Anda di halaman 1dari 13

Pertumbuhan Tanaman Kelapa (Cocos nucifera L.

) dengan Pemberian Air


Kelapa

The Growth of Coconut Plant (Cocos nucifera L) During The Provision of Coconut
Water

Mira Ariyanti1, Cucu Suherman1, Yudithia Maxiselly1, Santi Rosniawaty1


1
Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran. Jl. Raya
Bandung-Sumedang km.21, Jatinangor, Jawa Barat, Indonesia
email : mira.ariyanti@unpad.ac.id
Diterima: 13 Maret 2018 Disetujui: 22 April 2018

Abstrak
Di Indonesia sebagian besar perkebunan kelapa merupakan perkebunan rakyat dimana teknik
budidaya yang diterapkan belum diperhatikan dengan baik yang menyebabkan produktivitasnya
rendah. Penggunaan input misalnya air kelapa sebagai ZPT alami diharapkan dapat menjadi
teknologi yang bermanfaat dalam mengembangkan salah satu aspek teknik budidaya dalam
pengelolaan tanaman kelapa. Air kelapa mengandung banyak bahan mineral dan hormon
sitokinin dan auksin yang dapat membantu meningkatkan pertumbuhan tanaman. Percobaan ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian air kelapa muda terhadap pertumbuhan
tanaman kelapa belum menghasilkan (TBM). Percobaan dilakukan di Kebun Percobaan
Ciparanje Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor Kabupaten Sumedang pada
bulan Maret 2017 – Mei 2017. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK)
dengan perlakuan air kelapa yang terdiri dari tiga taraf konsentrasi yaitu A = 100% air kelapa, B
= 50% air kelapa + 50% air, C = 100% air yang masing-masing diulang enam kali. Uji lanjut
menggunakan uji lanjut Beda Nyata Terkecil (BNT) taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pemberian air kelapa dengan konsentrasi 100% menghasilkan respons terbaik pada
pertumbuhan luas daun kelapa pada fase TBM. Air kelapa dengan konsentrasi 50% cenderung
menghasilkan peningkatan pertumbuhan tinggi kelapa TBM.

Kata kunci : kelapa, pertumbuhan, air kelapa

Abstract
In Indonesia, most of the coconut plantations are smallholder plantations where the cultivation
techniques that have been applied have not been properly considered which have caused low
productivity. The use of inputs such as coconut water as natural PGR is expected to be a useful
technology in developing one aspect of cultivation techniques in the management of coconut
plants. Coconut water contains many minerals and cytokinin and auxin hormones which can
help increase plant growth. This experiment aims to determine the effect of giving young
coconut water to the growth of immature coconut plant. The experiment was conducted at
Ciparanje Experimental Garden of Agriculture Faculty of Padjadjaran University, Jatinangor,
Sumedang Regency. This study used Randomized Block Design with different coconut water
treatments concentration consisting of three levels were A = 100% coconut water, B = 50%
coconut water + 50% water, C = 100% water with six replications. The further test uses Least
Significance Different (LSD) at the level of 5%. The results showed that giving coconut water
with a concentration of 100% produced the best response to the growth of coconut leaf area
during the immature phase. Coconut water with a concentration of 50% tends to produce an
increase in the growth of plant height.

Keywords : Coconut, Growth, Coconut Water

DOI:10.30598/jhppk.2018.2.2.201
ISSN ONLINE: 2621-8798 Page 201
PENDAHULUAN

Tanaman kelapa (Cocos nucifera L.) dengan total produksi sebesar 3166.6 ribu
merupakan tanaman yang memiliki posisi ton setara kopra, yaitu perkebunan rakyat
strategis terutama sebagai bahan baku sebesar 3.126 ribu ton (98.73%),
pembuatan minyak goreng. Kelapa perkebunan besar negara sebesar 1.8 ribu
merupakan tanaman tropis yang telah lama ton (0.06%) dan perkebunan besar swasta
dikenal masyarakat Indonesia, hal ini sebesar 38,47 ribu ton (1.22%) (Dirjenbun,
terlihat dari penyebarannya hampir di 2012). Tanaman kelapa merupakan
seluruh wilayah Nusantara (Dirjenbun, tanaman sosial karena lebih 98%
2012). Pada tahun 2010 luas areal tanaman diusahakan oleh petani sehingga
kelapa tercatat 3739.35 ribu ha, didominasi perkebunan kelapa banyak didominasi
oleh perkebunan rakyat seluas 3697.03 ribu perkebunan rakyat dibandingkan
ha (98.87%), perkebunan besar negara perkebunan negara ataupun swasta (Dewan
seluas 4.29 ribu ha (0.11%) dan perkebunan Kelapa Indonesia, 2014).
besar swasta seluas 38.02 ribu ha (1.02%),
Selama ini komoditas kelapa hanya dan limbah. Upaya pengembangan produk
dimanfaatkan produk primernya saja, baik dan pemanfaatan hasil samping dan limbah
dalam bentuk kelapa segar maupun kopra akan meningkatkan nilai tambah produk
untuk bahan baku minyak goreng. kelapa yang pada gilirannya akan dapat
Pengembangan dan pemanfaatan produk meningkatkan pendapatan petani kelapa
hilir kelapa belum banyak dilakukan, (Dirjenbun, 2012).
demikian pula pemanfataan hasil samping
Salah satu hasil samping dari buah hormon tersebut berperan dalam memicu
kelapa adalah air kelapa. Air kelapa banyak terjadinya pembelahan sel, pemanjangan sel
mengandung mineral antara lain Na, Ca, dan diferensiasi jaringan terutama dalam
Mg, Fe, Cu, P dan. Air kelapa selain pertumbuhan tunas pucuk (Saptaji, 2015).
mengandung mineral juga mengandung Air kelapa juga mengandung unsur kalium,
hormon auksin dan sitokinin. Kedua mineral, magnesium, ferum, cuprum, dan
hormon ini penting dalam pertumbuhan dan sulfur yang berfungsi untuk menambah
jumlah daun pada tanaman. Air kelapa nutrisi dalam pertumbuhan tanaman
mengandung fitohormon sitokinin, auksin, (Tiwery, 2014).
dan giberelin. Kandungan-kandungan
Peningkatan pertumbuhan vegetatif ZPT. Zat pengatur tumbuh berfungsi untuk
pada TBM dapat dilakukan dengan aplikasi menginisiasi pembelahan, pemanjangan dan
DOI:10.30598/jhppk.2018.2.2.201
ISSN ONLINE: 2621-8798 Page 202
pembesaran sel yang dapat menunjang mudah didapat, dan memiliki harga yang
peningkatan pertumbuhan vegetatif relatif murah (Yong et al., 2009).
tanaman. Pelaksanaan penggunaan ZPT Kandungan zat yang ada dalam air kelapa
oleh petani masih terkendala oleh harga dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan
ZPT yang mahal dan kurangnya tanaman kelapa kopyor. Konsentrasi
pengetahuan tentang penggunaan ZPT sitokinin yaitu 0,0089% lebih tinggi
tersebut, oleh sebab itu perlu dilakukan dibandingkan auksin yaitu 0,0039% dalam
penggunaan bahan alternatif yang alami air kelapa muda ini menyebabkan
seperti air kelapa. Air kelapa merupakan terjadinya diferensiasi dan pembentukan
salah satu ZPT yang efisien karena kelapa tunas (Rosniawaty dkk., 2018).
memiliki volume air yang relatif banyak,
Penggunaan air kelapa sebagai salah berpengaruh terbaik terhadap pertambahan
satu faktor input teknik budidaya dalam jumlah akar, volume akar, panjang akar,
pemanfaatannya sebagai ZPT alami dapat bobot segar buah naga dan bobot kering
dilakukan untuk meningkatkan buah naga. Penelitian lain yang dilakukan
pertumbuhan kelapa. Sejauh ini oleh Renvillia et al. (2016), pemberian air
pemanfaatan air kelapa masih sangat kelapa pada konsentrasi 50-100% terbukti
terbatas meskipun diketahui air kelapa dapat meningkatkan keefektifan atau
mengandung banyak unsur yang pertumbuhan stek batang jati. Pertumbuhan
bermanfaat bagi tanaman. Adapun air tanaman dapat terangsang apabila ZPT
kelapa yang dapat digunakan sebagai ZPT diberikan dalam konsentrasi rendah (Fahmi,
adalah kelapa muda. Air kelapa memiliki 2016). Konsentrasi merupakan banyaknya
sifat asam terutama meningkat pada air zat yang terlarut dalam satu liter air (Panut,
kelapa tua (Torar dan Daniel, 2010). 2008). Konsentrasi suatu zat akan
Dalam penelitian yang dilakukan oleh mempengaruh kinerja zat tersebut, sehingga
Fodhil (2014) dinyatakan bahwa pemberian pemberian konsentrasi perlu dilakukan
air kelapa dengan konsentrasi 50% secara tepat.
Penelitian ini bertujuan untuk pertumbuhan tanaman kelapa fase TBM
mengetahui konsentrasi air kelapa yang (tanaman belum menghasilkan).
meghasilkan respons terbaik pada

METODE PENELITIAN

Percobaan dilakukan di Kebun tempat ± 750 m dari permukaan laut, ordo


Percobaan Ciparanje Fakultas Pertanian, tanah Inseptisol, tipe curah hujan C
Universitas Padjadjaran dengan ketinggian menurut klasifikasi Schmidt dan Fergusson.

DOI:10.30598/jhppk.2018.2.2.201
ISSN ONLINE: 2621-8798 Page 203
Waktu percobaan Maret 2017- Mei 2017. kelompok (RAK) dengan tiga kombinasi
Bahan yang digunakan adalah tanaman perlakuan yang diulang enam kali.
kelapa umur 1,5 tahun, air kelapa, pupuk Percobaan perlakuan meliputi : A = 100%
NPK (diberikan sebagai pupuk dasar). air kelapa, B = 50% air kelapa + 50% air, C
Metode yang digunakan berupa metode = 100% air.
eksperimen dengan rancangan acak
Alat dan Bahan
Bahan yang digunakan adalah digunakan adalah emerat, cangkul,
tanaman kelapa berumur 1.5 tahun, air penggaris, rafia, alat tulis, dan alat
kelapa, pupuk NPK Mutiara. Peralatan yang dokumentasi.
Pelaksanaan Percobaan
Persiapan percobaan meliputi setelah perlakuan). Variabel yang diamati
pemberian pupuk majemuk NPK mutiara selama percobaan berlangsung berupa
dan pembumbunan tanah di sekitar tanaman tinggi tanaman, lilit batang, dan jumlah
kelapa. Pemberian perlakuan dilakukan daun. Pengamatan lainnya berupa luas daun
pada minggu selanjutnya dengan cara hanya dilakukan pada 0 MSP dan 12 MSP.
menyiramkan larutan ke permukaan tanah Pemeliharaan yang dilakukan selama
di sekitar perakaran tanaman kelapa. percobaan berlangsung berupa
Pengamatan dilakukan setiap minggu, pembumbunan, penyiangan yang dilakukan
dimulai dari 0 MSP (sebelum perlakuan bersamaan dengan kegiatan pengamatan.
diberikan) sampai dengan 12 MSP (minggu
1.1. Pengamatan
1.1.1. Tinggi tanaman tertinggi (daun ditegakkan) dengan
Tinggi tanaman diukur dari atas menggunakan meteran.
permukaan tanah hingga bagian ujung daun
1.1.2. Lilit batang tanaman kelapa pada ketinggian sekitar 2
Pengukuran lilit batang dilakukan cm dari permukaan tanah dan
dengan cara melilitkan meteran pada batang mengukurnya.
1.1.3. Jumlah Daun Pengukuran luas daun (LD) dapat
Daun yang dihitung merupakan daun diperoleh dengan mengukur panjang dan
yang telah membuka sempurna. lebar daun. Luas daun dihitung
1.1.4. Luas Daun menggunakan rumus : LD = 0,59 x panjang
x lebar.

HASIL DAN PEMBAHASAN adanya pertambahan tinggi tanaman yang


semakin meningkat dibandingkan perlakuan
Berdasarkan hasil analisis statistik, 100% air dan air saja (Gambar 1).
pemberian air kelapa tidak berpengaruh Pertumbuhan tanaman kelapa pada 2 MSP
terhadap pertambahan tinggi tanaman – 6 MSP dengan perlakuan air kelapa 100%
kelapa pada pada 2 MSP - 10 MSP. terlihat lebih rendah dibandingkan
Terdapat kecenderungan bahwa perlakuan perlakuan dengan air saja, peningkatan
berupa 50% air kelapa + 50% air mulai terlihat mulai 6 MST atau 1,5 bulan
memberikan pengaruh yang baik dengan kemudian.

DOI:10.30598/jhppk.2018.2.2.201
ISSN ONLINE: 2621-8798 Page 204
Ketersediaan hara N dan P pada tanaman terdapat dalam air kelapa mempunyai
yang diberi kombinasi 50% air kelapa + peranan penting dalam proses pembelahan
50% air tersebut optimal dan mudah untuk sel sehingga membantu pembentukan tunas
diserap oleh akar sehingga berpengaruh dan pemanjangan batang. Auksin akan
terhadap tinggi tanaman kelapa. Ini memacu sel untuk membelah secara cepat
disebabkan karena pada air kelapa terdapat dan berkembang menjadi tunas dan batang
cadangan auksin dan sitokinin yg lebih (Pamungkas dkk, 2009).
baik. Kandungan auksin dan sitokinin yang

Gambar 1. Grafik pertambahan tinggi tanaman kelapa dengan pemberian air kelapa pada 2
MSP – 10 MSP.

Pemberian air kelapa dengan meningkatkan pertambahan tinggi tanaman


konsentrasi 50% mampu meningkatkan kopi. Air kelapa mengandung hormon
pertumbuhan tanaman kelapa setinggi 36.5 pertumbuhan seperti auksin, sitokinin dan
cm, sedangkan pemberian air kelapa giberelin (Prades et al., 2012). Auksin dan
dengan konsentrasi 100% dan hanya diberi giberelin yang terkandung dalam air kelapa
air saja pertumbuhan tanaman kelapa yang akan menginisiasi pertumbuhan apikal dan
dihasilkan hanya setinggi 23.26 cm dan pembesaran sel pada titik tumbuh jaringan
17.49 cm cm selama kurun waktu kurang meristem batang. Kandungan kalium dalam
lebih 2.5 bulan (Gambar 1). Hasil ini sesuai air kelapa dapat memperlancar masuknya
dengan penelitian yang dilakukan unsur hara atau hormon dengan cara
Amsyahputra dkk (2016) bahwa pemberian mengatur proses membuka dan menutupnya
air kelapa dengan konsentrasi 50% mampu stomata pada daun (Mukarlina, dkk. 2010).
Berdasarkan data pengamatan tahun air kelapa berbagai taraf pada tahun 2017,
2016, pertambahan tinggi tanaman kelapa pertambahan tinggi tanaman dengan
yang diamati adalah sebesar 9.03 cm bulan perlakuan air kelapa 50%, 100% dan air
sedangkan dengan diberikannya perlakuan saja berturut-turut sebesar 14.6 cm

DOI:10.30598/jhppk.2018.2.2.201
ISSN ONLINE: 2621-8798 Page 205
cm/bulan, 9.3 cm/bulan dan 7 cm/bulan. diberikan pada tanaman kelapa membantu
Hal ini menunjukkan pula bahwa meningkatkan pertumbuhan meninggi
penambahan 50% air kelapa pada air yang tanaman sebesar 61.6%.
Sitokinin merangsang pembelahan dinding sel. Ion H+ ini mengaktifkan enzim
sel melalui peningkatan laju sintesis tertentu, sehingga memutuskan beberapa
protein, sedangkan auksin akan memacu ikatan silang hidrogen rantai molekul
pemanjangan sel-sel, sehingga selulosa penyusun dinding sel. Sel
menyebabkan pemanjangan batang tumbuhan, kemudian memanjang akibat air
(Lakitan, 1996). Mekanisme kerja auksin yang masuk secara osmosis. Setelah
dalam mempengaruhi pemanjangan sel-sel pemanjangan, sel terus tumbuh dengan
tanaman yaitu auksin memacu protein mensintesis kembali material dinding sel
tertentu yang ada di membran plasma sel dan sitoplasma (Irwanto, 2003).
tumbuhan untuk memompa ion H+ ke

Pertumbuhan meninggi tanaman menjadi faktor penting dalam


idealnya diiringi dengan pertumbuhan lilit keberlangsungan hidup tanaman, dalam hal
batang yang cukup untuk mendukung ini berkaitan dengan tidak mudah robohnya
pertumbuhan tanaman yang proporsional. tanaman ketika angin bertiup kencang.
Keadaan proporsional antara pertumbuhan Pertambahan lilit batang menggambarkan
meninggi dan melebarnya batang tanaman pertumbuhan tanaman
dalam hal pertumbuhan batang besar dapat dikatakan memiliki cadangan
sebagai salah satu organ yang berperan makanan yang besar, karena tempat
dalam menopang kemampuan tegak dan penyimpanan cadangan makanan pada
menancap kuatnya tanaman pada media TBM terkonsentrasi pada batang.
tanam. Pertumbuhan batang yang baik akan Pertumbuhan batang dengan pertambahan
menyebabkan tanaman tidak mudah roboh lilit batang yang baik akan membuat
seiring dengan meningginya tanaman. tanaman menjadi lebih kuat dan kokoh.
Batang tanaman yang memiliki lilit yang
Berdasarkan hasil analisis statistik, kelapa maka kandungan unsurnya
pemberian air kelapa tidak berpengaruh cenderung lebih tinggi. Pertumbuhan lilit
terhadap pertambahan lilit batang tanaman batang memerlukan suplai unsur lebih
kelapa pada pada 2 MSP - 10 MSP. tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan
Pertambahan lilit batang pada tanaman tinggi tanaman. Hal tersebut berkaitan
kelapa yang diberi air kelapa dengan dengan pertumbuhan lilit batang yang lebih
konsentrasi 100% cenderung menunjukkan lambat dibandingkan pertumbuhan tinggi
pengaruh baik (Gambar 2). Hal ini tanaman. Hasil penelitian Oksana dkk.
disebabkan semakin pekatnya konsentrasi (2012) menyatakan bahwa pertumbuhan sel
suatu larutan dalam hal ini larutan air pada tanaman dirangsang oleh sitokinin,

DOI:10.30598/jhppk.2018.2.2.201
ISSN ONLINE: 2621-8798 Page 206
selanjutnya sel-sel yang membelah tersebut besar.
akan membesar membentuk jaringan yang

Secara genetik perbandingan antara sebesar 1 cm. Perhitungan ini berdasarkan


kecepatan pertumbuhan tinggi tanaman data pada perlakuan dengan air saja yang
(1.749 cm/minggu) dan lilit batang dapat dianggap sebagai besaran air yang
(0.246/minggu) adalah sebesar 7 : 1 yang ditambahkan dalam kegiatan penyiraman
berarti bahwa setiap tanaman meninggi 7 atau berasal dari air hujan.
cm diiringi dengan pertumbuhan lilit batang

Berdasarkan hasil analisis statistik, menumbuhkan 1 pelepah saja.Pertambahan


pemberian air kelapa tidak berpengaruh jumlah pelepah daun optimal pada TBM
terhadap pertambahan jumlah pelepah yaitu 1 helai daun perbulan (Mardiatmoko
kelapa pada pada 2 MSP - 10 MSP. dan Ariyanti, 2018). Tanaman ini
Pertumbuhan jumlah pelepah tampaknya mengalami pertumbuhan pelepah yang
lebih dipengaruhi oleh genetik tanaman lebih lambat dari keadaan genetiknya, dapat
yang secara umum tanaman kelapa disebabkan kandungan air tanah yang tidak
menumbuhkan 1 daun setiap bulan sekali. cukup tersedia bagi tanaman sehingga
Gambar.3 menunjukkan bahwa selama berpengaruh terhadap pertumbuhan pelepah
periode pengamatan yaitu 10 minggu atau yang terjadi.
2,5 bulan tanaman kelapa hanya
Gambar 3 menunjukkan bahwa pertumbuhan bibit palem putri mulai
pertumbuhan pelepah sampai dengan 8 meningkat pada penggunaan air kelapa
MSP atau dua bulan setelah perlakuan dengan konsentrasi 50%. Pelepah daun
menghasilkan respons baik dengan tanaman merupakan faktor pertumbuhan
pemberian 100% air kelapa pada tanaman vegetatif yang berpengaruh terhadap proses
kelapa. Pada 8 MSP – 10 MSP tanaman fotosintesis dalam menghasilkan fotosintat
yang diberi perlakuan 50% air kelapa + 50 tanaman. Pertumbuhan daun pada tanaman
% air menunjukkan trend peningkatan kelapa dapat menunjang pertumbuhan
pertumbuhan pelepah yang lebih baik bunga pada fase generatif. Setiap 2 daun
dibandingkan perlakuan lainnya. Hal ini akan menunjang pertumbuhan satu mayang
sejalan dengan penelitian Sujarwati dkk., (bunga) pada tanaman kelapa
(2010) yang menyatakan bahwa (Mardiatmoko dan Ariyanti, 2018).

DOI:10.30598/jhppk.2018.2.2.201
ISSN ONLINE: 2621-8798 Page 207
Gambar 2. Grafik pertambahan lilit batang tanaman kelapa dengan pemberian air kelapa pada 2
MSP – 10 MSP.

Gambar 3. Grafik pertambahan jumlah pelepah tanaman kelapa dengan pemberian air kelapa
pada 2 MSP - 10 MSP.

Pertumbuhan pelepah berkaitan terjadi pula pada pertumbuhan meninggi


dengan pertumbuhan meninggi dan ukuran tanaman dan lilit batang. Air kelapa dapat
batang meskipun dalam hal ini tidak dijadikan stimulus pertumbuhan tanaman
dihitung nilai korelasinya. Perlakuan kelapa dengan terkandungnya hormon
pemberian air saja menghasilkan pertumbuhan diantaranya auksin dan
pertumbuhan pelepah dengan trend sitokinin. Menurut Yong et al. (2009), air
peningkatan yang lebih rendah kelapa mengandung berbagai macam zat,
dibandingkan dengan perlakuan dengan air termasuk di dalamnya sitokinin, auksin,
kelapa pada 8 MSP – 10 MSP. Trend ini giberelin dan asam absisat (ABA). Air

DOI:10.30598/jhppk.2018.2.2.201
ISSN ONLINE: 2621-8798 Page 209
kelapa mengandung komposisi kimia yang memiliki efek signifikan terhadap
unik yang terdiri dari mineral, vitamin, pertumbuhan tanaman (Winarto, 2015).
gula, asam amino, dan fitohormon yang
Pertumbuhan tanaman secara kondisinya memungkinkan primordial daun
keseluruhan tidak terlepas dari peranan tumbuh pada ujung batang dengan
daun sebagai organ fotosintesis yang kecepatan pertumbuhan yang konstan. Luas
menyelenggarakan proses fotosintes dalam daun menjadi faktor penting karena
menghasilkan fotosintat. Karakter daun berkaitan dengan luas permukaan daun
diantaranya dapat digambarkan dengan yang dapat menangkap sinar matahari untuk
jumlah daun dan luas daun. Menurut bahan baku fotosintesis. Semakin luas daun
Wulandari dkk. (2013), jumlah dan ukuran semakin banyak energi matahari yang dapat
daun dipengaruhi oleh genotip dan ditangkap.
lingkungan. Lingkungan yang relatif tetap
Berdasarkan hasil analisis statistik kelapa dan dengan air saja. Setiawan
pemberian air kelapa pada tanaman kelapa (2013) menyatakan bahwa luas daun yang
menghasilkan perbedaan yang nyata besar meningkatkan laju fotosintesis
terhadap luas daun (Tabel 4). Pemberian tanaman sehingga akumulasi fotosintat
100% air kelapa menghasilkan daun yang dihasilkan menjadi tinggi.
terlebar dibandingkan perlakuan 50% air

Gambar 4. Diagram pertambahan luas daun tanaman kelapa dengan pemberian air
kelapa pada 10 MSP.
Ket: angka-angka yang diikuti huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata menurut Uji BNT taraf 5%

DOI:10.30598/jhppk.2018.2.2.201
ISSN ONLINE: 2621-8798 Page 209
Air kelapa konsentrasi 100% mampu merangsang pertumbuhan ukuran
mampu menumbuhkan daun lebih lebar daun yang lebih besar. Menurut Permana
sehingga memungkinkan fotosintat yang (2019), pemberian 100% air kelapa yang
dihasilkan lebih banyak. Pertumbuhan dikombinasikan dengan 20 ml asam humat
tanaman secara keseluruhan dapat menjadi menberikan respons terbaik pada
lebih baik dengan adanya suplai fotosintat pertambahan ukuran lilit batang tanaman
yang optimal. Pemberian air kelapa dengan kelapa kopyor pada 8 MSP – 24 MSP.
konsentrasi yang lebih pekat nyatanya

KESIMPULAN kelapa dengan konsentrasi 100%


menghasilkan respons terbaik pada
Pemberian air kelapa sebagai hasil
pertumbuhan luas daun kelapa pada fase
ikutan dari buah kelapa pada tanaman
TBM. Air kelapa dengan konsentrasi 50%
kelapa bermanfaat baik untuk pertumbuhan
cenderung menghasilkan peningkatan
tanaman kelapa itu sendiri. Pemberian air
pertumbuhan tinggi kelapa TBM.
SARAN untuk mengetahui pengaruh air kelapa yang
Diperlukan analisis lebih lanjut dikombinasikan dengan teknik budidaya
mengenai air kelapa yang digunakan lainnya misalnya perlakuan ZPT sintetik,
terutama dalam hal kandungan unsur hara pupuk organik, pemangkasan. Aplikasi air
sehingga dapat dikaitkan dengan kelapa sebagai ZPT alami dapat dicobakan
manfaatnya bagi pertumbuhan tanaman pada komoditi tanaman perkebunan lainnya
kelapa. Percobaan ini perlu dilanjutkan selain kelapa.

UCAPAN TERIMA KASIH Universitas Padjadjaran yang telah


Ucapan terima kasih kepada membantu dalam pelaksanaan
mahasiswa dan mahasiswi minat penelitian ini.
perkebunan angkatan 2014, Departemen
Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian,

DAFTAR PUSTAKA Dewan Kelapa Indonesia. 2014.


Bermusyawarah dan Berkoordinasi
Dirjenbun. 2012. Peningkatan Produksi, bagi Pembangunan Perkelapaan
Produktivitas dan Mutu Tanaman Nasional tahun 2019. Notulensi rapat
Tahunan. Available at Dewan Kelapa Indonesia. Diakses dari
http://ditjenbun.pertanian.go.id/tinymc www.dekindo.com/acara/rapat. pada
puk/gambar/file/Pedoman Teknis tanggal 28 Desember 2017.
Pengembangan Tanaman Kelapa. pdf.
Diakses 5 Mei 2018. Saptaji, Setyono, and Rochman, N. 2015.
Pengaruh Air Kelapa dan Media Tanam

DOI:10.30598/jhppk.2018.2.2.201
ISSN ONLINE: 2621-8798 Page 210
terhadap Pertumbuhan Stek Stevia Panut, D. 2008. Panduan Lengkap
(Stevia rebaudiana Bertoni), Jurnal Pestisida dan Aplikasinya. AgroMedia,
Agronida Volume 1 No 2, hal 83–91. Jagakarsa.

Tiwery, Riny, R. 2014. Pengaruh Pamungkas, F. T., Darmanti, S., dan


Penggunaan Air Kelapa terhadap Raharjo, B. 2009. Pengaruh
Pertumbuhan Tanaman Sawi. Konsentrasi dan Lama Perendaman
Biopendix Volume 1 No 1, hal 83-91. dalam Supernatan Kultur Bacillus sp.
terhadap Pertumbuhan Stek Horizontal
Yong, J.W.H., Ge, L., Ng, Y.F., and Tan, Batang Jarak Pagar (Jatropha curcas
S.N. 2009. The Chemical Composition L.), Jurnal Sains & Matematika,
and Biological Properties of Coconut Volume 17 No 3, hal 131-140.
(Cocos nucifera L.) Water, Molecules https://ejournal.undip.ac.id/index.php/s
Volume 14 No 12, hal 5144–5164. m/article/view/3277. Diakses 16 Mei
2018.
Rosniawaty, S., Anjarsari, I.R.D., dan
Sudirja, R. 2018. Aplikasi sitokinin Amsyahputra, A. 2016. Pemberian
untuk meningkatkan pertumbuhan Berbagai Konsentrasi Air Kelapa pada
tanaman teh di dataran rendah, J. Bibit Kopi Robusta (Coffea canephora
Tanaman Penyegar dan Industri Pierre). Jurnal Online Mahasiswa 3(2)
Volume 5 No.1, hal 36-37. :1-12. Universitas Riau.
https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMF
Torar, Daniel, J. 2010. Adopsi Teknologi APERTA/article/view/11463. Diakses
dan Analisis Finansial pada 15 Mei 2018.
Pengolahan Minuman Ringan dan
Sirup Air Kelapa di Kabupaten Prades, A., Dornier, M., Diop, N. dan Pain,
Minahasa. Manado: Balai Penelitian P. 2012. Coconut water uses,
Tanaman Kelapa dan Palma Lain. Hal composition and properties: a review.
18. Journal of fruits Volume 67 No 2, hal
87-107.
Fodhil, M. 2014. Pengaruh Konsentrasi Air
Kelapa pada Pembibitan Tanaman Mukarlina, A., Listiawati, dan Mulyani, S.
Buah Naga (Hylocereus costaricencis), 2010. The Effect of Coconut Water
Jurnal Online Mahasiswa Volume 1 and Naphthalene Acetic Acid (NAA)
No 1. Application on the in Vitro Growth of
https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMF Paraphalaeonopsis serpentilingua
APERTA/article/view/2659/2591. from West Kalimantan, Nusantara
Diakses 15 Mei 2018 Bioscience Volume 2 No 2, hal 62–66.

Renvillia, R., Bintoro, A., and Riniarti, M. Lakitan, B. 1996. Fisiologi Pertumbuhan
2016. Penggunaan Air Kelapa untuk dan Perkembangan Tanaman. PT Raja
Stek Batang Jati (Tectona grandis), Grafindo Persada. Jakarta.
Jurnal Sylva Lestari Volume 4 No 1,
hal 61–68. Irwanto. 2003. Biologi. Alih Bahasa
Wasmen Manalu.Erlangga. Jakarta.
Fahmi, Z.I. 2016. Kajian Pengaruh
Sitokinin terhadap Pertumbuhan Oksana, Rahmadani, E., dan Syamsul.
Tanaman. Balai Besar Perbenihan dan 2012. Peranan Berbagai Macam Media
Proteksi Tanaman Surabaya. Tumbuh bagi Pertumbuhan Stek Daun
https://www.academia.edu. Diakses 10 Jeruk J.C (Japanche citroen) dengan
Mei 2018. Beberapa Konsentrasi BAP, Jurnal

DOI:10.30598/jhppk.2018.2.2.201
ISSN ONLINE: 2621-8798 Page 212
Agroteknologi Volume 2 No 2. Hal 4- Kelapa untuk Meningkatkan
7. Perkecambahan dan Pertumbuhan
Palem Putri (Veitchia merilli), Jurnal
Mardiatmoko, G., dan Ariyanti, M. 2018. Sagu Volume 10 No. 1, Hal 24-29.
Produksi Tanaman Kelapa (Cocos
nucifera. L). Buku panduan. Badan Winarto, B. 2015. Use of Coconut Water
Penerbit Fakultas Pertanian and Fertilizer for in Vitro Proliferation
Universitas Pattimura. Ambon. and Plantlet Production of
Dendrobium ‘ Gradita 3’. in Vitro Cell
Sujarwati, S. F., Fathonah, S., Johani, E Development, Biology Journal
dan Herlina. 2010. Penggunaan Air Volume 51, hal 303 – 314.

Wulandari, R.C., Linda, R., dan Mukarlina. dengan Pemberian Air Kelapa dan IBA
2013. Pertumbuhan Setek Melati Putih (Indole Butyric Acid), J. Protobiont
(Jasminum sambac (L.) W. Ait.) Volume 2 No 2, hal 39-43.

Setiawan, P. 2013. Pengaruh Perendaman Permana, M.R. 2019. Respons


Benih Kakao dalam Air Kelapa dan Pertumbuhan Tanaman Kelapa Kopyor
Pemberian Pupuk NPKMg (15-15-6-4) (Cocos nucifera L.) Belum
terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao Menghasilkan terhadap Kombinasi
(Theobroma cacao L.), Jurnal Online Aplikasi Air Kelapa dan Asam Humat.
Agroteknologi Volume 1 Nomor 4, hal Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas
37-40. Padjadjaran.

DOI:10.30598/jhppk.2018.2.2.201
ISSN ONLINE: 2621-8798 Page 212
DOI:10.30598/jhppk.2018.2.2.201
ISSN ONLINE: 2621-8798 Page 212

Anda mungkin juga menyukai