The Growth of Coconut Plant (Cocos nucifera L) During The Provision of Coconut
Water
Abstrak
Di Indonesia sebagian besar perkebunan kelapa merupakan perkebunan rakyat dimana teknik
budidaya yang diterapkan belum diperhatikan dengan baik yang menyebabkan produktivitasnya
rendah. Penggunaan input misalnya air kelapa sebagai ZPT alami diharapkan dapat menjadi
teknologi yang bermanfaat dalam mengembangkan salah satu aspek teknik budidaya dalam
pengelolaan tanaman kelapa. Air kelapa mengandung banyak bahan mineral dan hormon
sitokinin dan auksin yang dapat membantu meningkatkan pertumbuhan tanaman. Percobaan ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian air kelapa muda terhadap pertumbuhan
tanaman kelapa belum menghasilkan (TBM). Percobaan dilakukan di Kebun Percobaan
Ciparanje Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor Kabupaten Sumedang pada
bulan Maret 2017 – Mei 2017. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK)
dengan perlakuan air kelapa yang terdiri dari tiga taraf konsentrasi yaitu A = 100% air kelapa, B
= 50% air kelapa + 50% air, C = 100% air yang masing-masing diulang enam kali. Uji lanjut
menggunakan uji lanjut Beda Nyata Terkecil (BNT) taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pemberian air kelapa dengan konsentrasi 100% menghasilkan respons terbaik pada
pertumbuhan luas daun kelapa pada fase TBM. Air kelapa dengan konsentrasi 50% cenderung
menghasilkan peningkatan pertumbuhan tinggi kelapa TBM.
Abstract
In Indonesia, most of the coconut plantations are smallholder plantations where the cultivation
techniques that have been applied have not been properly considered which have caused low
productivity. The use of inputs such as coconut water as natural PGR is expected to be a useful
technology in developing one aspect of cultivation techniques in the management of coconut
plants. Coconut water contains many minerals and cytokinin and auxin hormones which can
help increase plant growth. This experiment aims to determine the effect of giving young
coconut water to the growth of immature coconut plant. The experiment was conducted at
Ciparanje Experimental Garden of Agriculture Faculty of Padjadjaran University, Jatinangor,
Sumedang Regency. This study used Randomized Block Design with different coconut water
treatments concentration consisting of three levels were A = 100% coconut water, B = 50%
coconut water + 50% water, C = 100% water with six replications. The further test uses Least
Significance Different (LSD) at the level of 5%. The results showed that giving coconut water
with a concentration of 100% produced the best response to the growth of coconut leaf area
during the immature phase. Coconut water with a concentration of 50% tends to produce an
increase in the growth of plant height.
DOI:10.30598/jhppk.2018.2.2.201
ISSN ONLINE: 2621-8798 Page 201
PENDAHULUAN
Tanaman kelapa (Cocos nucifera L.) dengan total produksi sebesar 3166.6 ribu
merupakan tanaman yang memiliki posisi ton setara kopra, yaitu perkebunan rakyat
strategis terutama sebagai bahan baku sebesar 3.126 ribu ton (98.73%),
pembuatan minyak goreng. Kelapa perkebunan besar negara sebesar 1.8 ribu
merupakan tanaman tropis yang telah lama ton (0.06%) dan perkebunan besar swasta
dikenal masyarakat Indonesia, hal ini sebesar 38,47 ribu ton (1.22%) (Dirjenbun,
terlihat dari penyebarannya hampir di 2012). Tanaman kelapa merupakan
seluruh wilayah Nusantara (Dirjenbun, tanaman sosial karena lebih 98%
2012). Pada tahun 2010 luas areal tanaman diusahakan oleh petani sehingga
kelapa tercatat 3739.35 ribu ha, didominasi perkebunan kelapa banyak didominasi
oleh perkebunan rakyat seluas 3697.03 ribu perkebunan rakyat dibandingkan
ha (98.87%), perkebunan besar negara perkebunan negara ataupun swasta (Dewan
seluas 4.29 ribu ha (0.11%) dan perkebunan Kelapa Indonesia, 2014).
besar swasta seluas 38.02 ribu ha (1.02%),
Selama ini komoditas kelapa hanya dan limbah. Upaya pengembangan produk
dimanfaatkan produk primernya saja, baik dan pemanfaatan hasil samping dan limbah
dalam bentuk kelapa segar maupun kopra akan meningkatkan nilai tambah produk
untuk bahan baku minyak goreng. kelapa yang pada gilirannya akan dapat
Pengembangan dan pemanfaatan produk meningkatkan pendapatan petani kelapa
hilir kelapa belum banyak dilakukan, (Dirjenbun, 2012).
demikian pula pemanfataan hasil samping
Salah satu hasil samping dari buah hormon tersebut berperan dalam memicu
kelapa adalah air kelapa. Air kelapa banyak terjadinya pembelahan sel, pemanjangan sel
mengandung mineral antara lain Na, Ca, dan diferensiasi jaringan terutama dalam
Mg, Fe, Cu, P dan. Air kelapa selain pertumbuhan tunas pucuk (Saptaji, 2015).
mengandung mineral juga mengandung Air kelapa juga mengandung unsur kalium,
hormon auksin dan sitokinin. Kedua mineral, magnesium, ferum, cuprum, dan
hormon ini penting dalam pertumbuhan dan sulfur yang berfungsi untuk menambah
jumlah daun pada tanaman. Air kelapa nutrisi dalam pertumbuhan tanaman
mengandung fitohormon sitokinin, auksin, (Tiwery, 2014).
dan giberelin. Kandungan-kandungan
Peningkatan pertumbuhan vegetatif ZPT. Zat pengatur tumbuh berfungsi untuk
pada TBM dapat dilakukan dengan aplikasi menginisiasi pembelahan, pemanjangan dan
DOI:10.30598/jhppk.2018.2.2.201
ISSN ONLINE: 2621-8798 Page 202
pembesaran sel yang dapat menunjang mudah didapat, dan memiliki harga yang
peningkatan pertumbuhan vegetatif relatif murah (Yong et al., 2009).
tanaman. Pelaksanaan penggunaan ZPT Kandungan zat yang ada dalam air kelapa
oleh petani masih terkendala oleh harga dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan
ZPT yang mahal dan kurangnya tanaman kelapa kopyor. Konsentrasi
pengetahuan tentang penggunaan ZPT sitokinin yaitu 0,0089% lebih tinggi
tersebut, oleh sebab itu perlu dilakukan dibandingkan auksin yaitu 0,0039% dalam
penggunaan bahan alternatif yang alami air kelapa muda ini menyebabkan
seperti air kelapa. Air kelapa merupakan terjadinya diferensiasi dan pembentukan
salah satu ZPT yang efisien karena kelapa tunas (Rosniawaty dkk., 2018).
memiliki volume air yang relatif banyak,
Penggunaan air kelapa sebagai salah berpengaruh terbaik terhadap pertambahan
satu faktor input teknik budidaya dalam jumlah akar, volume akar, panjang akar,
pemanfaatannya sebagai ZPT alami dapat bobot segar buah naga dan bobot kering
dilakukan untuk meningkatkan buah naga. Penelitian lain yang dilakukan
pertumbuhan kelapa. Sejauh ini oleh Renvillia et al. (2016), pemberian air
pemanfaatan air kelapa masih sangat kelapa pada konsentrasi 50-100% terbukti
terbatas meskipun diketahui air kelapa dapat meningkatkan keefektifan atau
mengandung banyak unsur yang pertumbuhan stek batang jati. Pertumbuhan
bermanfaat bagi tanaman. Adapun air tanaman dapat terangsang apabila ZPT
kelapa yang dapat digunakan sebagai ZPT diberikan dalam konsentrasi rendah (Fahmi,
adalah kelapa muda. Air kelapa memiliki 2016). Konsentrasi merupakan banyaknya
sifat asam terutama meningkat pada air zat yang terlarut dalam satu liter air (Panut,
kelapa tua (Torar dan Daniel, 2010). 2008). Konsentrasi suatu zat akan
Dalam penelitian yang dilakukan oleh mempengaruh kinerja zat tersebut, sehingga
Fodhil (2014) dinyatakan bahwa pemberian pemberian konsentrasi perlu dilakukan
air kelapa dengan konsentrasi 50% secara tepat.
Penelitian ini bertujuan untuk pertumbuhan tanaman kelapa fase TBM
mengetahui konsentrasi air kelapa yang (tanaman belum menghasilkan).
meghasilkan respons terbaik pada
METODE PENELITIAN
DOI:10.30598/jhppk.2018.2.2.201
ISSN ONLINE: 2621-8798 Page 203
Waktu percobaan Maret 2017- Mei 2017. kelompok (RAK) dengan tiga kombinasi
Bahan yang digunakan adalah tanaman perlakuan yang diulang enam kali.
kelapa umur 1,5 tahun, air kelapa, pupuk Percobaan perlakuan meliputi : A = 100%
NPK (diberikan sebagai pupuk dasar). air kelapa, B = 50% air kelapa + 50% air, C
Metode yang digunakan berupa metode = 100% air.
eksperimen dengan rancangan acak
Alat dan Bahan
Bahan yang digunakan adalah digunakan adalah emerat, cangkul,
tanaman kelapa berumur 1.5 tahun, air penggaris, rafia, alat tulis, dan alat
kelapa, pupuk NPK Mutiara. Peralatan yang dokumentasi.
Pelaksanaan Percobaan
Persiapan percobaan meliputi setelah perlakuan). Variabel yang diamati
pemberian pupuk majemuk NPK mutiara selama percobaan berlangsung berupa
dan pembumbunan tanah di sekitar tanaman tinggi tanaman, lilit batang, dan jumlah
kelapa. Pemberian perlakuan dilakukan daun. Pengamatan lainnya berupa luas daun
pada minggu selanjutnya dengan cara hanya dilakukan pada 0 MSP dan 12 MSP.
menyiramkan larutan ke permukaan tanah Pemeliharaan yang dilakukan selama
di sekitar perakaran tanaman kelapa. percobaan berlangsung berupa
Pengamatan dilakukan setiap minggu, pembumbunan, penyiangan yang dilakukan
dimulai dari 0 MSP (sebelum perlakuan bersamaan dengan kegiatan pengamatan.
diberikan) sampai dengan 12 MSP (minggu
1.1. Pengamatan
1.1.1. Tinggi tanaman tertinggi (daun ditegakkan) dengan
Tinggi tanaman diukur dari atas menggunakan meteran.
permukaan tanah hingga bagian ujung daun
1.1.2. Lilit batang tanaman kelapa pada ketinggian sekitar 2
Pengukuran lilit batang dilakukan cm dari permukaan tanah dan
dengan cara melilitkan meteran pada batang mengukurnya.
1.1.3. Jumlah Daun Pengukuran luas daun (LD) dapat
Daun yang dihitung merupakan daun diperoleh dengan mengukur panjang dan
yang telah membuka sempurna. lebar daun. Luas daun dihitung
1.1.4. Luas Daun menggunakan rumus : LD = 0,59 x panjang
x lebar.
DOI:10.30598/jhppk.2018.2.2.201
ISSN ONLINE: 2621-8798 Page 204
Ketersediaan hara N dan P pada tanaman terdapat dalam air kelapa mempunyai
yang diberi kombinasi 50% air kelapa + peranan penting dalam proses pembelahan
50% air tersebut optimal dan mudah untuk sel sehingga membantu pembentukan tunas
diserap oleh akar sehingga berpengaruh dan pemanjangan batang. Auksin akan
terhadap tinggi tanaman kelapa. Ini memacu sel untuk membelah secara cepat
disebabkan karena pada air kelapa terdapat dan berkembang menjadi tunas dan batang
cadangan auksin dan sitokinin yg lebih (Pamungkas dkk, 2009).
baik. Kandungan auksin dan sitokinin yang
Gambar 1. Grafik pertambahan tinggi tanaman kelapa dengan pemberian air kelapa pada 2
MSP – 10 MSP.
DOI:10.30598/jhppk.2018.2.2.201
ISSN ONLINE: 2621-8798 Page 205
cm/bulan, 9.3 cm/bulan dan 7 cm/bulan. diberikan pada tanaman kelapa membantu
Hal ini menunjukkan pula bahwa meningkatkan pertumbuhan meninggi
penambahan 50% air kelapa pada air yang tanaman sebesar 61.6%.
Sitokinin merangsang pembelahan dinding sel. Ion H+ ini mengaktifkan enzim
sel melalui peningkatan laju sintesis tertentu, sehingga memutuskan beberapa
protein, sedangkan auksin akan memacu ikatan silang hidrogen rantai molekul
pemanjangan sel-sel, sehingga selulosa penyusun dinding sel. Sel
menyebabkan pemanjangan batang tumbuhan, kemudian memanjang akibat air
(Lakitan, 1996). Mekanisme kerja auksin yang masuk secara osmosis. Setelah
dalam mempengaruhi pemanjangan sel-sel pemanjangan, sel terus tumbuh dengan
tanaman yaitu auksin memacu protein mensintesis kembali material dinding sel
tertentu yang ada di membran plasma sel dan sitoplasma (Irwanto, 2003).
tumbuhan untuk memompa ion H+ ke
DOI:10.30598/jhppk.2018.2.2.201
ISSN ONLINE: 2621-8798 Page 206
selanjutnya sel-sel yang membelah tersebut besar.
akan membesar membentuk jaringan yang
DOI:10.30598/jhppk.2018.2.2.201
ISSN ONLINE: 2621-8798 Page 207
Gambar 2. Grafik pertambahan lilit batang tanaman kelapa dengan pemberian air kelapa pada 2
MSP – 10 MSP.
Gambar 3. Grafik pertambahan jumlah pelepah tanaman kelapa dengan pemberian air kelapa
pada 2 MSP - 10 MSP.
DOI:10.30598/jhppk.2018.2.2.201
ISSN ONLINE: 2621-8798 Page 209
kelapa mengandung komposisi kimia yang memiliki efek signifikan terhadap
unik yang terdiri dari mineral, vitamin, pertumbuhan tanaman (Winarto, 2015).
gula, asam amino, dan fitohormon yang
Pertumbuhan tanaman secara kondisinya memungkinkan primordial daun
keseluruhan tidak terlepas dari peranan tumbuh pada ujung batang dengan
daun sebagai organ fotosintesis yang kecepatan pertumbuhan yang konstan. Luas
menyelenggarakan proses fotosintes dalam daun menjadi faktor penting karena
menghasilkan fotosintat. Karakter daun berkaitan dengan luas permukaan daun
diantaranya dapat digambarkan dengan yang dapat menangkap sinar matahari untuk
jumlah daun dan luas daun. Menurut bahan baku fotosintesis. Semakin luas daun
Wulandari dkk. (2013), jumlah dan ukuran semakin banyak energi matahari yang dapat
daun dipengaruhi oleh genotip dan ditangkap.
lingkungan. Lingkungan yang relatif tetap
Berdasarkan hasil analisis statistik kelapa dan dengan air saja. Setiawan
pemberian air kelapa pada tanaman kelapa (2013) menyatakan bahwa luas daun yang
menghasilkan perbedaan yang nyata besar meningkatkan laju fotosintesis
terhadap luas daun (Tabel 4). Pemberian tanaman sehingga akumulasi fotosintat
100% air kelapa menghasilkan daun yang dihasilkan menjadi tinggi.
terlebar dibandingkan perlakuan 50% air
Gambar 4. Diagram pertambahan luas daun tanaman kelapa dengan pemberian air
kelapa pada 10 MSP.
Ket: angka-angka yang diikuti huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata menurut Uji BNT taraf 5%
DOI:10.30598/jhppk.2018.2.2.201
ISSN ONLINE: 2621-8798 Page 209
Air kelapa konsentrasi 100% mampu merangsang pertumbuhan ukuran
mampu menumbuhkan daun lebih lebar daun yang lebih besar. Menurut Permana
sehingga memungkinkan fotosintat yang (2019), pemberian 100% air kelapa yang
dihasilkan lebih banyak. Pertumbuhan dikombinasikan dengan 20 ml asam humat
tanaman secara keseluruhan dapat menjadi menberikan respons terbaik pada
lebih baik dengan adanya suplai fotosintat pertambahan ukuran lilit batang tanaman
yang optimal. Pemberian air kelapa dengan kelapa kopyor pada 8 MSP – 24 MSP.
konsentrasi yang lebih pekat nyatanya
DOI:10.30598/jhppk.2018.2.2.201
ISSN ONLINE: 2621-8798 Page 210
terhadap Pertumbuhan Stek Stevia Panut, D. 2008. Panduan Lengkap
(Stevia rebaudiana Bertoni), Jurnal Pestisida dan Aplikasinya. AgroMedia,
Agronida Volume 1 No 2, hal 83–91. Jagakarsa.
Renvillia, R., Bintoro, A., and Riniarti, M. Lakitan, B. 1996. Fisiologi Pertumbuhan
2016. Penggunaan Air Kelapa untuk dan Perkembangan Tanaman. PT Raja
Stek Batang Jati (Tectona grandis), Grafindo Persada. Jakarta.
Jurnal Sylva Lestari Volume 4 No 1,
hal 61–68. Irwanto. 2003. Biologi. Alih Bahasa
Wasmen Manalu.Erlangga. Jakarta.
Fahmi, Z.I. 2016. Kajian Pengaruh
Sitokinin terhadap Pertumbuhan Oksana, Rahmadani, E., dan Syamsul.
Tanaman. Balai Besar Perbenihan dan 2012. Peranan Berbagai Macam Media
Proteksi Tanaman Surabaya. Tumbuh bagi Pertumbuhan Stek Daun
https://www.academia.edu. Diakses 10 Jeruk J.C (Japanche citroen) dengan
Mei 2018. Beberapa Konsentrasi BAP, Jurnal
DOI:10.30598/jhppk.2018.2.2.201
ISSN ONLINE: 2621-8798 Page 212
Agroteknologi Volume 2 No 2. Hal 4- Kelapa untuk Meningkatkan
7. Perkecambahan dan Pertumbuhan
Palem Putri (Veitchia merilli), Jurnal
Mardiatmoko, G., dan Ariyanti, M. 2018. Sagu Volume 10 No. 1, Hal 24-29.
Produksi Tanaman Kelapa (Cocos
nucifera. L). Buku panduan. Badan Winarto, B. 2015. Use of Coconut Water
Penerbit Fakultas Pertanian and Fertilizer for in Vitro Proliferation
Universitas Pattimura. Ambon. and Plantlet Production of
Dendrobium ‘ Gradita 3’. in Vitro Cell
Sujarwati, S. F., Fathonah, S., Johani, E Development, Biology Journal
dan Herlina. 2010. Penggunaan Air Volume 51, hal 303 – 314.
Wulandari, R.C., Linda, R., dan Mukarlina. dengan Pemberian Air Kelapa dan IBA
2013. Pertumbuhan Setek Melati Putih (Indole Butyric Acid), J. Protobiont
(Jasminum sambac (L.) W. Ait.) Volume 2 No 2, hal 39-43.
DOI:10.30598/jhppk.2018.2.2.201
ISSN ONLINE: 2621-8798 Page 212
DOI:10.30598/jhppk.2018.2.2.201
ISSN ONLINE: 2621-8798 Page 212