestasi klinis Ketoasidosis
8. Keputusasaan
9. Tanda dan Gejala Keputusasaan
10. Faktor-faktor yang perlu dikaji pada pasien ketoasidosis yang
memerlukan perawatan paliatif
1.3.Tujuan Pembelajaran
1. Untuk mengetahui Defenisi keperawatan paloiatif
2. Untuk mengetahui Tujuan keperawatan paliatif
3. Untuk mengetahui Prinsip – prinsip keperawatan palitif
4. Untuk mengetahui Peran perawat dalam penatalaksanaan proses perawatan
palitif
5. Untuk mengetahui Definisi Ketoasidosis
6. Untuk mengetahui Etiologi
7. Untuk mengetahui Manifestasi klinis Ketoasidosis
8. Untuk mengetahui Keputusasaan
9. Untuk mengetahui Tanda dan Gejala Keputusasaan
10. Untuk mengetahui Faktor-faktor yang perlu dikaji pada pasien
ketoasidosis yang memerlukan perawatan paliatif

3
BAB II

PEMBAHASAN
1. Definisi keperawatan paliatif
Perawatan paliatif adalah perawatan pada seorang pasien dan keluarganya
yang memiliki penyakit yang tidak dapat disembuhkan dengan cara
memaksimalkan kualitas hidup pasien serta mengurangi gejala yang
mengganggu, mengurangi nyeri dengan memperhatikan aspek psikologis dan
spiritual. Perawatan ini juga menyediakan sistem pendukung untuk menolong
keluarga pasien menghadapi kematian dari anggota keluarga yang dicintai
sampai pada proses perkabungan. Dimulai sejak penyakit terdiagnosis.
Perawatan paliatif adalah perawatan kesehatan terpadu yang bersifat aktif dan
menyeluruh, dengan pendekatan multidisiplin yang terintegrasi antara dokter,
perawat, terapis, petugas sosial-medis, psikolog, rohaniwan, relawan, dan
profesi lain yang diperlukan.
2. Tujuan keperawatan paliatif
Tujuan perawatan paliatif untuk mengurangi penderitaan pasien,
meningkatkan kualitas hidupnya, juga memberikan support kepada
keluarganya. Jadi, tujuan utama perawatan paliatif bukan untuk
menyembuhkan penyakit dan yang ditangani bukan hanya penderita, tetapi
juga keluarganya. Meski pada akhirya pasien meninggal, yang terpenting
sebelum meninggal dia sudah siap secara psikologis dan spiritual, serta tidak
stres menghadapi penyakit yang dideritanya.
3. Prinsip – prinsip keperawatan palitif
Prinsip-prinsip Perawatan Paliatif adalah menghargai setiap kehidupan,
menganggap kematian sebagai proses yang normal, tidak mempercepat atau
menunda kematian, menghargai keinginan pasien dalam mengambil
keputusan, menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang mengganggu,
mengintegrasikan aspek psikologis, sosial, dan spiritual dalam perawatan

4
pasien dan keluarga, menghindari tindakan medis yang sia-sia, memberikan
dukungan yang diperlukan agar pasien tetap aktif sesuai dengan kondisinya
sampai akhir hayat, memberikan dukungan kepada keluarga dalam masa duka
cita.
4. Peran perawat dalam penatalaksanaan proses perawatan palitif
Tenaga kesehatan yang berorientasi pada Paliatif harus memliki sikap peduli
terhadap pasien (empati), menganggap pasien sebagai seorang individu karena
setiap pasien adalah unik, mempertimbangkan budaya pasien seperti faktor
etnis, ras, agama, dan faktor budaya lainnya yang bisa mempengaruhi
penderitaan pasien. Persetujuan dari pasien dan/atau keluarganya adalah
mutlak diperlukan sebelum perawatan dimulai. Pasien dapat memilih tempat
dilakukannya perawatan. Misalnya pasien dengan penyakit terminal dapat
meminta untuk diberi perawatan di rumah sehingga dapat diberikan pelayanan
kunjungan rumah. Dalam hal ini RS St. Carolus mempunyai Unit Pelayanan
Kesehatan di Rumah (PKR). Dalam pelayanan ini, perawat akan datang ke
rumah pasien secara berkala untuk memberikan tindakan yang sesuai dengan
yang dibutuhkan oleh pasien. Keluarga dapat diajari cara merawat pasien di
rumah. Dengan kata lain, kualitas pelayanan yang diberikan tidak berbeda
dengan perawatan di rumah sakit, hanya tempatnya yang berbeda, yaitu di
rumah yang nyaman untuk pasien.

Bila perlu pasien juga dapat dirawat di rumah sakit untuk pasien yang harus
mendapatkan perawatan dan tindakan khusus misalnya penanganan nyeri; RS
St. Carolus juga memiliki Tim Manajemen Nyeri Terpadu untuk dapat
menangani nyeri yang sulit ditanggulangi dengan pengobatan biasa.
5. Definisi Ketoasidosis

Ketoasidosis adalah sesuatu / kondisi yang ditandai dengan peningkatan


asam yang berlebihan didalam tubuh , kehilangan bikarbonat berlebihan daalam
darah ( 7,35-7,45) AACC. Ketoasidosis terjadi ketika adanya reaksi metabolism
tubuh sehingga menghasilkan asam. Ketoasisosis mengicu pada fitur diabetes

5
yang tidak terkontrol yang ditandai dengan komninasi ketosis dam asidosis. .
kadar glukosa yang tinggi menyebabkan katoasidosis

6. Etiologi
a) Metabolik
 Asidosis laktat
 Gagal ginjal
 Metanol
 Keracunan
b) Respiratorik
Gangguan SSP dan kardiovaskular yang berat akibat ph darah yang rendah
< (7,15)

7. Manifestasi klinis Ketoasidosis


a. Metabolic
 Sakit kepala
 Kelam pikiran
 Mengantuk
 Pernafasan meningkat
 Mual dan muntah
 Vasodilitasi perifer dan penurunan curah jantung kerika ph turun
 Kulit dingin dan kusam
 Distrimia
 Menifestasi syok
b. Respiratori
 Hiperkapnur mendadak
 Frekuensi nadi dan pernafasan meningkat
 Tekanan darah meningkat
 Kusam pikiran , sakit kepala
 Melemah
 Gangguan ginjal

6
8. Keputusasaan

Keputusasaan adalah pernyataan subjektif individu di mana


seorang individu melihat keterbatasan atau tidak ada alternatif atau
pilihan-pilihan pribadi yang tersedia dan tidak dapat memobilisasi
energi atau masalahnya secara sendiri

(Herdman & Kamitsuru, 2014). Wilkinson dan Ahern (2009)


menyatakan bahwa faktor yang berhubungan dengan terjadinya
keputusasaan antara lain:
 Pengabaian
 Kondisi fisik yang turun atau membaik
 Stress jangka panjang
 Kehilangan keyakinan dalam nilai
 Pembatasan aktivitas dalam waktu lama yang menyebabkan isolasi
 Kurang dukungan sosial

9. Tanda dan Gejala Keputusasaan


Menurut Herdman dan Kamitsuru (2014), tanda dan gejala yang menunjukkan
klien memiliki masalah keperawatan keputusasaan menurut yaitu:
 Klien mengatakan isi pembicaraan yang pesimis, misal “saya tidak bisa”
 Klien menutup mata
 Penurunan nafsu makan
 Penurunan afek
 Penurunan respon terhadap stimuli
 Penurunan pengungkapan verbal
 Kurang inisiatif
 Kurang terlibat dalam perawatan
 Pasif
 Mengangkat bahu sebagai respon terhadap pembicaraan

7
 Gangguan pola tidur
 Meninggalkan pembicaraan
 Menghindari kontak mata
10. Faktor-faktor yang perlu dikaji pada pasien ketoasidosis yang
memerlukan perawatan paliatif
a. Faktor Fisik
Pada kondisi terminal atau menjelang ajal klien dihadapkan pada
berbagai masalah pada fisik.Gejala fisik yang ditunjukan antara lain
perubahan pada penglihatan, pendengaran, nutrisi, cairan, eliminasi,
kulit, tanda-tanda vital, mobilisasi, nyeri.
Perawat harus mampu mengenali perubahan fisik yang terjadi pada
klien, klien mungkin mengalami berbagai gejala selama berbulan-bulan
sebelum terjadi kematian.Perawat harus respek terhadap perubahan fisik
yang terjadi pada klien terminal karena hal tersebut menimbulkan
ketidaknyamanan dan penurunan kemampuan klien dalam pemeliharaan
diri.
b. Faktor Psikologis
Perubahan Psikologis juga menyertai pasien dalam kondisi
terminal.Perawat harus peka dan mengenali kecemasan yang terjadi
pada pasien terminal, harus bisa mengenali ekspresi wajah yang
ditunjukan apakah sedih, depresi, atau marah. Problem psikologis lain
yang muncul pada pasien terminal antara lain ketergantungan,
kehilangan harga diri dan harapan. Perawat harus mengenali tahap-
tahap menjelang ajal yang terjadi pada klien terminal.
c. Faktor Sosial
Perawat harus mengkaji bagaimana interaksi pasien selama kondisi
terminal, karena pada kondisi ini pasien cenderung menarik diri, mudah
tersinggung, tidak ingin berkomunikasi, dan sering bertanya tentang
kondisi penyakitnya.Ketidak yakinan dan keputusasaan sering
membawa pada perilaku isolasi.Perawat harus bisa mengenali tanda
klien mengisolasi diri, sehingga klien dapat memberikan dukungan

8
social bisa dariteman dekat, kerabat/keluarga terdekat untuk selalu
menemani klien.
d. Faktor Spiritual
Perawat harus mengkaji bagaimana keyakinan klien akan proses
kematian, bagaimana sikap pasien menghadapi saat-saat terakhirnya.
Apakah semakin mendekatkan diri pada Tuhan atau kah semakin
berontakakan keadaannya. Perawat juga harus mengetahui disaat-saat
seperti ini apakah pasien mengharapkan kehadiran tokoh agama untuk
menemani disaat-saat terakhirnya.

9
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. 1
BAB I ............................................................................................................................................................ 2
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 2
1.1. Latar Belakang ............................................................................................................................ 2
1.2. Rumusan Masalah ...................................................................................................................... 2
1.3. Tujuan Pembelajaran ................................................................................................................. 3
BAB II .......................................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN .......................................................................................................................................... 4
1. Definisi keperawatan paliatif ......................................................................................................... 4
2. Tujuan keperawatan paliatif.......................................................................................................... 4
3. Prinsip – prinsip keperawatan palitif............................................................................................ 4
4. Peran perawat dalam penatalaksanaan proses perawatan palitif .............................................. 5
5. Definisi Ketoasidosis ....................................................................................................................... 5
6. Etiologi ............................................................................................................................................. 6
7. Manifestasi klinis Ketoasidosis ...................................................................................................... 6
8. Keputusasaan .................................................................................................................................. 7
9. Tanda dan Gejala Keputusasaan ................................................................................................... 7
10. Faktor-faktor yang perlu dikaji pada pasien ketoasidosis yang memerlukan perawatan
paliatif ...................................................................................................................................................... 8

10

Anda mungkin juga menyukai